Minggu, April 23, 2017

KIsah hoax turunnya Nabi Isa , fase ke 15

Kisah hoax turunnya Isa as , fase ke 15
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas menulis sbb:
Dalil dari Al-Qur-an al-Karim:
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۖ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai ‘Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu ber-selisih padanya.’” [Ali ‘Imran: 55]
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah: ( إِنِّيْ مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ ) “Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku…”
Menurut Qatadah dan ulama lainnya: “Ini merupakan bentuk kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar (yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang seharusnya ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang seharusnya didahulukan). Kedudukan sebenarnya adalah ( إِنِّيْ رَافِعُكَ إِلَيَّ وَ مُتَوَفِّيْكَ) “Yakni Aku mengangkatmu kepada-Ku dan mewafatkanmu.”
Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kematian tersebut adalah tidur, sebagaimana firman-Nya ( وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ ) “Dan Dia-lah yang menidurkan kalian di malam hari.” [Al-An’aam: 60]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, (اللهُ يَتَوَفَّى اْلأَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ) “Allah yang memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (meme-gang) jiwa (orang) yang belum mati pada waktu tidurnya.” [Az-Zumar: 42]
Sumber: https://almanhaj.or.id/3215-turunnya-nabi-isa-alaihissallam…
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kalimat : inni mutawwwfika waroofiuka ilayya
Sesungguhnya Aku mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku,
Tdk boleh di artikan : Sesungguhnya Aku menidurkan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku,
Mengapa bgt.
Sbb arti mutawaffik adalah mematikanmu bukan menidurkanmu.
Kalimat mutawaffika di artikan menidurkanmu adalah arti takwil. Bukan arti aslinya.
Kalau menurut ayat itu meninggalnya Nabi Isa as adalah ketika akan di angkat .
Tidak bisa di samakan dg ayat al an`am 60 sbb:
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰ أَجَلٌ مُّسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
Kalimat yatawaffakum billaili , harus di artikan Allah menidurkanmu di waktu malam , tdk boleh di artikan Allah mematikanmu .
Mengapa demikian .
Sbb ada kalimat : kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari.
Bila di artikan Allah mematikanmu di malam hari , ………………………… kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari ………………….., mk tdk cocok .
Takwil sedemikian ada alasan yg tepat. Yaitu ada kalimat : kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari.
BIla di artikan Allah mematikanmu di malam hari …………… dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan,
Arti tsb jls salah tdk samar lg .
Berlainan dengan ayat ali imran 55 tadi :
Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya
BIla di artikan : Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku menidurkanmu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya
Bila di artikan bgt apa alasannya , jls tdk ada.
MUngkin orang bilang agar di sesuaikan dg hadis akan turunnya Nabi Isa.
Saya katakana: Hadis turunnya nabi Isa itu hadis yg munkar dan termasuk tebak masalah gaib yg bukan kapasitas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menerangkan masalah gaib. Masalah gaib itu hrs dijlskan sendiri oleh Allah dlm al quran bukan dg hadis munkar gitu spt ayat :
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Abu ali berkata :
كلمة (الوفاة ) إذا أطلقت مجردة فلا تعني إلا انفصال الروح عن الجسد
أما إذا أريد بها النوم فإن كلمة الوفاة لا تأتي مجردة وإنما لا بد من قرينة تبين أنها تعني النوم كقوله تعالى : وهو الذي يتوافكم بالليل...
القرينة هنا ; (بالليل).
إذن بما أن (إني متوفيك ) جاءت مطلقة وليس في الآية أية قرينة تدل على أنها تعني النوم فإن الوفاة هنا تعني فصل الروح عن الجسد.
أما من قال إن الآية فيها تقديم وتأخير ، فإن التأخير والتقديم يحتاج إلى قرينة تبين العلة والسبب من التأخير أو التقديم.
https://vb.tafsir.net/tafsir2191/#.WPqQeEWGPIU
Intinya kalimat wafat / mutawaffik tdk boleh di artikan menidurkan karena tdk ada qarinah / sinyal / alas an yg menunjukkan bahwa kalimat mutawaffik di artikan menidurkan . Jd hrs di artikan aslinya yaitu mewafatkan. Dan hrm di takwil
UNtuk orang yg menyatakan kalimat meng akhirkan dan mendahulukan dlm ayat ali imran 55 . mk butuh qarinah / sinyal yg menjelaskan sebab dan illatnya untuk di akhirkan dan di dahulukan . Dan di situ tdk ada alas an untuk di akhirkan atau di dahulukan.
وأخرج ابن جرير وابن المنذر وابن أبي حاتم عن ابن عباس في قوله { إني متوفيك } يقول : مميتك وأخرج عبد الرزاق وابن جرير وابن أبي حاتم عن الحسن قال : متوفيك من الأرض."
(فتح القدير الجامع بين فني الرواية والدراية من علم التفسير، محمد بن علي الشوكاني، 1/521)
* وهذا ما نقله السيوطي رحمه الله أيضا:
"أخرج ابن جرير وابن المنذر وابن أبي حاتم من طريق علي عن ابن عباس في قوله إني متوفيك يقول : إني مميتك."
(الدر المنثور، عبد الرحمن بن الكمال جلال الدين السيوطي، دار الفكر - بيروت ، 1993، 2/224)
Intinya menurut Ibnu Abbas mutawaffik adalah mewafatkanmu , lihat fathul qadir karya Syaukani dan Durrul mantsur karya Suyuthi .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menurut Ibn Abbas , nabi Isa telah wafat lalu di angkat ke langit.
Lalu pendapat yg menyatakan nabi Isa masih hidup itu ikut siapa dri kalangan sahabat ? .
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. Zumar 42.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
yatawaffa dlm ayat tsb di artikan Allah memegang jiwa . Tdk boleh di artikan mewafatkan . Sbb masih ada orang yg tdk di takdir mati , lalu rohnya di kembalikan lg pdnya.
Bila di artikan Allah mewafatkan orang , mk bertentangan dg roh yg di kembalikan pd orang yg tdk ditakdirkan mati.
Tp untuk ayat ini :
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۖ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai ‘Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu ber-selisih padanya.’” [Ali ‘Imran: 55]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kalimat mutawaffik hrs di artikan aslinya tdk boleh di takwil karena tdk ada qarinah / tanda tanda yg membolehkan untuk di takwil.
Yatawaffa di artikan mewafatkan dlm ayat sbb:
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri). Al anfal 50 .
Jd yatawaffa di situ di artikan mencabut jiwa/ mewafatkan . Bila di artikan menudurkan mk lucu sekali sbgmn mutawwaffika di 55 Ali imran .
Bila di arikan menidurkan mk sbb:
Kalau kamu melihat ketika para malaikat menidurkan orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri). Al anfal 50
Artinya jadi lucu juga.
Ada ayat lg :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِن بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Al-Hajj - Ayat 5
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Yutawaffa di artikan di wafatkan . jd lanjutannya : dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
Bila diartikan menidurkan mk lucu jg . lalu jadi bgini artinya :
dan di antara kamu ada yg di tidurkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
Akhirnya kalimatnya tdk singkron dan pengertiannya lucu sekali . Ada ayat lg :
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا ۚ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ مِن قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Ghafir 62.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Yutawaffa di artikan di wafatkan . Jd demikian artinya :
di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
Bila di artikan di tidurkan , mk jadi bgni artinya :
di antara kamu ada yang ditidurkan sblm itu . (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
Jd tdk pantas , dan tdk bisa di phm. Makanya Yutawaffa hrs di artikan di wafatkan dan hrm di artikan di tidurkan .
وَاللَّاتِي يَأْتِينَ الْفَاحِشَةَ مِن نِّسَائِكُمْ فَاسْتَشْهِدُوا عَلَيْهِنَّ أَرْبَعَةً مِّنكُمْ ۖ فَإِن شَهِدُوا فَأَمْسِكُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ حَتَّىٰ يَتَوَفَّاهُنَّ الْمَوْتُ أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya. Nisa 15
Kalimat yatawaffahunnal maut di artikan sampai mereka menemui ajalnya
Bila di artikan mrk tdur , mk artinya sbb:
maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai tidur , atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya
arti itu tdk layak , dan lucu jg.
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي شَكٍّ مِّن دِينِي فَلَا أَعْبُدُ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِنْ أَعْبُدُ اللَّهَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman",
Yunus 104
Yatawaffakum di artikan mematikanmu . Bila di artikan menidurkanmu , mk lucu jadinya .
Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan menidurkanmu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman",
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ ۚ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. Nahel 70
Yatawaffakum di artikan mewafatkanmu . Bila di artikan menidurkamu ya tdk cocok . artinya jadi bgini :
Allah menciptakan kamu, kemudian menidurkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Dan masih banyak ayat – ayat yg serupa.
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah ttg turunnya Nabi Isa , penuh persaudaraan di dua grup WA sy .
Mau ikut , hub 08813270751.082225929198 ,081384008118,0 857-8715-4455

0812-4194-6733
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan