Minggu, April 02, 2017

Fase ke 4 ttg kisah hoax Nabi Isa turun

kisah hoax turunnya Nabi Isa as , fase ke 4.
إِذْ قَالَ اللهُ يَاعِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا
“ Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya …..’” (3:55)
Kalimat : inni mutawwwfika waroofiuka ilayya
Sesungguhnya Aku mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku,
Tdk boleh di artikan : Sesungguhnya Aku menidurkan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku,
Mengapa bgt.
Sbb arti mutawaffik adalah mematikanmu bukan menidurkanmu.
Kalimat mutawaffika di artikan menidurkanmu adalah arti takwil. Bukan arti aslinya.
Kita tdk boleh mentakwil kcl ada alasan yg tepat. Selama kita masih bisa mengartikan lafadh dg arti yg asli, mk tdk boleh mentakwil.
Mutawaffik di artikan menidurkanmu adalah haram, hrs di artikan sesuai dg arti yg asli yaitu mematikanmu .
Dg demikian , nabi Isa telah wafat sejak dulu dan tdk boleh dikatakan hidup sampai menjelang kiamat.
Langit bukan tempat kehidupan bg manusia dan tdk layak bg manusia untuk hidup di sana.
Ayat ali Imran 55 itu menunjukkan bahwa Nabi Isa tlh wafat. Ini pengertian asli dari ayat itu. Dan mengikuti arti asli bukan sj lebih baik tp hrs. Haram mentakwil ketika masih bisa diartikan dg arti aslinya.
Bila diperbolehkan mentakwil dan arti asli masih bisa di phami mk akan timbul fitnah. Timbul perbedaan pendapat yg tdk ada kesudahannya, sampai kiamat pun masih terjadi perbedaan spt itu bila diperbolehkan takwil ketika masih bisa di artika dg arti asli.
Kita di sindir oleh Allah dlm hal ini :
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. 7 ali imran .
Walau kalimat mutawaffiik bukan kalimat mutasyabihat tp muhkamat . Kalimat yg jls artinya yaitu mematikanmu , mengapa di takwil tanpa alasan yg tepat.
UNtuk ayat :
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰ أَجَلٌ مُّسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
Kalimat yatawaffakum billaili , harus di artikan Allah menidurkanmu di waktu malam , tdk boleh di artikan Allah mematikanmu .
Mengapa demikian .
Sbb ada kalimat : kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari.
Bila di artikan Allah mematikanmu di malam hari , ………………………… kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari ………………….., mk tdk cocok .
Takwil sedemikian ada alasan yg tepat. Yaitu ada kalimat : kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari.
BIla di artikan Allah mematikanmu di malam hari …………… dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan,
Arti tsb jls salah tdk samar lg .
Berlainan dengan ayat ali imran 55 tadi :
Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya
BIla di artikan : Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku menidurkanmu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya
Bila di artikan bgt apa alasannya , jls tdk ada.
MUngkin orang bilang agar di sesuaikan dg hadis akan turunnya Nabi Isa.
Saya katakana: Hadis turunnya nabi Isa itu hadis yg munkar dan termasuk tebak masalah gaib yg bukan kapasitas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menerangkan masalah gaib. Masalah gaib itu hrs dijlskan sendiri oleh Allah dlm al quran bukan dg hadis munkar gitu spt ayat :
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Bila di artikan Nabi Isa di tidurkan lalu di angkat , mk nabi Isa masih hidup dan akan bertentangan dg ayat :
وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu.” (5:117)
Selama Nabi Isa masih hidup, mk sbg saksi bagi umatnya. Dan sekarang nabi Isa tdk lg menjadi saksi umat muhammad > Sbb saksi umat Muhammad adalah Nabi sendiri ketika masih hidup sbgmn ayat :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرً
Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, 8 al fath .
Bila nabi Isa masih hidup , mk hrs menjadi saksi bg umatnya . Bila tdk menjadi saksi bg umatnya mk untuk apa di hidupkan dan akan bertentangan dg ayat :
“Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu.” (5:117)
ADa orang yg bilang , Nabi Isa di tidurkan spt ashabul kahfi .
Perlu di ketahui , ashabul kahfi di tidurkan di bumi , dan masih layak tubuh manusia tidur di bumi dan menghirup udaranya .
Tp bila ditidurkan di langit yg kondisi tubuh manusia tak layak di sana . INi yg tdk rasional atau khurafat jg nentang ayat sbb:
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. Al a`raf 25 .
Ayat itu menyatakan bahwa manusia termasuk Nabi Isa hanya bisa hidup di bumi, tdk akan hidup di langit .
Bila kita percaya bahwa Nabi Isa hidup di langit , mk kita ini gak phm ayat itu al a`raf 25 dan bila kita phm tp masih nyatakan Nabi Isa hidup dilangit, mk kita sama dg ingkar ayat itu. Dan ini kekufuran yg nyata bukan samar lg , karena ingkarul ayat .
Ashabul kahfi di tidurkan ada ayatnya yg jls sbgmn berikut :
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. Al kahfi 18.
Tp untuk nabi Isa tidur tidak ada dalilnya yg sarih – yg jls. Malah wafatnya nabi Isa dalilnya jls sarih yaitu mutawaffika ali Imran 55. Dalil ttg kematian nabi Isa jls, sekali , tdk samar sm sekali . Dalil tidurnya nabi Isa takwil yg tanpa dasar terhadap kalimat mutawam ffik , sbb masih bisa di artikan dg makna asli tdk boleh ditakwil.
Manusia bangun dan tidur hrs di bumi, bukan di langit. Bila manusia bisa tidur dan bangun di langit itu tahayyul belaka haram dipercaya . Hrs di dustakan
Untuk nasalah mi`raj akan di bhs dlm bab sendiri , dn blm tiba tahap pembahasannya .
Dlm tafsir Ibn Katsir di jls kan :
تفسير ابن كثير (2/ 481)
خْتَلَفَ الْمُفَسِّرُونَ فِي قَوْله تَعَالَى " إِنِّي مُتَوَفِّيك وَرَافِعك إِلَيَّ " فَقَالَ قَتَادَةُ وَغَيْره : هَذَا مِنْ الْمُقَدَّم وَالْمُؤَخَّر تَقْدِيره إِنِّي رَافِعك إِلَيَّ وَمُتَوَفِّيك يَعْنِي بَعْد ذَلِكَ وَقَالَ عَلِيّ بْن أَبِي طَلْحَة عَنْ اِبْن عَبَّاس : إِنِّي مُتَوَفِّيك أَيْ مُمِيتك .
Intinya ahli tafir berbeda pendapat antara Nabi Isa wafat dan tidur . .
Sy katakan benar . Berbeda pendapat dlm hal ini karena satu pihak ikut arti aslinya kalimat mutawaffik dg arti di matikan dan pihak lain mengartikan dg takwil yaitu kalimat mutawaffik di artikan menidurkan .
Dan tlh dikatakan : Selama masih bisa di artikan dg mestinya untuk apa di takwil . Yakni hrm mentakwil dan wajib di artikan sbgmn pengertian aslinya bila kalimat dlm al quran masih bisa di artikan sbgmn arti aslinya.
Perbedaan dlm hal ini ttp tdk bisa dikatakan keduanya benar . Tp kebenaran hanya satu . Salah satunya salah dan yang lain benar . BUkan benar keduanya.
فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلاَلُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ اْلأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
عند تصفح كتاب: الصلاة ـ للشيخ الألباني ـ رحمه الله ـ وجدت في الصفحات الأولى استدلالا ومناقشته لموضوع الاختلاف منتصرا بشدة لضرورة أن يكون أحد الآراء عند الاختلاف صحيحا والآخر باطلا, وهذه لمحة، لأنه مجرد تصفح في المكتبة وأظنكم تعلمون هذا الأمر، فهل يمكن أن تبينوه مع ترجيحكم؟. وجزاكم الله خيرا.
Intinya dlm kitab as sholah “ al bani menyatakan kebenaran hanya satu , tdk banyak.
Nabi Isa as mati atau wafat itulah yg benar dan Nabi Isa di katakan masih tidur di atas adalah salah menurut akal dan ayat al quran.
Nabi Isa tidur di atas tdk ada dalil dlm al quran , apalagi nabi Isa turun menjelang hari kiamat.
Al quran hanya bicara Nabi Isa di angkat , tdk menjelaskan nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat . Pada hal Nabi Isa akan turun itu masalah penting , topik yg menjadi kontradiksi antara pendapat para ahlul ilmi. Tp mengapa al quran tdk menyinggungnya . Pd hal al qur an menjelaskan masalah kecil spt berjalan dg sederhana , tdk boleh ngebut dan merendahkan suara sbgmn ayat :
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Lukmab 12-19
Termasuk perintah Allah adalah memelankan suara dibawah suara Nabi saw dalam ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ(2)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. Al hujurat 2
Masalah kecil dlm al quran di jlskan dg ayat, masak masalah turunnya Nabi Isa sbg masalah besar tdk dijlskan sama sekali . Aneh sekali .
مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. Al an`am 38
وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Tuhanmu tidak lupa
Kiamat dtg dg mendadak tanpa menunggu turunnya Nabi Isa atau Dajjal sbgmn ayat :
وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ
55 ) Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka kiamat dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat. 55 Al haj .
التفسير الوسيط لطنطاوي (9/ 331)
حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ أى: القيامة بَغْتَةً أى: فجأة أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ أى: لا مثل له في هوله وشدة عذابه ولا يوم بعده، إذ كل يوم يلد ما بعده عن الأيام إلا هذا اليوم وهو يوم القيامة فإنه لا يوم بعده.
Intinya kiamat dlm keadaan mendadak tanpa menunggu Nabi Isa turun dll.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Barang siapa percaya bahwa kiamat takkan terjadi sblm Nabi Isa turun, mk sm dg kafir pd ayat itu. Rugilah dia di dunia dan akhirat. Tak kan laba di keduanya.
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah ttg Dajjal , penuh persaudaraan di dua grup WA sy .
Mau ikut , hub 08813270751.082225929198 ,081384008118,0 857-8715-4455

0812-4194-6733

Saya di Indonesia tdk bisa buka blog sy sendiri - mantan kyai nu .Barang kali ada yg bisa membuka blog sy mohon hubungi  telp sy 08813270751 , Bgmn caranya  atau  gunakan kartu apa ? MUngkin brosernya apa ?
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan