Senin, Desember 05, 2016

Kajian hadis siksa kubur yg ke 12

Kajian  hadis  siksa kubur yg ke 12
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيرُ فَيَقُولَانِ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ نَمْ فَيَقُولُ أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ فَيَقُولَانِ نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لَا يُوقِظُهُ إِلَّا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ الْتَئِمِي عَلَيْهِ فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَالْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ وَأَبِي أَيُّوبَ وَأَنَسٍ وَجَابِرٍ وَعَائِشَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ كُلُّهُمْ رَوَوْا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
(TIRMIDZI - 991) : Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah, Yahya bin Khalaf Al Basri, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal dari Abdurrahman bin Ishaq dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika  mayat  dikubur  atau salah seorang dari kalian dikubur, maka akan datang kepadanya dua Malaikat yang hitam dan kedua mata mereka biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir. Keduanya bertanya: 'Apakah pendapatmu mengenai lelaki ini? ' Lalu dia menjawab sebagaimana yang pernah dikatakan dahulu; 'Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya'. Keduanya berkata; 'Kami sudah mengetahui bahwa kamu  mengucapkan demikian.' Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta dikali tujuh puluh hasta. Lalu diterangi dan dikatakan kepadanya;


'Tidurlah, ' dia berkata; 'Biarkanlah aku kembali kepada keluargaku untuk mengabarkan kepada mereka.' Keduanya berkata; 'Tidurlah seperti pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dia cintai', hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya. Adapun seorang munafik berkata; 'Aku hanya mendengar orang-orang mengatakanya lalu aku ikut mengatakannya. Aku tidak tahu. Keduanya berkata; 'Kami sudah tahu mengatakan demikian. Lalu dikatakan kepada bumi; 'Himpitlah dia! ' lantas bumi menghimpitnya hingga tulang rsuknya  hancur/ berantakan. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat tidurnya." Hadits semakna diriwayatkan dari Ali, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Barra` bin 'Azib, Abu Ayyub, Anas, Jabir, 'Aisyah dan Abu Sa'id. Semuanya meriwayatkannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai adzab kubur. Abu Isa berkata; "Hadits Abu Hurairah merupakan hadits hasan gharib."



مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ
التعليقات الحسان على صحيح ابن حبان (5/ 100)
[تعليق الشيخ الألباني]
حسن صحيح - ((الصحيحة)) (1391) , ((الظلال)) (8641).
Intinya menurut Al albani , hadis  tsb hasan sahih.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menurut  Tirmidzi  , hadis ts hasan gharib.
تعليق أيمن صالح شعبان - ط دار الكتب العلمية]
أخرجه الترمذي (1071) قال: حدثنا أبو سلمة يحيى بن خلف، قال: حدثنا بشر بن المفضل، عن عبد الرحمن بن إسحاق، عن سعيد بن أبي سعيد المقبري، فذكره.

المسند الجامع (17/ 42)
خرجه الترمذي (1071) قال: حدثنا أبو سلمة، يحيى بن خلف، حدثنا بشر بن المفضل. و"ابن حِبَّان" 3117 قال: أخبرنا عمر بن محمد الهمداني، قال: حدَّثنا بشر بن معاذ العقدي، قال: حدَّثنا يزيد بن زريع.
كلاهما (بشر بن المفضل، ويزيد بن زريع) عن عبد الرحمن بن إسحاق، عن سعيد بن أبي سعيد المقبري، فذكره.
قال أبو عِيسَى الترمذي: حديثٌ حسنٌ غريبٌ.
Intinya hadis  tsb (  tulang rusuk mayat  berantakan ) hanya  dari  Abd Rahman bin  Ishak – bukn orang lain . Dan tiada orang lain  yg meriwayatkan spt  redaksi  tsb.
Identitasnya  sbb :


  ــ  عبد الرحمن بن إسحاق بن عبد الله بن الحارث بن كنانة القرشى العامرى المدنى و يقال الثقفى ، و يقال له عباد بن إسحاق

الطبقة : 6  : من الذين عاصروا صغارالتابعين
الوفاة :
روى له : بخ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : صدوق رمى بالقدر
مرتبته عند الذهبـي : قال أبو داود : قدرى ثقة . و ضعفه بعضهم ، و قال البخارى : ليس ممن يعتمد على حفظه
3800
mausuah ruwatil hadis  3800

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Imam Bukhari sendiri menyatakan bahwa  Abd Rahman bin Ishak , hapalannya  tdk bisa  dipertanggung jawabkan. Sebagian ulama  melemahkannya . Abu Dawud menyatakan  terpercaya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jadi  ulama  pakar hadis masih hilap tentang  identitas  perawi tunggal  itu. Karena  itu , Tirmidzi menyatakan hadis tsb  gharib.
Jadi  mayoritas   sahabat dan tabiin sampai mati tdk kenal  hadis  tsb. Di masa  tabiin  sj masih  hanya Abd Rahman bin Ishak yg phm hadis itu . Apalagi   dia perawi yg hapalannya tdk bisa di buat pegangan. Dan  hanya dia sendiri yg meriwayatkan nya . Dr  segi ini bisa di katakana lemah.
- كراهية المتقدمين لرواية الغريب:
كان المتقدمون من علماء الحديث يكرهون رواية الغرائب وما تفرد به الرواة، ويعدونه من شَرِّ الحديث، كما قال الإمام مالك رحمه الله: "شَرُّ العلم الغريبُ، وخيرُ العلم الظاهرُ الذي قد رواه الناس" 1،
Hukum hanya seorang perawi yang meriwayatkan  hadis.( tafarrud )
1.         Ulama hadis  dahulu tidak suka atau benci terhadap riwayat  gharib ( nyeleneh )
Ulama hadis dahulu benci  terhadap  terhadap riwayat – riwayat yang gharib ( nyeleneh )  dan  hadis yang  di riwayatkan   oleh seorang  perawi , lalu di anggap   sebagai  hadis yang  terjelek  sebagaimana  di katakan   oleh Imam Malik rahimahullah: Ilmu  terjelek  adalah  yang gharib  dan  ilmu yang  terbaik adalah  yang tampak yang di riwayatkan oleh manusia. ( banyak ).

Kadang orang bilang : Hadis  tsb di hasankan  oleh Tirmidzi
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Syekh Muqbil  Al wadi`I murid Al bani mengatakan :
غَالِبُ تَحْسِيْنَاتِ التِّرْمِذِي ضِعَافٌ.
Kebanyakan hadis yang di hasankan oleh Tirmidzi adalah lemah . 

Jadi penghasanan Tirmidzi itu belum bisa di buat pegangan atau landasan mutlak .  Apalagi  di tambahi dg kalimat gharib – yg menunjukkan  kelemahan.
 Aisyah al anshariyah berkata:

عائشة الأنصارية
ما قصده الإمام الترمذي بقوله غريب
ـ أي أنه لم يعرف عند أهل الحديث من هذا الطريق أو بهذه الصيغة أو غير ذلك 

Intinya Maksud kalimat  gharib menurut Imam Tirmidzi , yakni  menurut  ahli hadis , hadis tsb tdk di kenal , atau redaksinya  tdk di kenal  dll.
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=72390

Redaksi hadis :
Ada kalimat  yg cacat  dlm hadis  tsb sbb:
; 'Himpitlah dia! ' lantas bumi menghimpitnya hingga tulang rsuknya  hancur/ berantakan. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat tidurnya.”.
 Penyiksaan  mayat sedemikian rupa ini jls menyalahi al quran , tdk cocok dgnya , tdk  didukung oleh quran. Jd  keterangan Allah  dan keterangan perawi lain . Ia  bertentangan dg ayat :

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ(46)
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat., "Masukkanlah Fir''aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS. Al-Mu’min: 46)
Firaun dn bala tentaranya baru mendapat  siksaan setelah kiamat tiba, bukan  di alam  barzakh  atau di kuburan. Pd hal  Firaun  itu mengaku  Tuhan.
Mestinya  siksaannya lebih pedih, lebih parah.
{كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ }آل عمران185.
( 185 )   Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Ali  imran

Jadi balasanmu akan  di berikan dg sempurna kelak di hari kiamat  bukan di alam kubur.
Jadi mayat tersiksa  sampai hari kiamat jls  bertentangan dg ayat itu, hrs  dibuang dan ayatnya yg di ambil. Jgn mengambil perkataan perawi lalu meninggalkan Allah sm  dg mempertuhankan perawi lalu menghambakan Allah .
سئل الشيخ  ابن عثيمين ـ غفر الله له ـ: من الأصول التي يرجع إليها طالب العلم الشرعي أقوال الصحابة ـ رضي الله عنهم ـ فهل هي حجة يُعمل بها؟
فأجاب بقوله: قول الصحابي أقرب إلى الصواب من غيره بلا ريب، وقوله حجة، بشرطين:
أحدهما: أن لا يخالف نص كتاب الله تعالى أو سنة رسوله صلى الله عليه وسلم،
والثاني: أن لا يخالفه صحابيآخر.
فإن خالف الكتاب أو السنة فالحجة في الكتاب أو السنة، ويكون قوله منالخطأ المغفور.
وإن خالف قول صحابي آخر طلب الترجيح بينهما، فمن كان قولهأرجح فهو أحق أن يتبع، وطرق الترجيح تعرف إما من حال الصحابي أو من قرب قوله إلىالقواعد العامة في الشريعة أو نحو ذلك.

http://majles.alukah.net/t40468/
Syaikh Ibn Utsaimin – semoga Allah mengampuni dosanya ditanya : Termasuk patokan yang di jadikan rujukan oleh penuntut ilmu Syar`I adalah  perkataan – perkataan sahabat ra . Apakah ia  hujjah yang bisa di amalkan.
Beliau menjawab seraya berkata: Perkataan sahabat lebih dekat kepada kebenaran  dari pada perkataan orang lain tanpa diragukan lagi. Da perkataannya juga hujjah  dengan dua sarat.
1.         Tidak bertentangan dengan nas kitabullah  taala atau sunnah  RasulNya Shallallahu alaihi wa sallam
2.         Tidak menyelisihi dengan perkataan sahabat yang lain.

Bila bertentangan dengan kitab al Quran dan sunnah  Rasul , maka yang dibuat hujjah adalah al quran atau sunnah . Dan perkataannya  termasuk kekeliruan yang di ampun.
Bila perkataan sahabat itu bertentangan dengan perkataan sahabat yang lain, maka  harus di cari jalan tarjih antara keduanya. Barang siapa yang perkataannya lebih rajih , maka lebih berhak untuk di ikuti . Jalan tarjih telah dikenal  kadang dari  kondisi sahabat atau orang yang perkataannya  dekat dengan kaidah  - kaidah umum  dalam sariat  atau sesamanya.
http://majles.alukah.net/t40468/
Komentarku ( Mahrus  ali ):

Kesan saya pendapat Syaikh Utsaimin itu hendaknya  seseorang  berpegangan kepada al quran atau hadis bila perkataan sahabat atau hadis mauquf itu bertentangan dengan al quran.

Grup WA baru sy anggotanya sdh mencapai 252orang dr asatidz dan ikhwan Judul nya “ Mengkaji hadis – hadis ibadah “ / “ Koreksi ajaran Islam klasik “
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah, penuh persaudaraan .
Mau ikut , hub 08883215524 .
0852-7312-5077
0 857-8715-4455
0812-3270-051
0812-4194-6733


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan