Minggu, Agustus 21, 2016

Modus Jadi Tukang Bersih2, Kegadisan Mahasiswi Nyaris "diBersihkan" didepan Makam Ortu.





POSMETRO INFO - Nasib apes menimpa, sebut saja nama samarannya Bunga (19), mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Sorong. Selasa (19/1) lalu sekitar pukul 14.00 WIT, Bunga nyaris diperkosa di depan makam orangtuanya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Km 10.

Beruntung Bunga 'tidak layu', setelah melakukan perlawanan atas paksaan yang dilakukan penjahat bersenjata parang panjang. Namun tas berisi handphone dan dompet berisi uang serta surat-surat berharga raib dibawa pelaku.

Menurut pengakuan Bunga, kronologis kejadian bermula saat ia ziarah di makam ortunya dan sedang membacakan doa. “Pas saya lagi duduk berdoa di samping makam,”katanya, seperti dikutip dari Radar Sorong, Jumat (22/1).

Bunga yang datang sendirian sepulangnya dari Kampus, didatangi seorang pria yang mengaku tukang bersih-bersih kuburan. Pria yang membawa parang panjang itu menawarkan jasa membersihkan kuburan ortunya yang sudah ditumbuhi rumput.

Korban sempat mengiyakan untuk bantuan jasa yang ditawarkan pelaku. Namun ia meminta waktu karena akan membacakan doa untuk almarhum terlebih dahulu. Baru beberapa menit korban duduk membacakan doa, pelaku langsung menyergapnya dengan mencekik leher.

Korban kaget bukan kepalang, panik ia pun berusaha melepaskan cekikan pria berbadan besar itu. Upaya itu menyulut emosi pelaku yang memukul punggung korban dengan tangkai parang. setelah cekikan kencang lepas dari leher, ia lalu berusaha untuk menyelamatkan diri. Ia berusaha lari tetapi sulit, sehingga merayap dari lokasi makam yang berada tepat di bukit.

“Saya berontak dan berusaha lari, tapi dia cekik itu kencang sekali, dia cekik leher saya dari belakang,”ungkapnya.


Namun ternyata pelaku tak tinggal diam, dia menarik kaki korban hingga terseret beberapa meter. Tidak hanya itu, pelaku juga membacok paha kanan korban hingga mengalami luka robek.
Bacokan parang panjang itu merobek celana panjang jeans yang dipakai korban, hingga paha kanan terluka. “Celana saya robek sampai luka,”imbuhnya.

Korban terus berontak dan berusaha menyelamatkan diri dari aksi pemerkosaan tersebut. Ia akhirnya terlepas dari dekapan pelaku. Dengan kaki terluka dan berdarah, korban berlari menyelamatkan diri. Sesampainya di pinggir jalan masuk TPU Km 10, korban berteriak meminta tolong. Warga yang sedang berada di lokasi berdatangan membantunya.

Warga lalu mengejar pelaku percobaan perkosan di atas bukit, tempat makam ortunya. Namun, pelaku sudah lebih dulu melarikan diri. Tas berisi dompet dan uang ratusan ribu rupiah, handphone serta surat-surat berharga digasak pelaku.

Korban sengaja berziarah ke makam ortunya sepulang dari kampus. Pasalnya sehari sebelumnya, ia sempat bermimpi didatangi orangtuanya. Dari mimpi itu ia percaya jika almarhum ortunya memintanya untuk datang membersihkan makam sekaligus mendoakannya.

Sepulang dari Kampus, ia menumpang ojek ke TPU Km 10. Korban beranggapan jika pada hari biasa, terutama siang hari aman-aman saja. Ia tak menduga jika ada penjahat parang panjang yang justru akan memperkosanya di kuburan tersebut.


Korban sempat trauma dan ketakutan dengan kejadian itu. Dalam kesedihan, ia menangis saat menceritakan kejadian yang dialaminya ke keluarga.[jpnn]
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan