Sabtu, Desember 31, 2016

Jawabanku untuk Ust Qasim Ali ke 4 .




Ust Qasim Ali menulis lg :
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-tujuh adalah Q.S At-Takatsur ayat 2 – 3

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُون ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ َ

Artinya: “Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui” (Q.S At-Takatsur: 2 – 3)

كلا سوف تعلمون”؛ إذا نزل بكم الموت، وجاءتكم رسل لتنزع أرواحكم. “ثم كلا سوف تعلمون: إذا دخلتم قبوركم، وجاءكم منكر ونكير، وحاط بكم هول السؤال، وانقطع منكم الجواب

Artinya: “Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui” Adalah di dalam kubur, ; ketika datang kepadamu kematian, maka datanglah utusan mencabut rohmu, “dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui”: Ketika kamu telah masuk ke dalam kuburmu, dan datanglah Munkar dan Nakir dan bertanya kepadamu, lalu kamulah yang menjawab pertanyaan tersebut. (Tafsir Qurthubi)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kita kembali kpd kitab – kitab tafsir untuk mentafsiri ayat 3-4 surat takatsur.
الوجيز للواحدي (ص: 1229)
{كلا} ليس الأمر الذي ينبغي أَنْ تكونوا عليه التَّكاثر {سوف تعلمون} عند النَّزع سوء عاقبة ما كنتم عليه
Dlm kitab tafsir tsb, intinya : Kamu akan tahu ketika sekarat akan akibat jelek apa yg kamu lakukan …………………………..
Komentarku ( Mahrus ali ) :
tidk ada keterangan untuk siksa kubur . Tdk perlu di ada – adakan .
تفسير الماتريدي = تأويلات أهل السنة (10/ 608)
وقوله - عَزَّ وَجَلَّ -: (كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) قَالَ بَعْضُهُمْ: كَلَّا، بمعنى: النفي، والتعطيل.
وقَالَ بَعْضُهُمْ: معنى قوله: (كَلَّا)، أي: حقا.
فإن كان على الوجه الأول، فكأنه قال: ليس كما حسبتم، وتوهمتم، وقدرتم عند أنفسكم وتعلمون ذلك إذا نزل بكم العذاب، وهو على الابتداء.
Intinya : Kamu kelak akan mengetahui ketika tertimpa adzab . ………………,
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tdk menyebutkan siksa kubur disini atau dlm kitab tafsir ini .
،
تفسير ابن كثير ت سلامة (8/ 474)
وَقَوْلُهُ: {كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ} قَالَ الْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ: هَذَا (7) وَعِيدٌ بَعْدَ وَعِيدٍ.
وَقَالَ الضَّحَّاكُ: {كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ} يَعْنِي: الْكُفَّارَ، {ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ} يَعْنِي: أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ.
Intinya  ayat 3- 4 Takatsur itu  adaah ancaman  yg sangat – atau ancaman setelah ancaman …………..
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bukan untuk  siksa kubur  , dan tdk ada keterangan ttg siksa kubur dlm ayat itu.
تفسير السعدي = تيسير الكريم الرحمن (ص: 934)
{كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ كَلا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ} أي: لو تعلمون ما أمامكم علمًا يصل إلى القلوب، لما ألهاكم التكاثر، ولبادرتم إلى الأعمال الصالحة.
ولكن عدم العلم الحقيقي، صيركم إلى ما ترون، {لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ} أي: لتردن القيامة، فلترون الجحيم التي أعدها الله للكافرين.
Intinya bila  hatimu tahu, maka kamu tdk akan terpedaya  dg menumpuk dunia dan akan cepat ber amal  salih. Namun karena km tdk tahu dg sebenarnya , nanti kamu akan melihat neraka jahim pd hari kiamat ………………..
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jd tdk ada keterangan ttg siksa kubur di ayat itu. Jgn di tambahi untuk siksa kubur.

أوضح التفاسير (1/ 760)
{كَلاَّ} ردع عن التكاثر والتفاخر {سَوْفَ تَعْلَمُونَ} عاقبة تكاثركم وتفاخركم
Intinya : Kmu akan mengetahui dampak kamu kumpulkan harta dan bermegah megahanmu .
أيسر التفاسير للجزائري (5/ 610)
لا: أي ما هكذا ينبغي أن تفعلوا فارتدعوا عن هذا التكاثر.
سوف تعلمون: أي إذا دخلتم قبوركم علمتم خطأكم في التكاثر في الأموال والأولاد.
كلا: أي حقا
Intinya : Bila kamu tlh masuk ke liang kubur , km akan tahu kekeliruanmu dlm menumpuk harta dan memperbanyak anak……………………..
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tiada keterangan dg jls ttg siksa kubur.
Bila di arahkan ke sana, mk ini sekedar pendapat bukan makna ayat yg  suci .
Dan pendapat manusia kadang salah , kadang benar. Tp bila menyalahi ayat 51 -53 yasin yg menyatakan mayat tidur  dan tdk disiksa , mk hrs di buang. Jgn diambil pendapat lalu ayat  dibuang. Dan  ini akan berdampak kekufuran dan kezhaliman, keluar dr Islam , bukan muslim lg. Ingat ayat Allah sbb:

بَلْ هُوَ ءَايَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-oang yang zalim. Ankabut 49
وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ajaran kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.[1]
وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ ۚ فَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَمِنْ هَٰؤُلَاءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الْكَافِرُونَ
( 47 )   Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir. Al ankbaut 50 .
صفوة التفاسير (3/ 571)
قال ابن عباس: {كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُونَ} ما ينزل بكم من العذاب في القبر {ثُمَّ كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُونَ} أي في الآخرة إِذا حلَّ بكم العذاب {كَلاَّ لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ اليقين}

Menurut Ibnu Abbas : Ayat yg ke tiga takatsur di tafsiri : kelak kamu akan tahu  sikksaan yg menimpamu dikuburan .
Dan ayat yg ke empat di tafsiri …………, km akan tahu kelak  di akhirat ketika adzab menimpapu.

تفسير الثعلبي = الكشف والبيان عن تفسير القرآن (10/ 281)
 حدّثنا النضر بن عربي عن عكرمة عن ابن عباس قال:
قرأ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: أَلْهاكُمُ التَّكاثُرُ قال: «تكاثر الأموال: جمعها من غير حقّها، ومنعها عن حقّها، وشدّها في الأوعية، حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقابِرَ حتى دخلتم قبوركم كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ لو قد دخلتم قبوركم ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ لو قد خرجتم من قبوركم إلى محشركم

Intinya , aslinya dr perkataan Ibn Abbas adalah : …………..kelak km akan tahu ketika kamu masuk ke kuburanmu ………………..

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tdk ada keterangan yg jls ttg siksa kubur.

Bila  benar , ibnu Abbas mentafsiri ayat 3 – 4 al takatsur  untuk siksa kubur, mk  itu sekedar pendapat Ibnu Abbas  yg  hanya bersumber  dr seorang, bukan dua atau tiga. Dan orang tsb  yakni Nadhar bin Arabi perawi dr Turki  atau perbatasan antara  Turki dn Suriah . Dia  dr Harran . Dan ini lokasi  kota Harran
حران مدينة قديمة في بلاد ما بين النهرين تقع حالياً جنوب شرق تركيا عند منبع نهر البليخ أحد روافد نهر الفرات ذكرت في التوراة على أنها المدينة التي استقر فيها النبي إبراهيم بعد هجرته من أور. سميت عند الرومان باسم (كارهاي). دخلها المسلمون عام 639م. تعد سهول حران من المناطق الزراعية الرئيسية في الجزيرة الفراتية، وهي مزروعة بالمحاصيل الحقلية (القمح والشعير) والأشجار المثمرة (اللوز).
كانت هذه المدينة تابعة لولاية حلب العثمانية، ولسورية حسب معاهدة سيفر التي أنهت الحرب العالمية الأولى، ولكن معاهدة لوزان عام 1923 وضعت المدينة مع بقية الأقاليم السورية الشمالية ضمن الحدود التركية.


 Harran, sebuah kota kuno di Mesopotamia terletak tenggara Turki pada sumber sungai Balikh , anak sungai dari Sungai Efrat yang disebutkan dalam Alkitab Taurat sebagai kota tempat nabi Ibrahim menetap setelah beremigrasi dari Ur. Dinamai nama Romawi (Karhaa). Kaum muslim masuk padanya  pd  639 M. Dataran Harran termasuk daerah pertanian utama di Upper Mesopotamia, yang ditanami tanaman sawah (gandum dan syair ), pohon buah-buahan (almond /buah badam ).
Kota itu ikut  wilayah  Aleppo al Usmani , dan  ikut Suriah sesuai dengan Perjanjian Sevres, yang mengakhiri Perang Dunia Pertama, tetapi Perjanjian Lausanne pada tahun 1923 kota  tsb di posisikan dengan sisa provinsi Suriah utara dalam perbatasan Turki.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Perawi tunggal bernama Nadhar bin Arabi dr Suriah bukan dr Medinah yg tahu bahwa Ibn Abbas  berpendapat spt itu. Dan ini tanda kelemahan dlm hadis , apalagi sekedar pendapat saabat .
فتح القدير للشوكاني (5/ 596)
وَهِيَ مَكِّيَّةٌ عِنْدَ الْجَمِيعِ. وَرَوَى الْبُخَارِيُّ أَنَّهَا مَدَنِيَّةٌ. وَأَخْرَجَ ابْنُ مَرْدَوَيْهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: نزل بِمَكَّةَ أَلْهاكُمُ التَّكاثُرُ.
Intinya  surat Takatsur itu menurut mayoritas ulama  di turunkan di Mekkah. Tp Bukhari meriwayatkan bahwa ia  turun  di Madinah…………………., Ibnu Abbas jg menyatakan : Ia turun  di Mekkah.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ttg turunnya surat takasur sj masih hilap , Mekkah atau Madinah. Lalu bgmn bisa di katakan bahwa maksud ayat 3- 4 nya  untuk siksa kubur. Tambah  jauh dan tdk rasional lg .  
Bersambung………….



[1] Luqman 32

Jumat, Desember 30, 2016

Pemuka Agama Katolik di Aceh: Syariat Islam Melindungi Kami



Acehpol, PROVINSI ACEH dikenal sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam. Hal Ini dikarenakan mayoritas umat beragama yang di Aceh beragama Islam. Namun di satu sisi lainnnya, ada minoritas non-muslim yang  juga tinggal di Aceh. Terutama pemeluk agama Katolik.

Pelaksanaan Syariat Islam di Provinsi  Aceh juga ditanggapi negatif oleh masyarakat  di luar Aceh. Hal ini akhirnya mengiring asumsi yang negatif terhadap pemerintah Aceh yang  berkuasa saat ini. Stigma negatif juga lahir dari pemberitaan media-media.

Asumsi ini membuat citra Aceh menjadi buruk di mata Dunia. Apakah  benar  seperti itu?

Lantas bagai mana pelaksanaan Syariat Islam di Aceh di mata pemuka Katolik yang tinggal di Daerah Aceh sendiri? Apakah pelaksanaan Syariat Islam ini menjadi masalah bagi mereka yang non-muslim atau justru sebaliknya?

Simak wawancara khusus dari  mediaaceh.co, WiIdan EI FadhiI, bersama salah seorang Pemuka Agama Katolik  Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Baron F. Pandiangan, S.Ag., M.Th, kini  sudah 5,5 tahun tinggal di Daerah Aceh. Dalam wawancara nya, Ia juga berulangkali memuji pelaksanaan Syariat Islam di Aceh yang berdampak baik bagi mereka.

Aceh merupakan sebuah daerah yang mayoritas beragama Islam. Apakah Provinsi Aceh termasuk dalam daerah yang begitu toleran dalam menghargai perbedaan agama?

Pengalaman saya dan kawan-kawan, sangat toleran. Dan dalam kapasitas saya sebagai warga Katolik, jujur saya mengatakan justru saya bersyukur di Aceh ini ditempatkan. Dan saya rasakan sebagai Katolik selama di Aceh ini, saya merasakan sebagai Katolik yang betul-betul saya rasakan nilai Katolik ya selama di Aceh ini.


Saya selama ini tugas di Medan, pendidikan saya juiga di internal Katolik, tapi ketika saya dipindah tugaskan ke Aceh ini. Apa yang saya alami sebelum ke Aceh ini, apa yang saya dengar dari keluarga sampaikan tentang  Aceh memang menyeramkan, tapi setelah saya masuk dan masuk lagi dan tidak ada saya lihat. Bahkan dalam rapat kami di tingkat direktorat tingkat nasional kita koordinasi, saya katakan pada bapak pimpinan, "Pak Dirjen saya bersyukur ditugaskan di Aceh". Saya tidak berbohong, saya merasakan hidup saya sebagai Katolik di Aceh.




Baca Juga; Asuransi Mobil Penting, Karena Risiko Kecelakaan dan Kehilangan Bisa Terjadi Kapan Pun

Do'a-doa saya di Medan, saya ke gereja, di Aceh masih juga saya alami itu. Dan saya dari Singkil kemarin, di 23 kabupaten itu saya sebagai seorang Katolik tidak merasa terzalimi. Bahkan saya sebagai seorang Katolik merasa syariat Islam kalau makin kaffah itu saya makin senang lah. Syariat Islam Melindungi Kami. minimal kontak sosial untuk saya itu semakin sesuatu dan keluarga saya masih nyaman walaupun saya dengan istri jauh.

Kondisi syariat itu juga mendorong saya untuk berperilaku kemanusiaan, saya pikir poin-poin  yang diatur dalam adat istiadat Islam itu juga mengatur hubungan yang lebih harmonis kan? Hablun minannasnya kan? dan kami setuju dengan itu, kami mengatur dengan baik hubungan dengan sesama yang lain dan hubungan dengan tuhan. Saya pikir kalau ada yang lain itu intrik-intrik, tidak persoalan agama. Menjelang natal ini  kami bebas saja melakukan latihan. Nanti kami tanggal 24 malam ada kegiatan natal besar-besaran di gereja, dan kami belum mendengar ada mendapat surat atau teguran, santai saja.

Dari penjelasan Anda bisa disimpulkan bahwa toleransi beragama di Aceh begitu tinggi?

Ya tinggi, lihat di ruangan saya salib saya bawa tidak ada yang complain, tidak ada yang marah.

Bagaimana interaksi sosial Anda dengan umat agama lain di Aceh?

Kami selalu ikut, bagus juga dilibatkan hal-hal kemasyarakatan, seperti di kampung saya di Mata Ie, boleh abang cek, abang tanya itu, siapa Baron Pariangan? Maka mereka mau milih saya sebagai RT apalah itu.

Kemarin maulid kami gotong royong bersama, makan bersama. Teman yang di depan rumah itu mau pesta, sibuk orang komplek kita yang muslim, kita siapkan tenda, kita bersihkan pekarangan rumah, kita siapkan semua, masak, cuci piringnya, kita ikut lo. Bahkan mereka ada tahun kemarin juga yang akad nikah di masjid Baiturrahman, kita juga bantu transportasinya, kita angkut, jemput lagi, kita antar lagi. Bahkan tetangga saya yang di dekat rumah itu yang mau pulang ke Seulimuem baru pulang dari rumah sakit, dia minta tolong saya. Saya antar ke Seulimuem naik mobil saya, yang di dalamnya ada ornamen-ornamen Katolik, tidak merasa canggung.

Aceh sudah menerapkan syariat Islam, apakah penerapan tersebut mengusik peribadatan agama Anda?

Sampai saat ini tidak, karena gini yang saya pahami dan saya dengar dari teman-teman pembuat regulasi syariat itu. Memang syariat itu berlaku ketat kepada orang muslim, walaupun kami sebagai orang yang tinggal di sini juga harus menghormati itu dan mengetahui koridor di situ, kami juga  tidak mau menodai itu.

Kami juga paham bahwa  yang ditegaskan oleh syariat Islam itu mengatur hubungan baik supaya lebih nyaman, lebih terkontrollah perilaku hidup orang di Aceh ini. Kami sangat setuju di situ untuk mengontrol perilaku hidup, contoh perilaku berpakaian saja, kami sangat senang itu, jangan ketat-ketat kali kan? Okelah masalah jilbab saya pikir itu sudah masuk paham aqidah menurut pemahaman kami. Dan kami tidak perlu ikut di situ dan kami tidak pernah mengalami paksaan atau tekanan untuk memakainya.

Kalau pun ada teman kami bekerja di fasilitas umum, ya dia cuma sebatas dia sendiri merasa tidak nyaman, tapi tidak ada paksaan dari pimpinannya untuk memakai jilbab itu tidak, itu cuma biar dia enak berkomunikasinya. Walaupun sebenarnya dia tidak ada paksaan dan tidak banyak orang kita yang bekerja di situ kan?

Sering muncul isu SARA di Daerah Aceh seperti pembakaran gereja di Aceh Singkil beberapa waktu lalu, bagaimana menurut Anda?

Saya persis tahu itu, saya satu minggu sebelum itu ada di lokasi. Untuk isu SARA saya katakan tidak benar  sedikitpun. Bahkan saya tahu lokasi persis di mana gereja itu. Bahkan satu Minggu sebelum itu sudah beredar SMS itu. Nah ini saya lihat dinamika sosial di sana yang bergerak termasuk bidang politik, ekonomi, saya merasa SARA tidak ada di sana, dalam konteks peristiwa itu ya. Setelah kejadian itu, besoknya pasar-pasar sudah ramai, banyak orang non-muslim berdagang di situ, kalau SARA sudah habis orang itu berlarian, bahkan yang mengungsi itu saya tidak setuju pada awalnya.

Bahkan saya sendiri turun ke situ pasca kejadian itu, saya turun saya ada larangan dari Brimob tidak boleh masuk, saya bilang saya tidak mau, saya masuk dalam kondisi apapun. Saya ingin menunjukkan bahwa kondisi di sini aman. Mereka tahu saya orang non muslim, bahkan saya bebas berjalan ke sana. Jadi itu unsur SARA tidak ada.

Apa contoh kerukunan agama di Aceh yang bisa kita kontribusikan untuk daerah lain di Indonesia?

Menghargai masing-masing itu ada di sini (Aceh). Dalam prinsip kalau di Islam itu, saya Katolik ya laksanakan. Tapi sejauh ya mengikuti kearifan lokal setempat, saya setuju itu. Contoh, mungkin ramai pendirian rumah ibadah, itu yang sedikit kita evaluasi kembali bagaimana turunan dari dua menteri itu, menteri dalam negeri dan menteri agama. Kemudian, bagaimana pergub, perbupati lagi perlu dihormati lah.

Menjelang natal, apakah Anda pernah merasakan gangguan saat melakukan ritual peribadatan selama berada  di Aceh?

Sampai saat ini tidak ada, Katolik tidak mengalami gangguan. Bahkan pengalaman kami selama ini juga, kami dibantu oleh aparat juga. Kita buat laporan, mereka datang sendiri untuk buat pengamanan untuk antisipasi, namun yang saya khawatirkan agak jauhlah. Karena kita punya Gereja Katolik yang di Banda Aceh ini Hati Kudus itu kan, yang sudah jauh ada sebelum republik ini, yang fisik sekarang ini sudah ada tahun 1926 zaman Belanda dan tidak ada intimidasi apapun.

Apa harapan Anda terhadap kerukunan beragama di Daerah Aceh?

Kita harus sepakat kerukunan dan harus kita jaga bersama. Kerukunan itu harus kita kejar dan pelihara bersama-sama. Untuk rukun saya pikir kita juga harus tahu Aceh ini multi cultural, dan multi budaya bahkan multi agama, itu satu keniscayaan tidak bisa dinafikan. Bagaimana ini merajut, ya saya pikir itu tadi saling menghargai dan menghormati tapi ikut juga peraturan yang berlaku.


Apa yang beda jangan disamakan, apa yang sama jangan dibedakan, artinya dalam kontek Islam  itu sangat kental "Lakum dinukum waliya din". Dan saya sangat senang itu, berarti kawan yang muslim juga menghormati agama lain, kami juga harus. Tapi saya juga harus mantapkan aqidah saya sebagai Katolik di sini.


mediaaceh.co

Jawabanku untuk Ust Qasim Ali ke 4



Ust Qasim Ali menulis sbb:
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-enam adalah Q.S Ath-Thuur ayat 47
وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَاباً دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”( Q.S Ath-Thuur : 47)

. ابن عباس: هو القتل. عنه: عذاب القبر

Firman Allah Ta’ala “Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim” Orang-orang kafir “Ada azab selain itu” Berkata, Ibnu Abbas: yaitu (azab itu) adalah pembunuhan, dia juga mengatakan azab kubur. (Tafsir Qurthubi)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mari kita lihat di kitab – kitab tafsir ttg pengertian  ayat Thur 47, yg katanya sbg dalil  adanya siksa kubur.
Jd kalimat adzab di artikan  siksa kubur , bukan siksaan lainnya. Ini perlu dalil yg kuat bahwa maksud adzab dlm ayat itu untuk siksa kubur dan tdk ada dalilnya.
Arti kalimat adzab sebelum itu , sdh tentu bukan siksa kubur. Bila di artikan siksa  kubur , mestinya dikatakan :  Adzab setelah mati “ .
Dan adzab setelah mati inipun masih umum , boleh jg siksaan di Neraka.
Kalimat  duna dzalik  di artikan  selain itu. Boleh jg di artikan sebelum itu. Yakni adzab – siksa didunia bukan di kuburan.

تفسير ابن كثير ت سلامة (7/ 438)
ثُمَّ قَالَ: {وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ} أَيْ: قَبْلَ ذَلِكَ فِي الدَّارِ الدُّنْيَا
Maksudnya adzab  sblm itu  di dunia ( bukan dikuburan ).
تفسير أبي السعود = إرشاد العقل السليم إلى مزايا الكتاب الكريم (8/ 152)
{وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُواْ} أي لهُم ووضعُ الموصولِ موضعَ الضميرِ لما ذُكرَ من قبلُ أي وإنَّ لهؤلاءِ الظلمةِ {عَذَاباً} آخرَ {دُونِ ذَلِكَ} دُونَ ما لاقوه من القتلِ أي قبلَهُ وهو القحطُ الذي أصابَهُم سبعُ سنينَ أو وراءَهُ كما في قولِه ... تُريك القَذى منْ دُونِها
Maksudnya  adzab / siksa  selain apa yg mrk alami yaitu terbunuh. Adzab itu berupa paceklik yg mereka alami selama tujuh tahun  atau sebelumnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Intinya bukan siksa kubur.
فتح القدير للشوكاني (5/ 123)
 لِهَؤُلَاءِ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ بِالْكُفْرِ وَالْمَعَاصِي عَذَابًا فِي الدُّنْيَا دُونَ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أَيْ: قَبْلَهُ، وَهُوَ قَتْلُهُمْ يَوْمَ بَدْرٍ.
Intinya : Maksud siksaan tsb adalah didunia  sebelum siksaan kelak di hari kiamat  yaitu  mereka terbunuh di hari perang Badar . ( bukan siksa kubur ).

تفسير المراغي (27/ 38)
(وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذاباً دُونَ ذلِكَ) أي وإن لهؤلاء الذين ظلموا أنفسهم بالكفر والمعاصي عذابا بالقحط والجوع سبع سنين قبل يوم بدر لأنه كان فى السنة الثانية للهجرة والقحط وقع لهم قبلها.
Maksud adzab yg di terima oleh orang – orang yg zhalim  adalah  krisis ekonomi, kelaparan  selama  tujuh tahun  sebelum hari perang Badar. Sbb  ia terjadi  di tahun kedua hijriyah  dan krisis ekonomi / paceklik terjadi sebelumnya.
أيسر التفاسير للجزائري (4/ 158، بترقيم الشاملة آليا)
{ وإن للذين ظلموا عذاباً دون : أي وإن لهؤلاء المشركين الظلمة عذاباً في الدنيا دون ذلك } عذاب يوم القيامة وهو عذاب القحط سبع سنين وعذاب القتل في بدر .
Maksud  adzab dlm ayat itu adalah paceklik  selama tujuh tahun  dan terbunuh  di perang Badar.
تفسير القرطبي (17/ 78)
قَوْلُهُ تَعَالَى: (وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا) أَيْ كَفَرُوا (عَذاباً دُونَ ذلِكَ) قِيلَ: قَبْلَ مَوْتِهِمْ. ابْنُ زَيْدٍ: مَصَائِبُ الدُّنْيَا مِنَ الْأَوْجَاعِ وَالْأَسْقَامِ وَالْبَلَايَا وَذَهَابِ الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ. مُجَاهِدٌ: هُوَ الْجُوعُ وَالْجَهْدُ سَبْعَ سِنِينَ. ابْنُ عَبَّاسٍ: هُوَ الْقَتْلُ. عَنْهُ: عَذَابُ الْقَبْرِ.
Adzab  itu sblm mati.
Menurut Ibn Zaid  maksudnya adalah  musibah  di dunia , yaitu kelaparan , penyakit, malapetaka , harta dan anak yg hilang .
Menurut Mujahid  adzab dlm ayat itu adalah  kelaparan  dan penderitaan  tujuh tahun / paceklik .
Menurut Ibn Abbas , adzab itu adalah terbunuh diperang Badar . Beliau jg berpendapat  siksa kubur.
Komentarku ( Mahrus ali ) :

Pendapat Ibnu Abbas  yg menyatakan adzab dlm ayat  tsb di artikan siksa kubur  itu blm tentu benar .
Sanadnya sbb:
تفسير عبد الرزاق (3/ 247)
-           عَنْ مَعْمَرٍ , عَنْ قَتَادَةَ , أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ , قَالَ: " إِنَّ عَذَابَ الْقَبْرِ فِي الْقُرْآنِ ثُمَّ تَلَا {وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ} [الطور: 47]
-           Dari Ma`mar  dari Qatadah  , bahwa Ibnu Abbas  berkata: Sesungguhnya adzab kubur ada di Al Quran, lalu membabaca ayat  47 Thur itu.
-           Komentarku ( Mahrus ali ) :
-           Qatadah itu bukan murid Ibn Abbas. Bgmn bisa menyatakan spt itu   atau mengutip kata – kata Ibnu Abbas . Lihat biografinya  sbb :
هو أبو الخطاب قتادة بن دعامة بن قتادة بن عزيز، وقيل قتادة بن دعامة بن عكابة السدوسي البصري، والسدوسي هي إحدى قبائل ربيعة بن نزار. وصفه الذهبي بـ: «حافظ العصر، قدوة المفسرين والمحدثين...وكان من أوعية العلم، وممن يُضرب به المثل في قوة الحفظ.[1
Nama – nama  guru Qatadah :
روايته للأحاديث[عدل]
روى عن عبد الله بن سرجس، وأنس بن مالك، وأبو الطفيل عامر بن واثلة الكناني، وسعيد بن المسيب ، وأبي العالية رفيع الرياحي، وصفوان بن محرز، وأبي عثمان النهدي، وزرارة بن أوفى، والنضر بن أنس بن مالك، وعكرمة مولى ابن عباس، وأبي المليح ابن أسامة، والحسن البصري، وبكر بن عبد الله المزني، وأبي حسان الأعرج، وهلال بن يزيد، وعطاء بن أبي رباح، ومعاذة العدوية، وبشر بن عائذ المنقري، وبشر بن المحتفز، وبشير بن كعب، وأبي الشعثاء جابر بن زيد، وجري بن كليب السدوسي، وحبيب بن سالم، وحسان بن بلال، وحميد بن عبد الرحمن بن عوف، وخالد بن عرفطة، وخلاس الهجري، وخيثمة بن عبد الرحمن، وسالم بن أبي الجعد، وشهر بن حوشب، وعبد الله بن شقيق، وعقبة بن صهبان، ومطرف بن الشخير، ومحمد بن سيرين، ونصر بن عاصم الليثي، وأبي مجلز، وأبي أيوب المراغي، وأبي الجوزاء الربعي، وعن عمران بن حصين، وسفينة مولى رسول الله، وأبي هريرة مُرسلاً، وعن مسلم بن يسار، وقزعة بن يحيى، وعامر الشعبي، وغيرهم.[1]
-          
-           ترجمة قتادة في سير أعلام النبلاء للذهبي
https://ar.wikipedia.org/wiki/%D9%82%D8%AA%D8%A7%D8%AF%D8%A9_%D8%A8%D9%86_%D8%AF%D8%B9%D8%A7%D9%85%D8%A9
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tdk  ada nama  Ibn Abbas  dlm kumpulan nama – nama  guru Qatadah   dari Irak itu.
Jadi pendapat Ibnu Abbas  yg menyatakan  adanya siksa kubur dg ayat 47Thur itu lemah sekali, karena sanadnya terputus  antara  Qatadah  dan Ibnu Abbas.
Bila  sahih , ia hanya pendapat Ibn Abbas yg mungkin benar dan mungkin salah, tdk boleh dibuat pegangan , apalagi untuk menentukan masalah gaib.

Apalagi menentang al quran 51  - 53 yasin yg menyatakan mayat tidur , tidak tersiksa di kuburan.

Tolong Sebarkan! H Qosim Tertipu Kiai Said Aqil, Janji Bangun Islamic Center, Ternyata Bangun Seminari


Seminari

Masyarakat Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, menuntut janji Prof Dr KH Said Aqil Siradj, yang juga Ketua Umum PBNU untuk mewujudkan janjinya membangun Islamic Center di kelurahan tersebut. Karena sudah sekian tahun janji itu tak pernah diwujudkan oleh Kiai Said. Malah tanah tersebut kini dibangun gedung seminari (Kristen).

‘’Masyarakat Karang Besuki Kota Malang berharap Kiai Said Said Aqil Siroj tidak ingkar janji, karena pembangunan Islamic Center, harapan pemilik lahan dan masyarakat sekitar. Bahkan saking senangnya pemilik lahan melepas tanah tersebut dengan harga yang sangat murah di bawah harga pasar, karena hitung-hitung amal jariyah apalagi yang membeli adalah seorang tokoh NU,’’ ujar Ketua Forum Independen Masyarakat Malang (FIMM), Subaryo, SH kepada wartawan di Malang, Sabtu (1/8).

Subaryo menceritakan kronologis kasus tanah seluas 1,8 hektar tersebut. Berdasarkan investigasi LSM yang dipimpinnya diperoleh sejumlah fakta, bahwa tanah tersebut semula milik H. Qosim, tokoh masyarakat kelurahan tersebut. H. Qosim adalah pengurus ranting NU Kelurahan Karang Besuki. Saat itu, H Qosim bermaksud menjual tanah miliknya itu.

Banyak yang menawar tanah tersebut. Cuma penawaran tertinggi datang dari yayasan seminari (Kristen) yang lokasinya memang tidak jauh dari lahan tersebut. Kabarnya yayasan seminari menawar Rp. 500 ribu per meter. Luas lahan milik H. Qosim yang hendak dijual seluas 1,8 hektar. Namun meski dapat penawaran cukup tinggi waktu itu, H. Qosim tak mau menjualnya karena yayasan tersebut adalah Yayasan Kristen.

Tak berapa lama, jelas Subaryo, muncul nama penawar baru yang mengaku KH. Said Aqil Siradj dari Jakarta. H Qosim tentu langsung paham siapa penawar baru itu karena ia juga pengurus NU ranting di kota Malang. Kiai Said Aqil Siradj adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Karena ditawar kiai NU maka H Qosim tak berpikir panjang. Dengan penuh takdzim ia langsung sepakat menjual tanahnya kepada Kiai Said Aqil. Apalagi Kiai Said beralasan tanah tersebut akan dipakai untuk pembangunan Islamic Center.



H Qosim langsung mendatangi kediaman Kiai Said di Malang. Selain di Jakarta Kiai Said Aqil memang dikabarkan memiliki rumah di Malang. Yaitu di Perumahan Araya Malang. Saking senangnya dibeli Kiai Said Aqil, akhirnya H Qosim ikhlas lahan tersebut dibeli dengan harga tak sampai Rp 100 ribu per meter.

Ringkas cerita, H. Qosim menerima uang Rp 1,3 Miliar dari lahan seluas 1,8 hektar tersebut. Padahal seandainya H Qosim menjual ke yayasan seminari menerima Rp 9 miliar. ‘’Karena untuk amal jariyah semacam wakaf untuk pembangunan Islamic Center maka H Qosim merelakan uang sekitar Rp 7 miliar lebih kepada Kiai Said,” kata Subargio yang dikenal sebagai tokoh LSM di Malang.

Namun betapa kecewanya H Qosim ketika tahu bahwa yang membeli tanah itu adalah pengusaha yang tak lain pengurus yayasan seminari yang pernah mengincarnya dulu. ”H. Qosim kaget dan hingga kini trauma dan depresi. Mungkin karena niatnya untuk amal jariyah tak kesampaian dia merasa berdosa. Wong niatnya untuk bangun Islamic Center, kok malah nyumbang untuk seminari,’’ papar Subaryo.

“Jadi Kiai Said hanya mediator atau semacam ‘’makelar’’. Persoalannya, tanah tersebut kini dikuasai pengusaha keturunan yang konon menjadi pengurus yayasan seminari tersebut,” kata Subaryo.


Kini H. Qosim jadi pembicaraan warga Karang Besuki, karena dia memang tokoh yang paling getol menolak untuk menjual lahannya ke seminari. Namun ternyata, akhirnya toh lahannya jatuh ke yayasan seminari juga. Karena itu hingga sekarang banyak warga yang mencibir dia, karena lahannya ternyata dijual ke seminari itu.

Jawabanku untuk Ust Qasim ali ke 3


Jawabanku untuk Ust Qasim Ali ke 3
Dia menulis sbb:
Dalil Adanya Siksa Kubur yang ke-lima adalah Q.S Ghafir / Al Mu’min ayat 45-46.

فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَاب .النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِِ                       
[09:17, 12/23/2016] Ardi M: Artinya: “Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.” (QS. Ghafir/ Al Mu’min: 45-46)

وهذه الآية أصل كبير في استدلال أهل السنة على عذاب البرزخ في القبور

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata “Ayat-ayat ini adalah landasan kuat bagi Ahlussunnah tentang adanya azab barzakh dalam kubur” (Tafsir Ibnu Katsir)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Siksaan di barzakh , sblm  kita  masuk ke masalah ini kita perlu mengetahui  arti  barzah adalah  dinding yg menghalangi manusia  untuk kembali ke dunia.
Jd mayat di pendam ke kuburan atau mayat yg tdk dikubur, tp dibiarkan berada di kamar  jg sdh masuk ke alam barzah.
Boleh dibuktikan , mayat yg di kamar itu apakah tersiksa atau dipukuli ? kan tdk. Bgt juga mayat dikuburan.
Katanya , mayat bila di taruh dikuburan dan ditinggalkan pelayatnya mk dua malaikat datang untuk membangunkan , mendudukkan dan bertanya kpdnya. Jd rohnya di kembalikan.
Bila roh tdk dikembalikan, mk mayat tdk bisa menjawab.
Kita buktikan mayat yg ditaruh di kamar selama dua atau tiga hari, pernahkan anda lihat mayat itu di bangunkan? Kan tdk.
Mk bgt jg mayat dikuburan.
Jd pertanyaan dikuburn jg tdk ada, bgt juga siksaan di dalamnya.

Menurut Ibn Katsir ayat ghafir 45 -46  itu landasan untuk siksa kubur.
Kita rujuk lg ke kitab – kitab tanfsir  sbb:
أيسر التفاسير للجزائري (4/ 537)
وحاق بآل فرعون سوء العذاب: أي عذاب الغرق إذ غرق فرعون وجنده أجمعون.
Intinya maksud “dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk”   adalah di tenggelamkan ke laut ( bukan siksa kubur ) .

تفسير المراغي (24/ 77)
وَحاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذابِ) أي فحفظه الله مما أرادوا به من المكر السيئ في الدنيا، إذ نجاه مع موسى عليه السلام، وفي الآخرة بإدخاله دار النعيم، وأحاط بفرعون وقومه سوء العذاب في الدنيا بالغرق في اليمّ، وفي الآخرة بدخول جهنم وبئس القرار.
Intinya , Firaun dan tentaranya  di tenggelamkan ke laut dan kelak di akhirat  akan di masukkan ke dalam Jahannam ………………
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bukan siksa kubur.
زاد المسير (5/ 294، بترقيم الشاملة آليا)
{ وحاقَ بآل فرعونَ } لما لجوا في البحر { سوءُ العذاب } قال المفسِّرون هو الغرق
Menurut pakar – pakar tafsir , maksudnya ( ayat 45 – 46 ghafir  )   adalah ditenggelamkan ke laut ( bukan siksa kubur ).

الوسيط لسيد طنطاوي (ص: 3707، بترقيم الشاملة آليا)
{ وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ } أى : ونزل وأحاط بفرعون وقومه { سواء العذاب } بأن أغرقهم الله - تعالى - فى أليم ، وجعلهم عبرة لمن يعتبر
Maksudnya   Firaun dan pendukungnya ditenggelamkan ke dalam laut ( bukan siksa kubur ).  
تفسير الجلالين (9/ 176، بترقيم الشاملة آليا)
 { وَحَاقَ } نزل { بئَالِ فِرْعَوْنَ } قومه معه { سُوءُ العذاب } الغرق .
Maksud siksa buruk  adalah  di tenggelamkan ke laut.  ( bukan  siksa kubur ) .

تفسير ابن كثير (14/ 348)
وَلَكِنْ هُنَا سُؤَالٌ وَهُوَ أَنَّهُ لَا شَكَّ أَنَّ هَذِهِ الْآيَة مَكِّيَّة وَقَدْ اِسْتَدَلُّوا بِهَا عَلَى عَذَاب الْقَبْر فِي الْبَرْزَخ
Intinya : Ibn  Katsir menyatakan  bahwa ayat 45-46 Ghafir adalah Makkiyah , tp mengapa  mereka membuat dalil  untuk siksa kubur di dalam Barzakh .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mestinya tdk layak bila ayat itu diperuntukkan untuk menjelaskan siksa kubur . Bila untuk  siksa kubur , mengapa sejak di Mekkah, sejak ia diturunkan , Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   tdk phm siksa kubur. Bila ia untuk siksa kubur, tentu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   yg dituruninya akan mengerti adanya siksa kubur dg ayat itu sj.
Nyatanya beliau tdk phm tentang siksa kubur, sampai Aisyah ingkar , dan beliau tanya pada Nabi  shallallahu alaihi wasallam  lalu dijawab: Yahudi yg datang  dg bawa berita siksa kubur  itu  dusta. Baru  setelahnya dituruni wahyu bahwa siksa kubur itu ada, demikian menurut hadis – hadis riwayat Muslim  dan Bukhari. Untungnya  hadis itu  jg bermasalah .
Dan ayat itu tdk menjelaskan siksa kubur. Ia  hanya menjelaskan  neraka di tampakkan bukan siksaan , layaknya  orang bermimpi bgt sj.

تفسير ابن كثير (14/ 349)
يُقَال فَمَا الْجَمْع بَيْن هَذَا وَبَيْن كَوْن الْآيَة مَكِّيَّة وَفِيهَا الدَّلَالَة عَلَى عَذَاب الْبَرْزَخ ؟ وَالْجَوَاب أَنَّ الْآيَة دَلَّتْ عَلَى عَرْض الْأَرْوَاح عَلَى النَّار غُدُوًّا وَعَشِيًّا فِي الْبَرْزَخ وَلَيْسَ فِيهَا دَلَالَة عَلَى اِتِّصَال تَأَلُّمهَا بِأَجْسَادِهَا فِي الْقُبُور إِذْ قَدْ يَكُون ذَلِكَ مُخْتَصًّا بِالرُّوحِ فَأَمَّا حُصُول ذَلِكَ لِلْجَسَدِ فِي الْبَرْزَخ وَتَأَلُّمه بِسَبَبِهِ فَلَمْ يَدُلَّ عَلَيْهِ إِلَّا السُّنَّةُ فِي الْأَحَادِيث الْمَرْضِيَّة الْآتِي ذِكْرُهَا .
Intinya : Menurut Ibnu Katsir , mayat  disiksa menurut ayat itu hanya  rohnya sj. Dan hadislah yg menunjukkan bahwa  mayat tersiksa tubuh dan jasadnya.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila tersiksa tubuh dan jasadnya mk tdk bisa tidur dan  akan bertentangan dg ayat
ونفخ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ  إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala,  tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Cukup satu teriakan,tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Yasin 51-53

Dalam ayat tsb ahli kubur dalam keadaan tidur, lalu bagaimanakah mereka di siksa. Bila   disiksa, tdk akan bisa tidur.  Dan menjerit karena merasakan  siksaannya  itu.
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ(46)
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat., "Masukkanlah Fir''aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS. Al-Mu’min: 46)
  Firaun dan rakyat pendukungnya di lemparkan ke Neraka nanti pd hari kiamat . Sblmnya api neraka hanya  di tampakkan pd mereka.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dua ayat tsb dg jls, tdk samar lg bahwa siksa kubur tdk ada. Bila ada, mk mayat tdk akan tidur dikuburan.
 
7ـ{ وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ{10} وَإِذَا السَّمَاء كُشِطَتْ{11} وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ{12} وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ{13} عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا أَحْضَرَتْ{14} التكوير: ١٠ - ١٤.
( 10 )   dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,
( 11 )   dan apabila langit dilenyapkan,
( 12 )   dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
( 13 )   dan apabila surga didekatkan,
( 14 )   maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Catatan amal di buka , langit dilenyapkan, Neraka Jahim  di nyalakan dan  surga di dekatkan itu  bukan sekarang . Di mana  manusia yg telah mati  telah mengalami alam barzah atau  alam kubur . Mereka di alam kubur  tp langit blm dilenyapkan dan  catatan amal blm di berikan, mk nya siksaan nya  bukan di alam kubur  tp nanti  di hari kimat ketika  langit di lenyapkan , dan catatan amal di berikan. Itulah nama nya hari pembalasan .





Rabu, Desember 28, 2016

Jawabanku untuk ust Qasim Ali


Jawabanku untuk ust Qasim Ali
Ust Qasim Ali menyatakan :
Dalil Adanya Siksa Kubur ke-empat adalah Q.S Al-Mukminun ayat 100

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya: “Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”(Q.S Al-Mukminun: 100)

Mengenai Firman Allah Ta’ala yang berarti “Dan di hadapan mereka ada dinding”, terdapat ancaman bagi orang-orang zhalim yang mengalami adzab alam barzakh. Sebagaimana difirmankan-Nya yang bermakna “Dan di hadapan mereka ada jahannam”(Q.S Al-Jaatsiyah: 10).

Firman-Nya yang bermakna “Sampai hari mereka dibangkitkan” Yakni adzab itu akan berlangsung terus padanya sehingga datang hari kebangkitan. (Tafsir Ibnu Katsir)

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Mari kita rujuk kpd kitab – kitab tafsir pd ayat 100 Mukminun . Ternyata  kesimpulan nya tdk ada yg menyatakan bahwa mayat di kuburan tersiksa dg landasan ayat itu.
الصحيح المسبور من التفسير بالمأثور (3/ 438)
أخرج آدم بن أبي إياس بسنده الصحيح عن مجاهد في قول الله (برزخ إلى يوم يبعثون) قال: الحاجز بين الموت والرجوع إلى الدنيا.
أخرج عبد الرزاق بسنده الصحيح عن قتادة في قوله (ومن ورائهم برزخ إلى يوم يبعثون) قال: البرزخ بقية الدنيا.
أخرج البستي بسنده الصحيح عن الضحاك يقول: البرزخ: ما بين الدنيا والآخرة
Dlm kitab tafsir tsb tdk ada keterangan bahwa mayat di siksa. Tp menjelaskan beberapa pengertian barzah  yg intinya adalah ia  dinding  yg menghalangi antara maut dan kembali ke dunia.
Karena itu, orang yg menjelang kamtian minta usianya di tunda lg agar bisa berbuat baik. Mk  di jwb : 
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”(Q.S Al-Mukminun: 100)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sebetulnya enak diterjemahkan  ; Dan di belakang mereka ( bukan di muka mereka ) ada dinding ( sehingga tdk bisa kembali kedunia ) sampai hari mereka di bangkitkan……….
Lalu bgmn  bisa di katakan :“Dan di hadapan mereka ada dinding”, terdapat ancaman bagi orang-orang zhalim yang mengalami adzab alam barzakh.  sbgmn pendpat Ibn Katsir” .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kok pakai ditambahi dg ada ancaman , siapa tahu tdk ada ancaman  dan siksaan di alam barzah ? . Kembalilah kpd al quran yg menyatakan  mayat tidur sampai hari kebangkitan  51 – 53 yasin.
Ibnu Katsir berpegangan dg kalimat sbb:
Sebagaimana difirmankan-Nya yang bermakna “Dan di hadapan mereka ada jahannam”(Q.S Al-Jaatsiyah: 10).

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mari kita lihat tafsirnya di kitab tafsir sbb:
التفسير الميسر (1/ 499)
مِنْ وَرَائِهِمْ جَهَنَّمُ وَلَا يُغْنِي عَنْهُمْ مَا كَسَبُوا شَيْئًا وَلَا مَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (10)

مِن أمام هؤلاء المستهزئين بآيات الله جهنم، ولا يغني عنهم ما كسبوا شيئًا من المال والولد، ولا آلهتُهم التي عبدوها مِن دون الله، ولهم عذاب عظيم مؤلم.
Intinya maksud 10 Jatsiyah itu adalah orang – orang yg meng olok – olok ayat Allah akan masuk ke neraka Jahannam , dan harta dan anak mereka  tdk bisa menolong……………….
( bukan siksa kubur ) .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mengapa di arahkan untuk siksa kubur. Ini namanya membikin makna ayat menyimpang , tdk di artikan sbgmn mestinya.
Tidak percaya  boleh , kita bukakan kitab tafsir lg agar puas .
أيسر التفاسير للجزائري (5/ 25)
من ورائهم جهنم: أي أمامهم جهنم وذلك يوم القيامة، والوراء يطلق على الأمام كذلك.
Intinya : Dimuka mereka ada neraka Jahannam  di hari kiamat. ……………
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mengapa  Ibnu Katsir menggunakan ayat 10 Jatsiyah itu  untuk siksa kubur. Pd hal , masuk neraka Jahannam itu di hari kiamat bukan di saat mayat masih dikuburan dan blm dibangkitkan.


Kita lihat  di kitab tafsir yg berkenaan dg masalah barzah yakni  ayat 100 Mukminun.


أيسر التفاسير للجزائري (3/ 538)

ومن ورائهم برزخ} أي حاجز مانع من العودة إلى الحياة وهو أيام الدنيا كلها حتى إذا انقضت عادوا إلى الحياة، ولكن ليست حياة عمل وإصلاح ولكنها حياة حساب وجزاء هذا معنى قوله: {ومن ورائهم برزخ إلى يوم يبعثون}
Intinya : Bila  selesai alam barzah, mk  dimulai kehidupan baru .  bukan kehidupan untuk  amal dan kebaikan tp untuk dihisap dan di beri balasan . itulah  inti dr makna kalimat “ Dibelakang mrk ada barzah  sampai hari kimat.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mestinya  ayat tsb digunakan landasan bahwa mayat itu tidur dikuburan sampai hari kebangkitan , kok malah di artikan mayat disiksa terus sampai hari kebangkitan .
Hari kebangkitan maksudnya di bangunkan dr tidur . Bukan di siksa  sampai hari kebangkitan. Bahkan setelahnya jg di siksa lg  sblm di hisap, kan aneh .
الموسوعة القرآنية (10/ 385)
وَمِنْ وَرائِهِمْ أي ومن أمامهم وبين أيديهم. وقيل: من خلفهم.
بَرْزَخٌ أي حاجز بين الموت والبعث. أو بين الموت والرجوع إلى الدنيا.
Intinya Barzah itu tabir antara kematian dan dibangunkan dr kematian. ………….( bukan di ancam dg siksa kubur ) .
التفسير الميسر (1/ 348)
عَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (100)
لعلي أستدرك ما ضيَّعْتُ من الإيمان والطاعة. ليس له ذلك، فلا يجاب إلى ما طلب ولا يُمْهَل. فإنما هي كلمة هو قائلها قولاً لا ينفعه، وهو فيه غير صادق، فلو رُدَّ إلى الدنيا لعاد إلى ما نُهي عنه، وسيبقى المتوفَّون في الحاجز والبَرْزخ الذي بين الدنيا والآخرة إلى يوم البعث والنشور.
Di kitab tafsir tsb jg tdk ada keterangan siksa kubur  untuk ayat  100 mukminun. ………..

Ibnu Katsir berkata:

Firman-Nya yang bermakna “Sampai hari mereka dibangkitkan” Yakni adzab itu akan berlangsung terus padanya sehingga datang hari kebangkitan. (Tafsir Ibnu Katsir)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dari mana , bisa di artikan  spt itu. Allah menyatakan mayat tidur sampai hari kebangkitan sbgmn  ayat 51 -53 yasin , kok  di sini dikatakan mayat tersiksa sampai hari kebangkitan. Firaun sj tdk digitukan, masak kita – kita yg banyak dosa ini  akan di siksa  spt itu.