Senin, Juni 01, 2015

HTI Mengigau, Rapat dan Pawai nya Disamakan dengan “Perang Tabuk”


Wahai Syabab HT, Wahai kalian yang enggan berjihad! Sekali lagi kami katakan bahwa Khilafah Islamiyyah telah tegak berdiri, kokoh dengan pilar-pilarnya yang menghujam bumi. Tak tergoyahkan meskipun koalisi kaum munafikin dan kafir salibis yang tak henti-hentinya menghujani bumi khilafah Islamiyyah dengan bom-bom dari pesawat tempurnya dan tak henti-hentinya menuduh dengan berbagai tuduhan keji yang tak terbukti supaya umat islam lari dan menjauhi, Khilafah tetap tegak berdiri, bahkan wilayahnya semakin melebar dan melebar dan Bai’at dari seluruh penjuru bumi silih berganti untuk sang Khalifah Syaikh Mujahid al-Imam al-Mujaddid, keturunan Ahlul Bait, Ibrahim bin Awad bin Ibrahim bin Ali bin Muhammad al-Badri al-Qurasy al-Husaini al-Baghdadi hafizhahullah.
Pada ahad 01 Ramadhan 1435 H (29/06/14), ISIS (Islamic State of Iraq and Syam) dibubarkan & Khilafah Islamiyyah dideklarasikan. Beberapa pekan lagi akan genap 1 tahun. Alhamdulillah !! Telah banyak prestasi yang ditorehkan Khilafah Islamiyyah dalam menegakan Syariat Islam selama hampir 1 tahun ini di wilayah yang telah berhasil dikuasainya dimana kaum muslimin bisa dengan leluasa mengamalkan semua apa yang diajarkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Hudud telah diterapkan, jizyah telah dilaksanakan dan kuil-kuil syirik serta kuburan telah diratakan. Alhamdulillah.
Bukan perjuangan yang mudah dan bukan pula waktu yang sebentar. Khilafah Islamiyyah tegak berdiri diatas kucuran darah para syuhada yang mengorbankan jiwa dan raganya untuk menegakan agama Alloh subhanahu wa’ataala.
Ingatlah, “Apabila ada dua khalifah yang dibaiat, maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya.” [HR. Muslim No.3444].
Sekilas mengenai Perang Tabuk, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam beserta para mujahidin meninggalkan Madinah menuju Tabuk yang wilayahnya berjarak 800 km dari Madinah. Perjalanan ini memakan waktu hingga 20 hari. Medan yang mereka lakoni juga sangat sulit. Selain keterbatasan bahan makanan, kaum muslimin juga harus menghadapi panasnya gurun pasir yang diatas rata-rata. Perang  ini bahkan dijuluki “Pasukan Jaisyul Usrah” yang artinya pasukan yang dalam keadaan sulit.
Sesampainya di Tabuk, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam tidak menemukan satu pun kaum musrikin. Pasukan Bizantium (Romawi Timur) dan para sekutunya merasa takut dan gentar setelah mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyerukan jihad fie sabilillah dengan menggalang 30 ribu pasukan. Musuh-musuh Islam berpencar ke batas-batas wilayahnya.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam didatangi oleh Yuhanah bin Rubbah dari Ailah untuk menawarkan perjanjian perdamaian dengan beliau dan siap menyerahkan jizyah kepada beliau. Rasulullah menulis selembar surat perjanjian dan memberikan kepada mereka yang kemudian mereka pegang. Akhirnya peperangan pun tidak jadi terjadi setelah 30  hari meninggalkan Madinah.
Wahai syabab HT, Wahai kalian yang enggan berjihad!
Apakah orasi-orasi, rapat-rapat dan pawai-pawai yang kalian lakukan selama ini dengan jumlah puluhan ribu orang itu menggetarkan musuh-musuh Islam dan menggoncangkan singgasna Thaghut? yang kalian samakan seperti Perang Tabuk diatas? sungguh sangat jauh berbeda, lebih pantasnya disebut Pawai Tabuk ketimbang Perang Tabuk.
Dalam perang tabuk Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyerukan jihad fie sabilillah dengan mengangkat senjata bukan mengangkat pengeras suara.
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Bukankah Allah berfirman: “Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah, dan jadilah seluruh dien (agama) ini milik Allah” (Al-Anfal (8):38) Bukankah kalian telah mengetahui firman Allah ini: “Dan bunuhlah kaum musyrikin itu dimana saja kamu menjumpai mereka, dan tawanlah mereka, dan kepunglah mereka dan intailah mereka di tempat-tempat pengintaian” (At-Taubah (9):5).
Bukankah Allah telah berfirman :”Dan perangilah mereka kelak Allah akan mengadzab mereka dengan tangan-tangan kamu, dan menghinakan mereka dan Allah menolong kalian atas mereka, dan menyembuhkan dada-dada orang beriman, dan menghilangkan panas hati mereka.” (At-Taubah (9):14) Dan Allah memberi ampunan bagi siapa yang dikehendaki
Bukankah Allah Jalla Wa-‘Alla berfirman: Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk (At-Taubah (9):29)
Bukankah Allah berfirman:
Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (At-Taubah (9):73, At-Tahrim (66):9) ?!
Bukankah Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(At-Taubah (9):123)!!?
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Allah Jalla Wa’Alaa berfirman:
Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (At-Taubah (9):19-20)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.(At-Taubah (9):24)
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(At-Taubah (9):38-39)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(At-Taubah (9):41)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu. Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antaramu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.” (At-Taubah (9):46)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini”. Katakanlah: “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas (nya)”, jikalau mereka mengetahui. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.(At-Taubah (9):81-82)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Bukankah kalian tahu kisah tentang Tiga orang yang tidak ikut berjihad dalam perang Tabuk yang kalian samakan dengan orasi-orasi kosong kalian? Apa dosa mereka? Dan apa kesalahan mereka yang menyebabkan mereka tercela? Tidak lain, dosa mereka adalah karena mereka tidak berjihad! Mereka tidak berjihad, renungkanlah oleh kalian, mereka itu adalah sahabat radhiyallahu ‘anhum, termasuk golongan manusia terbaik, mereka ikut berperang bersama nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dalam sebagian peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, apa gerangan balasan mereka? Balasan mereka adalah ; Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memboikot mereka selama Lima puluh malam, padahal mereka sendiri bertaubat kepada Allah akan tetapi Allah tidak memberi mereka taubat kecuali setelah Limapuluh malam!! Sesungguhnya masalah ini adalah teramat penting. Maka tanyakanlah pada diri-diri kalian, dan hisablah diri-diri kalian sebelum dihisab oleh Allah di hari akhir kelak.
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari ayahnya, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda : Jihad akan tetap menjadi sesuatu yang menarik hati, selagi air tercurah dari langit. Akan datang masanya kepada manusia, orang-orang yang dianggap quraa (mengerti agama) akan berkata kepada mereka :
“Sekarang bukan zamannya Jihad”, barangsiapa menjumpai zaman seperti itu, maka Jihad di waktu itu adalah sebaik-baik Jihad. Sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah sallallahu alaihi wasallam: “Apa ada orang yang berkata seperti itu?”, “Ada” yaitu orang-orang yang Allah telah melaknatnya, juga malaikat, bahkan sekalian manusia melaknatnya”, jawab Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.
Wahai kalian yang enggan berjihad!
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (Al-baqarah (2):195). Maksudnya ‘kebinasaan’ dalam ayat ini adalah : meninggalkan jihad dan sibuk dengan diinar (harta)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Tahukah kalian siapakah mu’min yang sebenarnya? Mereka itu adalah sebagaimana difirmankan oleh Allah: “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni`mat) yang mulia.” (Al-Anfal (8):74)
Wahai kalian yang enggan berjihad!
Khilafah Islamiyyah telah tegak, hentikanlah orasi kosongmu itu dan berbai’atlah kepada sang Khalifah jangan kalian jatuhkan diri kalian dalam kebinasaan dan kerugian.
Wallahu A’lam
(Ibrahim)
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. PENDIRI HT DAN HTI AJA TAK MAMPU MENDIRIKAN 'KHILAFAH' DI KAMPUNGNYA SENDIRI!


    Sistem kekhilafahan setelah era kepemimpinan keempat Khalifah yakni pasca Khaliafah Ali Bin Abi Thalib kalau mau JUJUR sudah tidak sesuai lagi dengan tuntunan era sahabat Nabi Muhammad SAW karena pengangkatan sang khalifahnya sudah berdasarkan dinasti keturunan.


    Kalau kita baca riwayat pendiri HT maka jelas bahwa keturunan beliau adalah penggawa dari sistem kerajaan bukan khilafah walaupun lebelnya khilafah. ya apa lagi sang tokoh pendiri ini dari turunan ulama hidupnya dilingkaran istana jadi sangat kental dengan budaya feodalnya. Wajar jika beliau mendirikan organisasi sebesar HT ini tidak mampu mendirikan sistem kekhilafahjan di kampungnya sendiri.


    Tokoh pendirinya adalah alumni dari Al Azhar yang sampai detik ini lembaga pendidikan ini tidak berhasil mencetak tokoh intelektual yang mampu untuk dijadikan sebagai seorang tokoh 'KHALIFAH' di Mesir saja. Terbukti sampai detik ini Mesir yang katanya dikenal dengan sebutan NEGERI SEJUTA ULAMA itu malah kini semakin menjadi sekuler dan liberal bahkan cendrung kembali keotoritas militer murni.


    Ada pendapat seperti ini: Imam al-Hafizh an-Nawawi as-Syafi’i dalam Syarh an-Nawawî ‘ala Shahîh Muslim mengatakan:


    “Dan mereka (para ulama kaum muslimin) telah sepakat bahwasanya wajib bagi kaum muslimin mengangkat seorang khalifah. Kewajiban ini berdasarkan syara’ bukan akal. Adapun yang diriwayatkan dari al-’Ashamm bahwasanya dia mengatakan: tidak wajib, atau dari selainnya, yang mengatakan wajib berdasarkan akal, bukan syara’, maka dua pandangan itu adalah bathil ”.


    Lalu, apa pendapat ulama di atas tidak berlawanan dengan hakikat dan makna dari ini:


    Dan Dia lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah (penguasa-penguasa, ada yang jadi raja, sultan, presiden, gubernur dll.) di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. 6:165).
    Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah (penguasa, ada yang jadi raja, sultan, presiden, gubernur dll.) di muka bumi. Barang- siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (QS. 35:39).


    Coba simak info ini:


    Taqiyyuddin An Nabhani adalah seorang Ulama, Mujtahid, hakim pengadilan (Qadhi) di Palestina dan lulusan Al Azhar. Beliau hafidz Quran sejak usia 15 tahun. Ia adalah cucu dari ulama besar pada masa Khilafah Utsmaniyah, Syeikh Yusuf An-Nabhani.


    Hizbut Tahrir berjuang untuk menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya serta untuk mendirikan kembali sistem
    kekhilafahan.


    Hizbut Tahrir merupakan jemaah politik, bukan jemaah kerohanian (seperti tarekat), bukan badan ilmiah (seperti lembaga agama atau badan penelitian), bukan institusi pendidikan (akademik), dan bukan pula pertubuhan sosial (yang bergerak di bidang sosial dan kema¬syarakatan). Idea-idea Islam menjadi jiwa, inti dan sekaligus rahsia kelangsungan kelom¬poknya.


    http://kafihidonis.blogspot.com/2015/02/mengenal-hizbut-tahrir-indonesia.html

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan