Jumat, April 24, 2015

UST. BASRI, MUDIR MAHAD TAHFIDZ DI MAKASAR DITANGKAP DENSUS DENGAN CARA BIADAB


==============

MAKASAR - Penculikan yang dilakukan Densus 88 terhadap para ustad dan aktivis dakwah yang aktif dalam dakwah tauhid kembali terjadi, kali ini menimpa salah seorang ustad pimpinan Mahad Tahfidz di Sudiang Makasar.
Pada pagi hari tadi jumat (24/4) kurang lebih jam 08.30 wit, Ust. Basri yang kesehariannya mengajar dan menjadi mudir Ma'had Tahfidz di Sudiang Makasar keluar menuju ke pasar untuk membeli ransum guna keperluan para santri dan jarak antara mahad dengan pasar kurang lebih 1 km. Ust Basri pada saat itu bersama dg putra beliau yang baru berumur 3 tahun, namun saat di pertengahan jalan beliau diserempet oleh mobil yg diduga densus 88, dan dari mereka ada yg turun dari mobil langsung menendang Ust Basri bersama anaknya hingga terjatuh, padahal pada saat itu kondisi beliau juga kurang sehat. Pada saat itu pula, beberapa warga yang melihat ingin menolong Ust Basri, namun rombongan densus yang menggunakan 3 mobil tersebut menodongkan senjata ke arah warga, bahkan ada salah seorang wanita yang ingin menolong putra beliau yang masih balita menjadi gemetaran dan ketakutan karena ditodongkan senjata.
Tidak hanya sampai disitu perlakuan biadab dari densus 88 kepada Ust Basri, beliau yang terjatuh langsung diseret ke dalam mobil dan dibawa pergi. Warga yang melihat putra dan motor beliau segera menolongnya dan membawanya ke mahad serta melaporkan kejadian yang dialami Ust Basri.
Sampai malam hari ini menurut penuturan Ust Abdi adik dari Ust Basri, belum ada informasi tentang keberadaan beliau, bahkan informasinya pasukan Densus 88 akan melakukan penyerangan ke mahad pada malam hari ini, karena sejak siang tadi banyak umat islam dari beberapa elemen umat Islam yang datang ke mahad untuk memberikan dukungan kepada Ust Basri yang mendapatkan perlakuan zhalim dari pasukan densus 88. (jic)
===============
Disebarluaskan oleh JIC
Tele. 0877 3636 6645
Pin bbm2. 54B08083
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan