Kamis, April 02, 2015

# MEMBLOKIR SITUSNYA, JALAN UTK MEMATA-MATAI AKTIVIS DAKWAH ISLAM #

Copas from Novy Rostiyan
# MEMBLOKIR SITUSNYA, JALAN UTK MEMATA-MATAI AKTIVIS DAKWAH ISLAM #
Ramai sekali broadcast BBM, tag status FB, dan grup WA yang menyebarkan ajakan utk mengirim email ke menkominfo, memprotes keras tindakan brutal memblokir website Islam.
Saya sendiri, pada awalnya berniat langsung ikut menyebar, tapi kemudian saya terantuk pada sebuah ide, yaitu ide yang lebih jahat dari sekedar memblokir situs.
Menurut Menkominfo, bila ini dianggap salah blokir, maka silakan kirim email bla bla bla ke kami, dan kami akan buka kembali.
Nah, disinilah saya merasa harus berhati-hati!
Sebegitu bodohnya kah BNPT dan Menkominfo tidak bisa membedakan website Islam dan website Porno?
Tentu tidak...
Sekali lagi ini adalah trik lama dalam menciptakan "sarang lebah" dimana ketika antum mendekat, antum masuk perangkap.

Ingatlah,
Email Saat ini berhubungan langsung dengan semua akun antum!!
Apa di dunia ini yang tidak menggunakan email?!
Dari FB hingga Android / BBM / Iphone alias ponsel antum -barang yang menyimpan semua aktivitas pribadi - terhubung dengannya.
Begitu alamat email antum tercatat, maka dengan mudah seluruh aktivitas antum diawasi oleh Penguasa!!

Ini trik lama!!!
Daripada BNPT susah susah mencari satu per satu akun email / fb / Google / Youtube seorang Aktivis Islam, yang belum tentu keakuratannya, maka dibuatlah pengumpulan email secara mudah.
Situs di blokir, antum komplain via email, Lalu selesai!!
Situs kembali di buka dan antum masuk perangkap dalam aktivitas intelijen murahan.

Jadi, tidak perlukah ikut2 rame2 protes?!
Boleh saja,
Tapi sedikitlah cerdas.
Bikin email baru, yang tidak berhubungan dengan akun antum yg biasa antum pakai.

Setelah protes, segera matikan email tersebut.
Tak usah lagi dikelola.

Hati-hati, musuh antum itu sekarang bukan lagi orang lain,
Tetapi Penguasa dan orang2nya.
Menyedihkan....

Wallahu a'lam..
---------
*Ngopas dari sana sini dengan sedikit editan..
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan