Jumat, April 17, 2015

Jawabanku untuk Muhammad Idrus Ramli ke 43

Kedustaan Muhammad Idrus Ramli yang menulis  sbb:

Ayat lain yang juga menjelaskan tawasul adalah:

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوا أَنفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا
Jikalau mereka menganiaya diri mereka, kemudian datang ke kubur Nabi, kemudian meminta ampun kepada Allah dan Rasulullah pun memintakan ampun bagi mereka, niscaya mereka akan mendapati Allah menerima tobat mereka seraya mengasihi mereka. (QS. An Nisa: 64).[1]



Komentarku ( Mahrus ali ):
Kedustaan Muhammad Idrus Ramli l yaitu mendatangi kuburan Rasulullah, padahal maksudnya adalah mendatangi Rasulullah waktu  hidup bukan ke kuburannya. Terjemahan aslinya adalah seperti ini; “Sesungguhnya jikalau mereka menganiaya dirinya kemudian datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul-pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa: 64).

Terjemahan  ayat  Al Quran adalah “datang kepada Rasulullah”, tetapi kemudian dirobah oleh Muhammad Idrus Ramli menjadi mendatangi kuburan Rasulullah. Hal yang dilakukan ini sama saja dengan menodai Al Quran dan tidak menghormatinya, itu sama saja dengan melecehkan Allah dan bukan mengagungkannya. Inilah tahrif yang dilarang, sebagaimana dalam ayat:

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ(13)

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecualisekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Maidah: 13).



[1] Kiai NU atau Wahabi Yang Sesat Tanpa Sadar? Hlm. 31

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan