Kamis, Februari 12, 2015

Pentolan FBR dan Tokoh FPI Merapat ke Syiah Iran By nahimunkar.com

  •  
  Pentolan FBR dan Tokoh FPI Merapat ke Syiah Iran
  • Sangat mustahil jika kunjungan yang dilakukan oleh pentolan FBR tokoh Betawi itu tak ada tujuan dan maksud apa-apa. Apalagi kedatangan Kyai pimpinan Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’in itu didampingi oleh seorang tokoh pemuda dari FPI, Ormas Islam yang masih bersikap abu-abu terhadap kesesatan Syi’ah.
Satu persatu bermunculan muka-muka Betawi yang mendekat-dekat ke Syiah. Kini pentolan FBR (Forum Betawi Rempuk, salah satu forumnya orang Betawi/Jakarta) dan tokoh FPI “jalan-jalan” ke Iran  negeri Syiah yang sangat memusuhi umat Islam Sunni/ Ahlus Snnah. Hingga di Ibukota Iran, Teheran, sampai sekarang dikhabarkan belum boleh ada masjid Ahlus Sunnah, padahal banyak gereja bahkan sinagog Yahudi di sana. Lihat TEHERAN larang Bangun Masjid Sunni !! 
Belum lama ini pentolan Betawi di antaranya Ridwan Saidi dan Saefuddin Amsir nongol di acara syiah dan memuji-muji atau terkesan membela syiah. Padahal acara Idul Ghadir Syiah itu membangkitkan dendam terhadap para sahabat Nabi shallalahu ‘alaihi wa salam.
Orang Betawi Ridwan Saidi dan Saefuddin Amsir Jadi Pendukung Syiah?
Orang dari Betawi, NU, dan Muhammadiyah sudah ada yang komplot dengan aliran sesat menyesatkan, syiah.
Mereka jadi pembicara di Perayaan Syiah, Ghadir Khum yang pada dasarnya adalah perayaan bukan dari Islam bahkan dalam rangka menista para Sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kelompok Syi’ah di Indonesia semakin terbuka aktivitasnya dalam memecah belah umat Islam, melalui  pelestarian dan perayaan kebencian dan dendam terhadap para sahabat Nabi Muhammad saw terkemuka, khususnya Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan Utsman bin Affan r.a. Hari Sabtu (26/10/2013), di Gedung Smesco Jln Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kaum Syiah merayakan Hari Raya terbesar dalam agama mereka, yaitu “Idul Ghadir”.
Para Pembicara peringatan Idul Ghadir di Gedung Smesco Jakarta, Sabtu 26/10 2013 adalah: Dubes Iran, Dubes Paraguay (yang baru masuk Islam), tokoh Iran, Masyitoh Chusnan (Rektor UMJ), KH Syaifuddin Amsir (Rais Syuriyah PBNU), Jalaluddin Rahmat (Ijabi), dan Ridwan Saidi orang Betawi (Jakarta).
 Perlu diketahui, Ulama Syiah al-Majlisi dalam Biharul Anwar vol.11/517 menjelaskan, “Kami meyakini al-Bara’ah (doktrin berlepas diri dan benci) kepada 4 berhala laki-laki dan 4 berhala perempuan serta seluruh kelompok dan pengikutnya. Mereka semua adalah makhluq Allah yang paling buruk di muka bumi.
Tidak benar keimanan seorang kpd Allah, Rasul dan para imam hingga ia membenci musuh-musuhnya”. Yang dimaksud 4 berhala laki-laki adalah Abu Bakr, Umar, Utsman dan Muawiyah. Adapun 4 berhala wanita adl Aisyah, Hafsah, Hindun dan Ummu HakamSebagaimana dimaklumi, kitab-kitab utama syiah dijejali aneka cacian dan laknat serta pengkafiran terhadap Abu Bakar ra dan Umar bin al-Khattab ra, sehingga keduanya tak segan-segan dijuluki oleh syiah sebagai al-Jibt dan al-Thagut, demikian pula gelar Haman dan Fir’aun, atau julukan keji lainnya. Muhammad bin Ya’kub al-Kulaini dalam kitabnya AL-USHUL MIN AL-KAAFI, kitab al Hujjah, Vol.I/373, hadits no.4, menukilkan sebuah riwayat yang disandarkan kepada Abu Abdillah:

“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan disucikan, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang mengaku berhak imamah dari Allah yang bukan haknya, dan orang yang menentang imamah dari Allah, dan orang yang meyakini bahwa mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) termasuk orang Islam.” (lihat Memberikan Izin Perayaan Idul Ghadir Sama dengan Ikut Menistakan dan Mengkafirkan Sahabat Nabi http://www.nahimunkar.com/memberikan-izin-perayaan-idul-ghadir-sama-dengan-ikut-menistakan-dan-mengkafirkan-sahabat-nabi/ )

Bila kini mereka yang mengaku Islam bahkan tokoh Islam atau bahkan dianggap sebagai ulama itu masih sayang-sayang kepada agamanya, Islam, maka sewajarnya memprotes keras acara syiah itu.
Bagaimana tidak mengherankan, orang seperti Saefuddin Amsir yang dikenal seolah sebagai penerus atau pengganti Ulama Betawi KH Syafi’i Hazami dan dulunya dikenal akrab dengan KH Abdullah Syafi’I ulama Betawi, namun kini lewat jalur NU tega-teganya Saefuddin Amsir hadir sebagai pembicara di acara syiah yang sejatinya adalah perayaan mengutuk para sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu.( By nahimunkar.com on 26 October 2013)
Belum sembuh dari rasa jengak Umat Islam terhadap lakon sebagian orang Betawi/ Jakarta, kini tahu-tahu pentolan FBR dan tokoh FPI jalan-jalan ke Iran negeri syiah.
Inilah beritanya.
***

Ketua Umum FBR dan Tokoh FPI Bersama Ulama Syiah Iran

Saat gencarnya kaum muslimin menjelaskan kesesatan akidah Syiah, tokoh betawi KH. Luthfi Hakim, MA, yang menjabat Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) yang juga adalah pengasuh Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’ien, mengunjungi Iran pekan lalu untuk berkunjung kepada para ulama Syiah di Iran. Beliau ditemani rekan dari FBR juga, Ust. Muhammad Aziz Ghozay yang juga Dosen UIN Jakarta. Bersama mereka ikut pula Sayyid Ali al Hamid dan Sayyid al Idrus yang memperkenalkan diri dari Front Pembela Islam (FPI) Jakarta.
Dimuat web berita milik Syiah Indonesia, Abna dan liputanislam berdasarkan informasi dari mahasiswa Al Mustafa International University Qom, pada Ahad (23/2/2014), KH. Luthfi Hakim dan Sayyid Ali Al Hamid dan yang lainnya berada dikota Qom untuk mengunjungi para ulama Syiah di negeri itu. Salah satu tempat yang dikunjungi rombongan dari Indonesia itu adalah Percetakan dan Penerbit al-Qur’an terbesar di Qom.
KH. Lutfi Hakim, tokoh Betawi yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi-ien tersebut mengatakan, “Kedatangan saya disini mengatasnamakan Forum Betawi Rempug, yang memiiki anggota kurang lebih lima ratus ribu orang. Suku Betawi adalah penduduk inti kota Jakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia. Yang alhamdulillah, sebuah kebanggaan bagi kami, semua masyarakat Betawi seratus persen adalah muslim, dan tidak seorangpun yang bukan muslim. Dan kultur dan tradisi keagamaan masyarakat Betawi sangat dekat dengan tradisi Syiah”.

KH. Luthfi Hakim Calon Anggota DPD
Sangat mustahil jika kunjungan yang dilakukan oleh tokoh Betawi itu tak ada tujuan dan maksud apa-apa. Apalagi kedatangan Kyai pimpinan Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadi’in itu didampingi oleh seorang tokoh pemuda dari FPI, Ormas Islam yang masih bersikap abu-abu terhadap kesesatan Syi’ah.
Berdasarkan penelusuran, KH. Luthfi Hakim maju menjadi calon anggota DPD Provinsi DKI Jakarta pada pemilu April mendatang. Jika pria 41 tahun itu benar-benar menganut ajaran Syiah atau minimalnya terpengaruh syubhatnya maka akan menjadi ancaman tersendiri bagi kaum muslimin Indonesia.(bms/iz)
http://koepas.org/Published on Tuesday, 04 March 2014 14:45
Written by Admin
(nahimunkar.com)
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan