Kamis, Februari 12, 2015

Iran : Saudi Musuh No 1,Bukan Israel!




Ford Huff @alarabiya
Mantan duta besar AS untuk Suriah, Ford Huff mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa Iran menganggap Arab Saudi sebagai musuh no 1 , hal ini menjadikannya sebagai salah satu pakar yang mencuri perhatian Washington , terutama karena telah bekerja di Suriah dalam waktu dekat , dan bertanggung jawab atas dokumen-dokumen Suriah di Departemen Luar Negeri Amerika.
Huff yang baru-baru ini mengadakan sidang dengan para pejabat tinggi Iran , mengungkapkan   " para pejabat Iran sepakat bahwa musuh mereka sebenarnya adalah Saudi Arabia , di dalam dan di luar Suriah , " menurut laporan surat kabar, " Ar ra’yu Al ‘aam " dari Kuwait .
Dia menyebutkan bahwa salah satu pejabat Iran menganggap peran Arab Saudi semakin penting dari hari ke hari dalam perhitungan Iran . " Dia khawatir tentang konsekuensi dari perang dan perselisihan sektarian Sunni-Syiah di Suriah , meskipun Amerika Serikat dan Iran memiliki kepentingan bersama dalam perang sektarian di wilayah tersebut dan mengalahkan tantangan Arab Saudi untuk kepentingan Amerika Serikat . "
Huff melanjutkan : " Iran melihat Basyar sebagai tokoh penting, dan Teheran melihat Basyar sebagai pilar penting untuk kesuksesan misi mereka, dan jika Basyar berhasil dilengserkan  maka runtuhlah misi yang mereka susun".
Huff mengutip ucapan pejabat Iran “Iran mempersenjatai Syiah Suriah dan milisi-milisi Syiah lainnya, bukan untuk mendukung rezim Al Assad, tapi untuk mempertahankan eksistensinya sampai Hizbullah mengambil alih kekuasaan ketika rezim Al Assad lengser”.
Sementara itu, Dr Muhammad Alu Zulfa , seorang profesor sejarah di Universitas Al Malik Saud menytakan, bahwa sejak revolusi Iran, Iran telah memandang Arab Saudi sebagai musuh pertama dan utama, sementara permusuhan terhadap Israel adalah sandiwara saja, sedangkan Iran sebenarnya memusuhi orang-orang Arab pada umumnya , tetapi mereka tahu bahwa Arab Saudi adalah benteng keamanan Arab (sekaligus markas dari Ahlus Sunnah), sementara Iran berbicara tentang Israel untuk menipu orang-orang Arab yang naif .
Dia menyatakan bahwa Iran menjajah tanah Arab baik di dalam negeri maupun di Irak seperti Israel menjajah tanah Arab di Palestina, dan sementara itu Rouhani pergi ke Washington dan Davos dan berbicara dengan bahasa yang lembut , tapi itu tidak  akan mengubah kebijakan Iran . Israel dan Iran memiliki kepentingan yang sama di semenanjung Arab, bila Israel berambisi mendirikan negara Israel Raya maka Iran berambisi mengembalikan Imperium Persia Raya yang berhasil diislamkan oleh Umar bin Khottob Radhiyallahu anhu.
Dan dia menjelaskan bahwa Iran menciptakan Hizbullah untuk memecah belah bangsa Arab dan melemahkannya , dan bahwa Iran dan Israel akan segera duduk di meja yang sama dengan Amerika sebagai mediatornya, untuk memberikan pengaruh negatif kepada orang-orang Arab .(iz/al-Arabiya)
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Keterangan dari Mantan duta besar AS untuk Suriah, Ford Huff sekedar kabar, mungkin iya, mungkin tidak. Karena dia kafir sulit dipercaya.
Kita rujuk saja dengan perkataan Imam Khumaini " Kita harus mengambil kembali  baitullah – Ka`bah dari tangan kaum musrikin ". Dalam  wasiat Khumaini juga ada doa yang melaknat keluarga Saud.
Dan realita lagi, Jamaah haji Iran juga beda dengan jamaah haji lainnya. Yaitu mereka selalu bikin kegaduhan dan mengacaukan keamanan sewaktu menjalankan ibadah haji. Akhirnya juga mengganggu  ibadah  jamaah haji lainnya.Mulai awal revolosi Iran sudah di tampakkan gambar Ka`bah yang di usung oleh mahasiswa Iran  dengan membawa senjata pistol dan standgun sebagai bukti bahwa acara berikutnya adalah membebaskan ka`bah  dari sunni.   
Sungguh aneh perkataan Khumaini itu. Syi`ah yang ngefan dengan kuburan, plus kesyirikan kok malah  ingin membebaskan Ka`bah dari tangan  wahabi yang pengusung tauhid. Yang perlu di tauhidkan ya  Syi`ah itu. Bukan  ahlus sunnah.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan