Sabtu, Februari 07, 2015

Al sisi presiden Mesir tinggal gigit jari



Oleh: Nandang Burhanudin
****

Subhanallah. Walhamdulillah. Walaa Ilaaha Illallah. Wallaahu Akbar. Saya tak henti-henti bertasbih, meyakini bahwa Allah tidak akan pernah menerlantarkan hamba-hamba-Nya yang berjuang membela agama Allah. Terutama pejuang-pejuang di Palestina (Gaza) yang diwakili HAMAS-Jihad Islam, di Mesir yang dikomando Ikhwanul Muslimin, di Saudi Arabia dengan Raja Salman, juga AKP di Turki yang dipimpin Erdogan serta Emir Qatar.

Setelah revolusi di lingkungan istana Saudi, Raja Salman kembali melakukan gebrakan-gebrakan baru. Di antaranya:

1. Menunjuk kembali Dr. Syaikh Syuraim, sebagai imam dan khatib tetap Masjidil Haram.

2. Membebaskan ratusan tawanan politik dari penjara-penjara Saudi Arabia.

3. Fokus mereformasi ekonomi dengan memperhatikan tunjangan sosial, pemberian rumah gratis untuk warga Saudi, dan tentunya menutup bantuan untuk rezim-rezim diktator.

4. Membatalkan ancaman tehadap Qatar, yang di era Raja Abdullah Saudi mengancam akan mengisolasi Qatar dan mengeluarkan dari keanggotaan Majlis Kerjasama Teluk.

5. Menempatkan pangeran-pangeran Saudi yang memiliki kedekatan dengan Turki. Di antaranya menunjuk Pangeran Muhammad bin Naif, sebagai penanggungjawab kerjasama dengan Turki untuk membendung arus Syiah yang membentang dari Irak, Yaman, Libanon, dan Syiria.

Pangeran Sa'ud Saifun Nashr Al-Saud, cucu dari Raja Suud bin Abdul Aziz bahkan terang-terangan menyerukan untuk segera mengadili para pendukung kudeta. Di antaranya Kepala Kantor Kerajaan Saudi, Khalid At-Tuwajiri serta melakukan penyelidikan atas penggunaan uang 20 Milyar dollar AS yang dikirimkan kepada junta kudeta di Mesir.

Pangeran Su'ud menegaskan, "20 Milyar dollar benar-benar telah dicuri dan sama sekali tidak menyentuh rakyat Mesir kebanyakan. Buktinya, tidak ada satupun perubahan positif yang dialami rakyat Mesir, bahkan semakin hari makin menderita."

"Kita harus menyelidiki pemubaziran uang rakyat Saudi yang dibagi-bagikan kepada jendeal-jenderal kudeta di Mesir. Tanyakan, 20 milyar dollar itu statusnya sebagai apa: pinjaman hutang, hibah, donasi, atau memang perampokan? Bayangkan, mengapa 20 milyar dollar tidak mengubah apapun kehidupan rakyat Mesir. Krisis listrik, gaz, bahan makanan pokok terus berlanjut. Sangat jelas, siapa yang menjadi penikmat utama milyaran dollar uang rakyat Saudi. Siapa lagi kalau bukan mafia kudeta di Saudi dan para jenderal di Mesir."

Demikian. Allah Swt. membiarkan kudeta terjadi di Mesir dan Ikhwanul Muslimin menolak mengangkat senjata. Ternyata Allah bukakan hikmah-hikmah mendalam. Membuka tabir juru-juru dakwah yang mengajak pada neraka Jahannam, dengan menghalalkan pembantaian dan memutarbalikkan dalil demi kepentingan kudeta.

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Aneh rezim Thaghut Al sisi di Mesir dibela dengan dukungan dana untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dari Ikhwanul muslimin yang banyak mengganti perundangan Mesir hingga  cocok dengan al Quran sekalipun bertahap. Rezim Thaghut al sisi  adalah sekuler yang anti denngan pemeraktekan hukum al Quran.
Saya   mendengar  yel – yel al ikhwan  al qur an dusturuna – al quran adalah undang  - undang kami , mati sahid adalah harapan kami dan Allah tujuan kami, beda sekali dengan selogan rezim sekuler yang mengandalkan hukum positif yang bertentangan dengan hukum Allah untuk  dibuat landasan hukum bagi masarakat Islam. Ini selogan jahiliyah yang di budayakan dikalangan kaum muslimin> Mestinya sebarkan saja di kalangan  masarakat kafir. Kita pegang teguh ayat ini:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?[1]




[1] Alma idah  50
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan