Minggu, November 02, 2014

Jawabanku ke 5 untuk para komentator di fb saya



Kata pengantar:
Karena masa yang amat jauh dengan masa Rasulullah SAW, maka  ajaran agama ini berobah, sebagaimana yang di alami oleh ajaran agama Yahudi dan Nasrani sebagiaman ayat:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لاَ يَحْزُنكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُواْ آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِن قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هِادُواْ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَـذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُواْ وَمَن يُرِدِ اللّهُ فِتْنَتَهُ فَلَن تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللّهِ شَيْئًا أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:”Kami telah beriman”, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong  dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah  perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: “Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah”. Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.  41 Maidah

Yang saya maksudkan dari ayat tsb adalah kalimat sbb:
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ
mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya

Sekalipun ayat 41 Maidah ini untuk pendeta Yahudi, namun intinya adalah merobah kalimat dalam kitab suci tidak diperkenankan bukan di perbolehkan atau dianjurkan atau di anggap keharusan untuk dicocokkan dengan ajaran golongan  Dan fanatisme golongan ini yang dilarang, bukan di perintahkan atau  di anjurkan.. Ada  hadis sbb:
مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
Barang siapa terbunuh di bawah bendera buta  yang mengajak fanatik atau membela karena  fanatik golongan  sama dengan mati jahiliyah ( bukan syahid ) . Muslim / Imarah /1850 Nasai /Tahrimud dam /4115
Realitanya manusia suka  dengan ajaran yang berbau golongan , benci kepada ajaran yang fair untuk Islam yang utuh bukan bergolong – golong. Manusia itu  benci kepada ajaran yang asli dari  Allah dan RasulNya lalu senang  dengan kesalahan yang di anggap kebenaran yang sudah membudaya. Saya ingat ayat ini:
أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila." Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran. Almukminun 70
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ
Mereka berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)".
لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
  Sesungguhnya Kami benar-benar telah memhawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. Zukhruf   77- 78

Oleh karena  itu, bila saya mennyampai ajaran Rasul yang asli , sudah tentu akan di tentangi , di debati banyak kalangan, di tolak, bahkan dikatakan  gila sebagaimana apa yang di alami oleh para Rasul dulu. Itu sudah wajar, bukan hal aneh. Yang aneh itu bila kebenaran di sampaikan lalu manusia  sama diam, menerimanya dengan baik, bukan  menolaknya, bukan ramai mencemoohnya. Bila terjadi sedemikian ini pernyataan al quran itu akan salah dan benarlah  setan. Ingatlah ayat ini:
مَا يُقَالُ لَكَ إِلَّا مَا قَدْ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِنْ قَبْلِكَ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ
Tidaklah ada yang dikatakan kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih. Fusshilat 43

Sekarang bacalah jawabanku kepada para komentator di fb saya:



Ustadz Agus Susanto – mahasiswa Madinah menulis:Lihatlah kedustaan Mahrus ali dimana pada status kemarin dia mengatakan Imam Nawawi mengatakan melemahkan hadist abu hurairoh...???
Eh setelah di buktikan bahwa Imam Nawawi tidak melemahkannya dia rmengeles
lihat pula kedustaan berikutnya tatkaka di mengutip majalah buhuts ilmiyah dengan menambahkan seperti Zahdam-orang bashrah.

Lihat pula tatkala dia mengoreksi terjemahan perkataan syeikh jamaludin al-qosiimi dengan menambahkan lafadz "jauh" mang bisa "duuna " itu diterjemahin di bawah jauh???
Sook ilmiyah pak kyiai.
Saya jawab:
Boleh di baca tulisan saya kemarin:
Hadis itu sudah di bahas kemarin bacalah di sana dan realitanya tidak ada sahabat yang berkorban ayam, kata Imam Nawawi , lalu ia lemah karena redaksi  hadis kacau, bacalah lagi disana anda akan tahu.


Saya katakan:
Sebetulnya anda salah paham dalam memahami perkataan saya.  Maksudnya Imam Nawawi menyatakan : "Tiada  sahabat yang berkorban Ayam " . Sebelum memahami perkataan saya dengan pikiran bukan dengan emosional, silahkan rujuk keterangan saya sebelumnya. Jangan langsung di bantai tanpa merujuk lagi. Akhirnya salah paham. Silahkan anda berkata seperti itu dan pembaca akan tahu  siapakah yang benar dan yang salah.
" lalu ia lemah karena redaksi  hadis kacau, bacalah lagi disana anda akan tahu ".
Saya katakan: itu bukan perkataan Imam Nawawi, tapi perkataan saya sendiri, karena itu saya  suruh anda merujuk ke jawaban saya sebelumnya . Entah anda merujuk lagi atau  tidak , lalu anda menvonis  spt itu.

Anda menyatakan lagi:
lihat pula kedustaan berikutnya tatkaka di mengutip majalah buhuts ilmiyah dengan menambahkan seperti Zahdam-orang bashrah.
Saya jawab:
Mari kita lihat tulisan saya tentang hal itu sbb:



ولهذا نقول إنه ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث الإسلامية

Karena ini, kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk melihat bahwa sebagian tanda cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah tafarrudnya perawi Kufah dan Irak secara umum ( seperti Zahdam – orang Basrah ).
Majalah buhus Islamiyah.

Saya katakan:  Lihat kalimat ini : ( seperti Zahdam – orang Basrah ).   Itu tambahan penjelasan  dari saya. Karena itu  saya kasih kurung.  Dan hal  ini dalam terjemahan sudah biasa, bukan ganjil lagi. Bila ada tambahan untuk penjelasan maka di kasih kurung buka  dan kurung tutup.
Boleh dibuktikan dalam tafsir  terjemahan Depag sbb:
اللَّهُ الَّذِي أَنزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ ۗ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ
   Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?. Syura  17.

Ternyata  anda yang tidak mengerti terjemahan, lalu anda menvonis  saya berdusta, pada hal modalnya karena anda  bodoh tentang terjemahan.
Ya akhi al karim, buku saya ini sudah beredar banyak, bukan satu dua, tapi puluhan. Sebutkan kedustaan saya, apakah anda menjumpainya. Bila menjumpainya, saya akan refisi.  Dan  saya ucapkan terima asih kepada anda yang mau mengoreksinya. Realitanya, saya  sulit menemukan kebenaran jawabanmu, saya menemukan berbagai kesalahannya.
  

Anda menyatakan lagi:
Diskusinya sudah tidak sehat lagi
sudah banyak kebohongan Mahrus ali dalam memelintir perkataan para ulama.'

Silahkan bagi yang ingin membuktikan kedustaannya tuk kembali merujuk kepada nukilan mahus ali
Dan sudah jelas tanda-tanda Ahlu Bid'ah yang ada pada dia..

Maka terakhir saya nasihatkan kepada semua murid-muridnya tuk berlepas diri dari dia dan tidak mengikuti kesesatannya lagi.
Dan hendaknya orang yang pernah mengikuyi ta'limnya lagi tuk bertaubat kepada Allah, karena sesungguhnya orang ini telah berani mempermainkan syari'at serta berdusta atas nama ulama demi tuk menghalalkan semua pendapat sesatnya

Saya jawab:
Anda menyatakan:
Agus Susanto Diskusinya sudah tidak sehat lagi
sudah banyak kebohongan Mahrus ali dalam memelintir perkataan para ulama.'

Saya katakan:  Tunjukkan mana kedustaan saya, dan saya  trima kasih kalau anda bisa menunjukkannya. Dan mana perkataan ulama yang saya pelintir, tunjukkan dan saya nanti bisa merefisinya. Bacalah buku saya, jangan  tidak tahu persoalan lalu ngomong seenaknya seolah orang bodoh bukan mahasiswa Madinah. Anda ini saya  hurmati, karena anda  termasuk thalibul ilmi. Karena itu , jagalah perkataanmu, jangan seperti perkataan  orang  bodoh.

Anda menyatakan lagi:
Dan sudah jelas tanda-tanda Ahlu Bid'ah yang ada pada dia..

Saya jawab:
Mana tanda ahlu bid`ah saya.
Oh ya, anda yang asyik makan telor, Ayam  dan daging burung terus sampai mati, lalu menjalankan salat di karpet terus sampai mati tidak pernah memeraktikkan  tuntunan salat  Rasulullah SAW  dan para sahabatnya yang menjalankan salat wajib di atas  tanah dengan sandal dan di masjid ber laintai  tanah, lalu anda mengaku ahlus sunnah. Lantas sunnah salat siapa yang anda ikuti  ?  Rasul atau orang sekarang. Jelas pengakuan ahlus sunnah anda  adalah klaim yang kosong bukan  klaim yang berbobot  dengan fakta sejarah dan dalil.

Anda menyatakan lagi:
Maka terakhir saya nasihatkan kepada semua murid-muridnya tuk berlepas diri dari dia dan tidak mengikuti kesesatannya lagi.
Dan hendaknya orang yang pernah mengikuyi ta'limnya lagi tuk bertaubat kepada Allah, karena sesungguhnya orang ini telah berani mempermainkan syari'at serta berdusta atas nama ulama demi tuk menghalalkan semua pendapat sesatnya

Saya jawab:  Mana kesesatan saya? Tunjukkan, jangan di  simpan. Saya orang fair, senang  sekali bila di tunjukkan kesesatan saya di waktu saya masih hidup. Dan  saya akan langsung merefisinya, bukan saya biarkan lalu menyesatkan orang banyak. Akhirnya saya termasuk hadist:
مَنْ سَنَّ فِي اْلإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي اْلإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ     
Barang siapa melakukan suatu perbuatan baik dlm Islam akan mendapat pahalanya dan pahala  orang yang menjalankannya tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka . Barang siapa yang melakukan  perbuatan jelek  akan mendapat dosanya dan  dosa orang yang melakukannya  tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun . Muslim 1017

Allah berfirman :
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلاَ سَاءَ مَا يَزِرُونَ
(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan tanpa ilmu . Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu. An Nakhel 25

Anda menyatakan lagi:
Dan hendaknya orang yang pernah mengikuyi ta'limnya lagi tuk bertaubat kepada Allah, karena sesungguhnya orang ini telah berani mempermainkan syari'at serta berdusta atas nama ulama demi tuk menghalalkan semua pendapat sesatnya

Saya jawab:
Oh ya, jadi murid – murid saya yang aktif dalam pengajian saya sudah aktif  berjamaah  berlaintakan tanah, mengenakan sandal  sebagaimana tuntunan salat Rasulullah SAW dan para sahabatnya  suruh bertobat agar terus menerus sampai mati  menjalankan salat di karpet tanpa  sandal yang   bid`ah. Ber arti ajakan  anda untuk tobat  itu terbalik. Mestinya anda yang harus bertobat. Jangan makan Ayam , Telor dam burung atau salat di karpet. Beginilah nasehat yang landasannya kebodohan, maunya  baik, menjadi jelek. Ingin menasehati, lalu menyesatkan. Tobatlah, belajarlah  ilmu agama Islam yang asli bukan ajaran Islam yang palsu.

Anda menyatakan lagi:
karena sesungguhnya orang ini telah berani mempermainkan syari'at serta berdusta atas nama ulama demi tuk menghalalkan semua pendapat sesatnya

Saya jawab:
Mana syariat yang saya permainkan dan kamu seriusi, tunjukkan, apakah salat di karpet itu yang bukan  syariat Islam, lalu kamu katakan  tuntunan Rasulullah SAW. Naudzu billah.



Saya lanjutkan keritikanmu yang dulu sbb:

Anda menyatakan:
2. Atsar umar itu bisa dikatakan bertentangan kalau memang yang di maksud dalam hadist itu adalah ayam, akan tetapi kenyataanya bahwa ayam itu bukanlah MIKHLAB yang di haramkan oleh Rosulullah Sholallahu’alaihwasallam.
Saya jawab:
Mana dalilmu, bila mikhlab itu tidak termasuk cakar Ayam , jangan berkata tanpa dalil. Allah berfirman:
  وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

               Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.  Isra` 36.
Coba  artikan kalimat ini yang sering kita jumpai dalam perkataan bahasa  arab yaitu  mikhlabud dajaj kalau bukan  cakar Ayam 

Anda menyatakan:

Berkata pak kyiai:
Itu kutipan saja, silahkan baca artikel Ustadz Agus lulusan Universitas Medinah di fak hadis di fb sy kemarin :
Kita ini tidak disuruh untuk kembali kepada pendapat ulama, Tapi kita di suruh untuk kembali kepada al quran dan sunnah Rasul.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Nisa` 59
Ada ayat lain :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri)Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.. Ahzab 21
SANGGAHAN:
1. Siapa bilang kita tidak disuruh untuk tidak mengikuti pendapat para ulama, bukankah Allah sendiri memerintahkan kepada kita untuk bertanya kepada ahli ilmu jika kita tidak mengetahui Allah berfirman :” dan bertanyalah kepada Ahli Ilmu jika kamu tidak mengetahui.” Q.S An-Nahl ayat 43
Saya jawab:
Mari kita kembali kepada kontek ayat aslinya  dari  ayat 43 Nahel  tsb.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ  بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ ۗ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,  43 – 44.

Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya kurang sreg dengan terjemahan depag dalam hal ini:
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
Mestinya : maka bertanyalah kepada ahli  kitab yang dahulu jika kamu tidak mengetahui,
Maksud ahlud dzikr dalam ayat itu bukan ulama  sekarang. Tapi ahli  kitab yang lalu, bukan  ahli  quran sekarang. Karena itu, jangan di selewengkan artinya, tapi hendaklah di artikan  pada makna yang asli dalam al quran yang sesuai dengan ayat sebelumnya. Kita  boleh lihat tafsir sbb:
تفسير السعدي - (ج 1 / ص 441)
 { فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ } أي: الكتب السابقة
Maksud ahlid dzikir adalah  orang – orang yang ngerti tentang kitab – kitab suci yang lalu.  Tafsir al sa`di 441/1
التفسير الميسر - (ج 4 / ص 415)
فاسألوا أهل الكتب السابقة، يخبروكم أن الأنبياء كانوا بشرًا، إن كنتم لا تعلمون أنهم بشر.
Maka bertanyalah  kepada ahli kitab yang lalu , mereka  akan memberi tahukan kepadamu  bahwa para nabi itu adalah manusia bila kamu  tidak tahu  bahwa  mereka adalah manusia. 415/4
أيسر التفاسير للجزائري - (ج 2 / ص 301)
فاسألوا أهل التوارة والإنجيل لإزالة شككم ووقوفكم على الحقيقة وأن ما جاء به محمد حق وأن الرسل قبله كلهم كانوا بشراً مثله
Maka  bertanyalah kepada ahli Taurat dan Injil untuk menghilangkan keraguanmu dan selalu berpegangan kepada  realita. Sesungguhnya  apa yang dibawa oleh Muhammad adalah benar dan sesungguhnya  para Rasul sebelumnya  secara  keseluruhan adalah  manusia  seperti dia.   Aisarut tafasir  301/2
الوجيز للواحدي - (ج 1 / ص 422)
{ فاسألوا أهل الذكر } يعني : أهل التَّوراة فيخبرونكم أنَّ الأنبياء كلَّهم كانوا بشراً
( Maka bertanyalah kepada ahludz dzikir ), maksudnya  adalah  ahlit Taurat, mereka akan memberi tahu kepadamu bahwa para Nabi adalah manusia.  Al wajiz karya  al wahidy   422/1.
Boleh  juga dilihat di tafsir Ibn Katsir  294/8 .

Oleh karena itu, bila ada  hilap  diantara kita, maka kita tidak diperintahkan  rujuk kepada ahli kitab dulu  juga  tidak diperintahkan  rujuk kepada  ulama sekarang maupun dulu, tapi kepada dalil sesua dengan ayat:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Nisa` 59

Juga ada ayat lainnya sbb :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا(36)
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.  Al ahzab  36

Bila  ketika  hilap di kembalikan kepada ulama  dulu atau sekarang, maka pendapat ulama yang mana, madzhab Syafii, Hanafi, Hambali atau Maliki , Dhahiri dan masing – masing  beda pendapat , tidak sama dalam satu persoalan apalagi beberapa persoalan.
Ya, seperti  anda itu yang sering merujuk kepada  ulama bila ada hilap, akhirnya sampai mati tetap makan Ayam ,Telor, Burung dan  melaksanakan salat di karpet selamanya sampai mati dan tidak pernah menjalankannya  di tanah dengan mengenakan sandal sebagaimana tuntunan salat Rasulullah SAW yang asli bukan yang palsu.

Anda menyatakan lagi:

3. Telah terjadi ijma’ dari para ulama bahwa memakan ayam itu halal
Imam ibnul Mulaqqin berkata: "Halalnya ayam merupakan kesepakatan ulama karena termasuk hewan yg halal. Tidaklah dianggap pendapat yg membencinya jika memang ada, baik liar atau peliharaan, sebagaimana ditegaskan oleh ibnu Shobbagh dalam kitabnya Asy Syamil". (Al I'lam bi Fawaid Umdatil Ahkam 10/122-123)
Saya jawab:
Sebetulnya  saya males menjawab pernyataan Ibn Mulaqqin itu  karena  tidak ada huruf arabnya . Saya  pernah  menjumpainya  huruf arabnya , tapi saya lupa tempatnya dan kitab itu  saya  tidak memilikinya. Insya Allah terjemahannya  tidak begitu. Makanya saya ingin tahu  huruf arabnya lalu diterjemahkan agar validitasnya terjaga.
Saya jawab singkat  saja:
Mana  dalilnya  yang sahih yang menghalalkan ayam yang bercakar, jangan tergesa gesa ijma` dan masalah ini sudah di jawab
Dalam kitab  Aunul ma`bud di jelaskan  sbb:

أَمَّا التَّكْبِيْرَاتُ فِي الْجَنَازَةِ فَتَقَدَّمَ عَنِ الْحَافِظِ ابْنِ عَبْدِ الْبَرِّ أَنَّهُ قَالَ اِنْعَقَدَ   اْلِإجْمَاعُ عَلىَ اْلأَرْبَعِ لَكِنْ فِي دَعْوَى اْلإِجْمَاعِ فِي نَفْسِي شَيْءٌ لِأَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ كَانَ يُكَبِّرُ خَمْسًا وَيَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِي كَمَا رَوَى مُسْلِمٌ فِي صَحِيْحِهِ وَعَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ فَكَبََّرَ خَمْسًا وَرَفَعَهُ إِلَى النَّبِي كَمَا فِي مُسْنَدِ أَحْمَدَ
Untuk takbir – takbir waktu menunaikan salat jenazah  maka  ada keterangan dari  Al hafizh Ibnu Abdil bar berkata : Menurut ijma`  takbir – takbir tsb hanya empat kali . Namun pengakuan ijma` masih meragukan di hatiku  sebab Zaid bin Arqom bertakbir lima kali , dan hadisnya marfu`  sebagaimana  di sahih Muslim . 
Dari Hudzaifah, sesungguhnya beliau melakukan salat jenazah dan bertakbir lima kali , hadisnya juga marfu` sebagaimana di Musnad Imam Ahmad . Aunul ma`bud 349/8

Bila saya mengikuti ijma` menghalalkan Ayam  tanpa  dalil itu, maka  saya akan menyatakan halal Ayam  , lalu saya jelas dan  tidak samar lagi bertentangan dengan prilaku kehidupan para sahabat yang tidak pernah memakan daging Ayam , Bebek, dan Burung. Saya menyelisihi orang sekarang lebih baik dari pada saya menyelisihi Rasul dan para sahabat. Saya  ingat ayat ini:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. Tobat

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya  Rasul lullah saw, ullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan  hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Sekian dulu  dan lainnya akan saya jawab di hari berikutnya dengan  urut dan tertib insya  Allah. 

.
Mau nanya hubungi kam
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL )  https://www.facebook.com/mahrusali.ali.50


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan