Minggu, November 09, 2014

BAHAYA PAHA & SAYAP AYAM POTONG BAGI PRIA



Sehat & Sembuh dengan Makanan Organik


Peringatan bagi para pria yang menyukai makanan cepat saji berbahan ayam, terutama bagian paha dan sayap. Pengaruh bagian tubuh ayam tersebut terhadap perilaku para konsumen pria ialah adanya kecenderungan mereka (para pria) akan lebih bersifat feminin.
Kecenderungan tersebut terjadi karena dua bagian tubuh ayam potong itu mengandung hormon kewanitaan (insulin X). Hormon kewanitaan tersebut disuntikkan ke dalam tubuh ayam melalu paha atau bagian sayap untuk memacu pertumbuhan. Karena itu, hormon tersebut banyak menumpuk di bagian itu. Jika dikonsumsi manusia, dalam hal ini para pria, hormon tadi akan ikut masuk dan menumpuk di dalam tubuh. Lama kelamaan, kelebihan hormon kewanitaan di dalam tubuh akan mengakibatkan pria berubah karakter menjadi feminin seperti wanita alias banci.
Kasus seperti itu semakin jelas terlihat di kota-kota besar seperti Jakarta. Banyak pria berperangai seperti wanita. Ada pula yang berlagak layaknya pria tulen, tetapi memiliki kecenderungan mencintai sesama jenis alias gay. Konon, mereka berasal dari keluarga berada yang sejak kecil sering diajak makan di restoran-restoran cepat saji, khususnya yang menawarkan daging ayam potong dalam aneka olahan dan rasa.
Tentu ini menjadi sebuah pelajaran dan peringatan untuk para orang tua. Jikalau harus mengonsumsi daging ayam potong, hendaknya porsinya harus pas, tidak berlebihan, dan tidak terlalu sering. Warga Amerika, Inggris, dan Australia sudah paham betul akan hal tersebut. Karena itu, banyak pria disana yang menolak mengonsumsi paha atau sayap ayam cepat saji.
Negara-negara maju yang banyak memproduksi ayam potong hasil suntikan tersebut cenderung mengekspor bagian paha dan sayap ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
*By: ayamherbal.wordpress.com
Sumber:



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan