Senin, Oktober 13, 2014

Sepuluh tahun saya tidak makan telor dan makanan yang terbuat darinya. Pada hal saya sangat suka padanya.






Artikel ini , saya publikasikan atas permintaan Ust  Aly Raihan El misri . Tapi sebagian  dari permintaannya dulu. Insya Allah  saya akan menjawab semuanya. Untuk  haramnya  ayam , saya  sudah punya naskahnya sekitar  200 halaman tapi belum diterbitkan. Makanya , orang ribut masalah ini, saya tenang saja. Mau jawab semuanya, waktunya tidak cukup. Tapi insya Allah saya berusaha  juga melayani umat untuk mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli  bukan Islam palsu yang lagi membudaya, ingin memberikan pencerahan dengannya  setelah mereka di gelapkan dengan ajaran Islam yang palsu.
·  
Aly Raihan El-Mishry Terima kasih sebelumnya.
Saya minta klarifikasi kepada kiyai mahrus Ali sebagai senior saya yang terhormat,mengenai:

-Haramnya Telor
-Ayam
-Tahu(dibuat dari bahan cuka)..

Untuk dalil-dalilnya cukup di sebutkan Kitab Marja'nya saja disertai Nama Penerbit dan tahun cetakan.
Nanti akan ana chek sendiri insyaaAllah..

Mengapa saya tidak makan telor


   Dahulu saya senang makan telor, martabak dll. Suatu saat, terlintaslah dalam benak saya apakah Rasul dan para sahabat memakannya ?. Saya  kaji dan saya cari dalil- dalil di al Quran dan hadis,ternyata  nonsen belaka. Saya katakan di pengajian, malah saya dikatakan ghuluw. Ternyata sebagian orang mengatakan  ghuluw karena tidak mengerti persoalan. Ada yang bilang: Telor enak bila di kasih bumbu. Bila ayam di halalkan, maka  dihalalkan seluruhnya sampai telor dan ususnya  .
Dia hanya ingin enak. Katakpun bila di kasih bumbu lalu dibotok akan nikmat. kembalilah kepada ajaran Allah  dan taatlah. Allah berfirman:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.[1]
   Kita punya tanda tanya  besar,mengapa para sahabat dan para Rasul tidak memakan telor ? Pada hal saat itu banyak burung dan ayam sebagaimana hadis:
    Hisyam bin zaid berkata:  Aku masuk bersama Anas ke Al hakam bin Ayyub lalu melihat pemuda – pemuda yang  menjadikan ayam sebagai bidikan, Anas berkata:
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُصْبَرَ الْبَهَائِمُ *
Nabi SAW  melarang  binatang di jadikan bidikan [2]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِي صَلَّى الله عَليه وسلم أَنَّ نَبِيًّا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ شَكَا إِلَى الله عَزَّ وَجَلَّ الضُّعْفَ فَأَمَرَهُ بِأَكْلِ الْبَيْضِ  تَفَرَّدَ بِهِ أَبوُ الْأَزْهَرِ عَنِ أَبِي الرَّبِيْعِ
Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW   bersabda:  “ Sesungguhnya seorang Nabi dari para nabi mengadu kepada Allah  azza wajal tentang tubuhnya yang lemah,lalu diperintah untuk makan  telor. [3]   Imam Al baihaqi menyatakan  hadis tersebut hanya Abulazhar yang meriwayatkan ( lemah )
عَنِ ابْنِ عُمَرَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِي  صلى الله عليه وسلم فَشَكاَ إِلَيْهِ قِلَّةَ الْوَلَدِ فَأَمَرَهُ بِأَكْلِ اْلبَيْضِ وَالْبَصَلِ   
Dari Ibn Umar, seorang lelaki datang kepada  Nabi SAW  lalu mengadukan punya anak sedikit,lalu diperintah untuk makan telor dan bawang merah [4]
قَالَ ابْنُ حِبَّانَ وَلاَ نَشُكُّ أَنَّهُ مَوْضُوْعٌ
Ibnu Hibban berkata: “Tidak ragu lagi hadis tsb palsu “. [5]
Dalam kitab AlMuhalla di jelaskan:
وَقَالَ مَالِكٌ فِي بَيْضَةِ النَّعَامَةِ عُشْرُ الْبَدَنَةِ وَفِي بَيْضَةِ الْحَمَامَة عُشْرُ الشَّاةِ قَالَ وَلاَ يَحِلُّ أَكْلُهُ لِلْمُحْرِمِ وَلاَ لِلْحَلاَلِ إِذَا شَوَاهُ الْمُحْرِمُ أَوْ كَسَّرَهُ
Imam Malik berkata: “ Bagi orang yang berihram yang mengambil telor burung onta  harus membayar seper sepuluh onta. Bila mengambil telor burung merpati, maka wajib membayar seper sepuluh  kambing. Bagi orang yang berihram atau tidak berihram  haram memakan  telor itu  bila dipanggangkan oleh orang yang berihram atau di pecahkan [6]
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ الْحَارِثِ بْنِ نَوْفَلَ أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَهْدَى إِلىَ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم بَيْضًا قَالَ لَهُ أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ فَإِنَّا حُرُمٌ
Dari Abdillah bin Al haris bin Naufal  berkata:’ seorang arab badui memberikan hadiah telor kepada Nabi SAW,lalu beliau bersabda: “ berikan kepada keluargamu, sesungguhnya kami dalam keadaan ihram [7]
  Abu Muhammad berkata: Hadis tersebut mursal ( lemah )
وَقَالَ الْقَاضِي يَحْرُمُ عَلَى الْحَلاَلِ أَكْلُهُ كَمَا لَوْ ذَبَحَ الصَّيْدَ لِأَنَّ كَسْرَهُ جَرَى مَجْرَى الذَّبْحِ
Al Qadhi berkata : “ Bagi orang yang tidak berihram haram makan telor  sebagaimana menyembelih buruan. sebab memecah telor sama dengan menyembelihnya. [8]
Dalam kitab almunghni di jelaskan:
وَنَهَى عَنْ بَيْعِ الدِّيْبَاجِ لِلرِّجَالِ وَلاَ بَأْسَ بَبْيُعُهُ لِلنِّسَاءِ وَرُوِيَ عَنْهُ لَا يَبِيْعُ الْجَوْزَ لِلْقِمَارِ وَعَلىَ قِيَاسِهِ البَيْضُ  فَيَكُوْنُ بَيْعُ ذَلِكَ كُلُّهُ بَاطِلاً    
Dilarang menjual sutra kepada lelaki . Boleh dijual untuk perempuan. Diriwayatkan pula  tidak diperkenankan menjual pala untuk judi. Juga  dilarang menjual telor atas nama kiyas. Jadi jual beli seluruhnya tidak  sah. [9]
وَإِنمَّاَ شَبَّهَ مَالِكٌ الْبَيْضَ بِجَنِيْنِ الْحُرَّةِ
Imam  Malik  menyerupakan telor seperti janin wanita merdeka [10]
Muawiyah bin Qurrah berkata: seorang lelaki Ansor berkata:
أَنَّ رَجُلًا أَوْطَأَ بَعِيرَهُ أُدْحِيَّ نَعَامٍ وَهُوَ مُحْرِمٌ فَكَسَرَ بَيْضَهَا فَانْطَلَقَ إِلَى عَلِيٍّ رَضِي اللَّه تَعَالَى عَنْه فَسَأَلَهُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ عَلَيْكَ بِكُلِّ بَيْضَةٍ جَنِينُ نَاقَةٍ أَوْ ضِرَابُ نَاقَةٍ فَانْطَلَقَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَالَ عَلِيٌّ بِمَا سَمِعْتَ وَلَكِنْ هَلُمَّ إِلَى الرُّخْصَةِ عَلَيْكَ بِكُلِّ بَيْضَةٍ صَوْمٌ أَوْ إِطْعَامُ مِسْكِينٍ *
Sesungguhnya seorang lelaki yang muhrim menderumkan ontanya di sarang nurung onta,lalu telornya pecah. Dia pergg kepada Ali ra, lalu bertanya tengan hal itu.
Ali menjawab: Setiap telor harus di ganti dengan janin onta atau mengwinkan  pejantan onta  kepada perempuannya “.
 Lelaki tsb pergi kepada Rasulullah SAW, lalu menuturkan hal itu kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda:  Sungguh  Ali berkata  sebagaimana yang kamu dengar.sekarang  gunakanlah kemudahan yaitu  setiap telor,kamu harus berpuasa sehari atau memberi makan kepada  orang miskin. [11]
وَعَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ لِلْكَعْبَةِ لِسَانًا وَشَفَتَيْنِ وَلَقَدْ اشْتَكَتْ إِلَى الله فَقَالَتْ يَارَبِّ قُلْ عَوَّادِي وَقُلْ زُوَّارِي فَأَوْحَى الله عَزَّ وَجَلَّ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا خُشَّعًا سُجَّدًا يَحِنُّوْنَ إِلَيْكَ كَمَا تَحِنُّ الْحَمَامَةُ إِلَىبَيْضِهَا رواه الطبراني في الأوسط
Jabir ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya  Ka`bah  memilikilidah dan dua bibir,lalu mengadu kepada Allah   seraya berkata: “  Wahai Tuhanku !  Pengunjungku  !
 Allah azza wajal  menurunkan wahyu : “ sesungguhnya aku  menciptakan manusia yang sama husyu`,  bersujud yang  rindu kepadamu  sebagaimana  merpati rindu kepada telornya.  [12]
Ali bin Abu Bakar Al Haitami,wafat  807  berkata:
وَفِيْهِ سَهْلٌ بْنُ قَرِيْنٌ وَهُوَ ضَعِيْفٌ
Terdapat perawi bernama Sahal bin Qarin yang lemah dalam hadis tsb. [13]
  Saya belum menjumpai hadis yangmenjelaskan para sahabat atau para Nabi dan Rasul yang makan telor. Bahkan imam Malik menyatakan  telor laksana janin. dan memang  telor ibarat rahim tempat peroses pembikinan hewan, seolah  kita  ini makan rahim atau menggorengnya.   Rasulullah SAW memerintah  kepada orang yang mengambil telor untuk dikembalikan ke sarangnya sebagaimana hadis:
   عَنْ عَبْدِ الله أَنَّ النََبِيَّ صلى الله عليه وسلم  نَزَلَ مَنْزِلاً فَأَخَذَ رَجُلٌ حُمْرَةً فَجَاءَتْ تَرُفُّ عَلىَ رَاْسِ رَسُوْلِ الله  صلى الله عليه وسلم  فَقَالَ أَيُّكُمْ فَجَعَ هَذِه بَبْيضَتَهاَ فَقَالَ رَجُلٌ يَارَسُوْلً الله أَناَ أَخَذْتُ بَيْضَتَهَا فَقَالَ النَّبِيُّ  صلى الله عليه وسلم  اُرْدُدْهُ رَحْمَةً لَهَا
Dari Abdullah,sesungguhnya Nabi singgah di suatu tempat,lalu seorang lelaki mengambil ….  Burung  merah.      Lantas burung itu datang  mengelilingi kepala Rasulullah SAW, Rasulullah SAW bersabda:”Siapakah yang menyakiti burung ini dengan mengambil telornya “.
Seorang lelaki  berkata: Wahai Rasulullah ! Aku mengambil  telornya “.
Rasulullah SAW bersabda: “ Kembalikan karena  belas kasih kepadanya “. [14]  lihat pula di Musnad Thoyalisi 44/1
Abu bakar – Ahmad bin Amar bin Abd Kholiq AlBazzar,lahir 215, wafat 292  berkata:
وَهَذاَ الْحَدِيْثُ إِنَّمَا نَحْفَظُهُ بِهَذاَ الْإِسْنَادِ
Hadis tsb, kami hafal dengan  sanad itu [15]
Muhammad Syamsul haq  berkata:
وَأَخْرَجَ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِي وَالْحَاكِمُ وَقاَلَ صَحِيْحُ الْإِسْنَادِ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ
 Abu dawud Atthoyalisi  dan Al Hakim meriwayatkannya dan beliau berkata: Sanad  hadis tersebut sahih dari Ibnu Mas`ud. [16]
    Kita tidak diperkenankan mengganggu burung  sebagaimana hadis:
Rasulullah SAW bersabda:
  أَقِرُّوا الطَّيْرَ علىَ مَكِنَّاتِهَا
Tenangkan burung di tempat sarangnya.
Pengarang faidhulqadir berkata:
فَلاَ تُنَفِّرُوْهَا عَنْ بَيْضِهَا وَلاَ تُزْعِجُوْهَا عَنْهُ وَلاَ تَتَعَرَّضُوْا لهَاَ
Jangan dibuat kabur, jangan dibikin terkejut  dan jangan diganggu. Biarkan  tenang bersama telornya.[17]
        Saya merasa kasihan kepada burung yang diambil telornya, ibaratnya dia lagi hamil,apalagi bila telornya di goreng dan kita diperintah untuk berbelas kasih kepada hewan  sebagaimana  hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه عَنْه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا قَالَ فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
Abu Hurairah ra  berkata:”  Seorang lelaki berjalan – jalan  lalu merasakan sangat haus,Dia turun  ke sumur,lalu minum dari padanya. Dia berjumpa dengan  anjing yang menjilat – jilat  memakan tanah karena haus. Dia berkata :” Sungguh  anjing ini telah merasakan apa yang ku alami. Dia memenuhi pantopelnya dengan air,lalu di pegang dengan giginya. Dia naik  lalu memberi minuman kepada anjing. Allah  menerima amal perbuatannya lalu mengampun dosanya.
Para sahabat  berkata :” Sesungguhnya kita mendapat pahala untuk melayani binatang ? “.
Rasulullah SAW  bersabda:”   Bahkan setiap mahluk yang punya  limpa yang basah  kita mendapat pahala “. [18] 
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
Sesungguhnya  Allah telah mewajibkan berbuat baik atassegala sesuatu. Bila kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Bilakamu menyembelih, sembelihlah dengan baik . hendaklah seseorang diantaramu menajamkan  pisaunya dan tidak menyakiti hewan sembelihannya. [19]
  Saya hanya ikut kepada Rasulullah SAW dan para sahabatnya  yang tidak makan telor.
Rasulullah SAW  bersabda:
أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي *
Ingat !Demi Allah, aku orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa diantaramu . tapi aku juga  berpuasa, terkadang   berbuka, menjalankan salat, tidur dan kawin dengan perempuan. Barang siapa yang benci sunahku  tidak termasuk golonganku[20]
       Kita akan dibalas bila kita menyakiti hewan sebagaimana hadis:

وَدَنَتْ مِنِّي النَّارُ حَتَّى قُلْتُ أَيْ رَبِّ وَأَنَا مَعَهُمْ فَإِذَا امْرَأَةٌ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ تَخْدِشُهَا هِرَّةٌ قُلْتُ مَا شَأْنُ هَذِهِ قَالُوا حَبَسَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا لَا أَطْعَمَتْهَا وَلَا أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ
Neraka ditampakkan kepadaku,hingga aku berkata:  Wahai Tuhanku, aku bersama mereka.Tahu – tahu aku berjumpa dengan  orang perempuan yang kukira di cakari kucing. Aku bertanya :”Mengapa  demikian ?”.
Mereka  berkata:”Dia  menahan kucing hingga mati kelaparan,tidak diberi makan atau dilepaskan untuk makan. [21]




[1] An nur 51
[2] Muttafaq alih , Bukhori 5513
[3] Syuabul iman 102/5
[4] Mizanuli`tidal fii naqdir rijal 365/6  Lisanul mizan 421/5
[5] Ibid
[6] Al Muhalla  233/7
[7] Al Muhalla  233/7
[8] Al Mughni 273/3
[9] Al Mughni 155/4
[10] Al mudawwanah alkubra 437/2
[11] HR  Ahmad 20059.
[12] HR Thobroni  dalam kitab Ausath .
[13] Majmauz zawaid 208/3
[14] HR Bukhori dalam kitab Al adabul mufrad   139/1
[15] Musnad Al Bazzar 379/5
[16] Aunul ma`bud 120/14
[17] Faidhul aqadir 70/20
[18] Muttafaq alaih  , Bukhori  2363
[19] HR Muslim  1955
[20] Muttafaq alih  5063
[21] Muttafaq alih , Bukhori 745
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan