Kamis, September 04, 2014

Dewan Da’wah dan HMI Desak Pemerintah Tinjau Ulang Buku Pelajaran Berbau Syiah





Dewan Da’wah dan HMI Desak Pemerintah Tinjau Ulang Buku Pelajaran Berbau Syiah

 

By nahimunkar.com on 24 August 2014
BUKU Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK Kelas XI kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga terindikasi ikut menyebarkan pemahaman Syiah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Da’wah Kabupaten Aceh Barat Daya Ustad. Iin Supardi,SS.M.E.I kepada serambi indonesia dalam rilisnya ia memaparkan tentang ketidaklayakan buku tersebut menjadi referensi mengajar dan pembelajaran untuk kalangan siswa di sekolah, Ini kelihatan sangat jelas sekali materi tersebut mengandung pemahaman prinsipil syiah.
Di halaman lima pada buku tersebut, tertulis makna kosakata “ulil amri” dalam Surat An Nisa ayat 59: yang oleh penulis, yang terdiri dari Hj. Iim Halimah; H. Abd. Rahman; H.A. Sholeh Dimyathi; dan H. Ridhwan itu menjelaskan makna “ulil amri” sebagai berikut:
Para ulama berbeda pendapat tentang maknanya. Ada yang berpendapat bahwa maksud kata ‘penguasa’ adalah imam-imam di kalangan ‘ahlul bait’ (keluarga Nabi saw. Dari keturunan Ali dan Fatimah), ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah ‘penyeru-penyeru’ pada kebaikan dan ada pula yang berpendapat ‘pemuka-pemuka agama yang diikuti kata-katanya’.
Jika dianalisa dari tulisan Buku tersebut ini menunjukkan bahwa mereka telah memperkenalkan paham prinsipil syiah, walaupun tidak secara tegas.
Di kesempatan yang lain Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Blangpidie Bob Fakhrulrazi secara tegas mengkritik penerbitan buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK kelas XI Kurikulum 2013 yang terindikasi mengandung pengenalan paham Syiah melalui siswa.
“Kita tidak mengetahui secara mendalam maksud dari beredarnya paham syiah dalam materi buku tersebut, kalau ingin mengetahui secara mendalam perlu mendengarkan klarifikasi oleh pihak Penerbit Erlangga itu sendiri, dan kita sangat menunggu untuk diklarifikasi. Ini bukan perkara kecil namun sangat sensitif di dalam masyarakat, khususnya di Aceh yang kental dengan nilai-nilai Islam Sunni,” ujarnya panjang lebar dalam keterangannya kepada Islampos, Ahad (24/8).
Kedua organisasi tersebut sepakat mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk Badan Sensor Buku sekolah sehingga hal serupa tidak lagi terjadi, siswa sangat sensitif dengan apa yang didapatkan dari berbagai materi yang diajarkan karena akan menjadi sebuah pemahaman mendasar juga mempengaruhi keyakinan pemahaman Islam yang benar pada siswa.
Untuk itu Kedua lembaga tersebut mengajak segenap masyarakat untuk pro aktif menjaga kemurnian nilai Islam pada keluarga terutama kalangan remaja dan anak.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, terlebih Kepada MPU, Kemenag, Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, serta Dinas Pendidikan Kab/kota seluruh Aceh dan Dinas Syariat Islam serta Badan Pendidikan Dayah harus memanggil Penerbit Erlangga untuk dilakukan klarifikasi, sangat disayangkan apabila buku pelajaran disusupi hal-hal yang merusak kemurnian nilai Islam di bumi Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah dan Syariat Islam,” terangnya.
Kepada penerbit Erlangga kedua lembaga mendesak untuk sesegera mungkin menarik peredaran buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada jenjang SMK Kelas XI kurikulum 2013 yang telah beredar di sekolah dan Toko Buku Di seluruh Aceh. [Pz/Islampos]
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Abu Mushlih Ari Wahyudi menyatakan:  
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul, dan ulil amri diantara kalian.” (QS. an-Nisaa’: 59)
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama mengatakan: Yang dimaksud dengan ulil amri adalah orang-orang yang Allah wajibkan untuk ditaati yaitu penguasa dan pemerintah. Inilah pendapat yang dipegang oleh mayoritas ulama salaf/terdahulu dan kholaf/belakangan dari kalangan ahli tafsir maupun ahli fikih dan selainnya. Ada yang berpendapat bahwa ulil amri itu adalah para ulama. Ada yang mengatakan bahwa mereka itu adalah umara’/pemerintah dan ulama. Adapun orang yang berpendapat bahwa ulil amri itu hanya para Sahabat maka dia telah keliru.” [1]
Adapun pendapat yang dikuatkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa kandungan ayat ini mencakup kedua kelompok tersebut; yaitu ulama maupun umara/pemerintah. Dikarenakan kedua penafsiran ini sama-sama terbukti sahih dari para Sahabat [2]
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata, “Mereka (ulil amri) adalah parapemimpin/pemerintah.” Penafsiran serupa juga diriwayatkan dari Maimun bin Mihran dan yang lainnya. Sedangkan Jabir bin Abdullah berkata bahwa mereka itu adalah para ulama dan pemuka kebaikan. Mujahid, Atha’, al-Hasan, dan Abul Aliyah mengatakan bahwa maksudnya adalah para ulama. Mujahid menafsirkan bahwa yang dimaksud adalah para Sahabat. Pendapat yang dikuatkan oleh Imam asy-Syafi’i adalah pendapat pertama, yaitu ulil amri adalah para pemimpin/pemerintah[3]
Referensi:
[1] Syarh Muslim [6/467] cet. Dar Ibnu al-Haitsam
[2] adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir [2/235 dan 238] [3] Fath al-Bari [8/106]
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id
Komentarku ( Mahrus ali ):
Setahu  saya : Ulil amri adalah penguasa , khalifah dalam pemerintahan Islam bukan penjajahegitu   juga  gubernur, bupati, lurah  dalam pemerintahan Islam bukan rezim  Thaghut.
Setahu  saya, Ulil  amri di artikan ulama, saya masih belum tahu dalilnya. Ulil amri  itu yang megang kekuasaan, boleh juga  komendan militer Islam bukan militer thaghut.   
أيسر التفاسير للجزائري - (ج 1 / ص 284)
هُمْ أُمَرَاءُ السَّرَايَا اْلمُجَاهِدَة
Mereka ( ulil amri ) adalah  para amir kontingen  tentara  yang berjihad.  Iihat  aisarut tafasir  384/1

Ada  ayat  sbb:
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri[322] di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil Amri)[323]. kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). (Qs. An-Nisa: 83)

Ulil amri di katakan sebagai para imam ahlil bait, maka ini hanya Syi`ah yang menyatakan  seperti itu, bukan ahlus sunnah. Mereka menyatakan bahwa  Abu bakar, Umar dan Usman bukan ulil amri tapi thaghut. Dan ini  adalah fanatisme golongan sesat bukan fanatik pada dalil yang benar. Ini kekeliruan yang nyata bukan kebenaran yang samar
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1Waru Sidoarjo Jatim

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan