Selasa, Agustus 05, 2014

Rektor UIN: AS dan Israel Sudah Pasti Teroris, ISIS Belum Tentu


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Kota Bandung belum mau banyak bicara mengenai adanya segelintir masyarakat yang mendukung kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pihak kampus mengungkapkan, gerakan ini bisa saja muncul dari kalangan mahasiswa. Meski demikian, pihak UIN mengaku masih harus meninjaunya secara akademis.

"Sebetulnya seorang akademisi tidak boleh mengatakan itu sesat, ini tidak sesat kecuali dengan dasar argumentasi akademik," jelas Deddy Ismatullah, Rektor UIN Sunan Gunung Djati, menanggapi deklarasi dukungan terhadap kelompok itu di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (5/8).

Dari sisi politik praktis, menurut Deddy munculnya dukungan terhadap gerakan ISIS di indonesia bisa saja dianggap sebagai ancaman. Kekhawatiran ini dibangun sebagai langkah preventif bukan represif supaya negara tidak kecolongan. "Saya sedang meneliti, tidak boleh sembarang saya berbicara," katanya lagi ketika dimintai tanggapan soal ISIS.

Untuk di Bandung, ia menilai dukungan terhadap gerakan ini belum marak. Namun, ia melihat ISIS mungkin saja berkembang dari kalangan mahasiswa atau kelompok masyarakat yang merasa tidak puas dengan ketidakadilan dunia. Ketidakadilan yang ia maksud contohnya penjajahan atas Palestina oleh Israel.

Ketika ditanya potensi aksi terorisme yang mungkin muncul dari gerakan ini, Deddy tidak sependapat. Ia melihat teroris sesungguhnya adalah Israel dan Amerika. "Ini harus dilakukan respon positif, kenapa kok terbalik-balik dunia ini, mereka (Israel-red) yang menghantam negara yang sah, saya katakan yang teroris itu Amerika dan Israel," kata dia.

Sementara di tempat terpisah, Irjen Pol Mochammad Iriawan, Kapolda Jawa Barat mengatakan telah menginstruksikan kepada seluruh Kasatpol. Hal itu dikatakannya sesuai instruksi dari Kapolri untuk melakukan hal sama di daerah-daerah agar waspada akan munculnya gerakan ISIS.

Ia juga memohon dukungan dan peran masyarakat untuk bisa memblokir gerakan itu. "Kemarin saja ada paham yang dialirkan oleh salah seorang yang masih di dalam penjara tapi masyarakatnya melawan, masyarakat memang anti sekali. Mereka melawan paham terorisme maupun ISIS ini," kata dia
Helmy Adriansyah · Top Commenter · Universitas Sriwijaya
Prinsip Dasar Demokrasi, Kemanusiaan, Kebebasan dan Pemberantasan Terorisme versi AS dan PBB...
1. Demokrasi bukan untuk muslim dan Islam…2. Jika muslim berhasil memenangkan Islam secara demokratis, jujur dan adil maka harus digagalkan dengan segala cara demi “menyelamatkan demokrasi” seperti IM di mesir dan FIS di aljazair, karena…kembali ke poin 1…
1. “Kemanusiaan” bukan untuk muslim dan Islam…2. Jika korban konflik adalah muslim, wanita maupun anak2 berapapun jumlahnya tidak disebut tragedi kemanusiaan…tetapi jika korbannya warga barat walaupun satu, harus disebut tragedi kemanusiaan, karena…kembali ke poin 1…kalau perlu diperingati tiap tahun untuk mengenangnya…
1. “Kebebasan” bukan untuk muslim dan Islam…2. Barat berhak melarang pembangunan masjid, adzan, demo2 membela palestina, pemakaian jilbab, burqa dan simbol2 agama tempat umum dengan alasan melanggar HAM, kesetaraan gender dan kebebasan , karena…kembali ke poin 1...
1. "TERORIS" adalah gelar kehormatan khusus untuk muslim dan Islam...2. Israel dan AS bukan teroris…walaupun melakukan terorisme dan kejahatan kemanusiaan di seluruh dunia termasuk gaza, karena…kembali ke poin 1...
1. Israel dan AS adalah kebenaran dan sumber kebenaran...2. Israel dan AS tidak pernah salah, karena…kembali ke poin 1...
1. Nasionalisme dan kebangsaan bukan untuk Islam…2. Jika masyarakat mengibarkan dan bangga menggunakan bendera AS atau Israel, bukan ancaman nasionalisme dan kebangsaan…tetapi jika masyarakat mengibarkan dan bangga menggunakan bendera hitam Rasululloh saw bertuliskan “Laa ilaaha illalloh Muhammadur rasululloh” dapat mengancam nasionalisme dan kebangsaan…karena kiblat sistem, UU, pemimpin dan kebijakan2nya semua pesanan AS…dan lagi2 kembali ke poin 1...
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad no. 10898)…SELAMAT DATANG ERA AKHIR ZAMAN…
Said Adam Alatas · Follow · 546 followers
Komentar helmy sangat cerdas..mantapp

Komentarku ( Mahrus ali ):
Menurut saya, berita yang menyebar di kalangan kaum muslimin bukan kafirin kebanyakan refrensinya dari media massa kafir. Mulai dari surat kabar, TV dan majalahnya adalah di isi oleh redaktur yang kafir atau munafikin – musuh Islam dan muslimin. Karena itu, itu penilaian kaum muslimin persis dengan penilaian kaum kafirin kepada gerakan ISIS. Ahirnya menganggap gerakan Israil dan Amirika baik dan ISIS jelek. Amirika peduli HAM dan ISIS tanpa HAM. Ini penilaian yang bertentangan dengan fakta, tapi putar balik fakta yang intinya mendiskriditkan islamiyin dan menjunjung kafirin. Ingatlah ayat ini:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللهُ إِلاَّ أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ(32)
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.

Dan kita tidak usah ikut dengan media massa sekuler dan redakturnya dari kalangan kekasih setan dan musuh Allah. Lihat ayat ini:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Artikel Terkait

1 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan