Selasa, Agustus 12, 2014

Kol (Pol) Herman Ibrahim: Muncul Stigma Negatif ISIS dan Kriminalisasi Khilafah Islam




BANDUNG (voa-islam.com) - “Ada upaya kriminalisasi dari pihak-pihak tertentu terhadap ide khilafah dan para pengembannya dibalik pemberitaan ISIS. "Khilafah merupakan bagian dari ajaran Islam yang tidak dapat dipisahkan, khilafahlah yang akan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh dalam kehidupan, namun dengan adanya pemberitaan ISIS yang tidak proporsional, dan adanya pihak-pihak tertentu yang berkepentingan ikut bermain, akhirnya didorong munculnya stigma negatif terhadap ajaran Islam khususnya ide khilafah”, demikian diungkapkan oleh Ust. Yuana R. Tresna dalam talkshaw di IMTV Bandung bersama pengamat politik Kol (Pol) Herman Ibrahim Kamis (7/8) lalu.

Lebih lanjut Ust. Yuana menjelaskan, terkait dengan ramainya pemberitaan Islamic State (IS) yang dideklarasikan ISIS, beliau melihatnya dalam tiga perspektif: pertama, substansi khilafah yang diproklamasikan tidak sah dan metode penegakannya menyalahi thariqah (metode) dakwah Nabi Saw.; kedua, aspek-aspek yang melingkupinya  seperti sejarah terbentuknya ISIS, konstelasi politik yang melingkupinya, pandangan politiknya, dll.; ketiga, aspek keindonesiaan seperti manajemen pengalihan isu, campur tangan operasi intelijen, proyek BNPTdan pihak terkait untuk meradikalisasi serta menstigmatisasi para pejuang khilafah.

    pemberitaan ISIS harus proporsional, sangat memungkinkan ada pihak lain yang berkepentingan memanfaatkan isu tersebut.

Beliau juga menyampaikan bahwa pemberitaan ISIS harus proporsional, sangat memungkinkan ada pihak lain yang berkepentingan memanfaatkan isu tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh para penelpon bahwa ada upaya pemerintah untuk mengalihkan isu kisruh pemilu yang saatinisedang masuk babak baru pasca pemilihan langsung.

Acara tersebut juga menghadirkan pengamat militer Herman Beliau mengatakan bahwa pemerintah terlalu berlebihan dan ketakutan dengan isu ISIS, di sisi lain banyak sekali permasalahan Indonesia yang belum terselesaikan. Isu ISIS adalah isu yang biasa, adanya pemberitaan bahwa ISIS mengancam kedaulatan Indonesia itu adalah hal yang mengada-ada. "Daridulujuga Indonesia tidakberdaulatkok, selamaini yang berdaulatbukanrakyattapi para pemilik modal danpihakasing".

Di akhir diskusi, Yuana memaparkan bahwa penegakan khilafah merupakan kewajiban kaum muslim yang harus ditempuh dengan metode syar'i sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ketika mendirikan daulah Islam di Madinah yakni metode thalabun nushrah (meminta dukungan kepada kelompok kuat). Artinya, meskipun pendeklarasian islamic state yang dilakukan oleh ISIS tidak sah karena tidak memenuhi syarat syar'i terbentuknya sebuah daulah Islam, tetapi jangan sampai menolak gagasan khilafah dan meningkatkan khilafah phobia di tengah masyarakat. [Lutfi Afandi MI Bandung/voa-islam.com]

Komentarku ( Mahrus ali ):
Di katakan :
Di akhir diskusi, Yuana memaparkan bahwa penegakan khilafah merupakan kewajiban kaum muslim yang harus ditempuh dengan metode syar'i sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ketika mendirikan daulah Islam di Madinah yakni metode thalabun nushrah (meminta dukungan kepada kelompok kuat). Artinya, meskipun pendeklarasian islamic state yang dilakukan oleh ISIS tidak sah karena tidak memenuhi syarat syar'i terbentuknya sebuah daulah Islam, tetapi jangan sampai menolak gagasan khilafah dan meningkatkan khilafah phobia di tengah masyarakat. [Lutfi Afandi MI Bandung/voa-islam.com] - See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/08/09/32113/kol-pol-herman-ibrahim-muncul-stigma-negatif-isis-dan-kriminalisasi-khilafah-islam/#sthash.BNjt6F3L.dpuf

Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya  tidak paham  atas keterangan Yuana, katanya  ISIS  tidak memenuhi  sarat syar`I  untuk mendirikan  khilafah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ketika mendirikan daulah Islam di Madinah yakni metode thalabun nushrah (meminta dukungan kepada kelompok kuat).
  Pada  hal, setahu saya sewaktu  Rasulullah SAW  itu  tidak ada khilafah. Adanya  khilafah itu  di masa sesudah Rasulullah SAW yaitu  khalifahnya  saat itu Abu Bakar , Umar, Usman dan Ali bin Abu Thalib. Aneh sekali,  zaman Rasulullah SAW disebut zaman Khilafah, unik  tidak populer dikalangan sahabat.
Lalu di katakan kurang memenuhi sarat syar`I itu, mana dalilnya dari al Quran atau hadis. Ternyata  anda  hanya mengibuli orang banyak, karena  anda memberikan keterangan yang keliru, tanpa dalil.
Kalau ISIS mau mendirikan Khilafah untuk memeraktekkan  ajaran Allah dan meruntuhkan ajaran Thaghut dalam  wilayah yang di kuasai itu sangat baik untuk memeraktekkan ayat:
:

{ وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ

إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ }

{ أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ }

“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik” [T. Al Maidah ayat 49]. “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”[T. Al Maidah ayat 50].
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan