Sabtu, Mei 31, 2014

Pemuda Muhammadiyah menentang rencana pengawasan khotbah Jumat

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay menentang adanya pengawasan terhadap khatib dan khotbah Jumat untuk memantau kemungkinan adanya "kampanye hitam" di dalam masjid.

"Pengawasan terhadap khatib dan khotbah Jumat dikhawatirkan akan menimbulkan fragmentasi sosial di tengah masyarakat. Selain itu, bisa juga menimbulkan kesan seolah-olah para khatib menjadi agen politik dari suatu kepentingan politik tertentu," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.

Menurut Saleh, masjid sebagai tempat suci berfungsi sebagai sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Karena itu, tindakan pengawasan terhadap ceramah para khatib sangat provokatif.

"Kenapa tidak sekalian sweeping saja? Kenapa mesti mengirim tukang intip? Saya khawatir, ini bisa dilihat masyarakat sebagai upaya pengembalian rezim otoriter dengan masuknya intervensi ke rumah-rumah ibadah," tuturnya.

Saleh menduga pernyataan mengenai pengawasan terhadap khatib dan khotbah Jumat untuk menimbulkan kesan seolah-olah seseorang sedang dizalimi.

Padahal, sampai saat ini belum ada bukti kampanye hitam yang dilakukan di atas-atas mimbar Jumat.

"Lagi pula, yang potensial memanfaatkan masjid itu ya tim Jokowi-JK. Bukankah ketua umum Dewan Masjid Indonesia adalah JK? Jaringan masjid se-Indonesia itu dikuasai JK. Merekalah yang paling mungkin memanfaatkan mesjid-mesjid untuk hal-hal seperti itu," kata Saleh.

Saleh mengatakan tindakan mengawasi khatib lebih berbahaya dari kampanye hitam. Sebab, tindakan pengawasan itu sudah bagian dari kampanye hitam.

"Tidak tanggung-tanggung, yang dituduh melakukan kampanye hitam adalah para ustadz yang selama ini bekerja keras membina umat," ujarnya.

Saleh menduga para penggagas pengawasan terhadap khotbah tidak memahami fungsi masjid secara baik dan memahami esensi dakwah Islam. Demi kepentingan politik sesaat, mereka mudah melemparkan tuduhan yang tidak bertanggung jawab.

"Fungsi mesjid itu banyak. Selain untuk ibadah, mesjid juga sering difungsikan untuk pemberdayaan umat baik dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, dan juga politik. Mesjid tidak pernah difungsikan untuk menyebar fitnah. Para ustadz pasti tahu bahwa menyebar fitnah adalah perbuatan keji," pungkasnya.

Saleh Partaonan Daulay telah menyatakan Pemuda Muhammadiyah yang dia pimpin mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Pernyataan dukungan itu juga telah disampaikan ke Sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda.

Pemilu Presiden 2014 akan diikut dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sebelumnya, salah satu anggota tim sukses Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari tidak menampik bahwa timnya menjalankan aksi intelijen untuk mengawasi adanya kampanye hitam dalam khotbah Jumat di masjid.

(D018/A011)

Editor: Tasrief Tarmizi

Wahyu Galih · Follow · Sana'a
Assalamu alaikum, keterlaluan banget kalian. pihak kristen pakai selebaran masuk ke rmh2 jamaahnya untuk pilih presiden hrsnya kalian awasi juga.
Reply · Like · 1 · Follow Post · Yesterday at 9:55am

Yusnianto · Top Commenter
Harusnya bukan ngawasin mesjid dan khatibnya, tapi masuk tuch ke mesjid bagi yg muslim, shalat.
Reply · Like · 1 · Follow Post · May 30 at 10:48pm

Yd Umar
mantab sekali ya, khotbah sampe diawasin, bukanya dia ngaku islam, kok takut
Reply · Like · 1 · Follow Post · May 30 at 9:51pm

Harley Quin · UPI YAI
wow nga skalian toilet umum diawasin
Reply · Like · Follow Post · 11 hours ago

Adhi Triadi · SMKN 7 bandung
Aya2 wae ....
Reply · Like · Follow Post · May 30 at 10:37pm

Syukriy Abdullah · Top Commenter · Works at Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Cara berpikir orang PDIP ini memang seperti komunis: mengawasi aktivitas keagamaan! Gawat!
Reply · Like · 6 · Follow Post · May 30 at 10:15pm

    Fahladi Tsaqaufi · Follow · Office Boys at BUANA SEMESTA · 309 subscribers
    kayak jaman Orde Baru lagi pak DR. Syukriy Abdullah ada Masjid yang Disegel he..he...
    Reply · Like · 2 · May 30 at 10:18pm
    Emha Uns · Karanganyar
    menuju Indonesia Hebat
    Reply · Like · 2 · Yesterday at 6:24am
    Tresno Amor · Universty of Hartford
    HE DOSEN NGGAK PANTAS KAMPANYE HITAM. YANG BAIK- BAIK SAJA
    Reply · Like · 2 · Yesterday at 11:13am

Agus Sriyono · Follow · SD PESANGGARAN 02
Ini pengaruh cina mulai merebak di Indonesia. ..waspadalah
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/436576/pemuda-muhammadiyah-menentang-rencana-pengawasan-khotbah-jumat

SMRC: "Kampanye Negatif Gerus Jokowi"; Prof. Tjipta: "Damn Stupid"




By Asqi Resnawan on 6:50 AM

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) masih mengunggulkan pasangan Jokowi-JK, sekalipun terpaut tipis terhadap Prabowo-Hatta.

Menurut Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, tren kesukaan masyarakat terhadap capres Jokowi sampai April menurun 8%, sementara tingkat kesukaan masyarakat terhadap Prabowo malah meningkat 8%.

Oleh : Rizal Amry

"Jika dirasio kan, antara 10 orang yang suka Jokowi hanya 0.5 yang tidak suka, sekarang jadi 1.5 orang yang tidak suka Jokowi. Maka, ada sesuatu yang bekerja selama sebulan ini sehingga masyarakat menjadi tidak suka dengan Jokowi,"katanya dalam suatu acara diskusi, di Jakarta, Rabu  (bisnis.com, 21/5/2014).

Walhasil, setelah di bulan sebelumnya Jokowi sempat unggul 20% diatas Prabowo dalam tingkat kesukaan masyarakat menurut survei tersebut, kini hanya terpaut 3% saja. Fenomena ini juga dibenarkan oleh hasil survei beberapa lembaga lainnya.

SMRC mensinyalir kampanye negatif yang menyebabkan elektabilitas Jokowi terus tergerus cukup banyak.

Benarkah ?.

Banyak ahli dan pengamat politik tidak meyakini kampanye negatif maupun kampanye hitam cukup efektif. Pakar komunikasi politik Prof. Tjipta Lesmana adalah salah seorang diantaranya. Dalam sebuah wawancara dengan Metro TV, Tjipta menyatakan hampir semua penelitian menyimpulkan “black campaign” tidak efektif, kalaupun ada “minor” atau tidak signifikan efeknya. Menurut Tjipta, hasilnya malah bisa berbalik, menimbulkan “back fire effect” yang menampar muka sendiri. Untuk itu Prof. Tjipta menyarankan pelaku “black campaign” agar membaca dulu buku-buku komunikasi, belajar dulu komunikasi politik. Tanpa “tedeng aling-aling” beliau menyebut pemikiran bahwa kampanye hitam bermanfaat, sebagai hal bodoh dan “damn stupid”. Boni Hargens pada kesempatan yang sama, juga sependapat bahwa kampanye hitam bisa menyerang balik karena masyarakat kita bersifat sentimental, bersimpati terhadap korban. Menurut Boni, masyarakat juga sudah cerdas dan tidak akan begitu saja mengubah preferensi politik.

Jika demikian, ikhwal apa yang menggerogoti elektabilitas Jokowi ?.

Analisis tentu perlu diperluas, berbagai aspek lain dan juga beberapa peristiwa terkini bisa memberi kontribusi, antara lain sebagai berikut.

1.Sengketa Teritorial

Arogansi China yang melakukan pengeboran minyak di laut yang masih disengketakan memicu kerusuhan rasial di Vietnam. Upaya Malaysia membangun Mercusuar di Tanjung Datuk Kalimantan juga menimbulkan ketegangan dengan pemerintah Indonesia. Kedua peristiwa tersebut dan rentetan kejadian serupa lainnya, menyadarkan publik bahwa sengketa teritorial akan menjadi masalah potensial negara ke depan, dan sangat mungkin semakin memanas seperti di Vietnam. Dalam hal ini Prabowo yang berlatar belakang militer dan jauh dari kesan “kelemer-klemer”, bisa jadi diuntungkan. Selain dikenal sebagai tentara brilian, beliau juga pernah membawa RI memiliki militer yang diperhitungan banyak Negara, terutama di kawasan regional. Prabowo bisa jadi akan dipersepsikan publik sebagai satrio atau “lelaki” yang tepat untuk zaman ini, yakni mampu melindungi setiap jengkal tanah air Indonesia.

2.Brand “Tegas” vs “Jujur”

Salah satu kekurangan menyolok Jokowi dibanding Prabowo adalah brand personality “tegas” yang melekat erat pada rivalnya itu. Berpasangan dengan JK sama sekali tidak bisa menutupi kekurangan Jokowi ini, kalau bukan memperjelas. Padahal sempat menguat wacana untuk menyandingkan Jokowi dengan cawapres militer, sayangnya tidak menjadi kenyataan.

Keunggulan brand personality yang masih tersisa pada Jokowi adalah muda, jujur dan sederhana. Namun brand ini terbukti kurang kuat. Ada banyak pemuda jujur dan sederhana di negeri ini. Hal yang lebih dibutuhkan masyarakat dari seorang pemimpin adalah bukan sekedar jujur tapi mampu “menularkan” kejujuran pada orang yang dipimpinnya. Kasus korupsi bis Transjakarta, sedikit banyak memudarkan brand “jujur” pada Jokowi. Beliau bisa dipersepsikan kurang cakap membina anak buah dan mengelola keuangan Negara.

Di sisi lain, Prabowo juga relatif muda dan tidak punya masalah dengan kejujuran. Sulit bagi publik membayangkan seorang yang sudah sangat kaya dan “bujangan” seperti beliau punya syahwat untuk korupsi. Hal lainnya, beliau juga relatif sederhana untuk orang sekelas beliau. Hobinya memelihara kuda juga tidak menjadi sebuah hal yang dianggap glamour, kuda bukanlah ikon kemewahan bagi orang Indonesia.

3.Gagalnya Diversifikasi Brand Personality

Tim sukses Jokowi sudah mencoba mengembangkan brand baru untuk Jokowi. Anis Baswedan membuat diferensiasi dengan menyebut Jokowi memiliki faktor “Kebaruan”. Senada dengan itu, Boni Hargens mengidentikkan Jokowi sebagai “masa depan” dan rivalnya Prabowo sebagai “masa lalu”.

Dalam hal ini lagi-lagi JK menjadi faktor penghambat. Tokoh gaek yang seangkatan dengan Megawati ini, jelas tidak identik dengan “kebaruan”. Bahkan boleh dibilang tokoh politik daur ulang setelah “gantung sarung tinju” di dunia pemerintahan selama 5 tahun. Beliau adalah mantan wapres masa lalu, satu dekade sebelumnya. Kalla menjadi orang besar dan ikut menikmati masa orde baru.

4.Pasar Menghendaki Stabilitas

Banyak pihak meyakini JK nantinya akan lebih dominan. Jokowi hanya menang dalam hal muda dan popularitas. Sementara JK terlalu cerdik dan piawai untuk diatur Jokowi. Tidak salah prediksi yang mengatakan, jika menang maka “the real president” adalah JK dan Jokowi hanya artifisial.

Pernyataan JK dalam rekaman video “Hancur Negeri ini..”, jelas merupakan panilaian jujur JK terhadap Jokowi. Orang setua Pak JK tidak mudah berubah sikap dalam sekejap, sekalipun bibirnya bisa berkata lain. Kemesraan yang terlalu cepat terbentuk diantara mereka, dikuatirkan juga akan cepat berlalu. Selain itu, pasangan ini hanya didukung 36 persen suara di parlemen. Sulit bagi mereka untuk bergerak cepat, SBY saja dengan koalisi gemuk tidak serta merta bisa menggolkan kebijakannya.

Situasi ini membuat JK punya “bargaining” kuat,dia akan mendesakkan agar gerbong Golkar masuk pemerintahan dengan alasan memperkuat dukungan parlemen. Hal ini akan dilematis bagi Jokowi maupun Megawati yang dari awal sengaja meminta “cek kosong”, tentunya agar bebas memilih kader dan pendukung loyal saja yang masuk kementrian.

Hal-hal di atas berpotensi menimbulkan instabilitas, ini pula yang menyebabkan pasar tidak merespon positif terhadap pencawapresan JK.

Hal sebaliknya, Prabowo yang diyakini punya tangan kuat dan kepemimpinan lebih tegas dibanding SBY, dengan dukungan mayoritas di parlemen tentu akan memerintah lebih efektif .

5.Belum Optimalnya PDIP dan Timses Jokowi

Sebagai partai yang sebelumnya beroposisi terhadap pemerintahan SBY-JK, butuh waktu bagi PDIP untuk menyelaraskan chemistry dengan JK. Bahkan diawal deklarasi capres-cawapres tidak sedikit suara-suara sumbang dan resistensi kader partai terhadap JK. Bersama JK, Megawati ibarat merajut cerita “sleeping with the enemy”. Betapa tidak, Megawati bersama PDIP cukup garang mengkritisi kebijakan ekonomi dan energi SBY yang sebenarnya “diotaki” JK. Ketika itu, JK pula yang menyerang balik PDIP dengan mengungkap skandal penjualan gas murah ke China di zaman Megawati. Publik takjub dengan angka potensi kerugian yang diungkap JK, yakni sekitar Rp. 75 triliyun. Untuk kurun waktu 25 tahun rakyat Indonesia “bersedekah” ke negara kaya China hampir 9 milyar rupiah per hari.

6. "Rapopo" menjadi "Popo"

Jika sebelumnya Jokowi terkesan santun dan sabar terhadap berbagai kampanye negatif, saat ini beliau dan JK melakukan hal yang sama. Bahkan Jokowi memerintahkan untuk mencari dan menangkap pelakunya.Jika JK menyindir masalah pribadi Prabowo yang tidak punya istri, Jokowi menyindir hal yang lebih remeh yakni dengan menuding rivalnya menyontek warna baju putih yang sebelumnya beliau pakai.

Ada beberapa pemimpin dunia yang punya masalah keluarga, termasuk Putin. Namun kepemimpinannya tetap diterima masyarakat. Oleh karenanya bisa jadi seperti yang dibilang Prof. Tjipta, kampanye negatif tidak efektif dan malah bisa "back fire". Boni menyebut kampanye seperti itu adalah sinyal kurangnya percaya diri dan seakan tidak ada senjata lain untuk mengalahkan lawan.

Fahri Hamzah menyebut itu bukan sifat Jokowi. Jika begitu apakah Jokowi terpengaruh dengan gaya yang dimainkan pasangannya, Jusuf Kalla?.

Menarik untuk dikaji lebih lanjut, JK “effect” terhadap elektabilitas Jokowi, belum banyak pengamat yang membahasnya. Padahal JK adalah “penguat” sekaligus “pelemah” Jokowi


By Asqi Resnawan on 6:50 AMSurvei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) masih mengunggulkan pasangan Jokowi-JK, sekalipun terpaut tipis terhadap Prabowo-Hatta.
Menurut Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, tren kesukaan masyarakat terhadap capres Jokowi sampai April menurun 8%, sementara tingkat kesukaan masyarakat terhadap Prabowo malah meningkat 8%.
Oleh : Rizal Amry
"Jika dirasio kan, antara 10 orang yang suka Jokowi hanya 0.5 yang tidak suka, sekarang jadi 1.5 orang yang tidak suka Jokowi. Maka, ada sesuatu yang bekerja selama sebulan ini sehingga masyarakat menjadi tidak suka dengan Jokowi,"katanya dalam suatu acara diskusi, di Jakarta, Rabu  (bisnis.com, 21/5/2014).
Walhasil, setelah di bulan sebelumnya Jokowi sempat unggul 20% diatas Prabowo dalam tingkat kesukaan masyarakat menurut survei tersebut, kini hanya terpaut 3% saja. Fenomena ini juga dibenarkan oleh hasil survei beberapa lembaga lainnya.SMRC mensinyalir kampanye negatif yang menyebabkan elektabilitas Jokowi terus tergerus cukup banyak.
Benarkah ?.
Banyak ahli dan pengamat politik tidak meyakini kampanye negatif maupun kampanye hitam cukup efektif. Pakar komunikasi politik Prof. Tjipta Lesmana adalah salah seorang diantaranya. Dalam sebuah wawancara dengan Metro TV, Tjipta menyatakan hampir semua penelitian menyimpulkan “black campaign” tidak efektif, kalaupun ada “minor” atau tidak signifikan efeknya. Menurut Tjipta, hasilnya malah bisa berbalik, menimbulkan “back fire effect” yang menampar muka sendiri. Untuk itu Prof. Tjipta menyarankan pelaku “black campaign” agar membaca dulu buku-buku komunikasi, belajar dulu komunikasi politik. Tanpa “tedeng aling-aling” beliau menyebut pemikiran bahwa kampanye hitam bermanfaat, sebagai hal bodoh dan “damn stupid”. Boni Hargens pada kesempatan yang sama, juga sependapat bahwa kampanye hitam bisa menyerang balik karena masyarakat kita bersifat sentimental, bersimpati terhadap korban. Menurut Boni, masyarakat juga sudah cerdas dan tidak akan begitu saja mengubah preferensi politik.
Jika demikian, ikhwal apa yang menggerogoti elektabilitas Jokowi ?.
Analisis tentu perlu diperluas, berbagai aspek lain dan juga beberapa peristiwa terkini bisa memberi kontribusi, antara lain sebagai berikut.
1.Sengketa Teritorial
Arogansi China yang melakukan pengeboran minyak di laut yang masih disengketakan memicu kerusuhan rasial di Vietnam. Upaya Malaysia membangun Mercusuar di Tanjung Datuk Kalimantan juga menimbulkan ketegangan dengan pemerintah Indonesia. Kedua peristiwa tersebut dan rentetan kejadian serupa lainnya, menyadarkan publik bahwa sengketa teritorial akan menjadi masalah potensial negara ke depan, dan sangat mungkin semakin memanas seperti di Vietnam. Dalam hal ini Prabowo yang berlatar belakang militer dan jauh dari kesan “kelemer-klemer”, bisa jadi diuntungkan. Selain dikenal sebagai tentara brilian, beliau juga pernah membawa RI memiliki militer yang diperhitungan banyak Negara, terutama di kawasan regional. Prabowo bisa jadi akan dipersepsikan publik sebagai satrio atau “lelaki” yang tepat untuk zaman ini, yakni mampu melindungi setiap jengkal tanah air Indonesia.
2.Brand “Tegas” vs “Jujur”
Salah satu kekurangan menyolok Jokowi dibanding Prabowo adalah brand personality “tegas” yang melekat erat pada rivalnya itu. Berpasangan dengan JK sama sekali tidak bisa menutupi kekurangan Jokowi ini, kalau bukan memperjelas. Padahal sempat menguat wacana untuk menyandingkan Jokowi dengan cawapres militer, sayangnya tidak menjadi kenyataan.


Keunggulan brand personality yang masih tersisa pada Jokowi adalah muda, jujur dan sederhana. Namun brand ini terbukti kurang kuat. Ada banyak pemuda jujur dan sederhana di negeri ini. Hal yang lebih dibutuhkan masyarakat dari seorang pemimpin adalah bukan sekedar jujur tapi mampu “menularkan” kejujuran pada orang yang dipimpinnya. Kasus korupsi bis Transjakarta, sedikit banyak memudarkan brand “jujur” pada Jokowi. Beliau bisa dipersepsikan kurang cakap membina anak buah dan mengelola keuangan Negara.
Di sisi lain, Prabowo juga relatif muda dan tidak punya masalah dengan kejujuran. Sulit bagi publik membayangkan seorang yang sudah sangat kaya dan “bujangan” seperti beliau punya syahwat untuk korupsi. Hal lainnya, beliau juga relatif sederhana untuk orang sekelas beliau. Hobinya memelihara kuda juga tidak menjadi sebuah hal yang dianggap glamour, kuda bukanlah ikon kemewahan bagi orang Indonesia.
3.Gagalnya Diversifikasi Brand Personality
Tim sukses Jokowi sudah mencoba mengembangkan brand baru untuk Jokowi. Anis Baswedan membuat diferensiasi dengan menyebut Jokowi memiliki faktor “Kebaruan”. Senada dengan itu, Boni Hargens mengidentikkan Jokowi sebagai “masa depan” dan rivalnya Prabowo sebagai “masa lalu”.
Dalam hal ini lagi-lagi JK menjadi faktor penghambat. Tokoh gaek yang seangkatan dengan Megawati ini, jelas tidak identik dengan “kebaruan”. Bahkan boleh dibilang tokoh politik daur ulang setelah “gantung sarung tinju” di dunia pemerintahan selama 5 tahun. Beliau adalah mantan wapres masa lalu, satu dekade sebelumnya. Kalla menjadi orang besar dan ikut menikmati masa orde baru.
4.Pasar Menghendaki Stabilitas
Banyak pihak meyakini JK nantinya akan lebih dominan. Jokowi hanya menang dalam hal muda dan popularitas. Sementara JK terlalu cerdik dan piawai untuk diatur Jokowi. Tidak salah prediksi yang mengatakan, jika menang maka “the real president” adalah JK dan Jokowi hanya artifisial.
Pernyataan JK dalam rekaman video “Hancur Negeri ini..”, jelas merupakan panilaian jujur JK terhadap Jokowi. Orang setua Pak JK tidak mudah berubah sikap dalam sekejap, sekalipun bibirnya bisa berkata lain. Kemesraan yang terlalu cepat terbentuk diantara mereka, dikuatirkan juga akan cepat berlalu. Selain itu, pasangan ini hanya didukung 36 persen suara di parlemen. Sulit bagi mereka untuk bergerak cepat, SBY saja dengan koalisi gemuk tidak serta merta bisa menggolkan kebijakannya.
Situasi ini membuat JK punya “bargaining” kuat,dia akan mendesakkan agar gerbong Golkar masuk pemerintahan dengan alasan memperkuat dukungan parlemen. Hal ini akan dilematis bagi Jokowi maupun Megawati yang dari awal sengaja meminta “cek kosong”, tentunya agar bebas memilih kader dan pendukung loyal saja yang masuk kementrian.
Hal-hal di atas berpotensi menimbulkan instabilitas, ini pula yang menyebabkan pasar tidak merespon positif terhadap pencawapresan JK.
Hal sebaliknya, Prabowo yang diyakini punya tangan kuat dan kepemimpinan lebih tegas dibanding SBY, dengan dukungan mayoritas di parlemen tentu akan memerintah lebih efektif .
5.Belum Optimalnya PDIP dan Timses Jokowi
Sebagai partai yang sebelumnya beroposisi terhadap pemerintahan SBY-JK, butuh waktu bagi PDIP untuk menyelaraskan chemistry dengan JK. Bahkan diawal deklarasi capres-cawapres tidak sedikit suara-suara sumbang dan resistensi kader partai terhadap JK. Bersama JK, Megawati ibarat merajut cerita “sleeping with the enemy”. Betapa tidak, Megawati bersama PDIP cukup garang mengkritisi kebijakan ekonomi dan energi SBY yang sebenarnya “diotaki” JK. Ketika itu, JK pula yang menyerang balik PDIP dengan mengungkap skandal penjualan gas murah ke China di zaman Megawati. Publik takjub dengan angka potensi kerugian yang diungkap JK, yakni sekitar Rp. 75 triliyun. Untuk kurun waktu 25 tahun rakyat Indonesia “bersedekah” ke negara kaya China hampir 9 milyar rupiah per hari.


6. "Rapopo" menjadi "Popo"Jika sebelumnya Jokowi terkesan santun dan sabar terhadap berbagai kampanye negatif, saat ini beliau dan JK melakukan hal yang sama. Bahkan Jokowi memerintahkan untuk mencari dan menangkap pelakunya.Jika JK menyindir masalah pribadi Prabowo yang tidak punya istri, Jokowi menyindir hal yang lebih remeh yakni dengan menuding rivalnya menyontek warna baju putih yang sebelumnya beliau pakai.
Ada beberapa pemimpin dunia yang punya masalah keluarga, termasuk Putin. Namun kepemimpinannya tetap diterima masyarakat. Oleh karenanya bisa jadi seperti yang dibilang Prof. Tjipta, kampanye negatif tidak efektif dan malah bisa "back fire". Boni menyebut kampanye seperti itu adalah sinyal kurangnya percaya diri dan seakan tidak ada senjata lain untuk mengalahkan lawan.
Fahri Hamzah menyebut itu bukan sifat Jokowi. Jika begitu apakah Jokowi terpengaruh dengan gaya yang dimainkan pasangannya, Jusuf Kalla?.


Menarik untuk dikaji lebih lanjut, JK “effect” terhadap elektabilitas Jokowi, belum banyak pengamat yang membahasnya. Padahal JK adalah “penguat” sekaligus “pelemah” Jokowi

Jumat, Mei 30, 2014

Luhut Panjaitan dan Jokowi Jumatan Bersama 160 Kiai Banten, Luhut Khan Kristen


By Aqi resnawan
Anggota tim pengarah Jokowi-JK, Luhut Panjaitan yang beragama Kristen melaksanakan jumatan bersama capres Jokowi di Masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat.s

Luhut yang bersama dengan Jokowi mengatakan, ada 160 kiai Banten yang ikut Jumatan di Masjid Sunda Kelapa itu.

"Tadi itu Pak Jokowi shalat dengan 160 kyai dari Banten," ujar Luhut di lokasi, Jumat (30/5)

Usai menunaikan shalat, Jokowi, Luhut, dan ke-160 para kiai itu mengadakan pertemuan tertutup di salah satu ruangan di lantai 2 Masjid Sunda Kelapa. Tak lama, Jokowi pun keluar dan menyalami para kiai itu serta beberapa warga sambil diiringi sholawat.

Komentarku ( Mahrus ali ):
Itulah olah kafirin untuk memperdaya kaum muslimin agar mau dikuasai, di atur dan di arahkan oleh pihak – pihak kafirin yang menjadi musuh Allah kekasih setan. Mereka bukan memberikan manfaat kepada kaum muslimin, tapi membahayakan, manfaat  untuk diri mereka sendiri dan bahaya bagi kaum muslimin. Mereka ingin mengkafirkan, bukan memberikan penguatan iman atau tambahan ajaran. Ingatlah firmanNya:
وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلاَ تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلاَ نَصِيرًا
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,



Timses Jokowi Benarkan Ingin "Inteli" Masjid se-Indonesia

By on 4:15 AM


PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Mengawasi setiap khotbah yang ada.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari tidak menampik itu. Dia mengatakan, memang kader partai yang muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.

Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah DPC PDIP Jakarta Timur.

"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/5/2014).

Eva menyebutkan, kampanye hitam di masjid-masjid banyak terjadi. Bahkan, lanjutnya, kini makin marak dan masif.

Partai awalnya tidak menghiraukan. Namun, pihaknya menilai aksi ini makin marak. Mereka heran kenapa masjid menjadi tempat kampanye hitam.

Bahkan, pihaknya juga akan merekam aktivitas khutbah di masjid-masjid. "Jadi diperlukan pemantauan. Kalau bisa direkam agar supaya masjid tidak dikotori fitnah," katanya.

Cara ini, kata Eva, memang belum semua daerah atau masjid-masjid di Indonesia belum semua dipantau. Namun, ke depannya akan diberikan instruksi agar seluruh masjid di Indonesia dipantau.

"Bukan tidak mungkin diikuti seluruh (Indonesia). Karena di Jabar sangat meluas," kata anggota Komisi III DPR ini.

Cara-cara PDIP ini mengingatkan cara Orba di periode 1970-1980-an. Saat itu setiap masjid diminta memberikan daftar khatib yang akan berbicara di khutbah Jum'at.

Bahkan di masjid-masjid tertentu rezim Orba sampai meminta bahan yang akan dikhotbahkan. Saat itu para pengurus masjid (DKM) harus melaporkan hal itu kepada Dinas Sospol setempat. [inilah/islamedia/YL]

Komentarku ( Mahrus ali ):
Kalau di Mesir malah memecat khatib yang mengeritik kebijakan pemerintah militer yang didukung barat dan Yahud. Ini termasuk penyesatan umat yang sangat membahayakan, bukan pencerahan umat yang menguntungkan.

Kamis, Mei 29, 2014

Dugaan Korupsi Busway Jokowi Bukan Isapan Jempol. Ada 'Backing' Jenderal?



By on 2:08 AM

Dugaan korupsi busway yang melibatkan Jokowi ternyata bukan isapan jempol. Ada Jenderal tekan Jaksa Agung untuk selamatkan Jokowi?

Tak hanya beredar bukti penangguhan proses penyidikan kasus busway karatan di media sosial. Dalam surat itu tertera kop surat bertanda tangan Jokowi yang isinya ternyata oleh Kejaksaan Agung. Hal penangguhan ini diajukan Jokowi dengan alasan guna menjaga kestabilan nasional, minta ditangguhkan sampai pemilu presiden.

RMOL Selasa (20/04) melansir dugaan oknum Jenderal yang bermain dalam penangguhan penyidikan kasus korupsi busway Transjakarta. Ada informasi baru terkait kasus pengadaan bus Transjakarta rusak (berkarat) yang ditangani Kejaksaan Agung.

Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arif Poyuono, yang mengungkapkannya. Kepada Rakyat Merdeka Online, Arif menjelaskan bahwa mantan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI, Udar Pristono, meminta perlindungan dan bantuan hukum kepada pihaknya dalam menjalani persidangan bus Transjakarta nanti.

"Iya benar, Pak Udar meminta kami membantu Beliau mengungkap kasus ini. Karena dalam kasus ini seolah-olah Pak Udar dijadikan sebagai satu-satunya tersangka. Padahal, tidak demikian," ujar Arif saat dihubungi, Selasa (20/5).

Dari keterangan Arif diperoleh bahwa dokumen penting tentang tanda bukti transfer uang sudah diamankan oleh pengurus Federasinya. Bahkan, dikumpulkan bukti pengakuan Udar melalui keluarganya yang menyebutkan bahwa Udar ditekan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk meloloskan PT Saptaguna Dayaprima sebagai pemenang tender dan me-mark up pengadaan busway dari 140 ribu dolar AS/unit menjadi 345.608 dolar AS/unit.

Data menarik lainnya yang diungkapkan Arif adalah Kejagung sengaja memasukkan Direktur Penyelidikan kasus ini, yang bernama Syahrudin, menjalani pendidikan ke Lemhanas selama tiga bulan.

"Artinya, kalau disekolahkan maka penyelidikan kasus Transjakarta akan tertunda selama tiga bulan. Bisa-bisa usai pilpres baru dilanjutkan lagi," terangnya

Yang lebih mengejutkan lagi adalah Arif menyebut Jokowi memerintahkan seorang jenderal menekan pihak Kejaksaan agar kasus ini tidak menyentuh Jokowi.

"Tekanan diberikan ke Jaksa Agung oleh seorang jenderal berinisial AMHP untuk tidak memeriksa Jokowi," ungkap Arif.

Arif mengimbau kasus ini terus diselidiki. Karena dari perhitungan yang dilakukan timnya, diketahui negara mengalami kerugian mencapai Rp 500 miliar lebih dari tender senilai Rp 1,2 triliun itu.

Berikut isi surat bertanda kop surat Gubernur DKI dan ditandatangani Jokowi pada tanggal 14 Mei 2014 silam.
Kepada

Yth Jaksa Agung Republik Indonesia

Di Tempat

Dengan Hormat

Sehubungan dengan surat panggilan kepada Gubernur DKI Jakarta dari Kejaksaan Agung dengan nomor surat D/964/F.2/fd1/05/2014 Pidsus 5B tertanggal 12 Mei 2014 yang ditandatangani oleh Direktur Penyidikan selaku penyelidik, perihal pemanggilan Gubernur DKI Jakarta terkait dengan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi Pengadaan Armada Bus Busway tahun anggaran 2013 oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Bersama ini kami memohon untuk dapat diberikan penangguhan proses penyidikan sampai selesainya Pemilu Presiden untuk menjaga stabilitas politik nasional.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Jakarta, 14 Mei 2014

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Ttd

Joko Widodo

-----------------------------------------------------------

Sampai berita ini diturunkan tim narasumber kami yang bertugas di Kejaksaan Agung masih mencari keabsahan surat berkop surat Gubernur DKI Jakarta ini. [adivammar/voa-islam.com]

Instruksikan "Memata-matai" Khutbah Jum'at, Pro Jokowi Dikecam







By on 1:38 PM

 
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Jakarta Timur, William Yani menginstruksikan kader dan pendukung Jokowi untuk memantau atau memata-matai khutbah Jum'at.

Lewat akun berita PDIP di twitter @news_pdip, pada Kamis, (29/5/2014), William Yani yang juga anggota DPRD DKI Jakarta ini menginstruksikan kepada kader dan pendukung Jokowi pada saat Sholat Jum'at untuk memantau penceramah.

Tidak hanya itu, William Yani yang seorang Kristiani ini meminta para pendukung Jokowi membawa alat perekam saat ceramah sholat Jum'at berlangsung.

Pernyataan ini dikecam oleh warga pengguna sosial media, mereka menganggap keterlaluan apa yang dilakukan oleh pendukung Jokowi ini.

"Jangan sholat Jum'at jadi strategi PDIP untuk buat berita, ini sangat hina dan gak sehat." ungkap Teddy Ibrahim lewat akun @stone_cobain.

"ini maksud nya apaan orang mau beribadah dipantau-pantau segala. Mau adu domba?." ungkap @dianputi pengguna sosial media lainnya.[Islamedia/twitter/YL]

Komentarku ( Mahrus ali ):
Belum berkuasa sudah mengintruksikan memata – matai  khatib di masjid, bagaimana kalau kiranya sudah memegang tampuk kepemerintahan. Sudah hampir di pastikan akan menangkapi seluruh khatib yang tidak sesuai  dengan prinsip kafirin Yahudi dan Nasrani. Ini tanda kebencian, bukan niat berbaik hati atau hidup bersama  dalam bernegara
Ini tanda permusuhan yang sangat dan apa yang dihati  mereka akan lebih dari itu.
Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ا‏ ْلآ‏يَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.[1]


[1]  Ali imran 118

Rabu, Mei 28, 2014

SMS dari JKT tentang baca surat Kahfi malam Jumat



Assalamualaykum syekh, saya rifki-jkt mau nelpon malam ini, mengganggu ga syekh?

Wss. Silahkan sekarang.

Assalamualaykum syaikh. Rifki-jkt, syaikh bagaimana status hadits tentang membaca surah al-kahfi setiap jumat atau malam jumat.? Sukron syaikh.

Wss. Sahih yang dari Abu Said riwayat Baihaqi bukan yang lain menurut al bani. 




Assalamualaykum syekh, saya rifki-jkt mau nelpon malam ini, mengganggu ga syekh?

Wss. Silahkan sekarang.

Assalamualaykum syaikh. Rifki-jkt, syaikh bagaimana status hadits tentang membaca surah al-kahfi setiap jumat atau malam jumat.? Sukron syaikh.

Wss. Sahih yang dari Abu Said riwayat Baihaqi bukan yang lain menurut al bani.




Kelompok As-Sisi akui sepinya pilpes mempermalukan As-Sisi di mata internasional



KAIRO (Arrahmah.com) – Kelompok Tamarrud alias Gerakan Pembangkangan, yang mendukung capres militer Abdel Fattah As-Sisi, mengakui lemahnya partisipasi rakyat Mesir dalam pemilihan presiden yang digelar pada Senin (26/5/2014) dan Selasa (27/5/2014), lalu diperpanjang sampai Rabu (28/5/2014) sore oleh Komisi Tertinggi Pemilihan Umum Mesir.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu (28/5) Kelompok Tamarrud menyebutkan sedikitnya rakyat Mesir yang memberikan suara dalam Pemilihan Presiden telah “menelantarkan” As-Sisi di hadapan dunia dan menempatkannya dalam situasi yang sulit.
Kelompok Tamarrud adalah gerakan nasionalis, sekuleris dan Kristen Koptik yang getol menuntut pelengseran mantan presiden Muhammad Mursi. Kelompok ini menjadi pendukung kudeta militer yang dilakukan oleh Abdel Fattah As-Sisi.
Koordinator Kelompok Tamarrud Wilayah Kairo Selatan, Mas’ad Al-Mishri, menambahkan bahwa rakyat Mesir telah menelantarkan As-Sisi di hadapan dunia pada saat mereka mengatakan kepadanya “Turunlah [ke jalan] maka kami akan berada di belakangmu”, namun setelah itu mereka meninggalkannya sendirian dalam kancah pilpres, seperti dikutip oleh harian Al-Mishriyun.
Kampanye As-Sisi dan kubu pendukungnya di media massa mendapatkan pukulan telak akibat mayoritas rakyat Mesir tidak berpartisipasi dalam pemilihan presiden. Para pendukung As-Sisi mengungkapkan shock mereka lewat teriakan-teriakan dan kecaman-kecaman lewat sejumlah stasiun TV.
Lebih dari 200 ulama dan juru dakwah Mesir telah menyerukan pemboikotan pemilihan presiden. Seruan itu mendapatkan sambutan positif dari mayoritas penduduk Mesir. Mereka memboikot pemilihan presiden. Menurut mereka pilpres tersebut hanyalah sandiwara junta militer untuk melegalkan kudeta militer yang mereka lakukan dengan kedok pemilu demokratis.
Sepinya warga yang memberikan suaranya dalam pilpres pada hari Senin dan Selasa membuat Komisi Tertinggi Pemilihan Umum Mesir memperpanjang masa pencoblosan sampai hari Rabu sore. Keputusan itu semakin menuai penolakan, kecaman dan keragu-raguan dari partai politik dan rakyat Mesir. Kubu Hamdeen Shabahi, rival Abdel Fattah As-Sisi dalam pilpres kali ini, menyebut pemilihan presiden penuh dengan pelanggaran dan pemalsuan suara.
(muhib al majdi/arrahmah.com



Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Pengajianku
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1

SMS dari Bapak Rifki JKT tentang afdholnya salat Isya`



Bapak Rifki Jakarta kirim sms sbb:
Assalamualaykum syekh. Apa benar syekh sholat isya disunnahkan dilaksanan pd tengah malam tau akhir,? Bila kita tdk mendapati azan isya diawal waktu. Sukron.
Saya jawab:
Wss. Di tengah malam hingga  sepertiganya bukan di akhirnya. Boleh baca  disini:

Ust. Yasir Mukhtar menulis  sbb:

Waktu yang Utama untuk Shalat Isya

Diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha..

أَعْتَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ حَتَّى ذَهَبَ عَامَّةُ اللَّيْلِ وَحَتَّى نَامَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى فَقَالَ :  إِنَّهُ لَوَقْتُهَا لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya’ sampai malam telah berlalu sebagian besarnya dan mereka yang menunggu di masjid sudah tertidur. Kemudian beliau mengerjakan shalat dan berkata : “Ini adalah waktunya, jika saja aku tidak memberatkan umatku.” (Muslim, III/345, no. 1009)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah..

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِهِ


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika tidak memberatkan ummatku, maka aku akan memerintahkan mereka untuk mengakhirkan shalat isya’ sampai sepertiga malam atau separuhnya.” (HR Turmudzi dan dia mengatakan : “Hadits ini Hasan Shahih”, Sunan Turmudzi, I/280, 152)
Insya Allah, kedua hadits ini tidak diragukan kebenarannya, karena sangat terpercayanya perawinya. Lho, bukannya udah jelas ya, kalau shalat yang terbaik itu adalah shalat yang dilaksanakan di awal waktu? Tapi hadits-hadits di atas adalah hadits shahih dan hasan shahih. Lantas, mana yang lebih utama? Menunaikan shalat isya’ di awal waktu, atau di akhirkan (sepertiga malam atau separuhnya)?

Dalam hadits yang lain disebutkan..

Dari Jabir RA, berkata, ”… dan Rasulullah SAW melakukan shalat isya‘ terkadang diakhirkan dan terkadang di awalnya. Bila beliau melihat jamaah telah berkumpul, maka isya‘ dipercepat dan bila mereka datang lebih lambat, maka shalat isya’ diakhirkan…” (HR Bukhari dan Muslim)

Juga..


Dari Abi Barzah al-aslami bahwa Rasulullah SAW suka mengakhirkan isya‘ yang disebutnya ‘atmah, namun beliau tidak suka tidur sebelumnya atau bercakap-cakap sesudahnya. (HR Jamaah)
Dari hadits-hadits diatas, ditambah beberapa sumber lain yang saya baca (salah satunya buku tulisan Pak Quraish Shihab, saya lupa yang mana, “Secercah Cahaya Hati” atau “Wawasan Alquran”), dapat kita simpulkan :

1. Rasul di suatu waktu melaksanakan shalat isya’ di awal waktu, di waktu lainnya melaksanakan shalat isya’ di akhir waktu. Artinya, shalat isya’ di awal waktu juga tetep merupakan sunnah nabi, bukan sesuatu yang kurang baik.


2. Waktu yang terbaik, utama, untuk mendirikan shalat isya’ adalah di sepertiga malam, atau di tengah malam (tidak berarti jam 00.00 lho..). Tapi Rasul tidak memerintahkan ummatnya supaya melaksanakannya di waktu-waktu tersebut supaya tidak memberatkan. Bila kita tidak merasa berat?


3. Bila Rasul mengakhirkan shalat isya’, beliau tidak suka tidur dahulu sebelumnya, dan langsung tidur setelah mendirikan shalat isya’. Jadi, usahakan shalat isya’ menjadi penutup hari (atau shalat witir juga bagus :) ).


4. Salah satu hikmah diakhirkannya shalat isya’, tengah malam merupakan waktu yang sangat tenang, sehingga paling memungkinkan untuk mencapai kekhusyu’an shalat yang maksimal.



Begitu plen! :)

Wallahu’alam bishawab[1]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Untuk  salat di awal waktu lebih utama, perlu dalil dan saya belum menjumpainya kecuali  hadis lemah. Untuk  salat tepat waktu, bukan awal waktu tapi waktu yang sudah di tentukan dalam ayat:
إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. [2]



Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Pengajianku
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1




[1] http://yasirmukhtar.tumblr.com/post/458917231/waktu-yang-utama-untuk-shalat-isya
[2] 103 Annisa`