Sabtu, Maret 01, 2014

Ayam,bebek, burung haram - kajianku ke 37






Penularan manusia ke manusia


Kasus penyebaran flu burung dari manusia ke manusia dicatat oleh anggota keluarga dekat di Thailand. Penyebarannya terbatas hanya dalam satu "generasi", yaitu penyebaran dari oarng A ke orang B saja, kemudian berhenti. Orang B tidak menyebarkan penyakit ini lagi. Tidak ada lagi kasus flu burung dari manusia ke manusia yang dilaporkan.







Kemungkinan terjadinya wabah



Ada kekhawatiran bahwa virus A(H5N1) mengalami perubahan genetik, atau meniru gen dari virus influenza lainnya. Perubahan ini memungkinkan H5N1 menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia. Karena pada umumnya penduduk memiliki sedikit kekebalan atau bahkan tidak adanya kekebalan samasekali terhadap virus burung ini, penularan dan wabah dunia dapat meluas dengan cepat. Wabah dunia ini dapat menyebabkan jumlah kematian yang sangat tinggi.

NEGARA-NEGARA YANG TERJANGKITI OLEH H5N1 SEJAK DESEMBER 2003
Vietnam
Thailand
Indonesia
Kamboja
Cina, termasuk Hong Kong SAR
Jepang
Malaysia
Korea Selatan
Laos
Rusia Kazakstan

Dapatkah flu burung menjangkiti manusia?


Ya. Laporan kasus pertama dari manusia yang terjangkiti flu burung ini  terdapat di Hong Kong dalam tahun 1997. Kasus tersebut disebabkan oleh H5N1 dan mengakibatkan 6 orang meninggal dunia. Sejak itu, beberapa jenis lain flu burung menyerang manusia. Pada umumnya, yang bukan H5N1 hanya menyebabkan penyakit yang ringan pada manusia. Selanjutnya H5N1 dapat menjangkiti orang muda yang sehat, dan dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Sejauh ini bagaimana manusia dapat terkena H5N1? [1]

Tampaknya kontak dengan unggas yang terinfeksi adalah sumber dari infeksi yang terjadi pada manusia. Virus ini terdapat pada kotoran burung yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi apabila menyentuh, memakan atau menghirup kotoran tersebut.

Beberapa kasus tidak dapat ditelusuri kembali apakah dari unggas yang terinfeksi. Beberapa orang yang terinfeksi ini dipercaya telah mengalami kontak dengan bebek yang membawa virus tersebut. Bebek dapat mengidap H5N1 tanpa menunjukkan gejala-gejala penyakit. [2]

Dapatkah H5N1 berkembang sehingga mampu menginfeksi secara mudah dari manusia ke manusia lainnya?


Ya. Para ahli kesehatan international khawatir jika virus tersebut dapat berubah dan mampu menularkan secara cepat dari manusia ke manusia lainnya. Satu cara yang dapat terjadi adalah apabila virus flu manusia dan burung bertukar gen. Apabila seorang pasien secara bersamaan terinfeksi oleh flu manusia DAN flu burung, ia merupakan tempat bercampurnya pertukaran gen antara kedua virus. Virus influenza yang lengkap dan baru mungkin akan muncul yang cukup mengandung gen manusia dan dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang. Bila demikian, maka wabah dunia atau pandemi dapat terjadi.


Apakah vaksin influenza dapat melindungi kita terhadap flu burung?


Tidak, vaksin influenza musiman tidak dapat melindungi kita dari virus H5N1. Namun, mereka yang bepergian harus mendapatkan vaksin influenza musiman terbaru, karena  influenza biasa mungkin saja terjadi di negara tropis. Siapapun yang terkena virus H5N1, seperti para pekerja peternakan, harus pula mendapatkan vaksin influenza musiman untuk meminimalkan resiko infeksi rangkap dari virus flu burung dan virus flu manusia.

Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung.
Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutkan ini.

Pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi di Hongkong kepada  18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta Ayam yang terinfeksi flu burung.

Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian.
Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.







CATATAN PENTING


Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza tipe A subtipe H5N1.
Situs BBC Indonesia mengamati ancaman dari virus H5N1 resikonya bagi manusia.
.
Para pakar menduga tidak lama lagi virus itu akan berubah sifat dan mengembangkan kemampuan untuk ditularkan dengan mudah di kalangan manusia.
Orang yang tertular virus H5N1 memperlihatkan berbagai gejala, mulai dari demam, sakit tenggorokan dan batuk sampai ke penyakit jalan pernapasan parah dan kerusakan organ dalam kasus-kasus yang fatal.

Saat ini belum ada vaksin yang bisa melindungi manusia dari infeksi akibat virus flu burung H5N1.Tetapi berbagai tim pakar terus berusaha mengembangkan vaksin.
Upaya-upaya itu tidak mudah dilakukan karena bentuk virus setelah terjadi mutasi belum diketahui. Namun ada beberapa obat anti viral yang bisa membantu mengurangi gejala-gejala penyakit ini dan memperkecil peluang penyakit itu menyebar.
 Dr Hans Troedsson mengatakan cuaca yang lebih sejuk dan festival Tet yang akan berlangsung meningkatkan resiko penyakit menyebar ke manusia.

Wabah H5N1 ditemukan di sebuah perternakan Ayam bulan Desember kemarin, yang merupakan wabah pertama pada unggas dalam hampir setahun. Jumlah korban manusia akibat flu burung di Indonesia paling tinggi di dunia       .Departemen kesehatan Indonesia mengatakan seorang anak laki-laki berusia sebelas tahun meniggal dunia minggu ini karena virus flu burung H5N1.Anak itu dikukuhkan sebagai korban manusia yang kelima-puluh di Indonesia akibat virus itu.

Utusan khusus PBB untuk flu burung, David Nabarro, mengatakan meskipun Indonesia sudah mencapai kemajuan dalam memerangi flu burung, masih banyak yang perlu dilakukan.

Flu burung menyebar hampir di separuh dari jumlah kabupaten di Indonesia. Yang terakhir dikonfirmasikan meninggal karena flu burung adalah seorang anak laki-laki berusia lima-tahun pada bulan Maret.
Pertama kali virus H5N1 yang menyebabkan penyakit flu burung memakan korban manusia di Indonesia pada pertengahan Juli 2005. Saat itu 3 orang meninggal dalam satu garis keturunan atau kluster.

Setelah jatuh korban manusia, pemerintah segera memberlakukan Kejadian Luar Biasa atau KLB Flu Burung, meski virus ini telah menyerang unggas Indonesia sejak tahun 2003.[3]





[1] Pertanyaan ini di ajukan  kepada anggota WHO
[2] Anehnya , ikan yang ngetren di kalangan masarakat kita ini bukan kambing , sapi  yang jelas halal tapi ayam , bebek dan burung dara . Begitu juga banyak orang yang ternak unggas dari pada  ternak kambing atau sapi.
[3] BBC
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan