Rabu, Desember 18, 2013

Salat tanpa sedekap ke 38

·       Muhammad  Abd rahman bin Abd Rahim Al Mubarkafuri berkata:
·       وَمِنَ الَّلطَائِفِ قَوْلُ بَعْضِهِمْ: القَلْبُ مَوْضِعُ النِّيَّةِ,  وَاْلعَادَةُ أَنَّ مَنْ احْتَرَزَ عَلَى حِفْظِ شَيْءٍ جَعَلَ يَدَيْهِ عَلَيْهِ
·       Termasuk rahasia positif dari bersedekap perkataan sebagian orang:” Hati tempat niat, biasanya, orang yang ingin terjaga dari sesuatu,  maka kedua tangannya di letakkan di hatinya”.
Komentarku ( Mahrus ali): 

Saya katakan: Hal itu budaya orang – orang Pakistan atau Hindia. Untuk budaya orang Indonesia bila ingin selamat dari perbuatan tercela atau kejelekan akan bilang na`uudzu billahi min dzaalik. Bila mengucapkan kalimat “Saya sendiri “ dengan nada merendah maka tapak tangan kanan diletakkan di dada.
·       Hal ini bertentangan dengan pengalaman yang saya lakukan. Ketika saya membaca surat panjang dalam salat wajib berjamaah dengan santri – santri  dengan bersedekap maka pernafasan saya semakin sulit. Akhirnya saya merasa berat untuk melanjutkan bacaan. Tapi ketika saya menjulurkan tangan kebawah dengan posisi rilex,  pernafasan saya terasa lega. Saya mudah mengingat bacaan dan pikiran terasa fresh.

 
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan