Kamis, Oktober 31, 2013

Salat tanpa sedekap - kajianku ke 17



Risalah dari darul hadis di Dammaj Yaman.  Abu Alqamah Muhammad al Barudi berkata:
حَدِيْثُ ابْنِ مَسْعُود مِنْ طَرِيْقِ هُشَيْمٍ بْنِ بَشِيْرٍ عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَبِي زَيْنَبَ :
Hadis Ibn Mas`ud dari jalur Husyaim bin Basyir dari al Hajjaj   bin Abi Zainab


أ } هُشَيْمٌ بْنُ بَشِيْرٍ : كَثِيْرُ التَّدْلِيْسِ وَالاِرْسَالِ الْخَفِي.
Husyaim bin Basyir : Sering tadlis dan memursalkan hadis secara  sama ( perawi lemah )

ب } الَحَجَّاجُ بْنُ أَبِي زَيْنَبِ : قَالَ عَنْهُ أَحْمَدُ وَابْنُ الْمَدِيْنِي وَالنَّسَائِي ضَعِيْفٌ وَقَالَ الدَّارُقُطْنِي عَنْهُ لَيْسَ بِقَوِيٍّ وَلَيْسَ بِحَافِظٍ وَقَالَ ابْنُ حَجَرَ يُخْطِئُ
Hajjaj bin Abi Zainab:  Imam Ahmad, Ibn Madini dan Nasa`I  berkata tentang dia adalah perawi lemah.
Daroquthni berkata: Dia bukan perawi yang kuat juga bukan hafizh.
Ibn Hajar berkata: Dia keliru.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Maksudnya hadis Ibn Mas`ud tentang sedekap lemah karena perawi di atas. Lebih jelasnya  sbb:
حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَاتِمٍ أَنْبَأَنَا هُشَيْمٌ أَنْبَأَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَبِي زَيْنَبَ السُّلَمِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا وَاضِعٌ يَدِي الْيُسْرَى عَلَى الْيُمْنَى فَأَخَذَ بِيَدِي الْيُمْنَى فَوَضَعَهَا عَلَى الْيُسْرَى
Bercerita kepada kami  Abu Ishak al harawi- Ibrahim bin Abdillah  bin Hatim , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Husyaim , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Hajjaj bin Ibn Abi Zainab al sulami  dari Abu Usman al nahdi
dari Abdullah bin Mas`ud berkata: Nabi  SAW lewat bertemu denganku sedang aku meletakkan tangan kiriku di atas tangan kananku,  lalu beliau mengambil tangan kananku,  lalu di letakkan di atas tangan kiri [1]

Komentarku ( Mahrus ali): 

Hadis lemah karena perawi Abu Ishak al Harowi yang di perbencangkan karena kasus al Quran yaitu dia menyatakan al quran mahluk. Imam Nasai dan lainnya menyatakan: Dia lemah.[2] Husyaim yang suka menambah hadis dan Hajjaj bin Abu Zainab yang sering keliru. kata Ibnu Hajar.
 Menurut Imam Dzahabi: Dia dilemahkan oleh Ibnul Madini dan Imam Nasai. Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata dari ayahnya: Aku hawatir hadis riwayatnya lemah.[3] Imam Nasai juga meriwayatkan hadis tsb dengan jalur periwayatan yang sama lemahnya.
Ibnu Sayyidinnas mengatakan: Perawi - perawi hadis tsb perawi – perawi sahih Bukhori.[4]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Tidak tepat karena Hajjaj bin Abu Zainab dan Husyaim bukan perawi sahih Bukhori. Bahkan Husyaim tidak punya murid Al Harowi.
1.    Imam Al baihaqi juga meriwayatkan hadis tsb dengan jalur yang yang sama dengan hadis lemah tersebut dengan tambahan perawi bernama Abu bakar bin Dasah yang tidak dikenal dan saya sendiri tidak mengetahui identitasnya. Dan dikitab tahdzib karya Ibnu Hajar  dan Adz dzahabi tidak dicantumkan nama tersebut.
Imam Nawawi menyatakan: Hadis tsb sahih dan perawi perawinya adalah perawi sahih Muslim. [5]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Tidak tepat karena Al Hajjaj bin Abu zainab bukan perawi Bukhori,  juga bukan perawi Muslim. Beliau adalah perawi Abu dawud,  Nasai dan Al Baihaqi.
Begitu juga Husyaim bin Basyir juga bukan perawi Muslim. Beliau adalah perawi Abu dawud,  Nasai dan Al Baihaqi.[6]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Hadis Ibn Mas`ud tentang bersedekap ketika salat itu tidak bisa di buat landasan karena lemah tadi, bukan hadis sahih. Landasan  harus kuat, dan hadis lemah tidak boleh dibuat landasan. Landasan itu harus hadis sahih.


[1] Hr Ibnu majah 811, Tuhfatul ahwadzi 79/2, Nailul author  203/2, Sunan al baihaqi al kubro  28/2, Al mughni 281/1, Al majmu` 258/3. Sunan Abu dawud 454/2.755. Sanadnya : Bercerita kepada kami  Abu Ishak Al Harowi – Ibrahim bin Abdillah bin Hatim, bercerita kepada kami  Husyaim, bercerita kepada kami  Al Hajjaj bin Abu Zainab assulami dari Abu Usman Annahdi dari Abdullah bin Mas`ud ra berkata:
[2] Mausuat ruwatil hadis. 193
[3] Mausuat ruwatil hadis. 1126
[4] Nailul author  203/2
[5] Al majmu` 258/3
[6] Mausuat ruwatil hadis. 7312
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan