Kamis, Juni 06, 2013

Tahlilan menurut Imam Ramli - tokoh madzhab Syafiiyah

Tahlilan [Selamatan Kematian] Menurut Imam Ramli As Syafi'i Dalam Kitab Hasyiyah Qalyubi/Umairah







Hasyiyatani ( Hasyiyah Qalyubi dan Hasyiyah 'Umairah) Ala syarhi Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Ahmad Mahally Ala "MINHAJU AT THALIBIN" li Abi Zakariyya Yahya bin Syarafin Nawawi (Imam Nawawi) Fi al Fiqhi As Syafi'i. Juz 1, Halaman : 414.


Imam Ramli As Syafi'i mengatakan :

Di antara bid'ah yang mungkarat (yang tidak dibenarkan agama), yang tidak disukai dikerjakan, yaitu sebagaimana yang diterangkan di dalam Kitab Ar Raudhah, yaitu apa yang dikerjakan orang, yang disebut kaffarah, dan hidangan makanan untuk acara berkumpul di rumah keluarga mayit, baik sebelum maupun sesudah kematian, dan juga penyembelihan di kuburan.

**************
Discan dan ditulis ulang oleh;
Anwar Baru Belajar
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Jadikan pelajaran dari para pemimpin madzhab, ambil yang sesuai dengan AlQuran dan sunnahnya, hindari kultus, karena sebenarnya beliau orang shaleh yang menggunakan Quran dan Sunnah, terkadang orang terlalu kultus kepada Imam yang di idolakannya, apa-apa kata Imam, parahnya ketika ada perbedaan semua ribut dan gejolak, dan masing-masing memegang teguh kata Imam itu, sampai kiamat pasti tidak akan bertemu perbedaannya jika diperbesar, bukan kesamaan tauhidnya yang digunakan, itulah cara berfikir umat hingga kini..karena sudah jauh dari quran dan sunnah, yang dipakai kata Imam,kata madzhab, Ibnu ini, ibnu itu, bagaimana jika kita menggunakan kata Allah dan Rasulnya, pasti akan lurus Ijalan imannya, orang Kok Imam Syafi`i menggunakan Quran dan Sunnah, dan sebenarnya semua para Imam inti karyanya umat Islam disusruh kembali kepada AlQuran dan Sunnah, bukan kepada ajaran beliau, sebab akan terkena AlFalaq ayat 2 artinya umat bertenggkar, ribut, perselisihan dan permusuhan, karena mengkultuskan kata Imam) Min Syarri maakholaqo, karena makhluq orang menjadi buruk fikiran, hati dan nafsunya.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan