Sabtu, Juni 01, 2013

Perayaan perayaan Yahudi mirip dengan ahli bid`ah beda dengan wahabi


Kematian pada Seorang Yahudi

REP | 21 March 2013 | 08:16 Dibaca: 2948   Komentar: 21   Nihil
Tulisan ini menyambung pertanyaan dari kompasiana tentang bagaimana seorang Yahudi jika meninggal.  Di dalam komunitas Yahudi, jika seorang Yahudi meninggal langsung di kuburkan, tak boleh melebihi 24 jam, kecuali hari perayaan utama untuk komunitas Yahudi seperti : ketika Shabbat (yang di mulai hari Jumat setelah matahari terbenam dan berakhir  pada Sabtu , 1 jam setelah matahari terbenam) , Rosh Hashana, Yom Kippur, Sukkot (2 hari sukkot pertama dan 2 hari terakhir Sukkot, perayaan Sukkot 7 hari) , Shemini  Atzeret, Pesach ( 2 hari pesach pertama dan 2 hari pesach terakhir untuk Pesach perayaan 7 hari) , dan Shavuot. Untuk Hari yang saya sebutkan penguburan akan di laksanakan setelah hari perayaan selesai. Sepanjang +_ 10 tahun dengan komunitas Yahudi Orthodox Lubatvich, saya tak mendengar ataupun menghadiri  dalam komunitas Yahudi yang meninggal pada hari yang saya tulis, umumnya sama hari penguburan
Sebelum kematian terjadi, biasanya Yahudi yang menuju kematian akan melakukan doa untuk minta maaf terhadap Yang Kuasa, jika yang bersangkutan dalam kondisi sakit parah dan tidak sadar, hal ini dapat di lakukan oleh keluarganya, memohon maaf kepada yang Kuasa, umumnya akan ada Rabbi yang membimbing untuk hal ini.
Didalam hukum Yahudi tubuh yang meninggal haruslah komplit, karena itu jika sebelumnya terjadi amputasi, sebaiknya bagian yang di amputasi di simpan dan nantinya di kuburkan bersama lainnya. Begitu juga untuk otopsi, hanya di lakukan jika kondisi benar-benar perlu yang berhubungan dengan hukum. Hukum Yahudi juga melarang jenazah untuk di bakar ataupun di Balsem. Semua jenazah akan kembali ke tanah.
Seperti bayi yang baru lahir dicuci dan berpakaian saat mereka memasuki dunia, begitu juga orang mati karena mereka meninggalkan dunia ini. Tradisional mencuci dan berpakaian almarhum dilakukan untuk martabat dan penghormatan . Sesuai dengan hukum tradisional Yahudi, mempersiapkan para pria, sementara wanita mempersiapkan wanita.  Almarhum dalam pakaian pemakaman sederhana putih, yang disebut tachrichim. Pria di tambah dengan tallit mereka (selendang doa), yang telah diubah dengan menghapus salah satu dari pinggiran, dan pinggiran ini simbolis ditempatkan di bawah kepala dan pada orang yang meninggal, dan pecahan-pecahan tembikar yang ditempatkan di atas mata. Doa meminta pengampunan dari almarhum dan damai untuk almarhum terus di lantunkan dalam ayat-ayat suci. Kain Kafan - pakaian putih tradisional, sebaiknya terbuat dari linen, meliputi: topi, kemeja, celana, jaket, ikat pinggang dan lembaran pembungkus, dan untuk seorang pria dengan tambahan Tallis ( selendang doa). Tachrichim ini mengingatkan pada pakaian yang Kohanim (Imam Besar) mengenakan ketika mereka memasuki Bait Suci  pada Yom Kippur (Hari Penebusan dosa). Pada masa itu beberapa orang yang dimakamkan di Kittel,  dengan jubah linen sederhana, mungkin mereka kenakan pada pernikahan mereka dan juga di kenakan pada saat Seder Paskah dan selama Yom Kippur. Kain kafan tidak memiliki saku, yang melambangkan ketidakmampuan kita untuk membawa serta semua harta benda dalam perjalanan ini.
Sekitar lima puluh tahun setelah penghancuran Bait Suci kedua cara berpakaian bagi jenazah di lakukan seperti yang saya tulis. Sebelum itu, orang-orang Yahudi dimakamkan di pakaian yang mereka kenakan selama hidup. Seiring berjalannya waktu pada pakaian orang mati menjadi lebih rumit dan boros. Ini menjadi sulit bagi orang-orang Yahudi miskin untuk menunjukkan rasa hormat  kepada mereka yang meninggal karena biaya besar untuk memberikan pakaian kepada Jenazah. Tradisi kain kafan sederhana diadaptasi untuk orang kaya dan miskin, menunjukkan bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah.  Dalam Yahudi, peti mati harus dibuat sepenuhnya dari kayu, dengan lubang di bagian bawah. Seperti tachrichim (kain kafan), harus sederhana dan tanpa hiasan. Peti mati kayu membantu dengan proses ini di alam organik, dan hancur dari waktu ke waktu. Peti mati logam tidak diizinkan oleh hukum Yahudi karena logam adalah tanda perang.
Jenazah akan di kuburkan pada kuburan yang di peruntukkan komunitas Yahudi. Untuk bisa di kuburkan di komunitas Yahudi , merupakan pengganut Yahudi yang di akui dalam komunitas Yahudi. Ada rumor yang mengatakan jika aseorang Yahudi memiliki tatto tak boleh di kubur di pemakaman Yahudi, itu tidak benar sekali, banyak korban Holocaust yang memiliki tatto nomer, dari Nazi. Sepanjang bisa membuktikan yang bersangkutan Yahudi tentu saja Jenazah akan di kubur di pemakaman Yahudi, namun jika tak bisa membuktikan sebagai Yahudi tentu saja, tak akan bisa di makamkan di pemakaman Yahudi. Untuk Yahudi orthodok dimana Yahudi keturunan Ibu, jika darah Yahudi dari ayah dan ibu tidak, tak akan di terima dalam pemakaman Yahudi orthodox, kecuali yang bersangkutan telah melaksanakan convert.





Untuk keluarga yang di tinggal selama 7 hari akan melakukan duduk Shiva, dimana tidak melakukan kegiatan lain kecuali menerima tamu yang turut berduka cita. Tamu yang datang biasanya sambil membawa bantuan, berupa makanan untuk yang berduka cita tak perlu keluar rumah. Pertanda keluarga berduka cita saat ini memakai pita hitam di lengan tangan kanan ataupun kantong baju yang di sobek.  Tanda maupun kantong baju sobek tak di pakai ketika Shabbat. Adapun yang termasuk berduka cita adalah keluarga sekandung , orang tua dan anak-anak. Jika itu mertua,ipar-ipar ataupun anak yang bukan sekandung bukanlah termasuk keluarga yang perlu duduk Shiva ini.  Tugas dari keluarga pria sepanjang 1 tahun akan membacakan doa khusus yang di namakan doa Kaddish. Umumnya sepanjang 1 tahun akan melakukan sembahyang di Shinagog pada waktu pagi hari, begitu juga pada hari Shabbat maupun hari perayaan agama Yahudi.
Dalam komunitas Yahudi orthodox jika ada yang meninggal dunia tidak akan memakai bunga.  Untuk Yahudi Orthodox bunga adalah suka cita, sedangkan orang meninggal adalah bersedih dan berduka. Karena itu jika kebetulan tinggal di negara maju, dimana komunitas Yahudi lumayan besar, dan punya kenalan Yahudi sebaiknya jika ada yang meninggal dunia , jangan mengirimkan bunga, karena artinya akan lain di terima bagi keluarga yang di tinggalkan.





Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/03/21/kematian-pada-seorang-yahudi-544632.html
 
Komentarku ( Mahrus ali): 
Di katakan dalam artikel itu sbb:

2 hari sukkot pertama dan 2 hari terakhir Sukkot, perayaan Sukkot 7 hari) , Shemini  Atzeret, Pesach ( 2 hari pesach pertama dan 2 hari pesach terakhir untuk Pesach perayaan 7 hari

Komentarku ( Mahrus ali): 

Ada lagi hari – hari yang di rayakan dalam kalangan yahudi sbb:
Komentarku ( Mahrus ali): 
Saya ingat banyak nya hari yang dirayakan  sebagaimana  kondisi ahli bid`ah sekarang, bukan kalangan wahabi atau orang – orang yang komitmen kepada al Quran dan hadis. Mereka tidak mengadakan perayaan apapun kecuali pada hari raya Idul fitri atau adha sebagaimana tuntunan yang ada. Kalau ahli bid`ah  dan syirik selalu meng ada – adakan perayaan seperti haul, maulid, hari ulang tahun kelahiran, hari ke tujuh, empat puluh, seratus dari kematian, tingkepan , sedekah bumi, isra` mi`raj , Nuzulul quran dll.

Di dalam artikel itu dikatakan:

Untuk keluarga yang di tinggal selama 7 hari akan melakukan duduk Shiva, dimana tidak melakukan kegiatan lain kecuali menerima tamu yang turut berduka cita. Tamu yang datang biasanya sambil membawa bantuan, berupa makanan untuk yang berduka cita tak perlu keluar rumah. Pertanda keluarga berduka cita saat ini memakai pita hitam di lengan tangan kanan ataupun kantong baju yang di sobek

Komentarku ( Mahrus ali): 
Ini juga mirip dengan acara tahlilan  7 hari dimana para tetangga mayat datang , kadang dengan membawa bantuan dan makanan atau buah dll.  Setahu saya, ta`ziah selama  3 atau tujuh haripun hadisnya cacat. Di kalangan wahabi, salafy atau kalangan orang – orang yang berpegangan kepada al Quran dan hadis acara seperti itu tidak ada.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.




 



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan