Jumat, Juni 07, 2013

Menaburkan Beras Kuning.tradisi Hindu dan Yahudi masuk ke ahli bid`ah

Tradisi Menaburkan Beras Kuning. Persamaan Antara Tradisi Hindu dan Yahudi




Tradisi menghamburkan beras kuning pada beberapa acara adat


Tepung tawar: terdiri dari beras berwarna putih, beras berwarna kuning kunyit, dan daun dapdap yang dicincang halus. Beras berwarna putih dan kuning kunyit adalah lambang dari keseimbangan hidup manusia, terutama perwujudan rwa bhineda, misalnya: siang-malam, baik-buruk, lelaki-perempuan, dst.http://stitidharma.org/lis/
Di bawah ini adalah potongan dialog antara seorang penganut agama Hindu dan seorang Yahudi.
Orang Hindu berkata;
We also have corresponding festivals. In the Jewish tradition, you have Yom Kippur, and we have Navaratri; we fast and pray and do special prayers at the time. The festivals of Purim and Holi, coming in the springtime, signify triumph of good over evil are in both traditions. When we do a blessing, we use rice as the symbol of fertility. Both, Hindus and Jews, do penance and fasting. In the past, it is said that Jews used to rub ash on the body to purify themselves. We have two important rivers: Jordan and Ganga
Kami juga memiliki festival yang berkesesuaian. Dalam tradisi Yahudi, Anda memiliki Yom Kippur, dan kami Navaratri, kita berpuasa dan berdoa dan melakukan doa khusus pada saat itu. Festival Purim dan Holi, datang di musim semi, menandakan kemenangan kejahatan atas baik di kedua tradisi. Ketika kita lakukan berkat, kita menggunakan beras sebagai simbol kesuburan. Kedua, Hindu dan Yahudi, melakukan silih dan puasa. Di masa lalu, dikatakan bahwa orang Yahudi menggunakan abu untuk digosokan pada tubuh untuk menyucikan diri. Kami memiliki dua sungai penting: Yordania dan Gangga.
Orang Yahudi berkata;
It is also our custom to throw rice on the bride and groom in the expectation that they will be fecund and productive. There is even a custom of putting ashes on the forehead of the groom to remember the destruction of the temple, and to pray for its reconstruction.
Hal ini juga kebiasaan kami untuk menaburkan beras pada pengantin dengan harapan bahwa mereka akan subur dan produktif. Bahkan ada kebiasaan menempatkan abu di dahi pengantin pria untuk mengingat kehancuran Bait Allah, dan berdoa untuk rekonstruksi.

Dikirim ulang oleh Anwar Baru Belajar
Sumber: Similarities Between Hindu and Jewish Traditions
 
Komentarku ( Mahrus ali): 
Kita ikuti saja sariat Islam yang suci , bukan sariat Islam yang kotor, ikuti sariat Islam yang orsinil  bukan  sariat Islam yang palsu, ngikuti sariat Islam yang nyunnah  bukan sariat Islam yang mbid`ah, kita ikuti saja sariat yang landasannya wahyu bukan hawa nafsu. Seluruh kebid`ahan itu mengikuti hawa nafsu orang bodoh untuk menentang  wahyu. Ingat ayat ini:

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Al Jatsiyah 18
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.

 
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan