Selasa, Juni 11, 2013

Korban untuk dewa adalah budaya Yahudi mirip dengan kejawen



Seorang Sejarawan terkemuka di zaman Yunani Kuno sudah mengingatkan akan  bahaya ajaran Yahudi. Orang yang hidup pada abad keempat sebelum masehi ini digadang-gadang sebagai sejarawan pertama sekaligus peneliti adat pembunuhan Yahudi. Dalam tulisannya di Vol II halaman 45, Herodotus menemukan fakta bahwa telah menjadi kebiasaan ketika orang Yahudi mengorbankan para manusia untuk Dewa Molokh. Adat ini menjamur di berbagai umat Yahudi sebagai ritual yang harus dijalani. WRF Browning dalam Kamus Alkitab-nya menyebutkan bahwa Molokh adalah dewa yang menjadi muara persembahan korban anak-anak di Tofet dekat Yerusalem. Meski berisi ritual yang diluar keimanan, ajaran Molokh sangat berkembang pesat di Wilayah Kanaan kuno dan sulit dibasmi oleh siapapun. Hal ini pun termaktub dalam Alkitab.
Bangsa-bangsa Kanaan mengorbankan bayi kepada dewa-dewa mereka sebagai bagian dari ritual keagamaan mereka. Perbuatan tercela ini dengan tegas dilarang oleh Allah (bd: Im 20:2-5; Yer 32:35)
Sumber: http://trueistrue.wordpress.com/2012/06/03/beginilah-kaum-yahudi-melaksanakan-ritual-pembunuhannya-2/

Komentarku ( Mahrus ali): 
Tumbal berupa anak , kepala kerbau, sapi atau kambing adalah budaya Yahudi yang  mirip dengan ajaran kejawen dan sebagian ahli bid`ah yang syirik juga percaya ini.Kalangan wahabi atau salafy sangat memerangi akidah sedemikian ini. Larung atau sesaji untuk  dewa adalah kesyirikan yang nyata, bukan tauhid yang samar. Ia bertentangan dengan ayat :

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ(162)
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, al an`am
Korban, sembelihan itu hanya untuk Allah, bukan untuk dewa – dewa lain yang menjadi sekutuNya.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan