Rabu, Maret 06, 2013

Bermakmum dengan ahli bid`ah, dilarang atau boleh ?




Ibnu Hazm berkata, “Kami tidak mengetahui seorang pun shahabat yang tidak mau bermakmum di belakang al Mukhtar, Ubaidillah bin Ziyad dan al Hajjaj, padahal tidak ada orang yang lebih fasik dibandingkan mereka. Alloh berfirman yang artinya, “Dan hendaknya kalian tolong menolong dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan perbuatan melampaui batas” (QS al Maidah:3).

Komentarku ( Mahrus ali): 
المختار بن أبي عبيد الكذاب الذي من ضلالته قيل: إنه ادعى النبوة وما أشبه ذلك، ونقل تكفيره عن كثير ممن عاصره، هذا المختار ما كان ينتحل ويدعي الكفر ويظهره، إنما كان يقول: إنه داعية إلى أهل البيت، وأن الإمام الحقيقي هو محمد بن الحنفية - محمد بن علي بن أبي طالب ، لكن يقال له: ابن الحنفية لأن أمه ليست فاطمة رضي الله تعالى عنها، وإنما أمه امرأة من بني حنيفة- فـمحمد بن الحنفية كان المختار يدعي أنه هو الإمام.
وكثير من الأمة يقولون: إن محمد بن الحنفية أفضل من بني أمية، ومن المؤلم جداً أنه في سنة (60 أو61) هـ حج الناس تحت ألوية ثلاثة أمراء في وقت واحد، فوقفوا بعرفات ثلاثة ألوية، لواء لـابن الزبير ، ولواء لبني أمية، ولواء لـمحمد بن الحنفية ، وكانت الفُرقة عظيمة، فلم يشأ الصحابة أن تزداد فرأوا أن يصلوا خلف هؤلاء حتى يفرج الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عن الأمة، ويأتي بإمام يجمع شملها، وقد اجتمع شملها بعد ذلك، والمقصود هو المصلحة، فحيث كانت المصلحة راجحة وترك الفتنة هو الأرجح وهو الأولى دائماً أخذ بها.
Al Mukhtar bin Abi Ubaid – pendusta yang karena kesesatannya  itu dikatakan dia mengaku menjadi nabi dll. Dan dikutip dari orang – orang yang segenarasi dengannya bahwa dia adalah kafir.
 Ini al Mukhtar bukan orang yang beragama, dia bukan  mengaku kekufuran dan  menampakkannya. Dia  hanya menyatakan: Dia adalah da`I yang mengajak manusia untuk cinta pada ahlil bait ( Syi`ah ). Sesungguhnya Imam yang hakiki adalah Muhammad bin Al Hanafiyah bin Muhammad bin Ali bin Abu Thalib. Tapi dikatakan: Ibn Hanafiyah  karena  ibunya bukan Fathima ra. Ibunya adalah seorang perempuan  dari banu Hanifiyah. Jadi Muhammad  bin Hanafiyah  adalah al Mukhtar  yang mengaku menjadi imam.
Banyak umat yang mengatakan; Sesungguhnya Muhammad bin Al Hanafiyah adalah lebih  baik dari banu Umayyah. [1]

Untuk keterangan bahwa Ibnu Umar melakukan salat di belakang al Hajjaj tukang jagal manusia muslim  - maka menurut  pentahkik Shubhi al Khollaf  dan al al bani tidak terdapat dalam kitab sahih Bukhari, sekalipun  banyak orang yang mengatakan ada di dalam kitab sahih Bukhari. [2]

Komentarku ( Mahrus ali): 
Menjalankan salat di belakang ahli bid`ah yang terbiasa dengan kesyirikan harus ditinggalkan bukan dilestarikan. Sebab kita bermakmum kepadanya, ber arti kita simpati kepadanya. Kita tidak diperkenankan simpati kepadanya karena ada ayat:
وَلاَ تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لاَ تُنْصَرُونَ(113)
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. Surat Hud.

Pada hal orang syirik termasuk orang yang dzalim, lihat ayat sbb:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"   Luqman 13
Di antara  kesyirikan adalah kalimat sbb :
يٰاسَيِّدِى يَارَسُوْلَ الله خُذْ بِيَدِى
                             مَالىِ سِوَكَ وَلاَ أَلْوِى عَلىٰ أَحَدِ
فَأَنْتَ نُوْرُ الْهُدٰى فىِ كُلِّ كَائِنَةٍ
                             وَأَنْتَ سِرُّ النَّدَى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِى

wahai tuanku, wahai Rasulullah ! peganglah tanganku
Aku tidak memiliki orang lain selain anda, dan aku tidak melambaikan tangan kepada seseorang.
Anda adalah cahaya petunjuk di setiap mahluk
Anda rahasia kemurahan, wahai sandaraku yang terbaik.

Ket : Kalimat peganglah tanganku  ditujukan kepada Rasulullah SAW  adalah kesyirikan yang dilakukan oleh penyair, apalagi  di jadikan sebagai sandaran hidup. Tiada sahabat yang melakukan sedemikian . Ini bid`ah yang syirik. Hindarilah
Ada ayat :
Dan hendaknya kalian tolong menolong dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan perbuatan melampaui batas” (QS al Maidah:3).
Ayat itu tidak layak digunakan untuk membolehkan jamaah dengan orang fasik, ahli bid`ah yang syirik, tiada kaitannya dan ayat itu tidak menyuruhnya.

Blog ke tiga
Peringatan: Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan