Jumat, Februari 22, 2013

Menggerakkan telunjuk ketika tahiyat



Sms dari Surabaya
Assalaamualaikum ustad,sy ahmad.dri sbya..sy mau tanya ketika sy sholat
 di masjid atau mushola,sy melihad ada saudara muslim yg pada saat
 tahiyat jari telunjuknyA di gerakkan dg keras dari awal sampai akhir,
apakah itu ada tuntunanya Dri nabi?tlg di jawab di FB biar di baca 
banyak orang..sukron kasir.

Saya jawab:
 Insya Allah.
Dan berikut ini jawaban saya di FB.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ فِي الثِّنْتَيْنِ أَوْ فِي الْأَرْبَعِ يَضَعُ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ ثُمَّ أَشَارَ بِأُصْبُعِهِ *
Bila Rasulullah SAW duduk untuk rakaat ke dua atau keempat,kedua tangan beliau diletakkan di kedua lutut,lalu berisarah dengan telunjuknya    Hadis sahih. HR Nasai  1161 HR Nasai 1160  Sahih

 Hadis tersebut menjelaskan  Rasulullah SAW tidak menggerakkan telunjuknya . Dan inilah yang tercantum dalam kebanyakan riwayat dalam hadis sahih
Ada hadis lagi:

ثُمَّ قَبَضَ اثْنَتَيْنِ مِنْ أَصَابِعِهِ وَحَلَّقَ حَلْقَةً ثُمَّ رَفَعَ إِصْبَعَهُ فَرَأَيْتُهُ يُحَرِّكُهَا يَدْعُو بِهَا
Lalu Rasulullah SAW menggenggamkan dua jarinya , lalu melingkarkan .Lalu  mengangkat   jarinya, aku melihat  beliau  menggerakkannya  dan berdoa dengannya
HR Nasai 889 ,  Sahih  Ibnu Hibban  170 /1 Sahih Ibnu Huzaimah  354/1  Sunan Kubra  310/1  Mawarid dhom`an 132/1  MU`jam kabir  35/22  Aunul ma`bud  305/2  Talhisulhabir 262/1

وانفرد زائدة بهذا الكلمة وعدت عند العلماء إنها شاذة والشاذ هو الثقة الذي يخالف الثقاة
Perawi bernama Zaidah meriwayatkan hadis menggerakkan jari telunjuk waktu tasyahhud secara sendirian ( tiada perawi lain yang meriwayatkannya). Dan ini menurut para ulama termasuk riwayat yang ganjil atau nyeleneh. Maksud riwayat ganjil adalah perawi terpercaya yang meriwayatkan hadis yang berbeda dengan riwayat perawi – perawi terpercaya lainnya.
Imam Syafii berkata:
أَنَّ الشَّاذَّ أَنْ يَرْوِيَ الثِّقَةُ حَدِيْثاً يُخَالِفُ مَا رَوَى النَّاسُ.
Sesungguhnya hadis yang nyeleneh – ganjil hendaklah perawi tsiqah meriwayatkan suatu hadis yang berbeda dengan riwayat orang banyak. [1]
رواه النسائي ( 889 ). وصححه ابن خزيمة ( 1 / 354 ) وابن حبان ( 5 / 170 ).وصححه الألباني في إرواء الغليل (367)
 Hadis menggerakkan telunjuk ketika tasyahhud  diriwayatkan oleh Nasai 889, disahihkan oleh Ibn Khuzaimah 354/1, Ibn Hibban 179/5. Disahihkan oleh al bani dalam kitab Irwa`ul ghalil  367.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Di sahihkan oleh siapapun, hadis tsb adalah syadz dan hanya Zaidah yang meriwayatkannya.
Abd Haq atturkumani menyatakan:
Albani mensahihkan karena menurut beliau mengangkat telunjuk ketika tasyahhud adalah maksud dari pada  pengertian menggerakkan telunjuk. Jadi mengangkat telunjuk itulah arti dari menggerakkannya bukan terus menerus digerakkan.lihat di http://www.turkmani.com/com_questions/details/11
DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah Islamiyah  di Emirat menyatakan:
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
 Mengghukumi perawi yang secara sendirian meriwayatkan agar riwayatnya  tertolak, dikatakan mungkar, syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis. Ulumul hadis 12/1
Ibn Syaraf annawawi berkata:
المختصر في أصول الحديث - (ج 1 / ص 1)
وَهُوَ مَا اتَّصَلَ سَنَدُهُ بِنَقْلِ اْلعَدْلِ الضَّابِطِ عَنْ مِثْلِهِ، وَسَلِمَ عَنِ شُذُوْذٍ وَعِلَّةٍ.
Hadis sahih adalah hadis yang sanadnya bersambung .Perawi yang mengutipnya  juga adil dari sesamanya  dan terhindar dari keganjilan dan illat.

Hadis yang ganjil itu jelas bukan hadis sahih menurut kaedah ahli hadis.
Ahmad al anzi assalafi berkata:
الشاذ من انواع الحديث الضعيف بارك الله فيك
Hadis Syadz termasuk macam hadis lemah, semoga Allah memberkahimu.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Jadi sudah tentu tertolak.
Imam Nawawi ditanya tentang menggerakkan telunjuk ketika tasyahhud, beliau menjawab:
تستحب الإشارة برفع المسبحة من اليد اليمنى عند الهمزة من قوله إلا الله مرة واحدة ولا يحركها فلو كرر تحريكها كره ولم تبطل صلاته على الصحيح وقيل تبطل
Disunatkan memberikan isarat dengan telunjuk tangan kanan ketika membaca hamzah dari perkataan illallah sekali dan tidak usah digerak – gerakkan. Bila berulang – ulang menggerakkannya maka  hukum nya makruh, salatnya tidak batal menurut qaul yang sahih. Ada ulama yang mengatakan batal salatnya. Fatawa nawawi 54
Komentarku ( Mahrus ali):
Perkataan  Imam Nawawi” ketika membaca hamzah dari perkataan illallah”
Setahu saya, tiada dalilnya. Jadi angkat saja telunjuk ketika tahiyyat.



Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
 





[1] Mukaddimah Ibnus Sholah 14/1
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan