Kamis, Desember 13, 2012

Jawabanku untuk habib Mundzir




Belajar Nahwu shorof dll  bid`ah ? 

Habib Mundzir menyatakan:
Begitu pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahwu, sharaf, dan lain-lain sehingga kita dapat memahami kedudukan derajat hadits, ini semua adalah perbuatan Bid’ah namun Bid’ah Hasanah.[1]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Tentang Nahwu, shorof dan Mustholah itu bukan sariat agama  tapi sarana untuk memahami sariat dari al quran atau hadis dan ini tidak termasuk bid`ah. Bila  di katakan  bid`ah hasanah, maksudnya  bid`ah lughowiyah. Jadi  bukan bid`ah syar`iyah. dan tidak tercela mengajar atau belajar ilmu tsb.
 Ia sarana untuk memahami  ayat – ayat  al quran dan  kita harus bisa memahami ayat – ayatnya  sebagaimana  ayat:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maka apakah mereka tidak memikirkan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?[2]
Jangan sampai kita tidak mengerti pengertian ayat – ayat al quran di saat kita bisa bahasa asing lain. Hal itu pertanda bahwa kita mengenyampingkan  ajaran agama  dan mendahulukan  ajaran umum. Allah juga berfirman "
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.[3]

Orang yang mengerti ilmu al quran, ber arti mendapat cahaya dari Allah dan petunjuk  sebagaimana  ayat:
هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ
Jikalau Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dengan lain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?". Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman, telinganye tersumbat, Mereka buta terhadapal Qur`an. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh".[4]


[2] Muhammad 24
[3] Zumar 9
[4]  Fusshilat 44
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan