Rabu, November 07, 2012

Semangat Jihad Kerap Disalahgunakan





Surabaya, NU Online

Surabaya, NU Online
Semangat jihad selama ini kerap disalahgunakan oleh kelompok-kelompok tertentu. Demikian terungkap dalam Bedah Buku berjudul 'Jihad Paling Syar'i' yang digelar Pengurus Cabang GP Ansor di Royal Plaza, Surabaya, Rabu (7/11).

Hadir dalam bedah buku tersebut penulis buku Jihad Paling Syar'i, Gugun el Guyani dan Riyadi Ngasiran dari Lesbumi NU.

Gugun el Guyani menyebutkan, semangat jihad banyak diartikan dengan perbuatan anarkis untuk memerangi sesuatu yang tidak perlu. Padahal, Revolusi Jihad yang dikeluarkan ulama pada perang kemerdekaan (10 November 1945) memiliki relevansi dengan kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurutnya, sebelum dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) oleh Ir Soekarno dan Bung Hatta, para ulama NU telah lama menggelorakan perlawanan terhadap kaum penjajah di negeri ini.

“Saya bisa katakan bila dalam kurun waktu 67 tahun lebih, sejarah yang dipelajari masyarakat Indonesia adalah salah fatal. Namun semangat itu kemudian disalahgunakan kelompok-kelompok tertentu untuk memerangi orang atau kelompok yang tidak sepaham,'' tegas Gugun.

Untuk itu, kata dia, spirit jihad NU perlu dikobarkan kembali di tengah rapuhnya kedaulatan bangsa sehingga maka kolonialisasi gaya baru yang belakang muncul di tanah air dapat dicegah.

Ketua Panitia Bedah Buku, H Hasyim Asyari mengatakan, pada dekade tahun 2000 terdapat banyak aliran yang menyalahgunakan makna dan maksud kata jihad. Padahal, kata dia, jika penempatan jihad itu salah akan memiliki efek negatif yang luar biasa. Masyarakat bisa seenaknya melakukan jihad dengan mengatasnamakan agama.

"Jihad yang dimaksudkan oleh NU beda dengan jihadnya para teroris. Hal inilah yang akan dikupas dalam buku resolusi jihad paling syari siang ini," papar pria yang juga menjadi Wakil Ketua GP Ansor Surabaya itu.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Maulana

Komentarku ( Mahrus ali): 
 Sering kali dalam al quran arti jihad adalah  perang di jalan Allah bukan tinggal di rumah di jalan setan. Lihat ayat sbb:
وَإِذَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَجَاهِدُواْ مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُوْلُواْ الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُواْ ذَرْنَا نَكُن مَّعَ الْقَاعِدِينَ ﴿٨٦﴾
086. Dan apabila diturunkan sesuatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk".
زاد المسير - (ج 3 / ص 216)
وَهُمُ الّذِيْنَ لاَ عُذْرَ لَهُمْ فِي التَّخَلُّفِ
Maksudnya adalah mereka yang tidak memiliki alasan yang tepat untuk  tidak ikut perang.   Tafsir Zadul masir.
Jihad dalam ayat tsb di artikan perang di jalan Allah bukan perang di jalan Thaghut atau diam di rumah untuk mengikuti kehendak Thaghut dalam rangka melanggar perintah Allah.

Lihat lagi ayat sbb:
فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلَافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas (nya)", jikalau mereka mengetahui.[1]
زاد المسير - (ج 3 / ص 212)
الْمُنَافِقِيْنَ الَّذِيْنَ تَخلَّفُوا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم فِي غَزْوَةِ تَبُوْكَ
Maksud al mukhollafun  adalah orang – orang munafik yang  tidak ikut berperang bersama  Rasulullah SAW di perang Tabuk. Zadul masir 212/3

Maksud jihad dalam ayat tsb adalah  perang di jalan Allah bukan damai di jalan setan atau jalan thaghut.
Saya ingatkan, bila anda berpendapat, jangan menggunakan ayat untuk mendukung pendapatmu yang salah , nanti bisa menyesatkan bukan mengarahkan  kepada kebenaran. Kasihani  umat ini , jangan bersifat ganas kepada mereka karena ingin mendapat states di sisi Thaghut lalu menyelewengkan arti al quran dan terhina di mata Allah.
 Ada juga jihad yang artinya masih umum tidak perang saja  sebagaimana ayat:
وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٦﴾
006. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Ankabut 6
تفسير أبي السعود - (ج 5 / ص 249)
وَمَن جَاهَدَ } في طاعةِ الله عزَّ وجلَّ { فَإِنَّمَا يجاهد لِنَفْسِهِ } لعود منفعتِها إليها
Barang siapa yang berjihad dalam taat kepada  Allah azza wajal , maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri, sebab manfaatnya  untuk dirinya,. Tafsir Abus Su`ud 249/5

Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.


[1] Attaubah 81
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan