Senin, November 26, 2012

Jawabanku untuk SMK Gempol

Boleh anda Klik lagi disini:
Anda kurang tepat jika menggunakan dalil ayat tersebut.

Siapa kafir & munafik di ayat tersebut?, apakah kita sesama muslim juga anda katakana kafir?

ayat ayat tersebut adalah kekerasan orang mukmin kepada kuffar adalah kepada kafir harby yg memerangi muslimin, sedangkan kafir yg tidak memerangi muslimin maka Rasul saw berlemah lembut pada mereka, hal itu jelas pada belasan bahkan puluhan ayat dan riwayat shahih,

lalu bagaimana dengan kisah pemuda yahudi yg berkhidmat dirumah Rasul saw dan Rasul saw menerimanya berkhidmat, bagaimana seorang kafir yahudi itu masuk kerumah Rasul saw bahkan diterima sebagai khadim beliau saw, Rasul saw tidak menghardik dan mengusirnya atau memaksanya masuk islam, adakah orang yg lebih benci pada kekufuran melebih Muhammad saw?, namun beliau menerimanya bahkan tinggal dirumah beliau saw, sampai kemudian pemuda itu sakit, Rasul saw menjenguknya dan ia disakaratulmaut, dan ia masuk islam, demikian dalam shahih Bukhari.

juga kemarahan Rasul saw terhadap muslim yg menampar yahudi yg mengatakan Nabi Musa lebih mulia dari Nabi Muhammad saw, maka muslim itu menamparnya, maka Rasul saw menegur keras muslim tsb (Shahih Bukhari)

lalu bagaimana dengan Abu Lahab yang menggali lobang untuk perangkap Nabi saw dan ia sendiri yg terjatuh kedalamnya, tangan mulia Rasul saw yg menolongnya keluar dari perangkapnya sendiri, kenapa Rasul saw menolong gembong kafir jahat yg sudah dilaknat oleh Allah swt dalam Alqur'an ini?

lalu bagaimana dg Doa Rasul saw pada penduduk Thaif yg melemparinya dan menganiayanya : Wahai Allah beri hidayah PADA KAUMKU, sungguh mereka tidak mengerti.
bagaimana Rasul saw mengatakan kepada kafir jahat itu KAUMKU..??

lalu bagaimana dg kejadian perang Uhud saat panah besi menembus rahang beliau saw, dan Ibunda Agung Fathimah ra binti Rasul saw dan Sayyidina Ali kw membersihkan luka dan darah diwajah beliau saw, dan Rasul saw malah sibuk menjaga agar darah tidak jatuh ketanah dari wajah beliau saw, maka para sahabat berkata : Wahai Rasulullah, biarkan dulu darah itu, kita benahi lukamu terlebih dahulu.., Rasul saw berkata : Demi Allah, jika ada setetes darah dari wajahku menyentuh bumi maka Allah akan menumpahkan azab pada mereka (Fathul Baari Bisyarah Shahih Bukhari).

demikia Nabi saw menjaga musuh musuhnya agar tidak terkena azab dari Allah..

lalu bagaimana dg Nabi saw yg mendoakan orang Yahudi dg doa beliau : Yahdiikumullah wayushlih Baalukum, (semoga Allah memberi kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian).

lalu bagaimana dg perbuatan Nabi saw pada sahabatnya yg mencaci seorang munafik, lalu Rasul saw berkata kenapa kalian mencacinya munafik?, para sahabat berkata : Sungguh perbuatannya dan ucapannya adalah sebagaimana perbuatan kaum munafik, maka Rasul saw berkata : Jangan kalian mencacinya, Sungguh Allah telah mengharamkan api neraka bagi mereka yg mengucap Laa ilaaha illallah karena ingin mendapat ridho Allah (Shahih Bukhari).

lalu bagaimana dg seorang pemabuk yg dihukum lalu ia mabuk lagi, dihukum lagi, lalu mabuk lagi, maka Umar ra melaknatnya dan Rasul saw menghardik Umar ra dan berkata : Jangan kau caci ia, Sungguh ia mencintai Allah dan Rasul Nya (Shahih Bukhari).


Komentarku ( Mahrus ali): 
Anda menyatakan:
Siapa kafir & munafik di ayat tersebut?, apakah kita sesama muslim juga anda katakana kafir?

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kebanyakan ahli bid`ah itu ahli syirik bukan ahlut tauhid. Dan bacalah  tentang kesyirikan mereka di bab manakiban syirik, kesyirikan dalam Istighosah, tahlilan di blog ini. Cari dan bacalah . Jangan  berkomentar lagi sebelum cari dan membacanya terlebih dulu.

Anda menyatakan lagi:
lalu bagaimana dengan kisah pemuda yahudi yg berkhidmat

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kisah pemuda Yahudi yang menjadi pembantu Rasulullah SAW perlu di kaji ulang, jangan langsung di sebarkan tanpa di telaah terlebih dulu, nanti akan gegabah dalam menyampaikan hadis.
كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ أَسْلِمْ فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ

Anak muda Yahudi yang menjadi pelayan Nabi Muhammad SAW ,lalu sakit . Rasulullah SAW berkunjung kepadanya , lalu duduk di kepalanya. Rasulullah SAW  bersabda: “  Masuklah Islam “. Dia melihat kepada ayahnya  yang berada disisinya  ,lalu berkata:”Taatlah kepada Abul Qasim “. Dia masuk Islam . Rasulullah SAW  keluar dengan berkata: “segala puji bagi Allah  yang menyelamatkannya  dari api Neraka “.[1]
Ahmad bin Ali bin Hajar al asqalani  lahir 712-853  berkata:
ذَكَرَ العُتْبِي الْماَلِكِي فِي الْعُتْبِيَّةِ عَنْ زِيَادَ سَبْطُوْنَ صَاحِبِ مَالِكٍ أَنَّ اسْمَ هَذَا اْلغُلاَمِ عَبْدُ اْلقُدُّوْسِ
Al utbi Al Maliki menyebutkan dalam Alutbiyah dari Ziyad Sabthun – teman Imam Malik , sesungguhnya nama anak muda Yahudi itu adalah Abd Quddus[2]
Kholaf bin Abd  Malik bin Basykawal Abul qasim, lahir 495 H, wafat  578 H berkata:
وَهُوَ غَرِيْبٌ مِنْ طَرِيْقِهِ وَمَا وَجَدْنَاهُ عَنْ غَيْرِهِ وَلاَ أَعْلَمُهُ فِي الصَّحَابَةِ وَاللهُ اَعْلَمُ بِحَقِيْقَةِ ذَلِكَ
Kisah tsb adalah nyeleneh dari jalur itu. Kami tidak menjumpai dari orang lain, dan kami tidak menjumpainya tergolong sahabat. Dan Wallohu a`lam tentang kebenaran hal itu. [3]

Kami mencantumnkan kisah tersebut dalam buku kami Solusi tuntas permasalahan agama  jilid II tanpa komentar bahwa kisah tsb nyeleneh di bab Tuntunan membaca salam dan masuk Islam dengan  membaca laa ilaaha illlallah,mohon maaf kepada para pembaca dan memang sejauh itu pengetahuan kami dan kami saat itu sudah mantap adanya kisah tsb  di masukkan ke dalam sahih Bukhori.

Anda menyatakan lagi:

juga kemarahan Rasul saw terhadap muslim yg menampar yahudi yg mengatakan Nabi Musa lebih mulia dari Nabi Muhammad saw, maka muslim itu menamparnya, maka Rasul saw menegur keras muslim tsb (Shahih Bukhari)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Anda keliru kalau Rasulullah SAW marah lihat hadisnya:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، قَالَ: بَيْنَمَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  جَالِسٌ، جَاءَ يَهُودِيٌّ فَقَالَ: يَا أَبَا الْقَاسِمِ ضَرَبَ وَجْهِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِكَ فَقَالَ: مَنْ قَالَ: رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ قَالَ: ادْعُوهُ فَقَالَ: أَضَرَبْتَهُ قَالَ: سَمِعْتُهُ بِالسُّوقِ يَحْلِفُ، وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ قلْتُ: أَيْ خَبِيثُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَأَخَذَتْنِي غَضْبَةٌ ضَرَبْتُ وَجْهَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تُخَيِّرُوا بَيْنَ الأَنْبِيَاءِ، فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَأَكُون أَوَّلَ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ الْعَرْشِ، فَلاَ أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ أَمْ حُوسِبَ بِصَعْقَةِ الاولَى

Dari Abu Sa’id Al Khudri ra menuturkan : “Ketika Rasulullah saw sedang duduk tiba-tiba datanglah seorang Yahudi seraya berkata : “Ya Abal Qasim, wajahku dipukul oleh seorang dari sahabatmu.” Tanya beliau saw : “Siapakah ia?” Jawab si Yahudi : “Ia adalah seorang lelaki dari Anshar.” Sabda beliau saw : “Panggillah ia.” Setelah lelaki Anshar itu datang, maka Nabi saw bertanya kepadanya : “Apakah engkau telah memukulnya?”
jawab lelaki Anshar : “Memang aku telah memukulnya, karena ia bersumpah di pasar : “Demi Tuhan yang mengutus Musa kepada seluruh manusia.”
Kataku : “Wahai manusia buruk, Apakah engkau mencela Muhammad? Karena aku emosi, maka aku memukul wajahnya.”
Sabda Nabi saw : “Janganlah kalian membedkan para nabi, karena sesungguhnya pada hari kiamat kelak, ketika seluruh manusia pingsan dan aku adalah orang pertama yang keluar dari bumi, tiba-tiba aku dapati Musa telah berpegangan pada salah satu kaki Arsy, aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan ataukah ia telah dihitung sebagai orang yang pernah pingsan pada waktu dulu?” [4]

Bila Rasulullah SAW marah sebagaimana yang kamu katakan tunjukkan hadisnya.

Anda menyatakan:

lalu bagaimana dengan Abu Lahab yang menggali lobang untuk perangkap Nabi saw dan ia sendiri yg terjatuh kedalamnya, tangan mulia Rasul saw yg menolongnya keluar dari perangkapnya sendiri, kenapa Rasul saw menolong gembong kafir jahat yg sudah dilaknat oleh Allah swt dalam Alqur'an ini?

 Komentarku ( Mahrus ali): 
 Itu dongeng bukan hadis, jare – jare  bukan  bukti atau refrensi yang valid.

Anda menyatakan:
lalu bagaimana dg Doa Rasul saw pada penduduk Thaif yg melemparinya dan menganiayanya : Wahai Allah beri hidayah PADA KAUMKU, sungguh mereka tidak mengerti.
bagaimana Rasul saw mengatakan kepada kafir jahat itu KAUMKU..??

Komentarku ( Mahrus ali): 
Tentang penduduk Taif yang melempari Rasulullah SAW dengan batu belum tentu benar, jangan tergopoh mengambil landasan dengannya. Kasihan kamu menyampaikan ilmu yang kamu kira benar, ternyata salah total. Dan kasihan muridmu.
Bacalah disini lagi:
Atau Klik lagi disini:

Anda menyatakan:
lalu bagaimana dg kejadian perang Uhud saat panah besi menembus rahang beliau saw, dan Ibunda Agung Fathimah ra binti Rasul saw dan Sayyidina Ali kw membersihkan luka dan darah diwajah beliau saw, dan Rasul saw malah sibuk menjaga agar darah tidak jatuh ketanah dari wajah beliau saw, maka para sahabat berkata : Wahai Rasulullah, biarkan dulu darah itu, kita benahi lukamu terlebih dahulu.., Rasul saw berkata : Demi Allah, jika ada setetes darah dari wajahku menyentuh bumi maka Allah akan menumpahkan azab pada mereka (Fathul Baari Bisyarah Shahih Bukhari).

Komentarku ( Mahrus ali): 
Anda berlebihan dalam menyampaikan kisah itu, anda menambahi hadis, ini kedustaan yang nyata bukan kejujuran yang samar. Ini keliru sangat bukan agak benar.
Lihat hadisnya sbb:
قَالَ حُمَيْدٌ وَثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ شُجَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ فَقَالَ كَيْفَ يُفْلِحُ قَوْمٌ شَجُّوا نَبِيَّهُمْ فَنَزَلَتْ ( لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ )
Humaid dan Sabit berkata dari Anas, Nabi saw terluka di hari perang Uhud, lalu berkata: Bagaimanakah suatu kaum yang melukai Nabinya akan bahagia, lalu turunlah ayat :
Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim[5]
Menurut sebagian riwayat sbb:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُسِرَتْ رَبَاعِيَتُهُ يَوْمَ أُحُدٍ وَشُجَّ فِي رَأْسِهِ فَجَعَلَ يَسْلُتُ الدَّمَ عَنْهُ وَيَقُولُ كَيْفَ يُفْلِحُ قَوْمٌ شَجُّوا نَبِيَّهُمْ وَكَسَرُوا رَبَاعِيَتَهُ وَهُوَ يَدْعُوهُمْ إِلَى اللَّهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ( لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ )
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya gigi seri Rasulullah saw terpecah pada hari perang Uhud dan kepala beliau juga terluka  maka beliau menghilangkan darahnya, lalu bersabda: Bagaimanakah suatu kaum bisa bahagia sedang mereka melukai nabinya seperti ini. Mereka memecahkan gigi seri beliau sedang beliau mengajak kepada Allah, lalu Allah azza wajal menurunkan ayat 128 Ali imran [6] Sahih
Menurut riwayat Tirmidzi ada keterangan:
حَتَّى سَالَ الدَّمُ عَلَى وَجْهِهِ
…………. Hingga darah mengalir di wajahnya. [7]
قَالَ أَبو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ *
Abu isa ( Imam Tirmizi ) berkata: Hadis tsb hasan sahih.


Anda menyatakan lagi:
lalu bagaimana dg Nabi saw yg mendoakan orang Yahudi dg doa beliau : Yahdiikumullah wayushlih Baalukum, (semoga Allah memberi kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian).
Komentarku ( Mahrus ali): 
Setahu saya, Bukhari dan Muslim  tidak berani memasukkannya dalam kitab sahihnya.  Hadis itu tidak di kenal di kalangan sahabat. Khulafaur rasyidin, istri – istri Rasulullah SAW tidak kenal hadis itu.  99 % dari kalangan sahabat sampai mati  tidak tahu hadis tsb 99% dari kalangan tabiin sampai mati tidak tahu hadis itu.
المسند الجامع - (ج 27 / ص 172)
عن سفيان بن سعيد ، عن حكيم بن الديلم ، عن أبي بُردة ،


Dalam kitab Musnad jami` 27/172, mulai Sofyan bin Sa`id , hadis itu diriwayatkan secara menyendiri, tiada perawi lainnya. Tidak ada yang tahu kecuali dia seorang diri.
Dari kalangan tabiin hanya dia yang tahu hadis itu, selain dia, sampai mati para tabiin tiada yang tahu . Sofyan lahir  97H. Jadi seratus tahun setelah Rasulullah SAW meninggal, hadis itu masih tidak dikenal.


Anda menyatakan:
lalu bagaimana dg perbuatan Nabi saw pada sahabatnya yg mencaci seorang munafik, lalu Rasul saw berkata kenapa kalian mencacinya munafik?, para sahabat berkata : Sungguh perbuatannya dan ucapannya adalah sebagaimana perbuatan kaum munafik, maka Rasul saw berkata : Jangan kalian mencacinya, Sungguh Allah telah mengharamkan api neraka bagi mereka yg mengucap Laa ilaaha illallah karena ingin mendapat ridho Allah (Shahih Bukhari).

Komentarku ( Mahrus ali): 

Saya masih perlu mengakji ulang, dan saya tidak gegabah untuk memberikan komentar. Kesan saya , orang munafik itu masuk surga. Bila demikian, sangat bertentangan dengan ayat banyak. Dan Fir`aun sendiri juga membaca  kalimat tauhid ketika matinya tapi tetap masuk Neraka.

Ingat! Dalam belog saya ini, bila anda  katakan keras, hakikatnya tidak demikian. Anda harus bisa membedakan antara kekerasan dan tegas. Saya harus menjelaskan dengan jujur, tentang kesalahan atau kebenaran sekalipun pahit rasanya.

Mengapa anda tidak menunjukkan identitasmu? Jangan di simpan lalu anda berkomentar banyak. Katakanlah dengan jujur agar bisa di ketahui. Jangan di simpan lalu berkata dibalik hijab. 
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.





[1] HR Bukhori  1356 Tafsir Ibnu Katsir 356/1 Sunan Baihaqi al kubro 455/1 Sunan Abu Dawud 185/3 Musnad Imam Ahmad 175/3 Musnad Abu Ya`la 93/6 Al adabulmufrad 185/1 Al Ishobah 379/4 Ghowamidhul asma` 646/2 Nasbur royah 459/3 271/4 Al Mustadrak alassahihaini  173/5 Al Mughni 212/6 Nailul author 227/8
[2]  AlIshobah 379 / 4
[3] Ghowamidhul asma` 646/2
[4] Bukhari, 44, kitabul khusumat, 1, bab, pertikaian seorang muslim dan seorang Yahudi
Saya tidak menjumpai komentar al albani tentang hadis tsb. Tapi saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer  2374 Abu Dawud 4668 Ahmad 10872.
[5] Ali imran 128 sahih Bukhori
[6] HR Muslim 1791, sahih .
[7] HR Tirmizi  2003
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan