Jumat, Oktober 26, 2012

Bisnis sosial lebih langgeng



 

Jakarta, NU Online
Bisnis sosial mempunyai keunggulan lebih langgeng dibanding organisasi-organisasi berbasis amal dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

"Dalam organisasi (sosial) berbasis amal, Anda butuh dana segar untuk melakukannya (kegiatan sosial) lagi. Sedang di bisnis sosial, dana segar itu tidak dibutuhkan karena bisnis akan terus berjalan dengan sendirinya," kata pendiri Grameen Bank, Muhammad Yunus, selepas kuliah umum "Peran Kewiraswastaan Sosial dalam Konteks Pengentasan Kemiskinan" di Jakarta, Rabu.

Peraih nobel perdamaian pada 2006 itu mengatakan pendiri bisnis sosial tidak mengambil keuntungan dari perusahaan karena keuntungan perusahaan digunakan untuk memberdayakan masyarakat miskin seperti pinjaman mikro untuk modal usaha.

"Jika itu (bisnis sosial) tidak berkembang, itu akan berjalan sendiri karena itu merupakan bisnis yang menguntungkan...ketertarikan pemilik adalah menyelesaikan masalah," kata Yunus.

Perbedaan lain proses bisnis sosial dibanding mekanisme tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan, menurut Yunus, terletak pada desain dan tujuan utama kegiatan pemberdayaan masyakarat.

"Dalam proses bisnis konvensional, Anda akan bertanya ke CEO berapa uang yang dapat dihasilkan?" kata Ekonom asal Bangladesh itu.

Sementara, lanjut Yunus, "Anda tidak akan tanya hal itu (keuntungan) ke CEO dalam bisnis sosial, tapi akan bertanya berapa masalah yang dapat diselesaikan tahun ini? seperti kesembuhan anak-anak dari malnutrisi." 

Komentarku ( Mahrus ali): 
Bisnis dan amal sosial yang anda lakukan bertujuan baik- yaitu ingin mengentas kemiskinan, sehingga kaum miskin akan berkurang, namun anda lupa dan tidak ingat bahwa tehnik yang anda  pakai harus di tinggalkan karena masih mengandung unsur haram yaitu riba. Anda ingin meraih pahala lalu mendapat dosa. Anda ingin mengentas kemiskinan lalu anda tenggelam dalam kedurhakaan riba.
Ingatlah ayat:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ(276)
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Baqarah 276
وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا(161)
dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. Nisa` 161
Dalam suatu hadis di jelaskan sbb :
لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَنَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَكَسْبِ الْبَغِيِّ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرِينَ
Nabi SAW melaknat wanita yang mentato, minta di tato  ,pemakan riba , yang memberi makan  riba . Beliau melarang  hasil penjualan anjing , bayaran  wanita zina dan melaknat  orang – orang yang memfoto  atau menggambar


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan