Rabu, September 19, 2012

Tangkap SBY bila kunjung ke Inggris


Semarang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo memandang perlu mencermati gerakan-gerakan terkait dengan munculnya rumor sayembara penangkapan Presiden RI yang beredar di Inggris, tetapi tidak perlu menjadi kecemasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Gerakan-gerakan tersebut perlu dicermati, tetapi tidak perlu menjadi kecemasan Presiden RI," kata Tjahjo melalui perangkat komunikasi kepada ANTARA di Semarang, Rabu petang.
"Saya kira intelijen Indonesia (Badan Intelijen Negara/BIN) dan Atase Pertahanan (Athan) sudah mendeteksi hal tersebut dan melaporkan kepada Presiden RI akan gelagat dan perkembangannya," tambah anggota Komisi I (Bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Intelijen) DPR RI itu.
Berita sebelumnya, Juru Bicara Presiden Julian A Pasha menegaskan bahwa pemerintah Inggris telah menjamin keamanan dan keselamatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memenuhi undangan Ratu Inggris pada Oktober mendatang seiring dengan munculnya rumor sayembara penangkapan Presiden RI yang beredar di Inggris.
Pernyataan itu diberikan oleh Jubir Presiden di Jakarta, Rabu, menanggapi berita yang menyebutkan Ed Mc Williams, seorang yang mengaku aktivis The West Papua Advocacy Team (WPAT), menawarkan hadiah sebesar 80.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp790 juta bagi warga Inggris yang berhasil menangkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika mengunjungi Inggris.
Tjahjo yakin bahwa operasi kontraintelijen sudah dilakukan dan intelijen Indonesia sudah melakukan kerja sama internasional dengan intelijen luar (Inggris) dalam rangka memantapkan koordinasi dan pengungkapan indikasi jaringan-jaringan tersebut.
"Setidaknya, sudah ada antisipasi dan langkah-langkah dari intelijen Indonesia. Saya yakin BIN sudah melakukan hal-hal tersebut, khususnya melakukan operasi kegiatan/operasi intelijen monitoring dan penjajakan taktis strategis," katanya.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu juga yakin Kementerian Luar Negeri RI sudah melakukan koordinasi terpadu dengan pemerintah Inggris untuk antisipasi. (ar)
Komentarku ( Mahrus ali): 
Menjadi pemimpin negara Jahiliyah bukan negara Islam juga punya resiko, begitu juga menjadi pemimpin negara Islam. Begitu juga rakyat negara Islam atau Jahiliyah. Sama – sama punya resiko dan tidak bisa menghindari resiko, maka pilihlah yang terbaik yaitu menjadi pemimpin negara Islam.
إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,[1]





[1] Ali imran 140
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan