Jumat, Juli 06, 2012

Prosesi ngunduh mantu yang durhaka pada Allah, taat pada setan

 

 

SURYA Online, JEMBER - Meski sebelumnya

hujan turun cukup deras, namun prosesi ngunduh mantu Anang Hermansyah - Ashanty tetap menjadi tontonan utama masyarakat Jember, Jumat (6/7/2012) petang.

Acara kirab, yang digelar di kawasan alun-alun Jember dipadati ribuan orang. Namun sayangnya, warga tidak bisa mendekat ke kereta yang dinaiki Anang - Ashanty karena jalur sepanjang kirab diberi penghalang.

Rencana kirab juga sedikit berubah. Awalnya, kedua anak Anang, Aurel dan Azriel ikut dalam kirab naik kereta. Ternyata, keduanya hanya menunggu di depan pendopo Wahyawibawagraha.

Kirab dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dari Jalan Sudarman depan kantor Pemkab Jember. Jalur kirab sepanjang 200 meter dari kantor Pemkab menuju pendopo Bupati Wahyabibawagraha. Arak-arakan diawali peragaan busana dari Jember Fashion Carnaval (JFC), disusul grup hadrah. Di belakang grup hadrah, Anang - Ashanty menyapa warga Jember dari atas kereta dengan dikawal puluhan pesilat dari Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia Cabang Jember.

Dan di belakang kereta Anang, keluarga Anang mengiringi, lalu diikuti penari dari sanggar tari Sotalisa, menarikan tarian Batik Jember dan kirab diakhiri musik patrol.

Pasangan Anang - Ashanty usai disambut Bupati Jember MZA Djalal bersama istri Ny Sriwahyuni Djalal, melambaikan tangan kepada warga sambil diiringi tarian Batik Jember.

Ashanty nampak cantik dengan kebaya warna hijau, dengan jarik batik
motif tembakau khas Jember. Udeng Anang senada dengan jarik yang dipakai Ashanty dengan baju warna krem gading.

Senada dengan bundanya, Aurel juga memakai kebaya berwarna hijau
dengan bawahan modifikasi batik motif tembakau. Sedangkan pakaian Azriel sama dengan Anang, hanya tidak memakai udeng.

Usai kirab, kawasan di depan pendopo disterilkan dari warga karena hanya undangan khusus yang bisa masuk pendopo. Sekitar 500 orang yang mendapat kesempatan menghadiri acara tersebut.

Sedangkan warga yang ingin melihat acara itu, hanya bisa menonton di
layar lebar yang disediakan panitia. Warga banyak berkerumun di depan masjid Jami' Al-Baitul Amien.

Rencananya, acara ngunduh mantu itu akan berakhir sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah itu, konser Artis Pulang Kampung digelar di alun-alun dengan menghadirkan artis nasional asal Jember seperti Dewi Persik dan Opick.


Komentarku ( Mahrus ali ):

Kirab seperti itu jelas bukan ajaran Islam, tapi ajaran kufur yang mengambil dari budaya nenek – nenek moyang yang kafir bukan nenek moyang yang muslim. Kedurhakaan tidak di larang, malah di dukung oleh penguasa. Lalu masarakat di suruh mengikuti kedurhakaan itu. Jarang sekali kalangan ulama yang menyuarakan sedemikian ini, apalagi kalangan awam. Ingat firmanNya:
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ

Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.[1]


[1] Yunus 116
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan