Selasa, Juli 24, 2012

liberalisme dan pluralisme produk musuh Islam, kata Perdana Menteri Malaysia

Hidayatullah.com–Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak menggambarkan komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender bersama dengan liberalisme dan pluralisme sebagai musuh Islam.
“Lesbian, gay, biseksual, pluralisme, dan liberalisme serta semua ‘isme’ adalah melawan Islam dan ini wajib bagi kita untuk memeranginya,” tegasnya.
Pernyataan itu disampaikan Kamis (19/07/2012) di hadapan lebih dari 14.000 imam dan anggota remaja masjid dari seluruh Malaysia, menjelang bulan suci Ramadhan. Demikian dilaporkan The Malaysian Insider.
Najib mengatakan, pemerintah Malaysia mendukung hak asasi manusia, tetapi dalam batas-batas Islam.
“Kami mendukung HAM, tetapi kita harus melakukannya dalam batas-batas yang ditetapkan oleh Islam.”
Pada kesempatan itu, Najib juga mengajak umat Islam untuk menghindari perselisihan yang bisa mengancam mereka dari menjaga prinsip-prinsip Islam.
“Jika bangsa jatuh ke dalam keadaan kekacauan, yang akan menjaga orang-orang ini?” tanyanya.
Acara yang diselenggarakan oleh Departemen Perdana Menteri, dimulai dengan sambutan dari Menteri Urusan Islam Datuk Seri Jamil Khir Baharom, yang mengatakan bahwa para imam harus mampu melawan ancaman itu.
Dalam acara ini, peserta juga diberikan sebuah buku yang ditulis oleh Najib, berjudul “Agenda Islam Dalam Transformasi Negara.”
Sebelum ini, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim juga mengatakan bahwa dirinya tidak mendukung hak-hak LGBT dan pendukung kesucian pernikahan dalam arti antara seorang pria dan seorang wanita.
Liberalisme adalah keyakinan dalam kebebasan total dan kesetaraan individu, sementara Muslim menentang pluralisme agama karena hal itu bisa mengarah pada agama-agama lain akan diletakkan pada kedudukan yang sama dengan Islam.*
Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali ):

Memang  paham pluralisme di Indonesia yang di monotori oleh Gus dur dan teman- temannya  dan liberalisme yang di bawa oleh Ulil absar dan konco – konconya adalah produk musuh – musuh  Islam untuk mengkafirkan kaum muslimin atau agar kaum muslimin meninggalkan ajaran agamanya lalu mengikuti draf langkah kekufuran  mereka. Jangan percaya argumentasi mereka tapi percayalah kepada firmanNya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.[1]

Bacalah lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com


[1] Aliimran 100
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan