Sabtu, April 07, 2012

Hongkong Mulai Perbanyak Produk Halal untuk Tarik Pengusaha Muslim


Berharap untuk bisa menarik uang dari warga Muslim dan para pengusaha, Hong Kong mengganti masakan legendaris mereka dengan makanan halal untuk menghibur pengusaha-pengusaha Muslim dari negara-negara seperti Indonesia dan negara Teluk. kaya negara.
"Telah ada peningkatan restoran halal dalam beberapa tahun terakhir, bukan hanya itu, supermarket sekarang juga banyak yang melayani produk halal," kata Wael Ibrahim, seorang pengusaha Mesir yang tinggal di wilayah Cina selama satu dekade dan bertugas di organisasi komunitas Muslim Hong Kong, mengatakan kepada majalah Time.
Mempromosikan makanan halal adalah cara yang efektif untuk "mengencangkan hubungan antara Hong Kong dan negara lain," tambahnya.
Jumlah restoran bersertifikat halal dan pasar halal melonjak dari hanya 14 pada tahun 2010 menjadi tiga kali lipat dalam setahun.
Bersaing dengan masakan daging babi tradisional Cina, distrik Tsim Sha Tsui saja sudah memiliki 13 restoran bersertifikat halal.
Restoran-restoran baru membantu dalam membangun hubungan bisnis yang kuat antara negara-negara Muslim penghasil bahan bakar dan wilayah Cina yang lebih besar, yang sangat membutuhkan bahan bakar untuk ekonomi berkembang.
"Kerjasama yang saling menguntungkan antara Cina dan dunia Muslim sangat penting bagi Cina," kata Ma Hongjian, presiden Dewan Promosi Investasi Cina-Arab yang berbasis di Beijing.
"Ada begitu banyak contoh dari pemerintah Cina yang berusaha untuk menyediakan fasilitas untuk para tamu Muslim kami," kata Ma, yang dirinya seorang Muslim Cina.
Dengan mengembangkan layanan Muslim, Hong Kong berharap untuk membangun platform yang kuat untuk keuangan Islam.
"Kami juga berharap untuk mengembangkan pasar modal grosir Islam," kata juru bicara Jasa Keuangan Hong Kong dan Biro Keuangan.
Itu akan termasuk obligasi syariah, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai sukuk.(fq/oi)

Eramuslim.


Komentarku ( Mahrus ali ):
  Kalau orang yang punya restoran itu muslim yang mendalami ajaran tuntunan bukan kalangan ah li bid`ah yang anti tuntunan, maka saya bisa percaya masakan mereka adalah masakan yang berlabel halal.
Kalau pemberi label halal itu dari non muslim yang punya restoran itu, maka saya masih sulit percaya. Sebab non muslim itu biasa berdusta anti kejujuran  untuk menarik keungan bukan untuk mengeluarkannya.   Lihat saja ayat ini:
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. ( Annakhel 105 ).

Bacalah disini lagi :
23 Mar 2012

09 Mar 2012

12 Feb 2012

22 Feb 2012

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan