Minggu, Maret 25, 2012

Kesalahan Sarkub


Mantra Menyembelih Hewan,….

Artikel Sarkub.
Menghadapi ‘Idhul Kurban yang sebentar lagi datang, maka ada beberapa Tips dalam menyembelih hewan Kurban, di antaranya adalah:
1. Pisau yang digunakan haruslah tajam
2. Panjang pisau untuk kambing minimal 20 cm, untuk Lembu atau Sapi adalah minimal 30 cm,.
3. Menyebut Asma Allah dan Takbir sebanyak tiga kali,.
agar bau kambing tidak menyengat dalam daging kambing, maka ada mantra untuk menghilangkan bau kambing,. mantra tersebut adalah sebagai berikut:
Bismillahirrahmaanirrahiim, Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidina Muhammad, Ilango Gandane Kario Rasane kersane Gusti Pengeran,. “
mantra ini lazim digunakan para sesepuh di daerah jawa timur,. bahkan mantra ini bisa mengubah rasa daging menjadi rasa yang diinginkan, umpama daging kambing ingin menjadi rasa sapi, maka tinggal di ganti “ Ilango gandane kario rasane lembu,.”,..
Komentarku ( Mahrus ali ):
Mana dalil diperbolehkan korban sapi, bila tidak ada dalil, maka jelas kedustaan bukan kejujuran. Allah berfirman:
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".Namel 64.  
Korban sapi tiada dalilnya, untuk apakah kita ikuti sesuatu tanpa dalil? Kita di larang mengikuti sesuatu tanpa dalil. Allah berfirman:
 وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
               Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ( Al isra` 36 ).
  Ikut sesuatu tanpa dalil adalah kekeliruan bukan kebenaran, jalan sesat bukan jalan benar, jalan serong bukan jalan lurus, lihat firmanNya:

أَمْ ءَاتَيْنَاهُمْ كِتَابًا فَهُمْ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْهُ بَلْ إِنْ يَعِدُ الظَّالِمُونَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا إِلاَّ غُرُورًا(40)
atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka".[1]
Jadi harus ada landasan dari kitab suci yang memperbolehkan bahwa sapi bisa di buat korban. Selama hidupnya Rasulullah SAW dan para sahabatnya berkorban kambing bukan sapi. Mengapa kita menyelisihi mereka. Ini bertentangan dengan ayat:
وَالسَّابِقُونَ اْلأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.[2]
Kita tidak mengikuti mereka dengan baik dalam hal berkorban, tapi kita menyelisihi mereka. Kita tidak akan mendapar rida dari pada Allah, tapi kita akan mendapat laknat dan adzahNya.
 Dalam hal berkorban kita harus ikut Nabi Ibrahim, bukankah Nabi Ibrahim dulu berkorban dengan kambing bukan dengan sapi. Kembalilah kepada ayat:
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.[3]
Bacalah lagi disini:
05 Nov 2011

02 Feb 2011

07 Mar 2011

Baca takbir tiga kali:
Wahai Sarkub, anda jangan ngawur dalam membikin artikel, bikinlah artikel yang sesuai dengan al quran dan hadis, jangan sampai menyelisihinya, Anda  berdakwah untuk Islam bukan untuk golongan. Karena itu, anda harus lurus. Setahu saya, dalam menyembelih korban, Rasulullah SAW tidak pernah bertakbir tiga kali , apalagi bertakbir sebagaimana orang – orang ahli bid`ah ketika memotong hewan korban. Itulah kebid`ahan yang di anggap sunnah lalu sunnah di anggap bid`ah karena kebodohan bukan karena paham al quran dan hadis . Kita kembali ke hadis ini:
Anas ra  berkata  :
ِ فَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا يُسَمِّي وَيُكَبِّرُ فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ
  Aku melihat Nabi saw,   meletakkan  tumitnya  pada  leher kambing , lalu  membaca bismillah , bertakbir lalu menyembelihnya [4]
Menurut riwayat lainnya  sbb :
............. بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ
berkorban dengan  dua kambing  berwarna putih campur hitam yang bertanduk , lalu disembelih sendiri [5]

Dalam hadis tsb, tiada keterangan takbir tiga kali, apalagi tujuh kali.
Ada hadis  sbb :
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ ذَبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الذَّبْحِ كَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ مُوجَأَيْنِ فَلَمَّا وَجَّهَهُمَا قَالَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ وَعَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ ذَبَحَ *
Dari Jabir bin Abdillah berkata: Pada hari Idul adha Nabi saw menyembelih dua kambing gibas yang bertanduk, kebanyakan bulunya putih dan di kebiri. Ketika  keduanya di hadapkan , beliau berdoa sbb :
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ وَعَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathorossamaawaati  wal`ardha alaa millati ibrahiim  haniifan wamaa ana minalmusyrikiin inna sholaatii wanusukii wamahyaaya  wamamaatii lillaahi robbil aalamiin  laa syariikalahuu  wabizaalika umirtu  wa`ana  minalmuslimin  Allohumma minka walaka wa`an muhammadin wa ummatih bismillah wallohu akbar  
              Aku menghadapkan wajahku ( Aku bertujuan dengan ibadahku ini )  untuk  Tuhan yang menciptakan langit- langit  dan bumi dengan berpegangan agama Ibrahim dan berpegangan  ajaran yang lurus. Dan aku tidak tergolong orang orang yang syirik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya  dan karena itu, aku di perintah. Dan aku dari golongan  orang orang muslim. Ya Alloh, dariMu dan untukMu dari Muhammad dan umatnya, dengan nama Allah Allohu akbar.  Hadis lemah karena ada perawi Muhammad bin Ishak yang suka menyelinapkan perawi lemah, tertuduh syiah dan qadariyah dan Yazid bin Abu Hubaib yang suka memursalkan hadis.
Al bani menyatakan hadis tsb lemah, lihat dalam kitab Misykatul mashobih 338/1

Anda menyatakan lagi:
agar bau kambing tidak menyengat dalam daging kambing, maka ada mantra untuk menghilangkan bau kambing,. mantra tersebut adalah sebagai berikut:
Bismillahirrahmaanirrahiim, Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidina Muhammad, Ilango Gandane Kario Rasane kersane Gusti Pengeran,. “
mantra ini lazim digunakan para sesepuh di daerah jawa timur,. bahkan mantra ini bisa mengubah rasa daging menjadi rasa yang diinginkan, umpama daging kambing ingin menjadi rasa sapi, maka tinggal di ganti “ Ilango gandane kario rasane lembu,.”,..
Komentarku ( Mahrus ali ):
Mantra yang anda sebutkan itu tidak ada dalilnya, kapan Rasulullah SAW membaca sholawat waktu memotong hewan  korban lalu kalimat  
……………………kersane Gusti Pengeran,. “
Ini masih  mungkin gusti pengeran Dipo negoro atau Allah.  Jadi ada kemungkinan mengarah kepada kesyirikan, juga mungkin tauhid. Tinggalkan mantra itu karena tiada tuntunannya.



[1] Fathir 40
[2] Attaubah 100
[3] Annakhel 123
[4] Muttafaq  alaih  , Bukhori 5558. 5566
[5] HR Bukhori  5565
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan