Sabtu, Maret 24, 2012

Inilah Jurus Jitu Menjual Diri

 RENO RIANDRI
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Malang
Banyak orang tidak sadar jika mereka memiliki kemampuan, bagaimana mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi diri dalam meniti kesuksesan hidup. Sepenggal kalimat itu dilontarkan Lutf Elfath, motivator andal dalam seminar motivasi ‘Miracle of Personal Branding, Rahasia Meraih Citra Diri yang Menakjubkan dan Powerful Mencapai Kesuksesan’.
Bertempat di Sasana Budaya Universitas Negeri Malang (UM) Minggu (18/3), seminar digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah UM itu dibuka Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr Hardika MPd dan diikuti 565 peserta dari berbagai SMA dan perguruan tinggi se-Malang Raya.
Luth memaparkan, sebagai manusia yang selalu memiliki masalah dalam hidup, kita harus selalu berpikir bagaimana mencari solusi terbaik, bukan malah mengeluh dan putus asa. “Ilmu itu tidak perlu banyak-banyak, sedikit tapi diamalkan akan jauh lebih bermanfaat” ungkapnya.
Luth pun berbagi trik sebagai calon orang sukses harus mampu menjual diri dan mencitrakan diri sehingga memiliki proyeksi ke depan. Untuk dapat mengenali siapa diri sebenarnya dan mau ke mana, seseorang butuh personal branding yang jelas dan tepat. Jika sudah memiliki branding kuat, seseorang dapat menciptakan identitas diri yang memudahkannya untuk mengingat siapa kita, dan menjadikannya sebagai pribadi unik.
Menjadi pribadi yang memiliki personal branding bukan hal sulit. Seperti menjadi pendengar yang baik, jika bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan dan disukai semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk bicara, dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta.
Selalu bersikap ramah kepada semua orang, bahkan dengan orang yang kita tidak kenal. Semua orang senang bila diperlakukan dengan ramah. Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Lalu cintailah diri sendiri, mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melakukan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Semakin kita menyukai diri sendiri, semakin mudah menyukai orang lain, maka semakin besar peluang kita untuk disukai orang lain. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri, kita akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, menerima mereka dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki.
Pada saat yang sama tanpa disadari kita memancarkan pesona pribadi yang bisa membuat orang lain menyukainya. Bermurah hatilah, tidak akan menjadi miskin hanya karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi. Seorang yang sangat bijak pernah menulis, orang yang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri. Dengan demikian kemurahan hati disatu sisi baik buat kita, dan disisi lain berguna bagi orang lain.
Editor : tri
Komentarku ( Mahrus ali ):
Dalam artikel itu di katakan:
Dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Itulah nasehat yang menyesatkan bukan mengarahkan kepada kebenaran, jalan setan bukan jalan Allah. Kita ini ketika mendengar kekeliruan bukan kebenaran dalam perkataan teman, kita harus mengingatkan, tidak boleh diam saja bila kita tahu. Kita terikat dengan ayat:
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.[1]


[1]  Surat Al asri
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan