Senin, Februari 13, 2012

Rasulullah SAW keliru besar

ٍSayyid  Jabir Aghoni salah satu ulama Syi`ah menyatakan:
Khilafah Ali bin Abi Thalib untuk memadamkan fitnah, fitnah di Basrah, Nahrowan .dll.
Dengan memadamkan fitnah ini menimbulkan banyak pembunuhan , penyembelihan, khowarij dan berbagai kedurhakaan.

Engkau telah melakukan kesalahan besar wahai Rasulullah!
Engkau meninggal dunia dan tidak memberikan wasiat tentang khilafah, siapakah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah.
Engkau menanggung beban berat, perpecahan, kacau belau, fitnah , banyak pembunuhan di kalangan umat ini, umat jadi bingung, hanya karena engkau meninggal dunia sebelum memberikan wasiat.
Ingin tahu buktinya klik ini:

Komentarku ( Mahrus ali ):
  Sebetulnya meski Rasulullah SAW tidak meninggalkan wasiat, namun beliau meninggalkan ajaran, ayat Quran, hususnya  yang berbunyi :
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللّهَ شَيْئاً وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ ﴿١٤٤﴾
144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Ali imran.
  Bila Rasulullah SAW meninggal dunia, maka para sahabatlah yang mengangkat orang yang lebih layak untuk mengganti Rasulullah SAW yaitu Abu bakar, bukan Umar , Usman atau Ali. Dan  itu sudah menjadi kesepakatan mereka, tiada hilaf dalam masalah ini,.
Bila kita ikut para sahabat dengan baik, bukan menyelisihi mereka,  kita akan menyelesaikan persoalan dengan mudah  dan tidak sulit lagi apalagi bingung. Kita ikuti saja ayat ini:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. Tobat 100.

Orang yang di ridai oleh Allah bukan di benciNya adalah orang yang  mengikuti para sahabat Ansor dan Muhajirin dengan baik bukan menyelisihi mereka sebagaimana kalangan kaum Syi`ah yang sampai mengkafirkan. Ini jalan yang terang bukan jalan yang gelap, ini jalan yang lurus bukan jalan yang bengkong.

 Masalah khilafah Abu baker tidak usah di persoalkan lagi karena para sahabat sudah sepakat , lalu mengapa kita mempersoalkan persoalan yang mereka sendiri sudah sepakat. Hal ini bukan urusan kita, mungkin urusan orang kafir untuk memecah umat Islam bukan mem persatukan.
 
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan