Senin, Desember 31, 2012

Assalamu ‘alaika




اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Assalamu ‘alaika
Kesejahteraan untukmu


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Kesejahteraan untukmu
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ   يَاحَبِيْبَ الله
Kesejahteraan untukmu,  wahai kekasih Allah!

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  ياَ رَسُوْلَ الله
Kesejahteraan untukmu, wahai utusan Allah!
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  أَحْمَدْ يَاحَبِيْبِي
Kesejahteraan untukmu, Ahmad wahai kekasihku!

Keterangan: Panggilan wahai kekasih  tidak pernah dikatakan oleh para sahabat kepada Nabi   di hadapan beliau. Tapi ada sahabat yang berkisah tentang Nabi   dengan menyebut beliau  kekasihku  sebagaimana tersebut hadits:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثَةٍ لَا أَدَعُهُنَّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى أَبَدًا أَوْصَانِي بِصَلَاةِ الضُّحَى وَبِالْوَتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ وَبِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Abu Dzar berkata, “Kekasihku Rasulullah   berwasiat dengan tiga, aku tidak akan meninggalkannya, insyaallah ta’ala, selamanya. Beliau  memberi wasiat kepadaku untuk menjalankan shalat Duha, witir sebelum tidur dan tiga hari puasa tiap bulan.[1]

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  طَهَ يَا طَبِيْبِي
Kesejahteraan untukmu, Thaha wahai dokterku!
Keterangan: Tiada satupun sahabat yang memanggil Rasulullah   dengan kalimat Thaha dan tiada hadits yang membenarkannya. Imam Bukhari berkata:
سُورَةُ طه قَالَ عِكْرِمَةُ وَالضَّحَّاكُ بِالنَّبَطِيَّةِ أَيْ طَهْ يَا رَجُلُ يُقَالُ كُلُّ مَا لَمْ يَنْطِقْ بِحَرْفٍ أَوْ فِيهِ تَمْتَمَةٌ أَوْ فَأْفَأَةٌ فَهِيَ عُقْدَةٌ
Surat Thaha. Ikrimah dan Dhahak menyatakan kalimat Thaha adalah bahasa pasaran artinya wahai lelaki. Kata ini ditujukan kepada orang yang tidak bisa mengatakan huruf dengan jelas atau samar atau selalu mengeluarkan huruf fa`. Jadi seperti ikatan atau kesulitan.
Pengarang Tafsir Adhwa`ul Bayan[2] berkata :
أَظْهَرُ الْأَقْوَالِ فِيْهِ عِنْدِي ـ أَنَّهُ مِنَ الْحُرُوفِ الْمُقَطَّعَةِ فِي أَوَائِلِ السُّوَر،
Pendapat yang paling kuat menurut saya adalah Thaha  termasuk huruf yang terpotong–potong pada permulaan surat.
Tentang Thabib sebagai panggilan Rasulullah  juga, tiada para sahabat atau ulama dulu yang memanggilnya  dengan panggilan thabibi. Istilah ini hanya dari sang penyair.

Keterangan:  Menyebut Rasulullah  sebagai dokter untuk seluruh makhluk tidak pernah dilakukan oleh para sahabat atau ulama salaf dahulu. Pernyataan seperti itu dari penyair ini belaka tanpa mencari dalilnya. Jadi kalimat tersebut baru, boleh dikatakan belum tentu Rasulullah   senang kepadanya. Mungkin juga tidak menyukai panggilan itu.
عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ انْطَلَقْتُ مَعَ أَبِي وَأَنَا غُلَامٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ لَهُ أَبِي إِنِّي رَجُلٌ طَبِيبٌ فَأَرِنِي هَذِهِ السِّلْعَةَ الَّتِي بِظَهْرِكَ قَالَ وَمَا تَصْنَعُ بِهَا قَالَ أَقْطَعُهَا قَالَ لَسْتَ بِطَبِيبٍ وَلَكِنَّكَ رَفِيقٌ طَبِيبُهَا الَّذِي وَضَعَهَا
Dari Abu Rimtsah berkata: Aku berangkat bersama ayahku kepada Nabi  , aku masih anak muda.
Ayahku berkata kepada Nabi , sesungguhnya aku dokter lelaki, tunjukkan barang ini yang ada di punggungmu –maksudnya stempel kenabian.
Rasulullah   bertanya:  Mau apa kamu?
Dia menjawab: Aku potong
Rasulullah   bersabda: Kamu bukan dokter, tapi teman. Dokternya adalah yang meletakkan  stempel itu.[3]
وَقَالَ التِّرْمِذِي حَدِيْثٌ حَسَنٌ غَرِيْبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيْثِ عُبَيْدِ الله بنِ إِيَاد
Imam Tirmidzi berkata: Ini hadits hasan nyleneh (asing atau aneh), kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur Ubadillah bin Iyad.
Karena itu pula Imam Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.



اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَامِسْكِي وَطِيْبِي
Kesejahteraan untukmu, wahai misiku dan haruimanku!
Keterangan: Apalagi wahai misikku, digunakan untuk memanggil Rasulullah e  tiada dalilnya. Jadi terkesan ngawur.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  ياَ مَاحِي الذُّنُوْبِ
Kesejahteraan untukmu, wahai penghapus dosa – dosa.
Komentarku ( Mahrus ali ): Kalimat tersebut syirik besar, sebab yang menghapus dosa hanyalah Allah SWT, Allah SWT. berfirman :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”[4]
Rasulullah   juga pernah berdoa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiran wala yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli maghfiratan min ‘indik warhamni innaka antalghafurur rahim. Ya muqallibal qulub tsabbit qalbi ‘ala dinik
“Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menganiaya diriku dan tidak akan bisa mengampun dosa–dosa kecuali Engkau, ampunilah aku dengan pengampunan  dari-Mu, dan belas kasihanilah aku, sesungguhnya  Engkau  Maha  Pengampun lagi  Maha  belas kasih.”[5]
Jadi menurut hadits dan ayat al-Quran tersebut tidak dibenarkan Rasulullah sebagai penghapus dosa, di mana beliau  sendiri juga minta ampun kepada Allah SWT. Bahkan ada ayat yang menunjukkan bahwa Allah SWT. mengampuni dosa Rasulullah   secara keseluruhan sebagai berikut:


                                                                                            
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا(1)لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.”[6]
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَاحَسَنَ الصِّفَاتِ
Kesejahteraan untukmu, wahai orang yang memiliki sifat baik!

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَاعَوْنَ اْلغَرِيْبِ
Kesejahteraan untukmu, wahai penolong orang asing.[7]
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  أَحْمَدْ يَامُحَمَّدْ
Kesejahteraan untukmu, Ahmad – Muhammad
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  طَهَ يَامُمَجَّدْ
Kesejahteraan untukmu, Thaha – Muhammad.[8]
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَاكَهْفَا وَمَقْصَدْ
Kesejahteraan untukmu, wahai gua dan tempat tujuan.[9]
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَاجَالِي اْلكُرُوْبِ
Kesejahteraan untukmu, wahai pelenyap kesedihan!
Komentar: kalimat tersebut jelas kesyirikan sebab yang menghilangkan kesedihan bukan Muhammad , tapi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[10]
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَاخَيْرَ اْلاَنَامِ
Kesejahteraan untukmu, wahai manusia terbaik
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  ياَبَدْرَ التَّمَامِ
Kesejahteraan untukmu,  wahai purnama kesempurnaan!
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  يَا نُوْرَ الظَّلاَمِ
Kesejahteraan untukmu,wahai cahaya kegelapan![11]
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  ياَ كُلَّ اْلمَرَامِ
Kesejahteraan untukmu, wahai segala harapan!
Komentarku ( Mahrus ali ): Kalimat “wahai segala harapan” pun tidak layak diberikan kepada nabi  sebagai nama panggilannya. Ini suatu pujaan yang melewati batas dan tidak rasional. Karena Rasulullah   sekadar manusia yang lemah sebagaimana  ayat :
وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
“Dan manusia dijadikan bersifat lemah.”[12]
Bahkan beliau sendiri tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya besok. Allah SWT. berfirman:
مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ
“Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul (atau aku tidak akan membikin ajaran yang baru yang berbeda dengan ajaran para Rasul yang lampau ) dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."[13]
خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّ أُمَّ الْعَلَاءِ امْرَأَةً مِنَ الْأَنْصَارِ بَايَعَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهُ اقْتُسِمَ الْمُهَاجِرُونَ قُرْعَةً فَطَارَ لَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ فَأَنْزَلْنَاهُ فِي أَبْيَاتِنَا فَوَجِعَ وَجَعَهُ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ فَلَمَّا تُوُفِّيَ وَغُسِّلَ وَكُفِّنَ فِي أَثْوَابِهِ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللَّهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا يُدْرِيكِ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَكْرَمَهُ فَقُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَنْ يُكْرِمُهُ اللَّهُ فَقَالَ أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ وَاللَّهِ مَا أَدْرِي وَأَنَا رَسُولُ اللَّهِ مَا يُفْعَلُ بِي قَالَتْ فَوَاللَّهِ لَا أُزَكِّي أَحَدًا بَعْدَهُ أَبَدًا حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ مِثْلَهُ وَقَالَ نَافِعُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ عُقَيْلٍ مَا يُفْعَلُ بِهِ وَتَابَعَهُ شُعَيْبٌ وَعَمْرُو بْنُ دِينَارٍ وَمَعْمَرٌ *

Kharijah bin Zaid bin Tsabit berkata, “Sesungguhnya Ummul Ala` wanita Anshar yang berbaiat kepada Nabi  memberitahunya bahwa kaum muhajirin diundi, lalu bagian Utsman bin Madh`un jatuh kepada kami, lalu kami tempatkan di rumah–rumah kami, lalu sakit hingga meninggal dunia. Setelah dimandikan dan dikafani dengan kain kafannya, Rasulullah  masuk, aku berkata: Rahmat Allah SWT. diberikan kepadamu wahai  Abus Sa`ib, aku bersaksi untukmu, sunggguh  Allah SWT. telah memuliakanmu.“
Rasulullah  bertanya, “Darimana kamu tahu, Allah SWT. memuliakannya.”
Aku berkata, “ Siapa yang dimuliakan oleh Allah?
Rasulullah bersabda, “Dia telah meninggal dunia. Demi Allah SWT, aku berharap dia mendapat kebaikan. Demi Allah SWT, aku tidak mengetahui, padahal aku Rasulullah , apa yang akan dilakukan kepadaku.“
Ummul Ala` berkata: Demi Allah SWT, aku tidak akan memuji orang setelah itu.“[14]

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكْ  ياَذاَ الْمُعْجِزَاتِ
Kesejahteraan untukmu, wahai orang yang memiliki beberapa mukjizat.






[1]  Sunan Nasai (2404).
[2] Muhammad al-Amin bin Muhammad bin al-Mukhtar al-Jikuni al-Syinqithi. Editor.
[3] Musnad Ahmad (17038). Sahih. Ia juga dicantumkan dalam kitab Aunul Ma`bud (11/175).

[4] Surat Ali Imran:135.
[5] Muttafaq ‘alaih. Shahih al-Bukhari (834).
[6] Surat al-Fath:1-2.
[7]  Para sahabat tidak pernah menyebut Rasulullah r  dengan kalimat : wahai penolong orang asing.
[8]  Tentang kalimat Thaha, lihat komentarnya dalam bab Assalamu ‘alaika.
[9]  Tiada sahabat atau ulama salaf dahulu yang menyatakan seperti itu, bahkan bisa dikatakan syirik.
[10] Surat Yunus:107.
[11] Tiada sahabat atau ulama salaf dahulu yang menyatakan perkataan seperti itu.

[12] Surat al-Nisa: 28.
[13] Surat al-Ahqaf: 9.
[14] Shahih Muslim (1243).

Dengan Situs Islam di Saudi, Alhamdulillah 101 Orang Masuk Islam Dalam Sebulan


 
Sebuah Markaz Dakwah yang dikelola di daerah Timur Arab Saudi, meyakinkan dalam sebulan lebih dari 100 orang dari non-Muslim masuk agama Islam.
Laporan surat kabar yang dipublikasikan kemarin mengatakan, bahwa dengan sekelompok relawan dari generasi muda mampu menangani situs sosial dan modern dan inovatif mampu mengundang orang-orang non-Muslim. Kantor markas dakwah “Rukni al Hiwari li Ta’rifi al Islam”  yang berpusat di Dammam cabang dari “ Maktab Atta’awuni wal Irsyadi wa Tau’iyatul Jaliat”  ini mampu  menarik sejumlah orang Kristen dan Hindu dan Buddha melalui penggunaan internet.
Direktur sebuah kantor pusat, Ir Maged Osaimi mengatakan ia telah masuk Islam pada bulan Muharram yang lalu .
101 orang dari 33 negara yang berbeda di seluruh dunia, di mana persentase yang baru masuk Islam terdiri dari  Muslim laki-laki 65% dan perempuan 35%,. Agama Kristenlah yang paling banyak dalam presentase tersebut dari jumlah orang yang masuk islam . dan persentase Kristen ke Islam mencapai  61%, dan 16% dari Hindu, dan 1% dari umat Buddha. (Zae/Hr)
Komentarku ( Mahrus ali): 
Itulah urgensinya dakwah kepada ajaran Islam, bukan mengajak kepada liberal, mistik, kristen dan pluralisme. Banyak manfaat untuk menyelamatkan manusia bukan membahayakan mereka  dari kegelapan kekufuran menuju ajaran Islam yang terang benderang. Ia bisa memberi lampu dalam kehidupan dunia yang gelap. Ingatlah firmanNya:
اللّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوُرِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢٥٧﴾
257. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Al Baqarah 257
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.

Kisah wartawan penelusur bakso oplosan daging celeng berujung maut




  Posted by: nahimunkar.com

Pemimpin Banten Pantura Pos kecewa terhadap polisi, baik masalah kematian wartawannya maupun tidak seriusnya dalam mengusut  bakso oplosan daging celeng itu.

Ilustrasi bakso babi_832643875

Pembunuhan wartawan, ilustrasi / ISTIMEWA/GOOGLE IMAGE     babi dan sapi. ilustrasi / herman-salim

    Usni (paman Alvin wartawan Banten Pantura Pos)  melihat luka di wajah dan kepala Alvin seperti luka akibat pemukulan. Ia yakin keponakannya itu menjadi korban pengeroyokan yang berujung maut. Selain luka-lukanya, kecurigaan Usni bertambah karena tiga hari sebelum kematian Alvin, ada empat wartawan lain yang dikeroyok saat mencar informasi tentang bakso oplosan daging sapi dan daging celeng.
    Sebelum meninggal dunia, Alvin diketahui tengah melakukan investigasi tentang informasi daging sapi yang dicampur daging celeng menjadi bakso di sejumlah tempat di Kota Tangerang. Informasi itu didapat dari sejumlah pengakuan pedagang bakso yang mengatakan jika bakso daging sapinya dioplos dengan daging celeng. Bahkan Alvin memiliki sejumlah data lokasi tempat dimana kegiatan yang merugikan masyarakat itu dilakukan.
    “Alvin mengaku sekitar ada tujuh lokasi yang melakukan pengoplosan daging sapi dengan daging celeng, bahkan sebelum di Jakarta Selatan terkuak, hanya media kami yang sering memberitakannya,” kata Mansur Pemimpin Banten Pantura Pos (BPS).
    Mansur, Pemimpin Banten Pantura Pos (BPS)  mengaku kecewa dengan hasil penyelidikan Polres Metro Tangerang yang menyimpulkan korban tewas akibat kecelakaan di Jalan Juru Mudi, Batuceper, Kota Tangerang.
    Padahal, pihak keluarga dan rekan kerja korban melihat mencurigai luka-luka di tubuh korban bukan berasal dari kecelakaan, melainkan luka bekas penganiayaan. Bahkan Kapolres Metro Tangerang, Kombes Wahyu Widada dinilai tidak serius menyelidiki penjualan daging celeng yang dioplos daging sapi menjadi bakso.
    “Bongkar dulu sindikat pengoplosan daging celengnya di sejumlah lokasi di Kota Tangerang. Dengan begitu misteri kematian wartawan kami akan terkuak. Dan investigasi bakso daging sapi yang dicampur dengan daging celeng itu bukan hisapan jempol belaka,” kata Mansur ketika dihubungi Pos Kota, Jumat (14/12) siang.

Inilah beritanya.

***

    Telusuri Bakso Celeng, Wartawan Dibunuh

    JAKARTA – Tiga bulan sebelum kasus daging celeng dioplos daging sapi untuk dijadikan bakso terungkap, seorang wartawan yang mendapat tugas dari redaksinya untuk menelusuri kejadian ini tewas.

    Wartawan itu diduga dikeroyok sekelompok pemuda di Pasar Anyar, Tangerang. Di pasar ini ia mencari tahu tentang maraknya penjualan daging celeng untuk dioplos manjadi bakso.

    Alvin Wahyudi Lakoni, 38, kini sudah tenang di pembaringannya di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Hingga kini, kematian wartawan koran Mediator itu masih berselubung misteri. Kepada keluarga korban, polisi menyebut Alvin tewas akibat kecelakaan. Sedangkan keluarga bersikeras bahwa Alvin dibunuh.

    Usni, paman korban, mengatakan penelusuran informasi penjualan bakso berbahan daging celeng yang dilakukan keponakannya terbukti bukan isapan jempol. Sekarang baru ribut ada bakso dicampur celeng. “Saya berharap polisi menyelidiki kasus kematian Alvin sampai tuntas dan menangkap pelakunya,” ujarnya kepada Pos Kota, Kamis (13/12) malam.

    Dijelaskan Usni, Minggu (23/9) sekitar Pk. 03:30, Alvin berada di Pasar Anyar, Tangerang. Bapak empat anak itu datang untuk meliput secara investigasi setelah menerima informasi penjualan bakso berbahan celeng di beberapa pasar.

    Layaknya wartawan yang meliput, ia menelusuri mencari tahu benar tidaknya informasi yang diterima. Saat bertanya ke sana-sini, timbul pertengkaran dengan sejumlah orang. Cekcok mulut itu berlanjut menjadi pengeroyokan hingga wartawan itu terkapar. Dalam keadaan terluka, ia menghubungi Midun, rekan seprofesi. Tak lama, Midun datang. Melihat koleganya berdarah-darah, Midun melarikannya ke RSUD Kab. Tangerang. Alvin menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit itu seitar Pk. 07:00. Midun melapor ke Polresta Tangerang.

    LUKA PARAH

    Menurut Usni, keponakannya tewas dengan luka parah di wajah dan kepala. Selain lebam di wajah, Alvin juga patah tulang hidung, bibir robek dan luka di kepala yang terus mengeluarkan darah.

    Polisi, sambungnya, mengatakan Usni tewas akibat kecelakaan lalulintas. “Saya tak yakin. Helm dan motornya bersih, tak ada kerusakan bekas jatuh,” ujarnya. “Lagi pula, tak ada luka lecet pada keponakan saya seperti biasanya orang kecelakaan. Cuma wajah dan kepala yang luka.”

    Usni melihat luka di wajah dan kepala Alvin seperti luka akibat pemukulan. Ia yakin keponakannya itu menjadi korban pengeroyokan yang berujung maut. Selain luka-lukanya, kecurigaan Usni bertambah karena tiga hari sebelum kematian Alvin, ada empat wartawan lain yang dikeroyok saat mencar informasi yang sama.

    DIJUAL BEBAS

    Kepada wartawan, Laksmi Suryati, ibu kandung Alvin, mengatakan sejak Juni 2012, anaknya kerap bercerita soal dugaan peredaran daging celeng yang digunakan untuk bahan baku bakso dan dijual bebas.

    “Saya sudah ingatkan dia supaya jangan macam-macam. Saya minta supaya masalah itu diserahkan saja pada rekan kerja yang lain. Tapi dia tetap semangat untuk menelusurinya,” ungkap Laksmi tentang anak semata wayangnya itu.

    Pada Jumat (22/9), Laksmi mengaku mendapat telepon dari anaknya. Alvin berpesan secepatnya memberitahu istri dan anak-anaknya untuk mendoakan keselamatannya. “Anak saya juga bilang ada yang mau memberinya sejumlah uang agar berhenti menelusuri informasi itu. Tapi anak saya tak mau,” ungkapnya. Tak lama, ia mendapat kabar anaknya dibawa ke RSUD Tangerang karena jatuh dari motor.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Wahyu Widada, mengatakan kasus itu sudah diselidiki dan sejauh ini hasilnya menunjukkan wartawan Alvin tewas akibat kecelakaan lalulintas. “Kasusnya sudah ditangani Satlantas. Sejauh ini, laporannya kecelakaan lalulintas karena ada saksi-saksi yang menyebutkan korban mengalami,” ungkapnya.

    Meski begitu, menurut Kombes Wahyu, semua kesaksian akan ditampung, termasuk saksi yang tak mengarah pada kecelakaan. “Buat kami tak ada masalah untuk menyelidikinya,” ujarnya. (deny/maryoto) (Pos Kota) Jumat, 14 Desember 2012 05:12:19 WIB

***

    Kematian Wartawan Akan Terungkap

    Usut Pengoplosan Daging Celeng dan Sapi Untuk Jadi Bakso

    TANGERANG (Pos Kota) – Masih misteriusnya penyebab kematian Alvin Wahyudi Lakoni, 38, disesalkan pimpinan Banten Pantura Pos, tempat korban jadi wartawan. Terlebih Alvin meninggal dunia ketika sedang melakukan investigasi terhadap penjualan daging celeng yang dioplos daging sapi menjadi bakso.

    Ada dugaan Alvin tewas karena dianiaya sekelompok lelaki di Pasar Anyar Tangerang. Namun oleh polisi kematian wartawan tersebut karena kecelakaan lalulintas.

    Mansur, Pemimpin Banten Pantura Pos (BPS)  mengaku kecewa dengan hasil penyelidikan Polres Metro Tangerang yang menyimpulkan korban tewas akibat kecelakaan di Jalan Juru Mudi, Batuceper, Kota Tangerang.

    Padahal, pihak keluarga dan rekan kerja korban melihat mencurigai luka-luka di tubuh korban bukan berasal dari kecelakaan, melainkan luka bekas penganiayaan. Bahkan Kapolres Metro Tangerang, Kombes Wahyu Widada dinilai tidak serius menyelidiki penjualan daging celeng yang dioplos daging sapi menjadi bakso.

    “Bongkar dulu sindikat pengoplosan daging celengnya di sejumlah lokasi di Kota Tangerang. Dengan begitu misteri kematian wartawan kami akan terkuak. Dan investigasi bakso daging sapi yang dicampur dengan daging celeng itu bukan hisapan jempol belaka,” kata Mansur ketika dihubungi Pos Kota, Jumat (14/12) siang.

    Sebelum meninggal dunia, Alvin diketahui tengah melakukan investigasi tentang informasi daging sapi yang dicampur daging celeng menjadi bakso di sejumlah tempat di Kota Tangerang. Informasi itu didapat dari sejumlah pengakuan pedagang bakso yang mengatakan jika bakso daging sapinya dioplos dengan daging celeng. Bahkan Alvin memiliki sejumlah data lokasi tempat dimana kegiatan yang merugikan masyarakat itu dilakukan.

    “Alvin mengaku sekitar ada tujuh lokasi yang melakukan pengoplosan daging sapi dengan daging celeng, bahkan sebelum di Jakarta Selatan terkuak, hanya media kami yang sering memberitakannya,” kata Mansur.

    Tak hanya itu, beberapa menit sebelum ditemukan menjadi korban kecelakaan, Istri Alvin sempat meminta korban segera pulang kerumah. Namun korban pun mengatakan akan terlambat sampai di rumah karena ada seseorang bos daging yang ingin bertemu dengan Alvin. Bahkan istri Alvin meminta agar ditemani oleh rekan kerja yang lain.

    “Kata istrinya Alvin mengaku dihubungi oleh pria tak dikenal yang mengaku sebagai bos daging. Pria tersebut mengatakan akan memberikan uang dan menghentikan investigasi tersebut,” ujarnya.

    Dimata pimpinannya, Alvin dikenal tak kompromi soal informasi bakso daging sapi yang dicampur daging celeng. Bahkan Alvin langsung menegur pedagang bakso untuk segera menghentikan kecurangan tersebut. Dan Munir pun sangat mendukung Alvin untuk membongkar sindikat tersebut.

    “Sebagai umat muslim, saya pun geram dengan kecurangan ini. Dan saya akan terus memperjuangkan apa yang diperjuangkan oleh Almarhum,” kata Munir.

    Untuk itu dirinya berharap Polres Metro Tangerang serius melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya. Sehingga tak ada lagi masyarakat yang dirugikan. “Ini kejahatan terorganisir. Daging celeng itu dibawa menggunakan bus dari Jambi dan Lampung, setelah sampai di PO bus, akan ada orang yang mengambil bungkusan daging celeng itu,” ungkapnya. (C3) poskotanews.com, Sabtu, 15 Desember 2012 05:33:59 WIB

(nahimunkar.com)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Begitulah risiko orang yang mengungkap kebenaran bukan membiarkan kesalahan, dia harus mengorbankan nyawanya bukan saja hartanya. Bila  dia muslim bukan kafir lalu bertujuan untuk menyelamatkan kaum muslimin dari makanan yang di haramkan itu, maka dia termasuk  mati dijalan Allah bukan dijalan setan. Ingatlah ayat:

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya), ahzab 23
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.

Minggu, Desember 30, 2012

Hadis - hadis populer tapi lemah ke 35




مَا مِنْ مَيِّتٍ يُقْرَأُ عِنْدَهُ يس إِلاَّ هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ

[10]. "Artinya: Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza') melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya".

Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I:188. Dalam sanad hadits ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa'i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadits. Kata Abu 'Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadits. [Periksa: Mizanul I'tidal IV: 90-91] Kasyful khofa 390/2

Penjelasan.

Abdullah bin Mubarak berkata: Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadits-hadits tentang fadhilah surat-surat tertentu). Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata: Semua hadits yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu SEMUA HADITS TENTANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Al-Qur'an) dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur'an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur'an. [Periksa: Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha'if, hal. 113-115]


Asyraqal kaunu





أَشْرَقَ الْكَوْنِ   
Asyraqal kaunu
Alam telah cemerlang


أَشْرَقَ الْكَوْنِ ابْتِهَاجًا           بِوُجُوْدِ الْمُصْطًفَى اَحْمَدْ
وَلِأَهْلِ الْكَوْنِ أُنْسُ              وَسُرُوْرٌ قَدْ تَجَدَّدْ
Alam telah cemerlang dengan gembira karena adanya  Muhammad yang terpilih
Dan penghuni dunia bergembira  terus menerus.

Keterangan: Dan penghuni dunia bergembira terus menerus . Kalimat tersebut tidak benar karena secara kenyataan penghuni dunia ketika Muhammad di utus memeranginya bahkan terjadi peperangan yang sengit. Allah SWT. berfirman :
وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا ءَابَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى ءَاثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ
“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka."[1]
Jadi orang–orang yang mewah malah memusuhi Rasulullah  dan tidak mau beriman. Dalam ayat lain dijelaskan:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.”[2]
فَاطْرَيُوا يَاأَهْلَ الْمَثَانىِ           فَهَزَارُ الْيُمْنِ غَرَّدْ
وَاسْتَضِيْئُوا بِجَمَالٍ              فَاقَ فىِ الْحُسْنِ تَفَرَّدْ
Bergembiralah wahai ahli gitar, getar keberkahan tetap bernyanyi

Dan  mintalah sinar dengan keindahan yang menyendiri – tiada duanya.

Keterangan: Rasulullah  memiliki keindahan yang sangat dan tiada duanya.
وَلَنَا الْبُشْرٰى بِسَعْدٍ              مُسْتَمِرٍّ لَيْسَ يَنْفَدْ
حَيْثُ أُوْتِيْنَا عَطَاءً               جَمَعَ الْفَخْرَ الْمُؤَبَّدْ
فَلِرَبِّى كُلُّ حَمْدٍ                جَلَّ أَنْ يَحْصُرَهُ الْعَدْ
إِذْ حَبَانَا بِوُجُوْدِ الْمُـ           ـصْطَفَى الْهَادِى مُحَمَّدْ

Kita memiliki kegembiraan dengan kebahagaiaan yang terus menerus dan takkan habis
Kita diberi suatu pemberian yang mengumpulkan kebanggaan abadi
Bagi Tuhanku pujaan, yang tidak bisa dihitung
Karena Allah telah memberi hadiah kepada kita dengan Ahmad yang terpilih dan penunjuk jalan
يَا رَسُوْلَ اللهِ أَهْلاً              بِكَ إِنَّا بِكَ نَسْعَدْ

Wahai Rasulullah! Selamat datang untukmu, sesungguhnya kita karena kamu  bahagia.

Keterangan: Penyair disini bertawasul yang bid`ah dengan Rasulullah  dan tiada tuntunannya  kecuali dari hadits lemah, apalagi bertawasul setelah wafatnya.
وَبِجَاهِهْ يَا الِهٰىِ           جُدْ وَبَلِّغْ كُلَّ مَقْصَدْ

Dan dengan kedudukan Rasulullah , wahai Tuhanku! Bermurahlah dan setiap harapan jadikan tercapai.

Keterangan: Tawasul dengan kedudukan Rasulullah  bid`ah dan tiada sahabat atau ulama salaf dahulu yang menyatakan seperti itu. Lakukanlah amaliah yang berdalil. Tiada sahabat yang didatangi oleh Rasulullah , begitu juga para istrinya. Jadi kedatangan Rasulullah  pada suatu majelis khurafat tiada dalilnya.
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ
“Dan sungguh  aku telah meninggalkan  sesuatu yang kamu tidak akan sesat bila kamu berpegangan kepadanya yaitu kitabullah.”[3]
Rasul bersabda dalam hadits lain:
 أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ *
“Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah, mendengarkan dan taat sekalipun kepada budak Habasyah. Sesungguhnya orang di antaramu yang hidup setelah aku akan melihat pertentangan pendapat yang banyak. Karena itu peganglah sunnahku dan khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Pegangilah dan gigitlah dengan gigi geraham. berhatilah  terhadap perkara baru  Sesungguhnya tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat.”[4]  Sebagian ulama ada yang melemahkan hadis itu.
Allah berfirman :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.”[5]
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
“Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.”[6]
وَاهْدِنَا نَهْجَ سَبِيْلِهْ               كَىْ بِهِ نَسْعَدْ وَنُرْشَدْ
رَبِّ بَلِّغْنَا بِجَاهِهْ                فىِ جِوَارِهِ خَيْرَ مَقْعَدْ

Tunjukkan kami kepada jalannya, agar kami berbahagia dan mendapat bimbingan dari padanya
Wahai Tuhanku, dengan kedudukannya  berilah kita bisa bertetangga dengan beliau sebagai tempat duduk yang baik.

Keterangan: Sang penyair kali ini juga bertawasul dengan kedudukan Rasulullah   yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat beliau.

وَصَلاَةُ اللهِ تَغْشٰى               أَشْرَقَ الرُّسْلِ مُحَمَّدْ
وَسَلاَمٌ مُسْتَمِرُّ                  كُلَّ حِيْنِ يَتَجَدَّدْ

Shalawat Allah  semoga menyelimuti  Rasul yang paling utama  Muhammad
Dan salam yang terus menerus setiap masa.



[1] Az zuhruf 23
[2] Attahrim 9
[3]  Muttafaq ‘alaih.
[4] Sunan Abi Dawud  / Assunnah /4607. Darimi /Muqaddimah /95
[5] As shoffat 156-157
[6]  Al Qalam  37-38