Selasa, Juli 05, 2011

Seribu Lebih Warga Yahudi Tahlilan di Makam Nabi Yusuf


Selasa, 05 Juli 2011 | 09:11 WIB

Peziarah di Makam Nabi Yusuf
TEMPO Interaktif, Nablus - Tradisi ziarah kubur dan tahlilan tidak hanya berlaku di kalangan muslim. Sekitar 1.300 warga Yahudi dari Sabtu malam hingga Ahad subuh lalu berziarah dan menggelar tahlilan di Makam Nabi Yusuf di Kota Nablus, Tepi Barat.

Acara ziarah sekaligus doa bersama itu sebagai peringatan wafatnya Nabi Yusuf. Sudah menjadi tradisi, orang Yahudi selalu memperingati haul para nabi dan pemuka agama mereka. Peringatan itu berlangsung dua bulan setelah seorang keponakan menteri Israel dari Partai Likud terbunuh di Hebron.

Israel menerjunkan sekitar 1.000 tentara dan polisi untuk mengamankan acara itu. Namun seorang polisi veteran di lokasi makam meragukan aparat keamanan dapat mengendalikan situasi
Rasanya kami tidak yakin dapat menjamin keamanan karena  dari sekarang orang ingin berdoa di makam itu, katanya.

Militer Israel akan memperketat keamanan di sekitar kuburan Nabi Yusuf setelah mengizinkan orang-orang berziarah ke sana.
Ini soal kebebasan beribadah, ujar seorang pejabat Komando Pusat IDF (Pasukan Pertahanan Israel).

Pengamanan pada acara tahlilan akhir pekan lalu itu saja mencapai radius tujuh kilometer.

Komentarku ( Mahrus ali )

    Acara haul tidak terkira begitu menyenangkan masarakat Indonesia  sebagaimana kaum yahudi juga asyik dengan ritual itu . Ini suatu yang aneh , mengapa kaum Yahudi kok begitu antusias kepada acara haul, dan tidak mau dengan ajaran yang sungguh  dari Allah yaitu mengikuti ajaran Islam . Begitulah manusia  anti pati dengan ajaran puritan lalu ngefan sekali dengan ajaran bid`ah – anti dengan kebenaran dan gemar dengan kesesatan , lihat saja ayat sbb :
لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.[1]
Bila orang yang menyampaikan itu artis di terima dengan baik dan antusias , Tapi bila yang menyampaikan itu para rasul , maka akan di bunuh dan di bohongkan . Itulah hal yang di luar dugaan tapi realita. Allah berfirman :
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ(87)
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?[2]
 Ajaran para rasul di tolak , dan ajaran setan seperti haul , tingkepan , hari ke satu sampai ke tujuh setelah kematian atau merayakan hari kelahiran malah di budayakan sekalipun menelan biaya yang tidak sedikit . Lihat  ayat sbb :
بَلْ يُرِيدُ اْلإِنْسَانُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ
Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.[3]
Rasulullah SAW  bersabda :
إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ أُمَّتِي كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا فَجَعَلَتِ الدَّوَابُّ وَالْفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيهِ فَأَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ وَأَنْتُمْ تَقَحَّمُونَ فِيهِ
Sesungguhnya  perumpamaan ku dan umatku  laksana  seorang lelaki yang  menghidupkan api ,lalu laron – laron  dan serangga – serangga  berjatuhan kepadanya  . Aku pegang tempat ikatan sabukmu  , sedang kamu mau masuk ke dalam api . [4] 




[1] Zukhruf 78
[2] Al baqarah 87
[3]  Al Qiyamat  5
[4]  Muttafaq alaih  , Muslim 2284 Tafsir Qurthubi  122/14 .  Tafsir Ibnu Katsir  405/2 . Addurrul mantsur  160/2 Syarah kitabut tauhid  303/1  Bukhori 2379/5 Mustadrok  643/4 Muslim  1790/4 Tirmidzi 154/5 Mushonnaf  Ibnu Abi Syaibah 309/6

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. aku orang ngerti, kok yahudi Tahlilan apakah juga mereka baca Lailaa ha Illallaah, atau mengucap apa ? apakah hanya kemiripan saja, kayanya hampir semua umat cinta sama kuburan dianggap mbawa berkah, aku nggak ngerti kok diberikan akal sehat pada mencintai sama orang yang sudah mati, padahal dikuburan hanyalah tempat mayat yang sudah tak memiliki kekuatan apapun, disangkanya orang mati bisa menolongnya, "wala tusmiul mauta, walaa tusmi`ushummad u`aa a wallau mudbiriina(orang yang sudah mati tidak lagi bisa mendengar dan berbicara, kendatipun apapun yang kau minta, bahkan bisa jadi kau menyimpang sesat.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan