Jumat, Juli 08, 2011

Masa sesatku

Membangun Kubah

Kubah 

 

Banyak kuburan para wali di jawa yang menggunakan kubah , bahkan dari kuburan kalangan ulama juga ada  yang menggunakan kubah . Malah ada yang lima tahun yang lalu tidak berkubah , lalu masarakat sendiri yang membikin kubah untuk tokohnya yang meninggal dunia . Setelah itu , kuburannya di bangun ,di kasih tegel yang sangat halus , berkaca  dan ber variasi warna dan lukisannya  , tak ubahnya seperti istana kecil atau villa . Saya yakin tokoh itu ketika hidupnya tidak memiliki kamar seperti itu , tapi setelah mati buatkan oleh masarakat setempat bangunan  semegah itu . Itu sebetulnya langkah yang tidak rasional . Kalau masarakat berniat untuk menyenangkan kiyai atau tokohnya   , mestinya di lakukan ketika masih hidup , rumahnya di renovasi , kamarnya di perbaiki , vasilitas airnya di cukupi dll .  terkadang waktu hidupnya  ajaran  kiyai di tentangi , bahkan tidak di terima, kiyai  mengadakan pengajian tapi sedikit sekali masarakat yang mau mendengarkan  wejangannya .
Anehnya setelah dia meninggal dunia , mereka baru memperbaiki kuburannya , membangunnya . Hal ini tidak hanya di jawa tapi diluar jawa seperti 
 
Cungkup makam dari ulama Haji Jamaluddin (Surgi Mufti) di Banjarmasin.
Kubah Surgi Mufti adalah makam dari seorang ulama bernama Haji Jamaluddin yang pernah menjadi mufti di Banjarmasin dan mendapat gelar Surgi Mufti. Kubah berasal dari bahasa Arab "qubbah" yaitu cungkup makam. Makam ini terdapat di Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.

Bahkan  di sunan giri itu , cungkupnya sangat bagus , ukirannya yang menakjubkan , jarang sekali orang sekarang yang bisa membuat seperti itu . Saya yakin bila  dulu yang membangun cungkup sunan giri bukan bupati , saya kira tidak akan mampu karena biayanya sangat besar . Bahkan ada ular naganya . terlintas dalam hati saya , apakah yang membikin cungkup sunan Giri itu orang cina , kok pakai ular naga segala di pintu gerbangnya . Begitu juga ketika akan masuk ke makam . Jatinya sangat kuat dan tidak ada yang keropos mulai dulu hingga sekarang .
Plitur emasnya  juga sangat kuat dan saya tidak mengerti apakah diadakan pengecatan ulang atau tidak . Saya lihat sejak dulu tetap aja  catnya seperti itu . Di dalam kubah itu marmer yang mahal dan besar sekali . Ada permata  segenggam di pintu akan masuk makam sunan berwarna hijau yang harganya sangat mahal  , sama dengan mimbar di masjid Giri . Saya  sendiri tidak ambil pusing untuk mengetahui siapakah yang membuatnya . tapi yang jelas saya tahu sampai sekarang masih bagus – bagus.
Sebetulnya kubah – kubah untuk kuburan siapapun tidak diperkenankan dan harus di robohkan , sebab membikin masarakat awam tertarik , mengagungkan , dan sarana  kesyirikan . Sebab masarakat ini , jarang yang selamat dari musibah , bila  dalam keadaan aman , tentram ,  mereka  terkadang menyempatkan pergi ke sana , apalagi waktu tertimpa musibah . Kuburanlah sebagai solusi untuk melenyapkan musibah , paling tidak  dibuat tangga untuk menuju kepada Allah , katanya sebagai perantara nya . Inilah yang tidak diperkenankan  , sebab Allah akan senang kepada hambaNya  yang mohon langsung dan tiada sariat perantara wali yang meninggal waktu berdoa itu . Allah berfirman :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللهِ  إِنْ أَرَادَنِيَ اللهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.[1]
Dalam suatu hadis di jelaskan :
نَهَى رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
  Rasulullah  saw,  melarang melepa ,duduk atau membangun kuburan [2]
Bahkan di suruh untuk dirobohkan sebagaimana  hadis sbb:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّه عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ لَعَنَ اللهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا قَالَتْ وَلَوْلاَ ذَلِكَ لَأَبْرَزُوا قَبْرَهُ غَيْرَ أَنِّي أَخْشَى أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا *
Aisyah ra  dari Nabi saw bersabda : Semoga Allah  melaknat Yahudi dan Nasroni ,mereka menjadikan kuburan Nabi – nabinya  sebagai masjid .
Aisyah ra berkata :”Seandainya bukan karena itu ,niscaya mereka meninggikan kuburan Nabi saw ,hanya  saja aku hawatir di jadikan masjid “. [3]
أَنَّ عَائِشَةَ وَعَبْدَاللهِ  ابْنَ عَبَّاسٍ قَالاَ لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ لَعْنَةُ اللهِ  عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا
Sesungguhnya  Aisyah dan Ibnu  Abbas  berkata : “Ketika  Rasul  sakit parah menaruh kain bergaris  dari bulu  di wajahnya . Bila  nafasnya sesak , beliau membuka  wajahnya lalu  bersabda : “ Semoga Allah mela`nat  kaum Yahudi dan Nasrani . Mereka membikin masjid di atas kuburan  para nabinya ,”   Rasul  menyatakan  sedemikian untuk  berhati – hati dari perbuatan mereka [4]

عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ اْلأَسَدِيِّ قَالَ: قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: أَلاَ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ, وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ .حَدَّثَنِي حَبِيبٌ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ,وَقَالَ: وَلاَ صُورَةً إِلاَّ طَمَسْتَهَا .
Abul Hayyaj Al asadi berkata : “ Ali bin Abu  Tholib ra berkata kepadaku : “ Aku mengutus kamu sebagaimana   Rasulullah  saw,   mengutus aku , bila ada  patung  hancurkan , bila ada kuburan yang tinggi ratakan dengan tanah .  Menurut  riwayat lain dengan sanad sama  ada tambahan :  Bila ada gambar  , hapuslah .[5]
  Ada  orang yang mengatakan boleh membangun kuburan para wali atau Nabi SAW .
Saya katakan : Itu omongan yang tidak berlandaskan kepada dalil , itu sekedar omongan orang awam tiada ulama yang berkata  seperti itu dalam kitab – kitab yang mu`tabar . Boleh jadi di seluruh kitab – kitab yang saya miliki.
Ada pertanyaaan di sampaikan kepada komisi fatwa Saudi sbb:

S. Orang yang mengantar orang syirik ke kuburan berkubbah  untuk mengelilingi disana atau mendatangi selametan apakah dia musrik  atau sekedar melakukan dosa .  Sebab orang yang pergi adalah ayah atau ibu . Bila tidak mau , maka salah satunya akan marah ?
J. Tidak diperkenankan  seseorang untuk mengantarkan orang lain ke kubbah atau menghadiri selamatan disana yang di didirikan untuk  kuburan itu . Bila melakukan  seperti itu ber arti melakukan dosa . Sebab ia termasuk menolong perbuatan ma`siat sekalipu  yang berangkat kesana adalah ayah atau ibunya .  Rasulullah SAW bersabda :
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ.
Tidak diperkenankan taat kepada mahluk untuk masiat kepada kholiq ( Allah yang menciptakan ) . [6]
Saya katakan : Hadis tsb sahih sanadnya kata al hakim dan Adz dzahabi . Al bani berkata : benar begitu bila Al Hasan mendengar dari Imran sebab Al Hasan itu mudallis . Al haitami berkata dalam kitab  Majmauz zawaid 226/5 , perawi perawi Ahmad adalah perawi sahih Bukhori . [7]
Hadis itu juga didukung oleh ayat :
وَوَصَّيْنَا اْلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(8)
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.[8]
8263
Ada pertanyaan yang disampaikan kepada komisi fatwa Saudi sbb:
Ada orang yang berpegangan kepada kubbah hijau diatas kuburan Rasulullah SAW di Medinah  untuk memperbolehkan membangun kubbah untuk kuburan orang – orang saleh . Apakah diperkenankan argumentasi itu  , atau bagaimanakah menjawabnya ?
J. Tidak diperkenankan argumentasi seperti itu untuk memperkenankan mendirikan kubah di kuburan orang saleh , sebab orang – orang membangun kubah diatas kuburan Rasulullah SAW itu juga di haramkan  sebab bertentangan  dengan hadis sbb:
عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ اْلأَسَدِيِّ قَالَ: قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: أَلاَ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنْ لاَ تَدَعَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ, وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ .حَدَّثَنِي حَبِيبٌ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ,وَقَالَ: وَلاَ صُورَةً إِلاَّ طَمَسْتَهَا .
Abul Hayyaj Al asadi berkata : “ Ali bin Abu  Tholib ra berkata kepadaku : “ Aku mengutus kamu sebagaimana   Rasulullah  saw,   mengutus aku , bila ada  patung  hancurkan , bila ada kuburan yang tinggi ratakan dengan tanah .  Menurut  riwayat lain dengan sanad sama  ada tambahan :  Bila ada gambar  , hapuslah .[9]
begitu juga hadis larangan melepa kuburan . Perbuatan orang – orang yang di haramkan tidak boleh dibuat landasan  untuk menghalalkan keharaman yang lain .  Dan tidak diperkenankan menentang Rasulullah SAW karena perkataan atau perbuatan orang . sebab  Rasulullah SAW yang menyampaikan ajaran dari Allah dan harus ditaati  dan jangan sampai menentang perintahNya . Allah berfirman :
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
 Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah;( Al Hasyr 7 )
 Membangun kuburan itu termasuk sarana kesyirikan . jadi pintu kesyirikan harus di tutup.
Di Saudi , saya tidak pernah melihat kuburan yang di beri bunga . Di Sana kuburan para sahabat  saja  , tiada yang membikin cungkup , atau rumah kecil seperti  kuburan Sunan . Kuburan Hamzah  yang termasuk tentara di Perang Uhud yang mati syahid disana dibiarkan begitu saja  tanpa di beri  lampu , selambu , kain putih di nisannya  , tanpa di lepa , di bangun , di ukir sebagaimana  layaknya  kuburan wali songo . Pada hal tingkatan wali songo dengan para sahabat jauh sekali seperti antara Jakarta dan Mekkah al Mukarromah atau antara Tokyo dan Péking  di RRT atau seperti bumi dan Arasy yang tertinggi .
Kuburan Hamzah bin Abd Muttholib – paman Rasulullah SAW tanpa nisan tapi cukup batu sebagai tandanya . Bahkan  kuburan para nabi pun di biarkan dan tiada yang merawat . Karena   para nabi dulu tidak pernah memerintah kepada pengikutnya untuk membersihkan kuburan , melépa, memberi lampu , selambu kepadanya . Tiada orang yang memahami di manakah kuburan nabi Nuh , Yunus , Dzul kifli , bahkan kuburan para sahabat pun jarang yang di ketahui .
Kisah :
Bagi orang yang mau tirakatan di dalam makam Sunan Giri , harus punya surat – surat yang lengkap, karena juru kuncinya meminta begitu.
Saya waktu masih kabur dan ajaran saya masih ikut – ikutan apa kata kiyai atau guru atau orang tua dan teman  pernah tirakat di sana  empat puluh hari , tapi hanya sialan  saja yang saya dapatkan . Saya sampai kurus , dan banyak keluarga saya yang mengatakan saya kurus. Bahkan saat itu , yang akrab dengan saya adalah orang yang setengah senténg . Maksudnya orang yang suka berjaga malam dan sering berdekatan   dengan kuburan . Pada hal orang tsb pernah tertangkap berzina dengan bakul tapé  lalu di suruh  menyapu di desa Sidomukti  Giri  Gresik . 
Dia pernah bilang pada saya , kalau malam – malam  atau tengah malam , kamu tetap dikuburan  sini biasanya ada suara gemrincing  ya`ni suara kuda yang di kalungi dengan banyak kelintingan  atau bel . Itu sebetulnya bukan kuda sungguhan tapi dari kuda jin.
Saya hanya  bilang masak !
Dia bilang : Ini benar .
Saya tidak mau bantahan  dalam hal ini dan memang saya sendiri saat itu masih selihur . Ya`ni orang ngerti , tapi ilmunya tidak di pakai , lalu ingin bertemu dengan  raja jin bernama Abu Yusuf , lalu saya akan  bisa minta kepadanya  dana besar atau  beberapa  keistimewaan yang biasanya di tampakkan oleh gus – gus itu .
Ternyata  hanya setan yang memperlakukan saya seperti itu , dan bikin malu saja . Pamor saya rusak , dimana banyak orang – orang Muhammadiyah di Giri menjagokan saya   , ya`ni menomer satukan saya , ternyata mereka  tambah lari dan menganggap saya sesat. Inilah balasan orang yang tidak menjalankan ilmu hadis tapi ikut dengan fatwa gus – gus dan mbah – mbah yang koyo kramat  tapi bukan kramat . Keramatnya  karena di bantu oleh jin atau Iblis.
Orang yang setengah senténg tadi   sampai tua tidak punya istri dan perokok berat . Kesenangannya  mengail ikan. Tirakat empat puluh hari di makam Sunan Giri itu merugikan keluarga saya , membuang waktu , tubuh saya rusak , nama saya  hancur  dan hampa  , tiada faedah yang saya dapatkan. Untungnya saya tidak mati saat itu . Bila  mati sa at itu , saya termasuk ahli bid`ah dan akan digiring kelak bersama ahli bid`ah dan ini yang paling memalukan. Al hamdulillah saya masih hidup , dan akan saya  bertobat dan tidak akan tirakat lagi di sunan – sunan apalagi kuburan lainnya .
Untuk kuburan Rasulullah SAW memang di tinggikan , bahkan konon bagian bawah kuburan di kelilingi dengan besi yang sangat kuat  sehingga  bila ada orang jahat yang mau mengambil jasad Rasulullah SAW dari bawah tidak akan mampu .




[1] Az zumar 38
[2] HR Muslim 870. , Tirmidzi  / Jenazah /1052 . Nasai /Jenazah / 2028,2027
[3] HR Bukhori 1330
[4] Muttafaq alaih
[5] HR Muslim  969
[6] Lajnah da`imah lil buhuts al ilmiyah wal ifta` assa`udiyah 5741
[7] Assilsilatus sahihah 178/1
[8] Alankabut 8
[9] HR Muslim  969
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Afwan ustadz. mohon antum kunjungi website resmi langitan yang menyoroti antum. berikut link nya:

    http://langitan.net/?p=1222

    BalasHapus
  2. Situs langitan dalam hal kisah tentang ane copas dari situs lain yang suka dusta, gak jujur Gan, menyesatkan umat . Mestinya bertanya kepada gue dulu atas kebenaran atau kekeliruan kisah itu , sehingga tidak ikut arus kedustaan .

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan