Sabtu, Juli 09, 2011

Jawabanku untuk KH Bisyri Musthofa

 

كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Sebagian  bidah itu sesat ? 

 

Menurut pemahaman saya dari artikel KH Bisri Musthofa kalimat tsb di artikan  sebagian bid`ah sesat  dan ada bid`ah hasanah .

Anehnya  tiada  hadis yang menyatakan bahwa adanya bid`ah hasanah dan dalam al quran pun tidak di jumpai bid`ah hasanah . Kalau  kull bid`ah dholalah di artikan hanya sebagian bid`ah yang sesat , lalu apakah juga berlaku  terhadap hadis sbb :

. مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak *    Muttafaq alaih  dari Aisyah 

Bertentangan pula dsengan hadis :
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ *
Barang siapa yang menjalankan sesuatu yang tidak cocok dengan urusan kami maka tertolak .  

Apakah masih anda  katakan sebagian bid`ah saja yang tertolak dan sebagian bid`ah lagi  di terima bahkan di anjurkan . Lalu mana dalilnya  ada  bid`ah yang di terima  atau  di anjurkan ? Dalam al quran  hanyalah ada perintah ittiba sebagaimana  ayat :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[1]

Di ayat lain di jelaskan :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوُلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi mereka yang mengharap Allah dan hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Asy-Syaikh As-Sa’di : “Contoh yang baik adalah Rasulullah r. Orang yang mengambil suri teladan darinya berarti telah menempuh suatu jalan yang akan menyampaikan kepada kemuliaan Allah I. Inilah jalan yang lurus.”
Al-Imam Al-Barbahari : “Ketahuilah –semoga Allah I merahmatimu–, sungguh tidaklah muncul kezindiqan, kekufuran, keraguan, bid’ah, kesesatan, dan kebingungan dalam agama kecuali akibat ilmu kalam, ahli ilmu kalam, debat, berbantahan, dan perselisihan.” (Syarhus Sunnah, hal. 93)





[1] Ali imran 31
Artikel Terkait

17 komentar:

  1. SEKIRANYA BELUM ADA YANG BERENCANA MEMBANTAH SUBHAT BUKU "SEJARAH BERDARAH SEKTE SALAFI WAHABI",MK SAYA INSYAALLAH PASTI MENYARANKAN ANTUM UNTUK MEMBUAT BUKU BANTAHANNYA.KARENA PERCAYA DG ILMU ANTUM.TP SAYA DENGAR SUDAH ADA YANG BERMAKSUD MEMBUAT BUKU BANTAHANNYA,WALHAMDULILLAH.

    BalasHapus
  2. aslkm..
    salam kenal, sya pendatang baru..
    Untuk mas agung, buku bantahan yang antum maksud sdh ada yang buat.. ini linknya..
    http://bantahansalafytobat.wordpress.com/2011/06/10/jawaban-ilmiah-terhadap-buku-sejarah-berdarah-sekte-salafi-wahabi/

    BalasHapus
  3. Opooooo...iki...?? senengane kok ngurusi Bid'ah. Kita yang sering baca Qur'an jaman sekarang apa gak bid'ah? Soalnya nabi kita juga gak pernah tuh menyuruh Sahabat untuk menjilid Qur'an, apa lagi yang seperti jaman kita ini. kalau tidak mau dibilang bid'ah apa kita mau baca Qur'an di pelepah kurma, bebatuan... saya masih mengikuti bid'ah itu...

    BalasHapus
  4. Untuk penjilidan atau pembukuan al Quran , maka lihat saja artikel sbb : Pembukuan al quran
    06 Jan 2011 di blog ini . Paling cepat untuk ke sana melalui searc diatas. Ketiklah kalimat yang kamu maukan disana nanti akan di tayangkan bab mana yang kamu maukan.

    BalasHapus
  5. ngeblog tuh termasuk bid'ah gak ya....

    BalasHapus
  6. NGeblok itu alat untuk menyampaikan ajaran bid`ah atau sunnah . Ia bisa di buat sarana untuk menyesatkan orang atau meluruskannya . Jadi bukan ajaran . Yang termasuk bid`ah adalah menambah ajaran atau merobahnya .Bacalah lagi
    MANTAN KYAI NU: Boleh bid`ah dalam masalah ibadah ?
    10 Jul 2011
    MANTAN KYAI NU: Kesesatan LBMNU Jember ke dua puluh lima
    10 Jul 2011
    MANTAN KYAI NU: CD pengajian mantan kiyai NU H Mahrus ali
    16 Mei 2011

    BalasHapus
  7. ah benar tidaknya hanya allahlah yang tau..
    ga usah sewot mas brow..
    anda juga manusia biasa seperti orang yang anda tuduh bid'ah, anda juga punya segudang kekurangan, manusia ga ada yang sempurna.. kita itu tempatnya salah dan lupa..
    Allah menjanjikan barang siapa yang berjuang dijalan Allah, maka Allah akan mengharumkan namanya didunia dan diakhirat, walaupun orang itu sudah wafat.
    buktinya Banyak para Ulama yang mengamalkan amalan yang dianggap bid'ah oleh sampean yang namanya harum, walaupun Ulama tersebut sudah wafat. Tapi dari kalangan orang-orang macem ente kagak ada tuh.. klopun ada cuma dikit kali..

    BalasHapus
  8. Telah kami jawab dengan memuaskan , lihat diblog dengan judul : Harum di mata ahli bid`ah , bangkai busuk di mata ahli hadis...
    22 Jul 2011

    BalasHapus
  9. Untuk Saudaraku M Makinudien AR Kalau bid'ah sdh tdk ada di muka bumi ini(sebgmn antum ikrarkan diakhir tulisan antum),kami akan berhenti dari perkara ini ,untuk baca tulis Al-Qur'an sdh ada dizaman Rasululloh jadi bukan bid'ah, justru hadits yg tdk boleh ditulis saat itu ,dan memang zaman para sahabat luar biasa hapalannya ,jadi tdk perlu membaca,tdk seperti umat khalaf ,yg dgnnya kita bisa ambil manfa'at.
    Mulia dg manhaj salaf,jazakumullohu khoir

    BalasHapus
  10. Anonim mengatakan (21 Juli 2011 08:08): ah benar tidaknya hanya allahlah yang tahu....
    Mohon antum baca:
    " Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."(Al-imran:110)
    dan Rasululloh menyuruh kita apabila menemui kemungkaran hendaklah merubah dg tangan,lisan dan hati(selemah-lemahnya iman)
    Tidak bisa dibayangkan kalau dimuka bumi ini sudah tidak ada lagi yang mencegah kemungkaran,LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
    Penyair berkata
    Tugasku hanyalah mengukir syair-syair dari sumbernya,bukan tugasku kerbau itu memahami
    Mulia dg manhaj salaf, Syukron

    BalasHapus
  11. Sayyidina Umar Ibnul
    Khattab, stlah
    mengadakan shalat
    Tarawih berjama’ah
    dgn dua puluh raka’at
    yg diimami oleh
    sahabat Ubai bin Ka’ab
    beliau berkata :
    ﻧِﻌْﻤَﺖِ ﺍْﻟﺒِﺪْﻋَﺔُ ﻫﺬِﻩِ
    “Sebagus bid’ah itu ialah
    ini”.
    Bolehkah kita
    mengadakan Bid’ah?
    tuk menjawab
    pertanyaan ini, marilah
    kita kembali kepada
    hadits Nabi SAW. yang
    menjelaskan adanya
    Bid’ah hasanah dan bid’ah
    sayyiah.
    ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻰ
    ﺍْﻻِﺳْﻼَﻡِ ﺳُﻨَّﺔً
    ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ
    ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ
    ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺍَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ
    ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
    ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻰ
    ﺍْﻻِﺳْﻼَﻡِ ﺳُﻨَّﺔً
    ﺳَﻴِﺌَﺔً ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ
    ﻭِﺯْﺭُﻫَﺎﻭَﻭِﺯْﺭُ ﻣَﻦْ
    ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ
    ﻏَﻴْﺮِﺍَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ
    ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ.
    ﺍﻟﻘﺎﺋﻰ, ﺝ5 :ﺹ :
    76.
    “Barang siapa yang
    mengada-adakan satu
    cara yang baik dalam
    Islam mk ia akan
    mendapatkan pahala
    org yg turut
    mengerjakannya dg
    tdk mengurangi dr
    pahala mereka sedikit
    pun, dan barang siapa
    yang mengada-adakan
    suatu cara yang jelek
    maka ia akan mendapat
    dosa dan dosa-dosa orang
    yang ikut mengerjakan
    dengan tidak mengurangi
    dosa-dosa mereka sedikit
    pun”.
    Apakah yang dimksud
    dengan segala bid’ah itu
    sesat & segala
    kesesatan itu masuk
    neraka?
    ﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَ ﻟَﺔٍ
    ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻼَ ﻟَﺔٍ ﻓِﻰ
    ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
    “Semua bid’ah itu sesat
    dan semua kesesatan itu
    di neraka”.
    Mari kt pahami menurut
    Ilmu Balaghah.tiap
    benda pasti mempunyai
    sifat, tidak mungkin ada
    benda yang tidak bersifat,
    sifat itu bisa bertentangan
    seperti baik dan buruk,
    panjang pendek,
    gemuk dan kurus.
    Mustahil ada benda dalam
    satu waktu dan satu
    tempat mempunyai dua
    sifat yg bertntangan,
    kalau dikatakan benda itu
    baik mustahil pada waktu
    dan tempat yang sama
    dikatakan jelek;kalau
    dikatakan si A berdiri
    mustahil pada waktu dan
    t4 yg sama
    diktkan duduk.
    Mari kita kembli kpd
    hadits.
    “Semua bid’ah tu sesat
    dan setiap kesesatan itu
    masuk neraka”.
    Bidah itu kt benda,
    tentu punya sifat,
    tidak mungkin ia tdk
    mempunyai sifat,
    mungkin saja ia b'sifat
    baik/ mungkin
    bersifat jelek. Sifat
    tersebut tidak ditulis dan
    tidak disebutkan dalam
    hadits di atas; dalam Ilmu
    Balaghah diktkan
    “membuang sifat dari
    benda yang bersifat”.
    andai kita tulis sifat
    bid’ah mk terjadi 2
    kemungkinan:
    Kemungkinan 1 :
    “Semua bid’ah yg baik
    sesat, dan semua yg
    sesat masuk neraka”.
    Hal ini tdk mungkin,
    bagaimana sifat baik dan
    sesat berkumpul dlm
    satu benda dan dalam
    waktu dan tempat yang
    sama, hal itu tentu
    mustahil. Maka yang bisa
    dipastikan kemungkinan
    yang ke2 :
    ﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺳَﻴِﺌَﺔٍ
    ﺿَﻼَ ﻟَﺔٍ ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻼَ
    ﻟَﺔٍ ﻓِﻰ ﺍﻟﻨَّﺎِﺭ
    “Semua bid’ah yang jelek
    itu sesat, dan semua
    kesesatan itu masuk
    neraka”.
    --(KH. A.N. Nuril Huda,
    Ketua Lembaga Dakwah
    Nahdlatul Ulama (LDNU)
    dalam "Ahlussunnah wal
    Jama'ah (Aswaja)
    Menjawab", diterbitkan
    oleh PP LDNU)
    Contohnya spt:
    - memakai celana bid"ah dong apalagi saat solat
    - memberi istilah hadist doif , shohih , dan hasan. Apa ini dholalah?
    - barzanji(membc sholawat al-barzanji). Apa ini dholalah? Disamping menyejukkan hatikan jg mengenang Nabi SAW. Disana spt siroh nabawiyah. Lagipula saat kaum Anshor menyambut Nabi Saw dg sholawat dan rebana Nabi Saw ok2 aja.

    BalasHapus
  12. Tungguh jawaban saya , akan saya tunjukkan kekeliruanmu itu

    BalasHapus
  13. Untuk saudaraku MUHAMMAD IRFAN,yg dimaksud sahabat Umar adalah bid'ah menurut bahasa/istilah bukan menurut syariat krn Syariat sholat qiyamulail berjamaah sdh ada contoh dari Rasululloh sendiri yg akhirnya beliau tdk keluar pd malam berikutnya krn takut menjadi syariat yg wajib,adapun istihaj sahabat Umar mengatakan Bid'ah maksudnya sebelumnya kaum muslimin sholat sendiri2 dizaman sahabat Abu bakar yg juga mencontoh dari Rasululloh yg ketika itu beliau takut jadi wajib,adapun sekarang kekuatiran Rasululloh terjawab (dimana setelah Rasululloh meninggal syariat tsb tdk menjadi wajib). Jadi sahabat Umar menjadikan berjamaah yg sebelumnya sholat sendiri2 .Hukum syariat nya sholat qiyamulail berjamah adalah sunnah,sholat sendiri2 juga sunnah dua2nya ada contoh dari Rasululloh,Mulia dg manhaj salaf,Syukron

    BalasHapus
  14. Untuk saudaraku MUHAMMAD IRFAN,antum berdalil:“Barang siapa yang mengada-adakan satu
    cara yang baik dalam Islam mk ia akan mendapatkan pahala org yg turut....
    Sebab disebutkannya hadits tsb berkenaan : Dari Jabir bin Abdulloh berkata :Rasululloh pernah berkutbah kpd kami,lalu beliau memberi semangat kpd manusia untuk bersedekah,akan tetapi mereka berlambat-lambat untuk bersedekah,sampai-sampai nampak kemarahan diwajah beliau,kemudian datanglah seorang Anshar dengan sekantong (sedekah) lalu orang-orang (bersedekah) mengikutinya sehingga nampak keceriaan diwajah beliau,maka beliaupun bersabda”Barangsiapa....dst”(HR,Muslim)
    Jadi hadits yang antum ajukan bukan dibolehkan membuat bid’ah (syariat baru) justru yang benar adalah menjalankan sunnah (sunnah yang sudah ada ,bukan bid'ah), ialah dengan bersedekah, karena bersedekah sudah ada contoh dari Rasululloh.
    Bila kurang jelas , ana beri contoh berkenaan hadits yang antum ajukan diatas,
    Misal, dijalan banyak batu dan banyak orang yang terganggu ,kemudian ada seorang yang menyingkirkan dari jalan lalu diikuti orang lain berbuat demikian,maka pahala orang yang mengikuti akan diberikan juga pada orang yang pertama memulai,sebaliknya apabila ada orang yang melemparkan batu kejalan kemudian diikuti orang lain ,maka dosa orang lain yang mengikuti tsb akan ditanggung juga orang yang memulai, tanpa mengurangi dosanya orang yang mengikuti (krn tdk boleh mengganggu jalan adalah sunnah sesuai sabda Rasululloh sampaikan tentang apa hak-hak jalan,dan menyingkirkan gangguan di jalan bagian dari pada iman ,jadi termasuk amal soleh juga) .
    Mulia dg manhaj salaf,syukron.

    BalasHapus
  15. Untuk Muhammad Irfan , tulisan anda telah di jawab dengan lengkap di :Agustus 03, 2011
    Jawabanku untuk Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama

    BalasHapus
  16. Kenapa Makkah dan Madinah yang dikuasai Wahabi sholat tarawih 20 rakaat???

    BalasHapus
  17. Untuk blogku
    Karena dulunya Mekkah dan medinah dikuasai oleh orang - orang ahli bid`ah bukan ahlus sunnah, lalu tarowehnya dua puluh itu, dan belum dirobah

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan