Sabtu, Juli 09, 2011

Boleh bid`ah dalam masalah ibadah ?






KH Bisri Musthofa menyatakan lagi
Dan saudara sendiri yang tidak dholalah. Apalagi kalau menurut riwayat yang diriwayatakan oleh Ad Dailamy Fi Musnadil Firdausi, hadits itu berbunyi:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ فِي عِبَادَةٍ
Kami persilahkan melihat Kunuzul Haqoiq fi Hadits Khoirul Kholaiq juz Tsani Shohifah 39.

Komentarku ( Mahrus ali ):


Dalam www.al-yemen.org di jelaskan :
وَأَمَّا مَا رُوِيَ بِلَفْظِ كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ بِدَعَةً فِي عِبَادَةٍ فَقَالَ اْلقَارِي فِي سَنَدِهِ كَذَّابٌ وَمُتَّهَمٌ، اِنْتَهَى. وَأَقُوْلُ ذَكَرَهُ الْحَافِظُ ابْنُ حَجَرَ فِي تَخْرِيْجِ أَحَادِيْثِ مُسْنَدِ الْفِرْدَوْسِ وَلَمْ يَتَعَقَّبْهُ لَكِنْ بِلَفْظِ كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ فِي عِبَادَةٍ." (كَشْفُ الْخَفَاءِ ج5 ص323)
Adapun riwayat dengan redaksi :
 
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ بِدَعَةً فِي عِبَادَةٍ
Setiap bid`ah sesat kecuali  bid`ah dalam ibadah .
Al qari berkata : Sanadnya  terdapat perawi pendusta dan tertuduh jelek ….
Saya  katakan : Al Hafidh Ibnu Hajar  berkata  dalam  takhrij ahadis musnadil firdaus  tanpa komentar  tapi redaksinya sbb :
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ فِي عِبَادَةٍ."
Komentarku ( Mahrus ali ):
Setahu saya hadis dengan redaksi tsb tidak di cantumkan dalam kutubut tis`ah yang merupakan buku standar dan paling  pas untuk di percaya  sekalipun harus juga di selektif yang lebih ketat agar kita tidak menyesatkan orang lain dan diri  sendiri .

Hadis tersebut tidak boleh di buat pegangan apalagi untuk mengajari  orang lain akan menyesatkan dan membuat dosa yang beruntun mulai di sampaikan  sampai di cabut . Kecuali  di beri kode palsu . Hadis palsu ini mengapa KH Bisri Musthofa menyampaikannya  dalam artikel  , apakah tidak hawatir kepada  orang lain yang terpedaya  dengannya  lalu berpegangan kepadanya lalu  menyatakan bahwa  ber ibadah dengan kebid`ahan  boleh karena ada  hadis tsb .
Sungguh fatal dan rusaklah agama ini bila banyak hadis palsu yang di lontarkan di tengah masarakat yang akan membikin para dai bingung dan kalangan pembaca maupun masarakat umum jadi bingung .
                Hadis  tsb memperbolehkan berbuat kebid`ahan yang berarti akan menggantikan posisi sunnah .Setiap bid`ah  di jalankan maka  akan di tinggalkan  sunnah yang lain . Itu realitanya dan masarakat banyak mencintai kebid`ahan , lalu merasa  benar  sebagaimana ayat :
فَرِيقًا هَدَى وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلاَلَةُ إِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan