Kamis, Juni 16, 2011

Internet Bikin Saya Otodidak

Posted by boeding under life
Belajar itu tak mengenal batasan usia dan batasan tepat.  Kapan saja, dimana saja dan siapa saja.  Itulah yang saya pahami. dan rasanya dengan adanya internet kata bijak bahwa belajar itu tak mengenal usia, ruang dan waktu itu itu semakin nyata.
Internet telah mebuat proses belajar itu semakin mudah.  Bahkan dengan adanya internet, terkadang tak perlu guru (seperti layaknya di sekolah) untuk mempelajari sesuatu. Cukup belajar otodidak saja dengan mencari sumber/bahan belajar di internet.
Saya termasuk orang yang menikmatinya dan bersyukur bisa menikmati elarning dan otodidak di internet.  Ya, walaupun skill saya belum seberapa, tapi bagi saya sangat yang selalu membosankan untuk datang ke kampus, apalagi jakarta yang macetnya menggila, belajar di memanfaatkan internet memang pilihan yang tepat.
Namun belajar otodidak juga tak semudah membalikan telapak tangan.  Selain perlu niat, semangat dan kosistensit, pelu juga self targeting yang jelas. Belum lagi agak susahnya menemukan tutorial yang ‘pas’ dengan kebutuhan, apalagi yang penguasaan bahasa inggrisnya berantakan tambah repot.
nah, hal untuk itulah perlu rasanya skiil googling yang memadai. Ya walaupun google sudah mengupdate alogaritma pencariannya, terkadang kita malah terjebak pada web atau blog yang autoblog yang hanya memberikan ’spam-spam’ . Maksudnya, yang muncul di pencerain kita hanya kontent-konten dari blog tersebut, padahal tak ada infomarsi yangs sesuai.
Kedua, ya bertanya dengan kawan di social media. di facebook atau di tweeter, tapi saya lebih suka di forum seperti kaskus, pasalnya  banyak netizen yang berkumpul disana dengan minat dan hobie, serta keahlian di bidang yang sama. tinggal cari saja kanal-kanal di forum yang sesuai dengan yang kita mau, atau bikin thread baru untuk bertanya.
Komentarku ( Mahrus ali )
Untuk belajar agama Islam di Internet , harus extra hati – hati . Sebab mungkin kamu ingin tahu tentang kebenaran , lalu kamu baca artikel ahli bid`ah dan syirik dan kamu telan mentah – mentah . Apa jadinya , asalnya kamu ingin cari kebenaran dan kejujuran lalu mendapat kesesatan dan penyimpangan. Ahirnya bukan memperbaiki diri tapi memperburuknya .Jadi kamu harus belajar dulu ke guru ahli hadis , pemahamannya mengikuti pemahaman salaf dan komitmen kepada Al quran dan hadis yang sahih . Jangan sekali – kali mendekat ke guru ahli bid`ah . Sebab tujuanmu baik , lalu kamu tidak bisa memilah – milah antara kebenaran dan kesesatan .  Guru ahli bid`ah dan syirik itu juga menggunakan dalil dan argumentasi . Tapi ingat  kamu ingin komitmen kepada dalil , tapi pemahaman dalil itu perlu seleksi sehingga kamu bila belajar  ke ahli bid`ah , kamu akan memahami dalil yang keliru  . Sebab pengertiannya  di sesuaikan dengan tradisi lingkungan , bukan tuntunan Nabi SAW .
Perinsip penting , mana  ajaran yang cocok dengan al quran pegangilah dan mana ajaran yang menyimpang dari padanya singkirkan . Ingat  firmanNya :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.[1] 
وَهَذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ(50)
Dan Al Qur'an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya? Al anbiya` 50



[1] As sajdah 22
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Assalamualaikum.........
    Betul itu pak kita harus extra hati-hati jika belajar agama dari internet. Dan Alhamdulillah saya menemukan Blog ini sebagai salah satu guru/referensi saya dalam mempelkajari agama secara haq, terima kasih pak...Wassalam ..

    BalasHapus
  2. Semoga anda selalu di bimbing ke jalan yang menyelamatkan diri di dunia sampai di akhirat.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan