Selasa, April 19, 2011

Nabi Palsu Muncul di Kediri


Di tulis oleh H Mahrus ali 

           Dlm Media Indonesia. com terdapat keterangan sbb :
Selasa, 19 April 2011 00:59 WIB     

KEDIRI--MICOM: Seorang warga dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang mengaku sebagai nabi atau nabi palsu telah meresahkan warga sekitarnya.

Informasi dari sejumlah warga Kediri, Senin (18/4), menyebutkan, nabi palsu itu diketahui berinisial Sfd, warga Desa Sentoyo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Pria berusia 42 tahun itu mengaku dirinya sebagai nabi dengan berkedok sebagai dukun sakti di tempat praktik pengobatan yang didirikannya dengan media air untuk menyebarkan ajarannya.

Sori, 35, salah seorang warga setempat, mengaku resah dengan keberadan Sfd, karena sudah menganggu ketentraman warga. Selain menjadi dukun, ternyata ia juga sering ke masjid-masjid di sekitar perkampungan warga untuk menyebarkan ajarannya yang dinilai warga menyimpang.

Ia mengungkapkan, pengakuan Sfd jika dirinya sebagai nabi sering diucapkan di depan para muridnya yang akhirnya menyebarkannya kepada warga. Saat pengakuan itu, ia seperti orang kesurupan, suaranya berubah menjadi seperti orang tua, dan selalu mengucapkan kata-kata yang sama.

"Aku adalah Sukir, punya guru Mohammad Ya'in. Mohammad Yain adalah Nabi Muhammad SAW yang telah menyatu dengan badan saya," kata Sori menirukan ucapan Sfd. Ali, salah seorang murid Sfd, mengaku kecewa dengan sikap mantan gurunya itu.

Ia sering melanggar janji yang pernah diucapkannya sendiri. Karenanya, Ali memilih meninggalkan Sfd yang kemudian ia sadari telah menyimpang.

Kekecewaannya bertambah, ketika ada kabar yang menyebutkan bahwa mantan gurunya itu pernah mempunyai latar belakang tindak pidana, yakni berbuat asusila kepada salah seorang murid perempuannya. Karena kecewa, ia meminta polisi turun tangan dan mengusut, bahkan menangkap Sfd.

Kepala Kepolisian Sektor Plemahan Ajun Komisaris Hadi Purnomo mengaku telah menerima laporan warga tentang nabi palsu itu. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.
"Kami juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berasal dari warga dan pengikutnya," ucap Hadi. (Ant/OL-5) [1]


Komentarku ( Mahrus ali ) :
Saya  tidak ingin ketemu dukun karena saya ingat hadis sbb :
مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ فَصَدَّقَهُ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ يَوْماً  
Barang siapa yang datang kepada tukang ramal, lantas bertanya kepada sesuatu, lalu membenarkannya maka salatnya tidak diterima selama empat pulah hari.
(HR. Muslim) 
Mendekat ke dukun sama dengan mendekat kepada  setan dan akan jauh dari Allah , karena dukun itu termasuk teman setan  sebagaimana  hadis :
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ قَالَ أَخْبَرَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْأَنْصَارِ أَنَّهُمْ بَيْنَمَا هُمْ جُلُوسٌ لَيْلَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُمِيَ بِنَجْمٍ فَاسْتَنَارَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا رُمِيَ بِمِثْلِ هَذَا قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ كُنَّا نَقُولُ وُلِدَ اللَّيْلَةَ رَجُلٌ عَظِيمٌ وَمَاتَ رَجُلٌ عَظِيمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهَا لَا يُرْمَى بِهَا لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى اسْمُهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا سَبَّحَ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ السَّمَاءِ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ السَّمَاءِ الدُّنْيَا ثُمَّ قَالَ الَّذِينَ يَلُونَ حَمَلَةَ الْعَرْشِ لِحَمَلَةِ الْعَرْشِ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ فَيُخْبِرُونَهُمْ مَاذَا قَالَ قَالَ فَيَسْتَخْبِرُ بَعْضُ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغَ الْخَبَرُ هَذِهِ السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَتَخْطَفُ الْجِنُّ السَّمْعَ فَيَقْذِفُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ وَيُرْمَوْنَ بِهِ فَمَا جَاءُوا بِهِ عَلَى وَجْهِهِ فَهُوَ حَقٌّ وَلَكِنَّهُمْ يَقْرِفُونَ فِيهِ وَيَزِيدُونَ
Sesungguhnya Abdullah bin Abbas berkata : Seorang lelaki dari sahabat – Nabi SAW dari golongan Ansor memberitahu kepadaku bahwa suatu malam  mereka duduk lalu ada syuhub ( meteor ) yang menerangi .
Rasulullah saw bertanya kepada mereka: Apakah yang kamu katakan waktu jahiliyah bila ada syuhub seperti ini ? ".
Mereka  berkata :"Allah dan RasulNya lebih mengetahui  , kami katakan :”  Pada malam ini ada lelaki yang akan menjadi tokoh di lahirkan dan seorang tokoh yang meninggal dunia ".
Rasulullah saw  bersabda : "Meteor itu bukan karena kematian seseorang atau hidupnya , tapi Allah yang  Maha berkah dan namaNya maha Tinggi bila memutuskan sesuatu ,  malaikat pembawa Arasy membaca tasbih, lalu penduduk langit membaca tasbih hingga sampai pada penduduk langit dunia . Malaikat yang dekat dengan pembawa Arasy berkata :  “ Apakah yang di katakan oleh Tuhanmu  ?".
Mereka  memberitahu kepada  malaikat di sampingnya . Akhirnya satu sama lain saling bertanya hingga  ke langit dunia ,lalu jin mencuri berita ,lalu di berikan kepada kekasih –kekasihnya , dan mereka di lempari dengan meteor . Apa yang mereka katakan dengan benar,maka akan terjadi tapi mereka suka dusta dan menambah" . 


  Rupanya SFD itu di datangi oleh mahluk halus jahat hingga berani mengaku dirinya sebagai Nabi SAW.  Kalau memang  dia suka melanggar janji , memang begitulah para pendusta dan orang durja . Sangat keliru orang – orang yang datang ke dukun .
Ada hadis sbb :

1466قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فَسَأَلْتُ عَنْ قَوْلِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّكَ أُرَى الَّذِي أُرِيتُ فِيهِ مَا رَأَيْتُ
فَأَخْبَرَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ، رَأَيْتُ فِي يَدَيّ سِوَارَيْنِ مِنْ ذَهَبٍ فَأَهَمَّنِي شَأْنُهُمَا، فَأُوحِيَ إِلَيَّ فِي الْمَنَامِ أَنِ انْفُخْهُمَا، فَنَفَخْتُهُمَا فَطَارَا، فَأَوَّلْتُهُمَا كَذَّابَيْنِ يَخْرُجَانِ بَعْدِي؛ أَحَدُهُمَا الْعَنْسِيُّ، وَالآخَرُ مُسَيْلِمَةُ
أَخْرَجَهُ اْلبُخَارِي فِي: 64 كِتَابُ الْمَغَازِي: 70 بَابُ وَفْدِ بَنِي حَنِيْفَةَ



Ibnu Abbas ra menuturkan : “Aku diberitahu oleh Abu Hurairah ra bahwa  Rasulullah saw bersabda : “Pada suatu kali ketika aku sedang tidur, maka aku bermimpi di tanganku ada dua buah gelang dari emas sehingga aku memikirkan keduanya. Pada waktu itu, aku diberi wahyu dalam tidurku bahwa aku harus meniup keduanya. Maka aku meniup keduanya, sehingga keduanya terbang. Mimpi itu aku tafsirkan bahwa kedua gelang emas itu adalah isyarat akan timbulnya dua pendusta yang mengaku menjadi Nabi sepeninggalku kelak.” Kata Abu Hurairah ra : “Keduanya adalah Al Aswad Al Ansi dan Musailimah Al Kadzab.” (Bukhari, 64, Kitabul Maghazi, bab utusan Bani Hanifah).

     Pengaku nabi mesti dusta , jangan percaya dan kembalilah kepada ajaran quran dan hadis . 

Masjid di Plemahan kecamatan sang nabi palsu di  Kediri 
              



[1] www.mediaindonesia.com
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan