Kamis, April 14, 2011

Awas Gerakan Pencucian Otak NII


Di tulis oleh H Mahrus ali
Dalam detik com terdapat artikel sbb :
Awas Gerakan Pencucian Otak NII(3)
NII Kedoknya Islam, Ajarannya Setan 
Deden Gunawan,Iin Yumiyanti - detikNews
Sukanto, Ketua Tim Rehabilitasi NII Crisis Center

Jakarta - Laila Febriani (Lian) yang hilang dari rumah dan menjadi hilang ingatan ditengarai  menjadi korban pencucian otak. Pelaku pencucian otak diduga kuat adalah kelompok Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9).

"Kalau saya melihat peristiwa pencucian otak yang terjadi belakangan ini, seperti kasus Lian, ini dilakukan NII. Sebab cara perekrutannya identik dengan kelompok tersebut. Begitu juga targetnya," kata pengamat intelijen Wawan Purwanto.

Ketua Tim Rehabilitasi NII Crisis Center (NCC) Sukanto menyatakan lebih dari 1.000 orang menjadi korban pencucian otak aliran menyimpang ini. Modus yang dialami para korban NII ini mirip dengan yang terjadi pada Lian.

Sukanto sendiri orang yang sudah malang melintang di NII. Dia direkrut NII setelah lulus SMA pada tahun 1996 dan pernah menjabat sebagai camat NII wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Setelah keluar dari NII, Sukanto dan rekannya sesama mantan NII, Ken Setiawan membentuk NII Crisis Center didirikan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban NII sekaligus sebagai gerakan anti-NII. "Kasus Lian menurut saya ini NII juga. Modusnya sama," kata Ken Setiawan.

Gerakan pencucian otak yang dilakukan NII sangat rapi dan terorganisir. Dalam gerakan ini ada struktur layaknya negara. Pemimpin tertinggi atau presiden dalam NII disebut sebagai khalifah atau imam. Saat ini, khalifah NII dipegang oleh Abdussalam Panji Gumilang, pemimpin Pondok Pesantren Al Zaitun, Indramayu.

Banyak korban NII menyebut khalifah NII saat ini adalah Panji Gumilang. Pun Ketua MUI Ma'ruf Amin yang pada 2002 melakukan penelitian Ponpes Al Zaitun memberikan pernyataan yang sama. "Kami menemukan persamaan kaitan dalam kepemimpinan NII dan Ponpes Al Zaitun, yakni Panji Gumilang," kata Ma'ruf Amin.

Namun Ponpes Al Zaitun menyatakan sejauh ini tidak ada pernyataan Panji Gumilang yang memimpin Ponpes termegah di Asia Tenggara itu sebagai pemimpin NII. Al Zaitun ditegaskan sepenuhnya konsen pada masalah pendidikan. "Beliau tidak pernah ada pernyataan. Beliau sibuk mengurus pendidikan,beliau guru yang mengajar," kata Sekretaris Pesantren Al Zaitun Abdul Halim kepada detikcom.

Selain presiden, NII juga memiliki sejumlah menteri. Saat ini ada 11 kementerian di NII. Kemudian ada gubernur, bupati, camat, lurah hingga ketua RW dan Ketua RT.

"Ya kalau dikonfirmasi ke Al Zaitun mereka pasti akan bilang kita ini lembaga pendidikan. Tapi Panji Gumilang itu memang imamnya NII," kata Sukanto, mantan camat NII wilayah Tebet  itu.

Bachtiar Rivai, mantan wakil camat NII untuk wilayah Karanganyar, Kebumen juga menyatakan Panji Gumilang atau Abu Toto merupakan pemimpin NII.

Meski memiliki struktur tidak ubahnya sebuah negara, karena NII merupakan gerakan bawah tanah maka jaringan ini beroperasi dengan sel tertutup. Sesama camat belum tentu kenal dengan pejabat NII lainnya. Anggota seringkali hanya mengenal perekrut dan gurunya. Sementara petinggi negara mereka tidak diberi tahu, mereka hanya diwajibkan percaya saja. Dan dalam NII, semua nama sudah bukan lagi nama aslinya.

"Kalau pemimpinnya Panji Gumilang pernah disebut pas acara NII. Tapi kalau pejabat lain saya tidak tahu karena dirahasiakan, kita hanya diminta percaya saja," kata Bachtiar.

Sama dengan pemerintahan Indonesia, menjadi pejabat di NII juga mendapatkan gaji. Bila pemerintahan membayar gaji dari pajak, NII membayar gaji pejabatnya dari infaq anggotanya yang disebutnya sebagai warga negara. Tentu saja gaji teratas dimiliki oleh khalifah. "Sebagai wakil camat saya mendapat Rp 150 ribu. Itu pada tahun 1996," cerita Bachtiar.

Tapi meski mendapat gaji, uang itu tidak bisa mencukupi kebutuhan Bachtiar. Karena sebagai wakil camat dia juga terkena kewajiban mengumpulkan uang sedekah untuk NII minimal Rp 2 juta sebulan. Bila setoran wajib ke NII tidak memenuhi target, maka sang pejabat pun tidak mendapatkan gaji bahkan dihitung berutang.

"Kalau utang tidak mampu dibayar ya berutang lagi. NII ini tidak ada bedanya dengan bank kredit," kata Bachtiar.

Sukanto menuturkan tujuan utama NII yang katanya mendirikan negara Islam semua hanya bohong. Yang sebenarnya tujuan NII hanyalah mengumpulkan uang bagi pemimpinnya."Uang setelah dikumpulkan dari warga dengan berbagai cara ya diserahkan untuk dimiliki atau dikorupsi pimpinan. Tidak pernah itu kemudian sungguh-sungguh akan membangun negara Islam," kata Sukanto.

Demi pengumpulan dana itulah berbagai cara dihalalkan oleh NII. Setiap orang yang direkrut oleh NII diwajibkan melakukan hijrah. Untuk hijrah tersebut harus membersihkan dosa dengan membayar sejumlah uang.

"Jumlahnya tergantung. Sebenarnya kalau di Jakarta Timur tidak banyak bisa hanya Rp 200 ribu untuk biaya hijrah. Tapi masalahnya calon diprovokasi. Kan di situ ada beberapa orang lainnya yang mendoktrin korban dan mereka akan bilang mislanya kalau saya sudah 20 tahun ya kalau membersihkan diri mandi habisnya sekitar Rp 10 juta. Nah di situ korban kemudian hanya mengikut saja," kisah Ken Setiawan.

Setelah membersihkan diri dari dosa, warga NII masih dikenai infaq wajib per bulan. Saat zaman Bachtiar, tahun 1996,  ia harus membayar setiap bulan Rp 50 ribu sebagai infaq untuk negara. Selain infaq masih ada banyak biaya lainnya yang harus dikeluarkan seperti uang pembinaan dan sebagainya.

Untuk setoran kepada NII, bila warga tidak lagi bisa membiayai dari uangnya sendiri, mereka diajarkan melakukan berbagai tindakan kriminal. Tindakan kriminal tersebut menjadi halal dengan alasan yang jadi sasaran tindakan adalah orang kafir karena bukan anggota NII. Perbuatan kriminal tersebut mulai dari membuat proposal fiktif, menipu dan bahkan merampok.

Waktu menjadi lurah di Kayu Putih, Distrik Pulo Gadung, Jakarta Timur,  Ken Setiawan memimpin pembantu rumah tangga (PRT) yang melakukan penipuan di rumah-rumah mewah. "Saat itu saya bisa mengumpulkan emas semeja dari aksi para PRT itu," kenang Ken yang setelah keluar dari NII sibuk berdagang ini.

Ken yang sudah bertobat dari NII ini menyimpulkan meskipun berkedok Islam, sesunguhnya ajaran NII adalah ajaran setan. Semua cara dihalalkan demi uang.[1][2]

   Komentarku ( Mahrus ali ) :
  Dalam artikel itu di jelaskan :
             Dan dalam NII, semua nama sudah bukan lagi nama aslinya.

            Komentarku ( Mahrus ali ) :
  Kebohongan seperti itu bukan sifat orang mukmin . Kita telah membaca kisah para rasul dan sahabat – sahabatnya  bila berjuang untuk agama Allah harus menghindari kedustaan . Dan harus berani  resiko mental  dan fisik dari musuh – musuh Allah  atas kejujuran ini . Bukankah Allah berfirman :
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللهِ  أَلاَ إِنَّ نَصْرَ اللهِ  قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: " Kapankah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.[3]

Dalam ayat lain dijelaskan tentang ujian iman , Allah berfirman :

1أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُونَ(2)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ(3)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.[4]

Perjuangan dengan  menggunakan kedustaan itu persis dengan strategi komunis atau Syi`ah  dll . Untuk para  rasul  dan para nabi tidak melakukan demikian .

 Dalam artikel itu di jelaskan :


Uang setelah dikumpulkan dari warga dengan berbagai cara ya diserahkan untuk dimiliki atau dikorupsi pimpinan. Tidak pernah itu kemudian sungguh-sungguh akan membangun negara Islam," kata Sukanto

         Komentarku ( Mahrus ali ) :
           Bila benar demikian , alangkah jeleknya gerakan seperti itu mengatasnamakan Islam . Dan tokoh – tokohnya  suka menjarah  uang rakyatnya.

           Dalam artikel itu dikatakan :       
            

"Jumlahnya tergantung. Sebenarnya kalau di Jakarta Timur tidak banyak bisa hanya Rp 200 ribu untuk biaya hijrah. Tapi masalahnya calon diprovokasi. Kan di situ ada beberapa orang lainnya yang mendoktrin korban dan mereka akan bilang mislanya kalau saya sudah 20 tahun ya kalau membersihkan diri mandi habisnya sekitar Rp 10 juta. Nah di situ korban kemudian hanya mengikut saja," kisah Ken Setiawan.

            Komentarku ( Mahrus ali ) :
                Pencucian  dosa dengan bayar uang itu adalah perampokan , penipuan dan hasilnya uang haram . Dosa  di ampun oleh Allah  tanpa  mengeluarkan uang , cukup dengan bertobat  sebagaimana  firmanNya :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".[5]
     Bila  dosa besar , maka  harus tobat .Seorang yang menghindari dosa – dosa besar , maka  dosa – dosa kecil akan di ampun . Allah berfirman :
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا(31)
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).[6]
Boleh jadi dosa di ampun karena mati sahud  sebagaimana hadis sbb:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ *
    Dari Abdullah bin Amar , sesungguhnya Rasulullah SAW  bersabda : “ Seluruh dosa orang syahid diampun kecuali hutang “. [7]

  Dalam artikel itu di katakan:

Untuk setoran kepada NII, bila warga tidak lagi bisa membiayai dari uangnya sendiri, mereka diajarkan melakukan berbagai tindakan kriminal. Tindakan kriminal tersebut menjadi halal dengan alasan yang jadi sasaran tindakan adalah orang kafir karena bukan anggota NII. Perbuatan kriminal tersebut mulai dari membuat proposal fiktif, menipu dan bahkan merampok

 Komentarku ( Mahrus ali ) :\
Mungkin anda berpegangan kepada ayat ini :
وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ
Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir[8]
  Namun maksud ayat itu bukan dengan jalan penipuan atau gerakan di bawah tanah sebagaimana  yang di lakukan oleh kalangan orang – orang penakut , licik , suka menipu tapi di hadapinya dengan gentle , terang – terangan , perang  dll .

Dalam artikel itu di terangkan :

Waktu menjadi lurah di Kayu Putih, Distrik Pulo Gadung, Jakarta Timur,  Ken Setiawan memimpin pembantu rumah tangga (PRT) yang melakukan penipuan di rumah-rumah mewah. "Saat itu saya bisa mengumpulkan emas semeja dari aksi para PRT itu," kenang Ken yang setelah keluar dari NII sibuk berdagang ini.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
  PRT adalah perbuatan yang haram .Perempuan harus menutupi  seluruh tubuhnya , auratnya harus di tutup dan waktu menjadi PRT  wanita harus melanggar hukum menutupi aurat ini , lalu di suruh mencuri harta majikannya . Ini bukan ahlak yang di ajarkan Islam . Cara ini  bukan cara Rasul tapi penyamun . Bukan saja bid`ah tapi haram.
Ada hadis sbb :
Muhammad bin Ishak dengan sanadnya yang sampai kepada Abdullah bin Abbas berkata : “ Para sahabat berkata :” Ketika mendengar Abu Sofyan datang dari kota Syam Rasulullah SAW mendelegasikan kaum muslim kepada mereka lalu bersabda:” Ini adalah kafilah onta  Quraisy,pergilah kepada mereka barang kali Allah memberikan kemenangan kepadamu. Lantas  sebagian mereka merasa keberatan dan sebagaian lagi setuju . Mereka tidak mengira bahwa tindakan ini akan memicu peperangan. Abu Sofyan mendengar hal ini , lalu menyuruh Dhomdhom  bin Amar Al Ghiffari untuk pergi ke Mekkah dan memerintahnya untuk menghubungi kaum Quraisy dan  memberitahukan kepada mereka agar mengumpulkan orang – orang  untuk menjaga harta benda mereka yang masih dalam perjalanan. Beliau memberitahukan kepada mereka  bahwa Muhammad dan sahabatnya akan  mengganggu teman temannya. Dhomdhom bin Amar pergi ke Mekkah dengan cepat. Dan Rasulullah SAW juga pergi bersama sahabat – sahabatnya hingga sampai di suatu lembah bernama  Dzufran , lalu datanglah berita bahwa kaum Quraisy telah siap untuk datang demi menyelamatkan kafilah perniagaannya.

         Rasulullah SAW bermusawarah kepada  sahabatnya dan memberitahukan tentang aktivitas  kaum Quraisy. Abu bakar berkata:” Lanjutkan  rencanamu “. Umar berdiri lalu berkata :” Setuju atas rencanamu “. Al Miqdad bin  Amar berdiri lalu berkata:” Wahai Rasulullah  !Kerjakan  perintah Allah kepadamu , kami selalu  bersamamu . Demi Allah ! Kami tidak berkata sebagaimana perkataan  Banu Israil  kepada Nabi Musa :” Pergilah kamu dan Tuhanmu . Sesungguhnya kami berdiam disini”. Tapi kami berkata:” Pergilah dan kami bersamamu untuk  berperang. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan benar. Bila kamu mengajak kami pergi ke Barkul Ghimad – kota di Habasyah- kami akan mengikutimu dan berperang bersamamu”. Rasul bersabda:” Bagus “. Beliau mendoakan baik kepadanya. Rasul bersabda  lagi :” Wahai manusia! Berikan pendapatmu”. Kali ini Rasul menghendaki sahabat Ansor sebab mereka berjumlah banyak. Ketika berbaiat di Aqobah , mereka berkata:” Kami akan membelamu bila kamu telah sampai di Medinah. Bila kamu di Medinah , kami akan membelamu sebagaimana kami membela kepada anak – anak dan istri – istri kami”.

         Rasulullah SAW  hawatir  terhadap sahabat Ansor tidak memberikan pertolongan di luar kota Medinah. Lantas Saad bin Muadz berkata:” Seolah anda  berkehendak kepada kami , wahai Rasulullah !”. Rasul menjawab : “ Ya”.
Saad berkata:” Sungguh kami telah beriman kepadamu , membenarkanmu , dan bersaksi bahwa ajaran Allah yang kamu bawa adalah benar. Kami telah berjanji kepadamu untuk patuh dan taat. Kerjakanlah perintah Allah. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan benar. Seandainya kamu membawa kami ke laut , lantas kamu memasukinya  , kami akan mengikutimu dan tiada seorang pun dari kami yang ketinggalan. Kami  siap untuk terjun bersamamu melawan musuh. Kami adalah figur  yang sabar dalam peperangan,  bersemangat ketika  bertemu musuh. Semoga Allah memperlihatkan kepadamu kesungguhan kami dan tindakan kami sehingga kamu akan puas. Berangkatlah  dengan nama  Allah”. Rasulullah SAW  bergembira mendengar pernyataan Saad. Lantas beliau bersabda:’
"سِيْرُوْا عَلَى بَرَكَةِ الله وَأَبْشِرُوا فَإِنَّ الله قَدْ وَعَدَنِي إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ وَالله لَكَأَنِّي الآنَ أَنْظُرُ إِلَى مَصَارِعِ الْقَوْمِ"
Berangkatlah dengan berkah Allah. Dan bergembiralah! Sesungguhnya Allah telah menjanjikan aku untuk mendapat salah satu diantara dua kelompok. Demi Allah! Seolah aku melihat tempat kematian kaum “.[9]
        Ibnu Katsir memberikan komentar tentang maksud” sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu “.Kamu menghendaki kelompok  yang tidak bersenjata, tidak berkekuatan dan tidak mampu berperang menjadi milikmu yaitu kafilah perniagaan Abu Sofyan. Namun  Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir[10]
Hadis itu belum saya , namun sumbernya  dari Muhammad bin Ishak yang mudallis , hati saya masih ragu . Insya Allah akan saya kaji secara  total .

Ini foto Pondok Zaitun di Indaramayu …………..







[1] http://www.detiknews.com/read/2011/04/14/164235/1617696/159/nii-kedoknya-islam-ajarannya-setan?nd991107159
[2] Detik com
[3] Al Baqarah 214
[4]  Alankabut 2-3
[5]  ( Attahrim 8 )

[6] Annisa`  31
[7] HR Muslim / 1886/  Ahmad / Musnad / 711

[8]  Al anfal 8

[9] Riwayat Al aufi dari Ibnu Abbas ,  begitu juga  Assudi, Qatadah , Abdur rahman bin Zaid bin Aslam dan banyak kalangan ulama salaf dan kholaf.


[10]  Tafsir Ibnu Katsir /Al anfal 8
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan