Kamis, Maret 09, 2017

fase ke 20 ttg kisah hoax Dajjal



حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ
(BUKHARI - 1453) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsannaa berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Adiy dari Ibnu 'Aun dari Mujahid berkata;
كُنَّا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
فَذَكَرُوا الدَّجَّالَ أَنَّهُ قَالَ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَمْ أَسْمَعْهُ وَلَكِنَّهُ قَالَ أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي
 Kami pernah bersama Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma lalu orang-orang menyebut tentang Dajjal bahwasanya Beliau Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan bahwa diantara kedua mata ad-Dajjal tertulis kata "kafir". Maka Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Aku belum pernah mendengarnya. Akan tetapi Beliau bersabda: "Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah dia bertalbiyah".
المسند الجامع (9/ 520)
صَاحِبِكُمْ وَأَمَّا مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَرَجُلٌ آدَمُ جَعْدٌ عَلَى جَمَلٍ أَحْمَرَ مَخْطُومٍ بِخُلْبَةٍ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذَا انْحَدَرَ فِى الْوَادِى يُلَبِّى.
أخرجه أحمد 1/276 (2501) قال: حدثنا محمد بن أبي عدي. وفي 1/277 (2502) قال: حدثنا يزيد. و"البُخَاريّ" 2/171 (1555) و7/208 (5913) قال: حدثنا محمد بن المثنى. قال: حدثني ابن أبي عدي. وفي 4/170 قال: حدثني بيان بن عمرو، حدثنا النضر. و"مسلم" 1/106 (342) قال: حدثني محمد بن المثنى، حدثنا ابن أبي عدي.
ثلاثتهم (محمد بن أبي عدي، ويزيد، والنضر بن شميل) عن ابن عَون، عن مجاهد , فذكره.
- قال أحمد بن حنبل: قال هشيم: الخلبة: الليف.
Intinya : Sumber hadis tsb hanya dr  satu orang yaitu Ibn Aun perawi basrah – Irak, bukan perawi Madinah. Identitasnya sbb:


  ــ  عبد الله بن عون بن أرطبان المزنى ، أبو عون البصرى
المولد  :
الطبقة : 6  : من الذين عاصروا صغارالتابعين
الوفاة : 150 هـ
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة ثبت فاضل من أقران أيوب فى العلم و العمل و السن
مرتبته عند الذهبـي : أحد الأعلام ، قال هشام بن حسان : لم تر عيناى مثله . و قال الأوزاعى : إذا مات ابن عون و سفيان استوى الناس .
3519
Di masa tabiin hanya Ibn Aun yg tahu hadis tsb, ribuan tabiin sampai mati tdk phm hadis itu. INi sanad yg munkar. Tdk sahih hadisnya, lemah  dan tdk bs dibuat landasan untuk masalah gaib.
Cacat dr sg redaksi hadis :
أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي
"Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah dia bertalbiyah".
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   melihat Nabi Musa itu scr fisik, mk tdk mungkin . Sebab nabi musa tlh meninggal dunia. Beliau tdk bkl dihidupkan lagi kecuali kelak pd hari kiamat sbgmn ayat :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30) ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ.
Sesungguhnya  kamu akan mati dan mereka pun akan mati
 ( 16 )   Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.Al mukminun
Hari kebangkitan itu nanti hari kiamat bukan  sekarang  atau di masa sahabat. Karena itu  Roh tidk akan di berikan ktk Nabi Musa dikuburan tp nanti pd hari kebangkitan. Yaitu  hari kiamat . Jd tdk mungkin Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   melihat Nabi Musa  scr fisik.
Bila kita percaya  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   pernah melihat Nabi Musa scr  fisik , kita  kufur  pd ayat  15- 16 al Mukminun itu .
Bila saat itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   melihat roh Nabi  Musa as, mk roh tdk bisa dilihat, diraba atau di dengar geraknya . Kita ikut ayat:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً

(yang artinya): "Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Qs. Al-Israa' : 85)
Roh itu  urusan Tuhan bukan urusan manusia. Artinya manusia tdk akan bisa mengetahui dg detil ttg roh, tdk tahu bentuk dan zatnya.
Bila saat itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   melihat jin jahat yg menjelma nabi Musa as, lalu diberitakan kpd kita dg menyatakan beliau melihat Nabi Musa as , mk ini bentuk kedustaan  yg tdk akan dilakukan oleh seorang Rasul untuk umatnya. Dan ini akan bertentangan dg ayat :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۖ وَلَا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ
 Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. Baqarah 119

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   di utus dg bawa kebenaran bukan kedustaan. Utusan Allah selalu  berkata benar dan utusan setan selalu menipun dan dusta  spt ulama penolak sunnah ngefan kebid`ahan.

التوضيح لشرح الجامع الصحيح (11/ 181)
وأما رواية من روى "إذ انحدر" يحكي عما مضى، فيصح عن موسى أن يراه - عليه السلام - في منامه، أو يوحى إليه بذلك، وأقره عليه (1).
Intinya  dlm kitab tsb, boleh jg saat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   melihat Nabi Musa waktu mimpi atau ketika  di beri wahyu. …………. Dn beliau mengakuinya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Melihat arti hadis sebenarnya tdk ada kaitannya  dg mimpi , lihat kalimatnya  lg  sbb:
أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي
"Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah dia bertalbiyah".
Ia jls bukan mimpi, dan kelirulah orang yg menyatakan saat itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   bermimpi bertemu dg Musa.
Bila saat itu diberi wahyu, mk bisa di katakan : Ttg masalah gaib spt ini tdk boleh dibuat pegangan dg  hadis munkar  spt  di atas , tdk boleh  dr riwayat  satu orang sj dr Tabiin lalu ribuan tabiin  yg lain  tdk phm sampai mati. Masalah gaib tsb hrs dejlskan  oleh al quran  spt ayat :
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Dlm hadis  tsb ada pernyataan bahwa Ibn Abas tdk mendengar selama hidupnya bahwa  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   pernah menyatakan bahwa  tertulis  di antara  dua mata Dajjal   kafir .
Jd sampai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   wafat, Ibn Abbas  tdk mendengar  hadis  “bahwa  tertulis  di antara  dua mata Dajjal   kafir “.


Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah ttg Dajjal , penuh persaudaraan di dua grup WA sy .
Mau ikut , hub 08813270751.082225929198 ,081384008118,0 857-8715-4455

0812-4194-6733
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan