Minggu, Februari 28, 2016

Mendagri kirim sms pada Gubernur Aceh

Kirim SMS, Mendagri mengadu ke Gubernur Aceh / Soal Jilbab
Di tengah maraknya protes terhadap kabar pencabutan aturan wajib jilbab terhadap wanita berbagai kalangan di Aceh, termasuk para anggota DPRA, terus melancarkan protes.
Dalam layanan pesan singkat (SMS) yang dikirim ke Gubernur Zaini Abdullah, Mendagri Tjahjo Kumolo menuliskan;
“Yth Bapak Gub, Ass Wr Wb, menginfokan bahwa ada berita (media) online yang memutarbalikkan pernyataan saya, sehingga menimbulkan pertanyaan di media sosial. Intinya, berita itu tidak benar, saya kan tahu aturan, saya tahu bahwa di Aceh menerapkan syariat Islam.”
Lepas dari ada yang sengaja atau tidak memutarbalik pernyataan Mendagri, tapi sejumlah kalangan di Aceh telanjur kesal pada Mendagri. Mendagri dianggap sudah dua kali ‘overlap’ dalam mengomentari aturan yang disahkan di Aceh.
NGAJAK PERANG
Zulfikar yang mengatasnamakan Kordinator Aliansi Mahasiswa Aceh meminta kepada seluruh anggota DPRA bersikap tegas terhadap peryataan Mendagri.
“Ini menyangkut masalah syariat, kekhususan, dan harga diri masyarakat Aceh. Jika Tjahjo Kumolo berani memangkas aturan jilbab, itu sama halnya mengajak perang dengan masyarakat Aceh,” pungkas Zulfikar.
Dalam kondisi seperti, jangankan berencana, mewacanakan saja tentang pencabutan qanun wajib jilbab bagi wanita muslim di Aceh itu pasti akan dipandang aneh.
Orang Aceh bilang, “bek tagaro meunyo hana gatai.” -Jangan menggaruk Kalau tidak Gatal- Maknanya, jangan cari-cari masalah di tengah suasana yang tenang ini.
Src: Serambinews.com
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan