Rabu, Agustus 26, 2015

Fathimah adalah Istri Allah Subhanahu Wa Ta'ala ?



INI BENAR-BENAR SYIRIK SEPERTI NASRANI! Pendeta Syiah ini, Ridwan darwish, ditanya kenapa Allah menyebutkan nama Maryam dalam Al-Qur'an terang-terangan sedangkan fatimah Az-Zahrah tidak ada satupun disebutkan secara terang-terangan? Pertama Pendeta Syiah ini mengartikan nama maryam dengan KHADIMAH/PEMBANTU menganalogikan dengan seorang raja yang memliki istri dan pembantu. Jika istri raja disebutkan di depan khalayak maka sang raja akan marah. tapi kalau pembantu disebutkan di depan umum kalau dia melakukan ini dan itu, maka raja tidak akan marah. Kemudian Rabi Syiah itu memperjelas, oleh karena itu karena Maryam adalah pembantu Allah maka Allah menyebutkan namanya 20 kali dalam Al-Qur'an, sedangkan Ftimah adalah ISTRI ALLAAAAH, maka Allah sembunyikan namanya dan tidak menyebutkan di dalam Al-Qur'an. TA'ALALLAH 'AMMA YAQUL HADZAL MAKHLUQ. SUBHANALLAH 'AMMA YASHIFUUN. Yang bisa bahasa Arab simak baik-baik video ini http://www.youtube.com/ watch?v=LH42XTU9-RY
Oleh: Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami

Sumber : http://www.lppimakassar.com/2013/11/fathimah-adalah-istri-allah-subhanahu.html


Komentarku ( Mahrus ali ):
Itulah keterangan yg salah bukan keterangan yg benar. Itu kedustaan bukan kejujuran dari syi`ah bukan dari ahlis sunnah. Allah  itu tdk punya istri. Dan Allah  tidak menjadi suami. Mana mertuaNya dan siapa anak – anakNya  bila anda benar  wahai pendeta  Syi`ah. Ingatlah ayat ini:
بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ(101)

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. Al an`am 101
وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلاَ وَلَدًا(3)

dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. Al Jin 3
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan